You are on page 1of 2

Hasil wawancara. 1. Guru BK Biodata narasumber : Nama : wiwin winangsih,S.Pd M.P : BK No.

Kontak : (022) 70345042 Masa bakti : 2 tahun Pada jurusan mekatronika, khususnya kelas 1 kehadirannya kurang, itu dikarenakan masih dalam tahap adaptasi. Kemampuan akademiknya bagus dalam mata pelajaran yang termasuk produksi, tetapi kurang dalam mata pelajaran yang termasuk adaptif dan normatif. Hal itu terlihat dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru pelajaran masng-masing. Prestasi yang kurang atau nilai buruk yang didapat itu dikarenakan kurangnya motivasi dari dalam diri (emosi), selain itu adanya pengaruh buruk dari luar (lingkungan). Banyak siswa berkonsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bk mengenai masalah-masalah yang dihadapinya. Biasanya masalah yang dihadapi oleh kebanyakan siswa adalah masalah sosialemosi. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut guru bk dan walikelas berkoordinasi dengan menggunakan berbagai metode supaya permasalahan tersebut teratasi. Bergitu pula dengan masalah-masalah yang terungkap bukan dari subjek yang bermasalah. Cara penanggulangannya bisa dengan cara mengarahkan, menumbuhkan kemandirian, dan menumbuhkan motivasi belajar. Melihat siswa di SMKN 2 Cimahi ini tidak begitu berdisiplin, maka pihak sekolah dengan tegas mengarahkan agar siswanya tersebut disiplin. Caranya dengan punishmen dan pengarahan, bisa secara individu maupun kelompok. Karena pihak sekolah beranggapan bahwa kedisiplinan sangat berkorelasi dengan prestasi belajar. Dalam hal ini peningkatan mutu secara kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu, bila permasalahan cukup serius, pihak sekolah yang diwakilkan oleh guru bk biasanya melakukan pertemuan 3 orang, yaitu guru, siswa dan orang tua. Sehingga dengan adanya pertemuan 3 orang tersebut, masalah yang dihadapi siswa bisa terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, guru bk berpesan kepada siswa supaya prestasi belajar siswa tersebut bgus dan meningkat, maka jika ada permasalahan yang dihadapi siswa tersebut harus terbuka kepada guru, siswa harus mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, menerima segala kekurangannya, hal trsebut digunakan untuk perbaikan kedepannya. Untuk guru mata pelajaran, agar siswa prestasi belajarnya bagus dan meningkat, maka guru tersebut harus dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut terhadap mata pelajaran yang diajarkan, dengan cara perbaikan metode mengajar, dan pendekatan emosional. Terakhir untuk sekolah agar pretasi belajar siswa bagus dan meningkat, maka harus ada kekompakkan dalam system sekolah tresebut. Karena sekolah adalah system dimana output yang diharapkannya itu adalah lulusan-lulusan yang berkompetensi yang mampu bersaing dan memiliki budi pekerti yang luhur.

2. Siswa bermasalah dalam belajar Biodata narasumber : Nama : andi riyana Jurusan : mekatronika B Kelas : X Alamat : padalarang Andi merupakan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Itu terlihat dari hasil evaluasi nilai pelajarannya yang buruk. Selain itu andi pun siswa yang bisa dikatakan nakal. Hal itu terllihat dari dia sering bolos, kesiangan, dan sering terkena masalah indisipliner lainnya. Menurutnya belajar di SMK itu sepertinya mudah jika ada seseorang yang dapat membimbinganya dalam belajar (orang tua, keluarga, dll). Tetapi karena tidak ada yang membimbingnya dia menjadi malas untuk belajar disamping itu orang tuanya acuh ta acuh kepadanya. Kemudian lingkungannya pun seperti teman-teman sekelas dan teman bermainnya membawa pengaruh yang tidak baik kepadanya. Dan dia belum menemukan jati diri sehingga ikut-ikutan terhadap ajakan temannya. Lantas dia tidak memiliki motivasi belajar yang cukup, itu terlihat dari pengakuannya dia malas jika belajar sendiri. Karena jika dia bingung dan kesulitan dalam memahami suatu konsep pelajaran tidak ada orang yang dapat membantunya. Selain itu disekolah, kebanyakan gurunya itu jarang masuk, mata pelajarannya susah menurutnya, dan tugasnya banyak. Hal itu membuatnya malas sehingga dia lebih memilih main bersama teman-temanya dibandingkan belajar. Menurutnya mata pelajran yang susah itu mata pelajran yang termasuk mata pelajran adaptif dan normati, karena disana banyak terdapat teori-teori dan rumus-rumus yang harus dihapalnya dan dipahami. Sedangkan dia malas untuk menghapal teori-teori dan rumus-rumus tersebut. Dia menginginkan setiap mata pelajarannya itu seperti mata pelajaran produktif yang hanya praktik, karena praktik itu praktis dan tidak ribet menurutnya. Tetapi tidak semua mata pelajaran produktif dia senangi, bila pada mata pelajaran produktifnya pun ada teorinya maka ida pun malas untuk menghapal dan memahaminya. Dia merupakan siswa yang menggunakan strategi SKS dalam belajarnya. Yaitu belajar jika akan ada ujian saja. Menurutnya agar prestasi belajar dia bagus, maka setiap guru harus siap melayani siswanya jika mereka membutuhkan, selain itu harus diperbanyak soal-soal latiha agar siswa itu mengerti, guru itu harus lebih dekat terhadap siswanya, dan dia ingin dibimbing dalam belajar.

You might also like