You are on page 1of 59

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI RANTAU BUJUR TENGAH KECAMATAN SUNGAI TABUKAN PADA OPERASI HITUNG PECAHAN DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

OLEH ILKAWATI 814 786 516 SEMESTER X (sepuluh)

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT BANJARMASIN PROGRAM S I PGSD POKJAR SUNGAI PANDAN 2013

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

MATA PELAJARAN MATEMATIKA

OLEH ILKAWATI NIM. 814 786 516 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJ-UT BANJARMASIN POKJAR SUNGAI PANDAN PROGRAM S I PGSD 2013

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN RANTAU BUJUR TENGAH MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Nama NIM Prodi Tempat Mengajar Lama Penelitian Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : ILKAWATI : 814 786 516 : SI PGSD : SDN Rantau Bujur Tengah : 2 Siklus :SDN Rantau Bujur Tengah, Kecamatan Sungai Tabukan, Kabupaten Hulu Sungai Utara : Siklus I : Tgl 10 April 2013 : Siklus II : Tgl 24 April 2013 Masalah Yang Menjadi Fokus Penelitian : Penggunaan model pembelajaran Make a Match ( mencari pasangan ) dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah tentang Operasi hitung pecahan. Penerapan metode kooperatif melalui model pembelajaran tipe Make a Match (mencari pasangan) untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang Operasi hitung pecahan. Menyetujui Supervisor I Sungai Pandan, April 2013 Mahasiswa

Rahmiani, S.Pd.

ILKAWATI

NIP. 19600627 198403 2 006

NIM. 814 786 516

KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN LAPORAN PKP MASA REGESTRASI 2013.1

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama Nim Program Studi Judul Laporan : Ilkawati : 814 786 516 : S-I PGSD :Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa: (1) Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang saya tulis adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan barang jiplakan ) (2) Apabila dikemudian hari terbukti/dapat dibuktikan bahwa laporan PKP ini hasil plagiat/jiplakan, maka saya akan menanggung risiko diperkarakan oleh Universitas Terbuka.

Mengetahui: Pembimbing PKP

Sungai Pandan, April 2013 Yang membuat pernyataan

RAHMIANI, S.Pd

ILKAWATI

NIP. 19600627 198403 2 006

NIM. 814 786 516

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Matematika dan PKn sebagai persyaratan mengikuti Mata Kuliah PKP di Universitas Tebuka ( UT ). Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ). Dalam penyusunan ini tidak lepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari lingkungan UT, Supervisor, dan SDN Rantau Bujur Tengah. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Rahmiani, S.Pd, selaku dosen pembimbing/ Supervisor I 2. H. Saidi Padilah, S.Pd., selaku kepala SDN Rantau Bujur Tengah. 3. Dewan guru SDN Rantau Bujur Tengah. 3. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan ini bermanfaat.

Assalamualaikum Wr.Wb. Penulis

ILKAWATI NIM : 814 786 516

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN ... ..ii LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT. ............. iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI.. v DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang . .1 1. Identifikasi masalah.1 2. Analisis masalah..1 3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah...1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran . 2 D. Manfaat Perbaiakan Pembelajaran ...2 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Matematika di SD...4 B. Metode Inkuiri...7 C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu.8 BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian10 B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran11 C. Teknik Analisis Data15 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran20

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran29 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. SIMPULAN 32 B. SARAN DAN TINDAK LANJUT. 32 DAFTAR PUSTAKA .. 33 LAMPIRAN LAMPIRAN -Surat Kesediaan supervisor 2 sebagai pembimbing - Surat Pernyataan mahasiswa - Perencanaan PTK - Berkas RPP - Copy jurnal pembimbingan - Hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk persiklus

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1. Identifikasi masalah Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dikeluarkan UU SISDIKNAS no 2 tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP. Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi masalah tersebut. 2. Analisis Masalah Di SDN Rantau Bujur Tengah Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara ditentukan KKM untuk pelajaran matematika adalah 65 keatas. Sedangkan siswa kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah dikatakan belum berhasil karena mendapat nilai KKM masih dibawah dari 60. 3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah Pendekatan dengan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu generalisasi dari apa yang mereka temukan sendiri.

