You are on page 1of 17

TWO CYCLE MOMENT

DISTRIBUTION
( TCMD)
Metode seperti Cross, Kani, Takabeya, dll., memerlukan waktu
yang lama dan perhitungan yang panjang, walaupun dapat
dipakai untuk menghitung berbagai bentuk portal.
Metode TCMD adalah metode praktis, cepat, dan cukup
teliti untuk mendapatkan momen maksimum dari
bentuk pembebanan yang memberikan kemungkinan
yang paling berbahaya.

Beban vertikal :
1. Beban Mati
2. Beban Hidup
Momen suatu tumpuan atau lapangan, tidak selalu
dalam keadaan maksimum bila pemebebanan penuh
sepanjang balok, tapi akan maksimum untuk suatu pola
pembebanan tertentu, yang disebut pembebanan
papan catur.

A B C D
q
Gambar 1. Balok menerus yang dibebani pada satu bentang saja
Perhatikan balok menerus yang dibebani pada satu bentang saja
(Gambar 1). Terlihat momen tumpuan selang-seling negatip dan
positip dititik C, D, dst. Ini berarti kemungkinan pembebanan
agar menghasilkan M
tump
maksimum, bebannya harus selang-
seling (pola papan catur), yaitu seperti Gambar 2.

Gambar 2. Balok menerus yang dibebani pola papan catur
A B C D
q q
E F G
q
a. Kemungkinan M
Tump(D)
maksimum
A B C
q q
D E F
q
b. Kemungkinan M
Lap
maksimum
Dasar perhitungan TCMD adalah Metode Cross, dengan
hanya meninjau baloknya saja, dan mengabaikan
pergoyangan.
Agar pergoyangan suatu portal dapat diabaikan harus
dipenuhi syarat-syarat, sbb.:

1. Jumlah bentang minimum 3 bentang

2. Panjang bentang yang berbatasan hanya boleh berbeda
maksimum 1/3 bentang terpanjang.

step-step perhitungan secara
umum seperti cara Cross, yaitu:

1. Menghitung momen primer
2. Menghitung Koefisien Distribusi ()
3. Mencari momen tumpuan dan momen lapangan maksimum
dengan cara TCMD, yaitu dengan melakukan perataan momen
hanya 2 siklus saja.

Pembebanan TCMD adalah pembebanan papan catur, dimana
beban hidup diletakkan pada bentang-bentang yang akan
menghasilkan keadaan momen maksimum.
Oleh sebab itu momen primer dibedakan
atas:

1. Momen primer akibat Beban Mati (M
o
DL
)

2. Momen primer akibat Beban Hidup (M
o
LL
)

3. Momen primer akibat Beban Total (M
o
TL
)

LANGKAH PERHITUNGAN METODE TCMD:
1. Hitung Momen Primer (M
o
)
Momen Primer pada Tumpuan dan Lapangan
Akibat Beban Mati (M
o
DL
)

Akibat Beban Hidup (M
o
LL
)

Akibat Beban Total (M
o
TL
= M
o
DL
+ M
o
LL
)

2. Hitung Koefisien Distribusi ()
Kondisi ujung batang:
Jepit-Jepit: Sendi-Jepit:


Jumlah koefisien distribusi pada suatu titik kumpul
selalu sama dengan 1


3. Hitung momen tumpuan dan momen lapangan
maksimum dengan perataan momen hanya 2 siklus saja


1
B 1 A 1
= +
L
EI 4
K

=
L
EI 3
K

=
PERATAAN MOMEN
TERDIRI DARI:

PERHITUNGAN MOMEN TUMPUAN MAKSIMUM

1. Induksi Momen Koefisien Induksi = 0,50
2. Distribusi Momen menurut Koefisien Induksi

C A B
TITIK A B C
Koef. Induksi 0,50 0,50
Koef. Distribusi -
AB
-
BA
-
BC
-
CB

M
o
DL
+M
o
DL(AB)
-M
o
DL(BA)
+M
o
DL(BC)
-M
o
DL(CB)


M
o
TL
+M
o
TL(AB)
-M
o
TL(BA)
+M
o
TL(BC)
-M
o
TL(CB)


Induksi Mi
BA
Mi
AB
Mi
CB
Mi
BC


Jumlah M
JLH(AB)
M
JLH(BA)
M
JLH(BC)
M
JLH(CB)

Distribusi M
Dist(AB)
M
Dist(BA)
M
Dist(BC)
M
Dist(CB)

