You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara/i yang bersangkutan. Kami berharap dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai permasalahan sampah yang akhir-akhir ini sering merugikan masyarakat . terutama , di daerah sekitar pemukiman . Kami selaku penyusun sadar bahwa manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu kami berharap kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan karya tulis selanjutya. Penyusun berharap dengan adanya karya tulis ini dapat menjadi sarana bagi kita semua untuk lebih mengerti tentang sampah serta permasalahannya, dan semoga karya tulis ini menjadi media pembelajaran yang bermanfaat serta membantu dalam penanganan permasalahan yang kami angkat dalam karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatian pembaca.

Surabaya,

Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman judul ........................................................................................................................ i Kata pengantar ....................................................................................................................... 1 Daftar isi................................................................................................................................. 2 BAB 1 : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 3 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3 1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4 BAB 2 : Kajian Pustaka dan Pembahasan 2.1. Kajian Teori .............................................................................................................. 5 2.2. Metode yang Digunakan ........................................................................................... 6 2.3. Lokasi Penelitian ....................................................................................................... 6 2.4. Analisis Permasalahan .............................................................................................. 6 2.5. Dampak Keberadaan Sampah ................................................................................... 8 2.6. Pengelolaan Sampah ................................................................................................. 9 2.7. Solusi Permasalahan ................................................................................................. 10 BAB 3 : Penutup 3.1. Simpulan ................................................................................................................... 12 3.2. Saran ......................................................................................................................... 12 REFERENSI .......................................................................................................................... 13 LAMPIRAN ........................................................................................................................... 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi di telinga penulis, Setiap mata memandang di situ ada sampah, memang berlebihan jika penulis mengatakan demikian. Namun semua itu memang kenyataan yang tidak dapat penulis pungkiri lagi. Sampah merupakan kotoran; bisa sesuatu yang tak terpakai dan dibuang; semua barang yang dibuang karena di anggap tak berguna lagi (Sulchan Yasyin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia 213:1995.Amanah), berarti dapat penulis katakan sampah adalah barang bekas, barang buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan lain-lain. Sampah seharusnya dimanfaatkan, diolah dikelola sesuai dengan prosedur yang benar. Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3-R reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan recycle (mendaur ulang). Dalam kenyataannya, pengelolaan pengolahan sampah dalam kehidupan sehari-hari tidak seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam kesehatan warga (Bagong Suyoto. 2005 Menghindari Malapetaka Sampah ). Sampah sering menjadi barang tidak berarti bagi manusia, sehingga menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. Orang sering membuang sampah sembarangan, seolah-olah mereka tidak memiliki salah apapun. Padahal membuang sampah merupakan perbuatan yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Mengapa orang lebih suka membuang sampah sembarangan ? 1.2.2. Apa dampak negatif dan manfaat dari sampah baik organik maupun anorganik? 1.2.3. Bagaimana cara mengelola sampah yang benar ? 1.2.4. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah ?

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulis menuliskan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.3.1. Untuk mengetahui alasan orang lebih suka membuang sampah sembarangan. 1.3.2. Untuk mengetahui dampak negatif dan manfaat dari sampah baik organik. maupun non organik. 1.3.3. Untuk mengetahui cara mengelola sampah yang benar. 1.3.4. Untuk menjelaskan solusi menyelesaikan masalah sampah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