B. Rumusan Masalah Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika? 2.Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match? 3.Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match? C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. 2. terhadap Match. 3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Guru Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa materi pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a

yang terjadi di kelas sekaligus dapat memecahkan permasalahan pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga menjadi guru yang professional. 2. Siswa Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif dan dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama dalam memecahkan masalah. 3. Lembaga Bagi lembaga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu topik dan cara pembelajaran matematika pada siswa SD dengan pendekatan metode inkuiri model kooperatif tipe Make a Match untuk mencapai tujuan pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Belajar Dan Pembelajaran Matematika SD 1. Pendekatan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match adalah : Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks yaitu memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan memanfaatkan dengan baik siswa mengajarkan matematika yang pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum 2004 adalah mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan panyelidikan, ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di SD menurut Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut: 1. Teori belajar William Brownell Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang lama. Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari konsep matematika. 2. Teori Belajar Zolton P. Dienes Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep tersebut jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian. 3. Teori belajar Jean Piaget Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan tahap operasi formal. belajar matematika memahami cara efektif, menggunakan cara-cara

4. Teori belajar Albert Bandura Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks melalui pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta konsekuensinya terhadap individu. 5. Teori Jeremi S. Bruner Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan khusus. Metode yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah pendekatan metode Inkuiri model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. 6. Teori belajar Robert M. Gagne Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar. Tujuan pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku 2. Cara-cara pembelajaran matematika Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar yang di anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai berikut: 1. Problem Solving / pemecahan masalah Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang tidak rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas dalam memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan. 2. Mathematical Investigation Mathematical Investigation adalah penyelidikan matematika tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi mendalam dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa cooperative learning. 3. Contextual Learning

Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan atau kehidupan seharihari, hal-hal yang factual atau keadaan nyata yang dialami siswa. 4. Inkuiri Pendekatan pembelajaran ini mendorong siwa untuk memahami suatu fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan sendiri sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. 3. Proses Belajar Mengajar Matematika Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Selanjutnya menurut Yuli Kurnia (2005:8) belajar didefinisikan sebagai perubahan dalam pengetahuan atau prilaku yang dihasilkan oleh pengalaman, perubahan tidak terjadi semata-mata terjadi melalui maturasi atau kondisi-kondisi bersifat sementara. Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar, bersfat kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara, perubahn tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku. Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing siswa dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar

merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran sehingga menimbulkan proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar merupakan suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai-nilai tertentu. B. Metode Inkuiri Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus tertentu. Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau ditemukan sebelumnya namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Penemuan Murni Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak mendapat bimbingan guru. 2. Penemuan Terbimbing Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa

sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan metode inkuiri dengan model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan belajarnya. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya. Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya. Memberi pengalaman belajar seumur hidup Alasan penggunaan metode inkuiri model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar. Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya. Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup.

C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian penulis , dengan judul Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah Melalui Pendekatan Metode Inkuiri Model Kooperatif Tipe Make a Match diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dalam menggunakan pendekatan metode Inkuiri adalah memuaskan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat memuaskan. Adapun langkah-langkah pembelajaran model adalah: 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk siswa review, sebaliknya satu Make a Match

bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa mendapat satu kartu. 2) Siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang dipegang. 3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya ( soal jawaban ) 4) .Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 5) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya 6) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran

BAB III PELAKSANAAN PENELITIANPERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 1. Subyek Penelitian Adapun yang menjadi subyek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah, Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dengan jumlah siswa 15 orang, laki-laki 7 orang dan 8 orang perempuan. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada SDN Rantau Bujur Tengah kecamatan Sungai Tabukan, kabupaten Hulu Sungai Utara. 3. Waktu penelitian perbaikan pembelajaran Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 10 April 2013, siklus II pada tanggal 24 April 2013 dan sesuai dengan jadwal kegiatan. Penelitian ini di bantu oleh supervisot II sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian, serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran konkrit jadwal penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1. No 1 2 Mata Pelajaran Matematika Matematika Siklus 1 2 Tanggal 10 April 2013 24 April 2013 Waktu 08.00-09.10 08.00-09.10 Ket

B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru menginginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Adapun desain penelitian perbaikan pembelajaran mengunakan 2 siklus yaitu : Tabel 3.2.

Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengumpulan Data 4. Pefleksi Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah: 1. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. 2. Tindakan atau Pelaksanaan Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman supervisor 2. 3. Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan hasil. 4. Refleksi (analisis dan interpretasi) Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Prosedur Penilaian Siklus I 1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun

rencana pembelajaran dengan metode penemuan berdasarkan materi pelajaran yang diberikan. b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, diajarkan. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan prestasi. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu oleh supervisor II sebagai pengamat yang memantau jalannya proses pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan pembelajaran. b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru. 3. Pengumpulan Data a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadiankejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan

peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama supervisor II, perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Prosedur Penilaian Siklus II 1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan) a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan materi dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak dengan media benda nyata. b. c. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai kelengkapan proses belajar mengajar. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama. b. Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan jumlah sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari supervisor 2. .

3. Pengumpulan Data Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan pengisian lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun tindakan selanjutnya. Instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Observasi Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan. 2. Lembar Aktifitas Siswa Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran 3. Angket Respon Siswa Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan. Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran sebagai berikut : 1. Rencana perbaikan pembelajaran 2. Lembar kerja siswa. C. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut : Tes hasil belajar

Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%) sebagai berikut : daya serap = jumlah nilai yang benar x 100% jumlah soal Hasil daya serap siswa dapat diketahui. Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 13 siswa, sedang yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 2 siswa. Ketuntasan kelas menggunakan persamaan : Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = 13 x 100 % = 86 % 15 Siklus I 1. Rencana a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajarn 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. b. Melaksanakan penilaian. 3. Pengamatan Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah: a. Lembar pengamatan kepada siswa b. Lembar pengamatan kegiatan guru c. Lembar tes 4. Pengumpulan data a. Menilai aktifitas siswa

b. Menilai hasil belajar siswa 5. Refleksi Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan supervisor II, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh: a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah. c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa Siklus II Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan - Menyusun rencana perbaikan - Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik - Menyiapkan masalah/soal 2. Pelaksanaan - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Menjelaskan materi pembelajaran - Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar - Memberi masalah - Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyimpulkan materi - Melaksanakan penilaian 3. Pengumpulan data Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut: Dari siswa antara lain: - Menilai aktifitas siswa dan hasil tes - Menilai hasil kerja kelompok - Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran Jenis-jenis data adalah sebagai berikut : a. Data korelatif berupa :

1. Rencana a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian. b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah direncanakan. b. Melaksanakan penilaian. 3. Pengumpulan data a. Menilai aktifitas siswa b. Menilai hasil belajar siswa 4. Refleksi Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh: a. b. c. Siklus II Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan - Menyusun rencana perbaikan - Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik - Menyiapkan masalah/soal 2. Pelaksanaan - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Menjelaskan materi pembelajaran - Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar - Memberi masalah Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah. Guru kurang mendorong aktifitas siswa

- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyimpulkan materi - Melaksanakan penilaian 3. Pengumpulan data Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut: 1. Dari siswa antara lain: - Menilai aktifitas siswa dan hasil tes - Menilai hasil kerja kelompok - Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran b. Jenis data - Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan - Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa c. Tehnik pengumpulan data - Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran melalui tes - Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan d. Analisis data - Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65 - Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan 4. Refleksi - Menganalisis aktifitas siswa - Menganalisis hasil belajar siswa - Menyusun laporan Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa untuk bertanya bertambah dan antusias meningkat dan menyenangkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran a. Hasil Penelitian Siklus I Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data tersebut adalah sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil. Yang menjadi topik pengamatan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Operasi hitung pecahan . Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi alat- alat pencernaan makanan dengan model pembelajaran make a match, Prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 46,6. Nilai ini belum mencapai standar SKM yang ditetapkan di SD Negeri Rantau Bujur Tengah.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel prestasi belajar matematika siswa kelas IV siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama siswa Abdurrahman Anita Bawaihi Bahran Fahrurraji Hafis Ansari Hapsah Hikmah M.Gazali Mutiah Novianti Riski Siti Naimah Siti Rahmah Widya Sari Sebelum siklus 30 60 40 65 65 20 34 65 20 10 20 20 40 10 20 Nilai siklus I 60 40 70 70 65 40 50 50 30 20 30 30 50 20 30

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas =
7 x 100 % = 46,6 % 15

Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Nama Sekolah : SDN Rantau Bujur Tengah Nama Guru : Ilkawati Hari / Tanggal : Rabu, 10 April 2013 Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester: IV / II Materi : Operasi hitung pecahan

