You are on page 1of 10

ALAT REPRODUKSI PRIA DAN WANITA BESERTA FUNGSINYA

Posted on October 20, 2012

PENGERTIAN ALAT REPRODUKSI WANITA DAN FUNGSINYA Anatomi alat reproduksi wanita memang dibuat rumit dimana terdapat dua percabangan indung telur. Setiap bulan kedua indung telur ini bergantian menghasilkan sel telur. Di dalam organ reproduksi wanita juga terdapat bermacam-macam kelenjar yang mempunyai peran masing-masing dalam sistem reproduksi wanita. Dibawah ini kami sertakan gambar anatomi organ reproduksi pada wanita.

ALAT REPRODUKSI WANITA Rahim Rahim atau yang biasa disebut dengan uterus merupakan alat reproduksi wanita yang paling utama. Salah satu ujungnya adalah leher rahim (serviks) dan ujung yang lainnya adalah tabung falopian (tuba fallopi). Rahim berada di pelvis dan dorsal ke kandung kemih dan ventral ke rectum. Rahim ditahan oleh beberapa ligament. Pada kondisi tidak hamil, ukuran rahim hanyalah beberapa centimeter saja. Di dalam rahim banyak terdapat otot. Lapisan permanen jaringan otot yang terdalam disebut dengan endometrium. Fungsi utama rahim adalah menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalamendometrium dan dapat makanan dari pembuluh darah. Ovum yang dibuahi menjadi embrio dan berkembang menjadi fetus. Setelah itu akan menjadi gestates hingga kelahiran. Jika terjadi kehamilan rahim akan didorong ke dalam perut sampai ke perluasannya.

Indung Telur (Ovarium) Indung telur atau ovarium merupakan kelenjar kelamin yang dimiliki oleh wanita. Terdapat dua ovarium dalam sistem reproduksi wanita. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur dan

mengeluarkan hormon steroid dan peptide seperti estrogen dan progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang dibuahi. Hormon-hormon ini juga berperan memberikan sinyal pada kelenjar hipotalamus dan pituari dalam mengatur siklus menstruasi. Setelah sel telur diovulasikan maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak menuju rahim. Jika ada sperma yang masuk maka sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi proses kehamilan.

Tuba Fallopi Tuba fallopi atau tabung falopi merupakan dua buah saluran halus yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Panjang tuba falopi pada manusia adalah antara 7 hingga 14 cm. Saat sel telur berkembang dalam ovarium, ia akan diselubungi folikel ovarium. Apabila sel telur matang, maka folikel dan dinding ovarium akan runtuh dan membuat sel telur berpindah memasuki tuba fallopi dan dilanjutkan ke rahim dengan bantuan cilia.

Leher Rahim (Serviks) Leher rahim atau serviks merupakan bagian dari alat reproduksi wanita yang terletak di bagian bawah rahim. Tugas serviks ini adalah membantu jalannya sperma dari vagina menuju rahim. Leher rahim mengeluarkan lendir tertentu dengan tugas yang berbeda-beda dan berada di daerah yang berbeda-beda pula.

Vagina Vagina adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan rahim ke bagian luar tubuh wanita. Vagina merupakan alat reproduksi yang berada di bagian paling luar seperti halnya penis pada pria. Vagina dapat menghasilkan berbagai macam sekresi, seperti keringat, skene pada vulva, cairan endometrial, oviductal, cervical mucus dam lain-lain. Sekresi pada dinding vagina itu sendiri adalah sesuatu yang dapat meningkatkan gairah seksual pada wanita. Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang begitu rentan terkena infeksi karena batas antara uretra dengan anus sangat dekat. Sehingga dapat menimbulkan kuman penyakit seperti jamur, bakteri

maupun virus yang mudah masuk ke liang vagina. Infeksi dalam vagina juga dapat terjadi karena terganggunya keseimbangan ekosistem. Ekosistem vagina adalah sebuah lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus, bakteri yang baik. Dalam ekosistem normal di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, sekitar 95 persen lactobacillus dan 5 persen adalah pathogen (bakteri yang jahat). Walaupun terdapat bakteri pathogen, namun tidak akan mengganggu selama kondisi ekosistem vagina masih seimbang. Keseimbangan akan terganggu apabila derajat keasaman menurun, pertahanan alamiah akan turun dan rentan terhadap infeksi. Ekosistem vagina yang tidak seimbang bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah kontrasepsi oral, diabetes mellitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, douching, dan gangguan hormon seperti pubertas, kehamilan atau menopause. Anda dapat mengatasi hal tersebut dengan selalu merawat kebersihan vagina anda. Itulah beberapa hal penting yang perlu anda ketahui tentang alat reproduksi dalam sistem reproduksi wanita. Dengan mengetahui alat reproduksi wanita dan fungsi-fungsinya, anda akan lebih mudah dalam menangani organ yang paling berharga anda.

Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu: GENETALIA EKSTERNA Mons Veneris Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika

Labia Mayora Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.

Labia Minora Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.

Klitoris Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.

Vestibulum Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.

Hymen Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar

GENETALIA INTERNA Vagina Berfungsi sebagai : Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus Alat untuk bersenggama Jalan lahir bayi waktu melahirkan

Uterus Berfungsi sebagai: Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.

Tuba Fallopi Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus.

Ovarium Berfungsi memproduksi ovum

Ligamentum Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.

PENGERTIAN ALAT REPRODUKSI PRIA DAN FUNGSINYA Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. Testis

Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Saluran Pengeluaran Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.

Epididimis Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.

Vas deferens Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).

Saluran ejakulasi Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

Kelenjar Asesoris Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. Vesikula seminalis Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

Kelenjar prostat Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.

Kelenjar Cowper Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

Yang Kedua adalah Organ Reproduksi Luar Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.

Penis Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh

jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

Skrotum Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Spermatogenesis Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Hormon pada Pria Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan. Testoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron FSH (Follicle Stimulating Hormone)

FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

FUNGSI ALAT REPRODUKSI PRIA Genetalia Eksterna Penis Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi Skrotum Berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu

Genetalia Interna Testis Berfungsi sebagai : Memproduksi sperma Tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan Epididimis Berfungsi sebagai: menghubungkan testis dengan saluran vas deferens memproduksi cairan yang

banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma Vans deferens Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan . Vesika seminalis Berfungsi sebagai: Tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum, Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan seksual. Kelenjar prostat Berfungsi sebagai: Mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain Kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekre3si cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.

You might also like