You are on page 1of 3

Proses Disosiatif dalam Dinamika Antar Kelompok oleh Reyhan Arvialido, 1206244131 Dinamika antar kelompok dalam suatu

masyarakat ditandai oleh terjadinya proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif adalah suatu proses yang terjadi yang bergerak menuju arah integrasi dan koorporasi. Sedangkan proses disosiatif adalah proses yang bergerak ke arah sebaliknya, yaitu disintegrasi dan pertentangan. Proses ini lah yang akan menjadi fokus pada ltm ini. Proses ini dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Kompetisi Kompetisi adalah usaha untuk menggapai tujuan tertentu tanpa merugikan pihak lain. Kompetisi yang baik adalah kompetisi yang memunculkan persaingan tanpa diikuti oleh konflik. 2. Kontraversi Kontraversi adalah proses yang berada diantara kompetisi dan konflik. Kontraversi dapat muncul karena adanya rasa kecewa (biasanya pada pihak yang kalah), kurang puas, dan benci antara dua pihak, namun hal ini dipendam sehingga tidak menimbulkan konflik lebih jauh. Kontraversi dapat dikatakan sebagai perang dingin, mengingat bahwa konflik yang terjadi adalah konflik laten. 3. Konflik Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan. Sedangkan menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain. Jika ditarik dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa konflik terjadi karena adanya ketidaksepakatan antara dua kelompok atau lebih. Penyebab trjadinya konflik adalah sebagai berikut: 1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadipribadi yang berbeda. 3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. 4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
1.

Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara

peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))


2. 3.

Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank). Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan

massa).
4. 5. 6.

Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara) Konflik antar atau tidak antar agama Konflik antar politik.

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :


1.

meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang

mengalami konflik dengan kelompok lain.


2. 3.

keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam,

benci, saling curiga dll.


4. 5.

kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam

konflik.

Daftar Pustaka Buku Ajar 2 MPKT A bab III http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

You might also like