No 1 2

Aspek yang diamati Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan masalah) Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kreatif Siswa belajar dalam keadaan antusias dan gembira Terjadi interaksi siswa dengan siswa Terjadi interaksi siswa dengan guru Siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat Siswa berbicara dan berbagi pengalaman(bekerjasama) Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa yang dipelajari

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

3 4 5 6 7 8 9 10

Rantau Bujur Tengah, 10 April 2013 Supervisor 2

Rudiyanti S.Pd.SD NIP, 19801226 200701 2 009

Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu, dan yang selalu hendaknya dipertahankan. Adapun aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut :

Tabel 4.3. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Nama Sekolah : SDN Rantau Bujur Tengah Mata Pelajaran: Matematika Nama Guru : Ilkawati Kelas / Semester: IV / II Hari / Tanggal : Rabu, 10 April 2013 Materi : Operasi hitung pecahan No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang Tidak pernah

A. Kegiatan awal 1. Membangkitkan minat siswa 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan inti 1. Memberikan masalah kontekstual 2. Menekankan pada pemecahan masalah 3. Guru menggunakan alat peraga yang cocok 4. Penjelasan atau demonstrasi (pemodelan) guna melakukan dengan jelas, sederhana dan mudah dimengerti. 5. Guru membimbing dan memperhatikan siswa 6. Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan. 7. Memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa 8. Guru memberikan penghargaan kepada siswa. 9. Guru melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang diajarkan. C. Kegiatan akhir 1. Membuat kesimpulan materi yang diajarkan. 2. Guru mengadakan penilaian Rantau Bujur Tengah, 10 April 2013 Supervisor 2

Rudiyanti, S.Pd. SD NIP, 19801226 200701 2 009

Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan. b. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada siklus I. 1) Perencanaan Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk memecahkan masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan pada siklus II ini sama dengan siklus I. 2) 3) Pelaksanaan Pembelajaran Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah yang telah ditentukan olah RPP II. Melaksanakan penilaian. Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan siklus I . Hasil pengamatan siklus ini dapat dilihat pada tabel 4 4. adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Lembar pengamatan Aktivitas siswa kelas IV siklus II Nama Sekolah Nama Guru Hari / Tanggal : SDN Rantau Bujur Tengah MataPelajaran: Matematika : Ilkawati Kelas / Semester: IV / II : Rabu, 24 April 2013 Materi: Operasi hitung pecahan

No 1 2

Aspek yang diamati Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan masalah) Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kreatif Siswa belajar dalam keadaan antusias dan gembira Terjadi interaksi siswa dengan siswa Terjadi interaksi siswa dengan guru Siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat Siswa berbicara dan berbagai pengalaman(bekerjasama) Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa yang dipelajari

Selalu Sering

Jarang

Tidak pernah

3 4 5 6 7 8 9 10

Rantau Bujur Tengah, 24 April 2013 Pengamat

Rudiyanti, S.Pd.SD NIP, 19801226 200701 2 009 Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.

Tabel 4.5 Lembar Aktivitas Pengamatan Guru Siklus II Nama Sekolah : SDN Rantau Bujur Tengah Nama Guru : Ilkawati Hari / Tanggal : Rabu, 24 April 2013 Mata Pelajaran: Matematika Kelas / Semester: VI / II Materi:Operasi hitung pecahan

No

Aspek yang diamati

Selalu Sering Jarang

Tidak pernah

A. Kegiatan awal 1. Membangkitkan minat siswa 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan inti 1. Memberikan masalah kontekstual 2. Menekankan pada pemecahan masalah 3. Guru menggunakan alat peraga yang cocok 4. Penjelasan atau demonstrasi (pemodelan) guna melakukan dengan jelas, sederhana dan mudah dimengerti. 5. Guru membimbing dan memperhatikan siswa 6. Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan. 7. Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan 7. Memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa 8. Guru memberikan penghargaan kepada siswa. 10 Guru melakukan . refleksi/berfikir kembali tentang apa yang diajarkan. C. Kegiatan akhir 1. Membuat kesimpulan materi yang diajarkan. 2. Guru mengadakan penilaian