M
Tump. Max
M
Akhir (AB)
M
Akhir (BA)
M
Akhir (BC)
M
Akhir (CB)


( ) ( )
( ) | |
o
BA TL
o
BC DL
BA BA
M M
2
1
Mi + + =
( )
| |
o
AB TL
AB AB
M
2
1
Mi + =
( )
( )
BA
o
AB TL
AB JLH
Mi M M + + =
( ) ( ) AB JLH AB AB Dist
M M =
( ) ( ) ( )
| |
BC JLH BA JLH BA BA Dist
M M M + =
Keterangan:

Catatan:
Momen Primer adalah
momen titik, maka momen
akhir adalah juga momen
titik, sehingga untuk desain
yang dipakai adalah momen
batang.
( ) ( ) ( ) AB Dist AB JLH AB Akhir
M M M + =
PERHITUNGAN MOMEN LAPANGAN
MAKSIMUM
Akibat dari induksi momen maka akan berpengaruh
pada momen lapangan.

Mi
2
0 , 1
M |
.
|

\
| +
= A
A B C
TITIK A B C
Koef. Induksi 0,50 0,50
Koef.
Distribusi
-
AB
-
BA
-
BC
-
CB

M
o
DL
+M
o
DL(AB)
-M
o
DL(BA)
+M
o
DL(BA)
-M
o
DL(CB)


M
o
TL
+M
o
TL(AB)
+M
o
L(AB)
-M
o
TL(BA)
+M
o
TL(BA)
+M
o
L(BC)
-M
o
TL(CB)


Induksi Mi
BA
Mi
AB
Mi
CB
Mi
BC


AM Kiri AM
AB AM
BC

AM Kanan AM
BA
AM
CB

M
Lap. Max
M
L(AB)
M
L(BC)


BA
AB
AB
Mi
2
0 , 1
M |
.
|

\
| +
+ = A
BA
AB
BA
Mi
2
0 , 1
M |
.
|

\
| +
= A
( )
( )
o
AB L
BA AB AB L
M M M M + A + A =
Catatan:
Momen Primer adalah momen titik,
maka momen akhir adalah juga momen
titik, sehingga untuk desain yang dipakai
adalah momen batang.
REDUKSI MOMEN DESAIN

Momen-momen akhir yang diperoleh adalah momen
di as kolom, sehingga momen-momen tersebut
perlu direduksi, karena seharusnya momen yang
diambil adalah momen pada tepi kolom.

Adapun besarnya reduksi tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk Momen Tumpuan
a Qo
3
1
M
Tump
= A
Tump Tump Tump
M M Md A =
Untuk Momen Lapangan:

a Qo
6
1
M
Lap
= A
Lap Lap Lap
M M Md A =
L q
2
1
Qo
total
=
q
total
= Beban merata total
a = Ukuran kolom dalam arah momen yang ditinjau
L =Bentang dalam arah momen yang ditinjau


PENGGUNAAN TCMD PADA
METODE PORTAL EKIVALEN

Untuk menggunakan TCMD pada perhitungan Metode Portal
Ekivalen, dapat mengikuti langkah-langkah sbb.:

1. Menghitung momen primer (M
o
)
2. Menghitung kekakuan balok dan kolom ekivalen menurut
Metode Portal Ekivalen
3. Menghitung koefisien distribusi ()
4. Lakukan perataan momen menurut Metode TCMD
5. Menghitung momen tumpuan dan lapangan maksimum
6. Membagi momen tumpuan dan lapangan ke jalur kolom dan j
Jalur tengah menurut Metode Portal Ekivalen
7. Setelah pembagian dilakukan, dapat dihitung penulangan
balok, dan pelat.

A
B
C D
qLL = 2400 kg/m'
qDL = 4498
kg/m'
5,0
m
7,0
m
7,0
m
A
1
B
1
C1
D1
A2
B2 C2 D2
4,5 m
7,0 m
KAA1 = 1157 E KBB1 = 1162 E KCC1 = 1162 E
KAA2 = 1800 E KBB2 = 1808 E KCC2 = 1808 E
KAB = 4935 E KAB = 4935 E KBC = 6909 E
KBC = 6909 E KCD = 4935 E
KDD1 = 1157 E q
DL1
= 4497,6 kg/m a = 0,4 m
KDD2 = 1800 E q
LL1
= 2400 kg/m
KCD = 4935 E q
TL1
= 6897,6 kg/m
D A B C
+
+
+
-
- -
-
-
-

You might also like