2.1. Kajian Teori Dalam kajian teori ini, akan dijabarkan secara jelas masalah tentang sampah. Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemilik semula (Tandjung, Dr. M.Sc.,1982). Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai (Radyastuti, W. Prof. , Ir, 1996). Sampah menurut asal zat yang di kandungnya, secara garis besar sampah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, misalnya sisa sayuran, buah-buahan dan daundaunan. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda mati, misalnya plastik, kertas, kaca, kaleng dan besi. Sampah anorganik banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. Untuk mengolah sampah ini memerlukan biaya dan teknologi tinggi. Kedua, dilihat dari sumbernya; sampah ini bisa dibedakan menjadi tiga macam, yakni sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah industri, meliputi buangan hasil proses industri, dan sampah makhluk hidup, segala jenis benda buangan dari makhluk hidup. (Amri.2008. Sulap Sampah Jadi Barang Bermanfaat(online)), Sampah anorganik yang sulit diuraikan akan menimbulkan masalah serius dalam kaitannya dengan pencemaran lingkungan terutama pencemaran tanah, bakteri pengurai di dalam tanah tidak dapat menguraikan misalnya kaleng, kayu, besi, dan plastik. Sedangkan untuk sampah organik tidak ada masalah dalam penguraiannya, bakteri pengurai mampu menguraikannya. Sampah anorganik yang terbagi menjadi sampah rumah tangga, sampah industri, dan sampah makhluk hidup. Intensitas pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah tangga misalnya setiap hari kita diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa memproduksi sampah terus-menerus. Sampah jenis ini akan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan sehari-hari yang digunakan.

2.2. Metode yang Digunakan Teknik pengumpulan data yang kami ambil yaitu dengan menggunakan metode Pengamatan Langsung di Lapangan. Hal tersebut dikarenakan metode ini sangat mudah dan cocok unutuk meneliti fenomena yang kami angkat.

2.3. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini kami mendatangi sebuah lokasi yang dirincikan sebagai berikut: Lokasi Jalan Kelurahan Kecamatan Kota : : : : Jl . Krukah Lama gang 7 Ngagel Rejo Wonokromo Surabaya

2.4. Analisis Permasalahan 7 Alasan Orang Membuang Sampah Sembarangan Malas

Tanpa disangkal lagi inilah faktor utama. Penyakit paling susah untuk disembuhkan. Untuk berpindah dari tempat kita berdiri ke sebuah tempat sampah sebenarnya tidak begitu jauh tapi apa daya, malas lah yang menghadang kita. Apalagi apabila kita sedang duduk, bermain, mengerjakan tugas.

Tempat sampah tidak ada di sembarang tempat

Kalimat "Dilarang membuang sampah sembarangan!" atau "Jangan membuang sampah sembarangan!" tak memberikan dampak yang positif. Karena tempat sampah tidak ada di sembarang tempat. Bayangkan, saya menaikki angkutan umum dan kira - kira hampir 1 km setengah, saya hanya melihat dua tong sampah (yang biasanya berwarna hijau dan oranye) dan satu bak sampah. Bagaimana mau teratur, toh fasilitasnya belum diperhatikkan. Bayangkan apabila, yang lewat jalan itu adalah seorang pejalan kaki yang baru saja menghabiskan sebuah minuman dan ia harus membuang botolnya. Apalagi si pejalan kaki adalah orang yang menganut alasan pertama, maka "plung!" jatuhlah botol itu di sebuah rumput.

Sampah terlalu kecil

Apa maksudnya? Tahukah anda bungkus permen, bungkus sedotan, kemasan chiki, sedotan, rokok, dll. Itu semua lah yang seringkali membuat resah, bayangkan bungkus permen dan bungkus sedotan mudah terbang. Tidak mungkin anda mengambilnya lagi kan, apalagi anda penganut alasan pertama. Rokok pun begitu, sudah abunya yang dibuang sembarangan dan puntung rokok yang kecil dan sangat ringan sehingga mudah terbang juga. Apakah kita harus membawa asbak? Tidak! Berhentilah merokok!

Lemparan yang meleset

Penganut alasan ini adalah orang - orang yang hobi dengan olahraga basket, dan orang yang juga menganut alasan pertama. Jarak tempat sampah mungkin tinggal 10 langkah lagi, tapi tiba - tiba kaki jinjit dan sampah terlempar. Terbang dengan indah tapi sayangnya mendarat di tempat yang salah. Apakah akan diambil lagi sampah itu? Solusi untuk alasan ini adalah belajarlah melempar dengan menggunakan geraka parabola (Fisika), jadi harus menghitung dulu sehingga sampah tepat jatuh di tempat sampah, tidak hanya itu anda pun akan mendapat three point.

