Professional Documents
Culture Documents
I M. A. Gelgel Wirasuta
kecermatan vs keseksamaan
Galat acak
Galat yang tidak pasti (munculnya acak) yang menyebabkan setiap hasil berbeda satu dengan yang lainnya
Galat acak
Timbul oleh sebab yang tidak teratur tetapi selalu menyertai setiap penetapan
termasuk ganguan instrumen maupun kondisi percobaan menyebabkan penetapan paralel sedikit saling berbeda dari hasil rata-rata
Diperlukan model matematik yang sesuai untuk mengambarkan distribusi probabilitas galat acak: (distribusi Gaussian) Galat acak dinyatakan dengan:
Er x
Galat sistematik
Mempengaruhi kecermatan yaitu kedekatannya pada nilai sebenarnya Merupakan gabungan antara
galat tetap dari satu terok ke terok yang lain galat proporsional tergantung pada ukuran terok
Gs = Gt + Gp
Gs: galat sistem; Gt: galat tetap Gp: galat proporsional
Instrumental errors
Intrumental error Drift in electronic circuit, Leakage in vacuum system Temperature effects on detector Currents induced in circuits from ac power lines Decrease voltages of batteries with use Calibration errors in meters, weights, and volumetric equipment Commonly detected and corrected by calibration with suitable standard Periodic calibration instruments is always desirable because response most instruments changes with time as a consequence of wear, corrosion, or mistreatment
Personal error
Jenis kesalahan personal
Penetapan/penglihatan batas akhir Penentuan warna indikator pada titrasi Pembacaan sekala buret atau sekala ukur lainnya Kelalaian dalam mencatat
Methods Error
Penggunaan reagen kimia yang tidak edial Sifat fisika dari reagen, dan Reaksi yang terjadi selama analisis
1) Kecermatan Accuracy
Definisi:
Ukuran yang menunjukkan kedekatan hasil analisis dengan kadar yang sebenarnya Diyatakan dengan persen perolehan kembali analit yang titambahkan
1) Kecermatan Accuracy
Ditentukan dengan dua cara:
Cara simulasi spiked-placebo recovery method Menentukan kadar analit dalam terokan simulasi yaitu mencampurkan analit dalam jumlah tertentu dalam bahan pembantu tertentu. Analit yang digunakan merupakan bahan baku pembanding kimia (CRM atau SRM) Cara penambahan baku standard addition method Sejumlah tertentu analit ditambahkan ke dalam terokan yang mengandung analit sama yang akan ditentukan
1) Kecermatan Accuracy
Cara simulasi spiked-placebo recovery method
Perolehan kembali:
Ratio antara hasil yang diperoleh terhadap hasil yang sebenarnya % perolehan kembali = (Xr / Xa) 100 Xr = jumlah analit yang diperoleh kembali Xa = jumlah analit yang ditambahkan % perolehan kembali ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo (ekspien obat, cairan biologis) menambahkan analit dengan konsentrasi tertentu (80% s/d 120% dari kadar analit yang akan diperkirakan) analisis dengan metode yang akan divalidasi
1) Kecermatan Accuracy
Penambahan baku standard addition method
Bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo karena matriknya tidak diketahui maka dapat dipakai metode adisi Dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut Teknik penambahan baku dapat dilakukan secara seri atau tunggal
1) Kecermatan Accuracy
Penambahan baku standard addition method
1) Kecermatan Accuracy
Penambahan baku standard addition method
Evaluasi kecermatan
Kecermatan bergantung pada:
Konsentrasi analit dalam matrik sampel, dan Keseksamaan metode (RSD = relative standard deviation)
Evaluasi kecermatan
Rentang kesalahan yang dijinkan pada setiap konsentrasi analit pada matriks
1) Kecermatan Accuracy
Jika bahan pembanding kimia (SRM atau CRM) tidak ada makan uji kecermatan dapat diukur dengan membandingkan metode yang divalidasi dengan methode yang sudah divalidasi atau yang tercantum dalam buku acuan seperti farmakofe Kadang-kadang dibandingkan dengan metode penentuan absolut: Volumetri, gravimetri, analisis kuantitatif dengan NMR
2) Keseksamaan
Definisi:
Ukuran yang menunjukkan kedekatan hasil pengukuran masing-masing terok yang sama terhadap hasil pengukuran paralel atau pengukuran berulang kali.
Ekspresi
Dinyatakan sebagai:
Simpangan baku (SD) Simpangan baku relatif (RSD) Koefisien variansi (CV)
2) Keseksamaan
Pengujian:
Dilakukan dengan analisis terokan yang sama secara berulang kali Edward: 10 kali terokan paralel dan RSD < 2% Buick: RSD < 10% untuk matrik biologi Shah: minimum 5 kali setiap konsentrasi dengan harga CV 15%, kecuali pada LOQ, CV 10% Sebaiknya ditentukan terhadap terokan sebenarnya, yaitu terokan berupa produk farmasi yang senyaja dibuat: tablet, sirop, dll Pada tahap pengembangan metode sebelumnya, Keseksaman ditentukan dengan cara penetapan kadar secara berulang dalam sediaan simulasi
2) Keseksamaan
Koefesian Variasi / RSD akan meningkat seiring dengan penurunnya konsentrasi analit
Kadar 1% atau lebih maka RSD < 2,5% Kadar 1%o maka RSD < 5% Kadar satu persejuta maka RSD < 16% Kadar perbilion maka RSD < 32%
2) Keseksamaan
Perhitungan SD X1, X2, X3, X4, ..Xn
Keterulangan (repeatability):
Diperiksa oleh satu laboratorium dengan menggunakan alat, pereaksi, instrumen dan waktu yang sama tetapi operator atau analisnya berbeda
3) Kekhasan / selektivitas
(selectivity) Definisi:
Kemampuan metode yang hanya menentukan analit tertentu saja secara cermat dan seksama dalam terokan yang mengandung komponen lain
Penentuan
Penetapan kadar analit dalam terokan yang mengandung pengotor, hasil urai, atau senyawa lain yang sengaja ditambahkan dan dibandingkan dengan analisis terokan yang mengandung analit saja Selisih kadar menunjukkan derajat kekhasan metode tersebut
6) Ketangguhan ruggedness
Definisi Menunjukkan derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari analisis terokan yang sama dalam berbagai kondisi uji normal, seperti laboratirum, analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari yang berbeda dll. Ketangguhan biasanya dinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh perbedaan operasi atau lingkungan kerja pada hasil uji Merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal antar lab dan antar analis, pereaksi sama, Ketangguhan dikaji secara studi kolaboratif (antar lab)
7) Kekuatan (Robustness)
Untuk memvalidasi kekuatan suatu metode perlu dibuat perubahan metodologi yang kecil dan terus menerus dan mengevaluasi respon analitik dan efek keseksamaan dan kecermatan. Contoh: pada HPLC perubahan komposisi fase gerak (1%) pH fase gerak ( 0,2 unit) Perubahan temperatur kolom ( 2-3 oC)