Rantau Bujur Tengah, 24 April 2013 Pengamat

Rudiyanti, S.Pd.SD NIP, 19801226 200701 2 009 Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan. Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan standar ketuntasan minimal (SKM) hanya 3 siswa dari 9 siswa di SD Negeri Rantau Bujur Tengah, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM. Namun setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang begitu cepat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5, sebagai berikut:

Daftar prestasi belajar siswa kelas IV semester II pada siklus I dan II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Nama siswa Abdurrahman Anita Bawaihi Bahran Fahrurraji Hafis Ansari Hapsah Hikmah M. Gazali Mutiah Novianti Riski Siti Naimah Siti Rahmah Widya Sari Nilai siklus I 60 65 70 65 80 45 50 65 40 65 75 65 70 70 65 Nilai siklus II 75 90 80 65 70 55 75 65 70 65 70 70 85 70 65

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas =
14 x 100 % = 93,3% 15

Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu 8 siswa sudah berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas SKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 9 siswa di SDN Rantau Bujur Tengah. B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Pembahasan Siklus I Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengerjaan Operasi hitung pecahan di kelas IV terutama dalam mengidentifikasi pengerjaan Operasi hitung pecahan belum sepenuhnya dipahami anak. Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah: a. Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika

b.

Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas.

Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pada diagram grafik siklus I sebagai berikut: Diagram grafik pada sebelum dan siklus I 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Sebelum Siklus 2. Pembahasan Siklus II Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah: a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah. b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa. c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3% Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II 100 90 80 93,3 % Siklus I 40% 46,6%

70 60 50 40 30 20 10 Pra Siklus Siklus I Siklus II 40,6% 46,6%

BAB V SIMPULAN SARAN DAN TIDAK LANJUT


A. Simpulan Dari Penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa 2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan 3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a macth dapat muncul dan berkembang 4. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat melatih dan mendorong siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui. B. Saran Tindak Lanjut Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode ceramah kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. 2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a macht yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif. 3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary School Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins. Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon. Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas. Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek pembinaan tenaga kependidikan. Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI. Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas, Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI.

Lampiran 1

Kesediaan Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP Kepada Kepala UPBJJ -UT Di Banjarmasin
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Tempat Mengajar Alamat Sekolah Menyatakan bahwa: Nama NIM Program Studi Tempat Mengajar Alamat Sekolah Guru kelas Telpon/HP : Ilkawati : 814 786 516 : S I PGSD : SDN Rantau Bujur Tengah : Jl. Sungai kuli, RT.01 Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara. : III : 085248761180 : Rudiyanti, S.Pd.SD : 19801226 200701 2 009 : SDN Rantau Bujur Tengah : Jl.Sungai kuli, RT.01, Kecamatan Sungai Tabukan, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Sekolah Sungai Pandan, April 2013 Supervisor 2,

H. Saidi Padilah, S.Pd NIP. 19650502 198804 1 003

Rudiyanti, S.Pd.SD NIP. 19801226 200701 2 009

Lampiran 2 Surat Pernyataan Kesediaan sebagai Supervisor 2 Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama NIM UPBJJ : Ilkawati : 814 786 516 : 49 / Banjarmasin

Menyatakan bahwa: Nama NIP Guru Kelas : Rudiyanti, S.Pd.SD : 19801226 200701 2 009 : III

Tempat Mengajar : SDN Rantau Bujur Tengah

Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 5401 Pemantapan Kemampuan Profisional ( PKP ) Demikian agar surat pernyataan ini digunakan sebagaimana mestinya. Supervisor 2 Sungai Pandan, April 2013 Mahasiswa,

Rudiyanti, S.Pd.SD NIP. 19801226 200701 2 009

Ilkawati NIM. 814 786 516

Lampiran 3

Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas

Identifikasi masalah

Analisis masalah

Alternatif dan Prioritas Pemecahan masalah

Rumusan masalah

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP

NIM / Nama Mahasiswa Mengajar di kelas Sekolah

: 814 786 516 / Ilkawati : IV : SDN Rantau Bujur Tengah

No. Hari/Tanggal 1.

Kegiatan

Hasil/komentar Tindak Lanjut

Mhs

Sup.2

2.

3.

4.