Tendangan yang meleset

Penganut alasan ini adalah orang - orang yang hobi dengan olahraga sepak bola atau futsal, dan orang yang juga menganut alasan pertama. Jarak tempat sampah mungkin tinggal 10 langkah lagi, tapi tiba - tiba kaki diayunkan dan sampah terlempar. Melambung dengan indah tapi sayangnya mendarat di tempat yang salah. Apakah akan diambil lagi sampah itu? Solusi untuk alasan ini adalah belajarlah menendang dengan menggunakan gerak parabola (Fisika), jadi harus menghitung dulu sehingga sampah tepat jatuh di tempat sampah, tidak hanya itu anda mungkin saja menjadi Top Scorer.

Tempat sampah penuh

Volume tempat sampah yang tidak seberapa sehingga saat tempat sampah penuh, ditambah lagi dengan alasan kedua. Orang - orang terus saja menaruh diatas tumpukan sampah itu, Lucunya mereka menganggapnya sebagai permainan. Apalagi kalau sudah jatuh, akankah mereka menaruhnya kembali. Mungkin mereka harus memasukkan koin terlebih dahulu agar dapat bermain lagi.

"Sampahnya nanti akan dibawa air hujan kok." atau "Sampahnya nanti akan dibawa arus sungai kok."

Alasan ini sungguh sangat lucu dan juga menyedihkan. Kalau begitu untuk apa pemerintah menyediakan tempat sampah. Kalau begitu untuk apa kita belajar tentang sampah. Kita seharusnya mengganti alasan itu, "Wah hari ini hujan, nanti mampet lagi, banjir deh." kalau sudah begitu kan setidaknya sudah ada kesadaran. Ingat sungai bukan tempat sampah, tidak hanya sungai, begitu pula danau, waduk, got, atau laut sekalipun. Tempat itu adalah sebuah tempat tinggal juga untuk makhluk hidup lain. Maukah anda, rumah anda sendiri, penuh dengan sampah! Tentu tidak masalah apabila anda penganut alasan pertama.

2.5. Dampak Keberadaan Sampah

Sampah dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat dan kerugian, bermanfaat jika dimanfaatkan dengan baik dan merugikan jika dibiarkan tanpa ada pengelolaan yang baik. Dampak negatif dari pengelolaan pengolahan sampah yang tidak tepat akan menyebabkan beberapa kerugian. Menurut Bagong Suyoto, pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam kesehatan warga. Pencemaran di berbagai elemen akan terjadi, sampah yang menumpuk menyebabkan pencemaran udara, sampah yang dibuang sembarangan di sungai menyebabkan pencemaran air, membuang sampah anorganik seperti plastik dan kaleng akan menyebabkan pencemaran tanah karena benda tersebut sulit diuraikan oleh bakteri pengurai tanah. Pencemaranpencemaran itu nantinya akan membuat kerugian bagi masyarakat sendiri karena menyebabkan beberapa penyakit. Pola hidup kotor dengan membuang sampah sembarangan yang merupakan salah satu pengelolaan dan pengolahan sampah yang tidak tepat yang kedepannya akan menyebabkan kerugian yang fatal bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Jika sampah dikelola dan diolah dengan baik, akan menghasilkan manfaat positif bagi masyarakat. Lingkungan menjadi bersih, pencemaran dapat diminimalisir, dapat tercipta beberapa barang yang bermanfaat bagi manusia jika di daur ulang, Sampah bisa dimanfaatkan sebagai kompos untuk pupuk organik, selain itu juga bisa diolah menjadi energi bio arang, biomass dan energi untuk listrik. Lebih jauh sampah dapat dijadikan barang-barang aksesoris, barang fungsional dan sebagai bahan bangunan.

2.6. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan yang baik salah satunya dengan cara daur ulang, daur ulang adalah penggunaan kembali material/barang yang sudah tidak terpakai untuk menjadi produk lain. Langkah-langkahnya adalah Pemisahan; pisahkan barang/material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke penimbunan sampah. Pastikan barang/material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih. Penyimpanan; simpanlah barang/material kering yang sudah dipisahkan tadi dimasukkan ke dalam boks/kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll. Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3-R reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan recycle (mendaur ulang). Kunci sukses pengelolaan sampah meliputi: 1). Kredibilitas para pengambil kebijakan; 2). Mekanisme implementasi yang efisien termasuk insentif terhadap pasar; 3). Perhatian yang signifikan terhadap pasar daur ulang; 4). Keterlibatan masyarakat; 5). Komitmen yang berkelanjutan terhadap kualitas yang tinggi terhadap semua operasi fasilitas pengelolaan sampah;

6). Evaluasi yang efektif terhadap strategi atau opsi yang dipilih. Yang tak kalah pentingnya, pengelolaansampah memerlukan payung hukum yang jelas. Kalau tidak, pengelolaan sampahakan tetap buruk. Dan ini bisa menjadi petaka yang menyeramkan. (Bagong Suyoto dalam Prof. George Tchohanoglous, Prof. Frank Kreith, dan Marcia E. William. 2005. Menghindari Malapetaka Sampah ).

2.7. Solusi Permasalahan Menurut penulis, masalah demikian dapat di atasi dengan cara sebagai berikut : Tanamkan dari dalam diri kita, untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. dengan demikian, diri kita pun terbiasa untuk hidup bersih juga sehat. bersih jika berawal dari keluarga akan terbentuk dengan sebdirinya dimanapun diri kita berada. Sekecil apapun sampah yang kita buang, biasakan taruh di tempat sampah. dengan ini pasti lingkungan akan bersih terjaga. Budayakan dalam keluarga kita untuk selalu membersihkan tempat sampah rumah, walaupun kotor, dengan ini akan meminimalisasikan bersarangnya sumber penyakit. fisik akan lebih terjaga dan penyakit akan mudah menjauh.4. Jika berorganisasi dalam lingkungan, budayakan minimal 1 bulan 2-3 kali diadakan kerja bakti. sehingga walaupun jarang akan lebih baik kita membersihkannya . dan toleransi antar tetangga pun akan terbentuk dengan baik. Usaha dari pribadi kita masing-masing jika dalam suatu ruangan berada sampah kecil, marilah kita rela untuk membuangnya, dengan demikian pribadi kita pun akan terlihat peduli kebersihan. Menggunakan produk dengan sistem sewa/pinjam. Misalnya, anda ingin menonton film yang sudah tidak diputar dibioskop, maka utamakan untuk meminjam/menyewa. Memanfaatkan kembali barang bekas. Misal, botol kaca bekas syrup bisa digunakan untuk tempat air atau mungkin anda bisa melakukan hal-hal kreatif terhada barang tersebut. Jangan pernah bosan mengingatkan diri sendiri, teman, dan keluarga untuk melakukan hal-hal diatas.

10

Jangan pernah merasa bahwa apa yang anda lakukan ini sia-sia. Memang dampak bagi anda mungkin kecil, tapi jika setiap orang melakukan hal ini, maka bisa jadi apa yang kita lakukan diatas dapat mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA. Tanpa mengubah persepsi tentang sampah maka peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah sampah akan terbatas. Sebab masalah sampah hanya mampu diatasi lewat sinergi antara kebijakan pemerintah bersama kepedulian masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan terdekat dan terkecil.

11

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan Simpulan dari makalah ini adalah: Pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organik dan anorganik harus mampu diolah, dikelola, dan dimanfaatkan dengan baik agar tidak menjadi boomerang dan akan mencelakakan kita semua dengan wabah yang akan dibawanya.

3.2. Saran Seharusnya peran serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan terhadap lingkungan sekitar harus ditingkatkan, selain itu diperlukan juga partisipasi dan dukungan pemerintah untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan

menitikberatkan terhadap masalah sampah yang telah menjadi permasalahan utama.

12

REFERENSI

http://vininazihah.blogspot.com http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah Pengamatan langsung di Lokasi

13

LAMPIRAN

Mahasiswa di Lapangan

Serakan sampah yang dibuang sembarangan

14

IRONIS Tempat yang seharusnya bisa dipakai untuk penghijauan, malah seperti digunakan untuk membuang sampah oleh masyarakat sekitar.

Padahal sudah ada tempat sampah, tapi masih saja dibuang di tempat yang tidak seharusnya.

15

You might also like