Lampiran 4 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) Satuan Pendidikan Materi Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Materi Pokok I. Standar Kompetensi Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar bangun datar II. Kompetensi Dasar Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. III. Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar Indikator Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun IV. Tujuan Perbaikan Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat V. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa sehari-hari b. Memberikan pre-test Kegiatan Inti : SDN Padang Luar : Matematika : IV/2 : 2 x 35 Menit : Sifat dan Hubungan Antar Bangun

c. VI. Metode

Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan Kegiatan Ahir Memberikan tes tertulis Membahas hasil tes

- Tanya jawab - Diskusi - Penemuan - Penugasan VII. Alat dan Sumber Alat: Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar Sumber: 1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira 2. Buku-buku penunjang lain 3. LKS VII. Penilaian - Tes tertulis - Unjuk kerja - Keaktifan siswa

Mengetahui Kepala Sekolah

Padang Luar, Oktober 2012 Mahasiswa

H. BAHRUNI, S.Ag NIP. 19540305 197801 1 002

ZUBAIDAH NIM. 814 018 352

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II)


Satuan Pendidikan Materi Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Materi Pokok I. Standar Kompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. II. Kompetensi Dasar 2.3. Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya III. Indikator - Menyebutkan bagian bagian daun beserta fungsinya - Menjelaskan hubungan antara struktur daun beserta fungsinya IV. Materi Pelajaran Struktur daun dan fungsinya 1.Bagian bagian daun : - Daun lengkap dan daun tidak lengkap Daun lengkap terdiri dari : Tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Daun tidak lengkap terdiri dari : tangkai daun dan helai daun. 2. Bentuk daun : menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar 3. Struktur daun : ada daun tunggal , dan ada daun majemuk 4. Fungsi daun : a. Tempat terjadinya fotosintersis b. Tempat bernapas c. Tempat berlangsungnya penguapan V. Tujuan Perbaikan 1. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian daun beserta fungsinya. : SDN Sungai Limas : IPA : IV/1 : 2 x 35 menit : Struktur daun dan fungsinya

2. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara struktur bagian bagian daun beserta fungsinya. VI. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa. Memberikan pre-test guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru menyampaikan materi sebagain pengantar. Guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar gambar sehingga menjadi urutan yang logis. Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran mengenai urutan gambar tersebut. Dari alasan / urutan gambar yang di susun siswa, guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran / merangkum materi pelajaran. c. Kegiatan Akhir ( 15 menit ) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan dan membuat rangkuman materi Memberikan tes tertulis Membahas hasil tes Perbaikan dan pengayaan b. Kegiatan Inti ( 45 menit )

VII. Metode dan Model Pembelajaran

A. Metode : Tanya jawab Kelompok Diskusi Inkuiri B. Model Pembelajaran : Picture and Picture VIII. Alat dan Sumber Alat : Beberapa gambar daun Sumber: 1. Buku IPA kelas IV penerbit Yudistira 2. Buku-buku penunjang lain

3. LKS VIII. Penilaian - Tes tertulis - Unjuk kerja - Keaktifan siswa

Mengetahui Kepala Sekolah

Sungai Limas, 25 Oktober 2012 Mahasiswa

H. Suriannoor, S.Pd.SD NIP. 19521101 197511 1 001

Hj. Rinawati NIM. 816 885 164

LEMBAR KERJA SISWA 1. Jelaskan pengertian bagian bagian daun beserta fungsinya sesuai pemahaman

LEMBAR KERJA SIKLUS I Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak simetris !

Kelompok Bangun Bangun yang simetris

Gambar Huruf

Alasan

Bangun yang tidak simetris

LEMBAR KERJA SIKLUS II

Berilah tanda centang ( ) sesuai sifat benda itu, simetris atau tidak simetris! No 1 Gambar Benda Simetris Benda Tidak Simetris

3 4

7 8 9

10

Lampiran 5 JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP NIM/Nama Mahasiswa Mengajar di kelas Nama Sekolah No Hari/ Tanggal 1. Kegiatan : ZUBAIDAH : V ( lima ) : SDN Padang Luar Hasil/ Tindak Komentar Lanjut Paraf Mhs Paraf Sup 2

Mengetahui, Supervisor 1

Amuntai, Oktober 2012 Supervisor 2,

IRWAN ROZANIE, M.Pd NIP.19760619 200012 1 003

IDERIS, S.Pd.SD NIP.19660720 199103 1 006

N0

FORMAT PENILAIAN Format penilaia proses Nama Siswa 1 2 3 1 2 3 1 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

You might also like