You are on page 1of 4

2.

3 Deskripsi Pembuatan Kartu Kwartet Sebagaimana yang tertera dalam judul laporan, selain melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Jepang, penulis juga melakukan kegiatan pembuatan kartu kwartet. Permainan kartu kwartet sendiri merupakan salah satu bentuk permainan mengunakan media kartu, umumnya terdiri atas beberapa jumlah kartu bergambar yang dari kartu tersebut tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Dalam kartu kwartet yang penulis buat, tidaklah mencantumkan gambar melainkan tulisan kosakata bahasa Jepang saja. Namun, cara permainannya tetap sama seperti permainan kartu kwartet pada umumnya. Pada awalnya ide untuk membuat kartu kwartet ini muncul ketika penulis melihat ada siswa yang bermain kartu bridge pada jam istirahat sekolah. Penulis terinspirasi untuk membuat kartu yang bisa digunakan untuk bermain sekaligus sebagai media pembelajaran, dan akhirnya terpikirkan untuk membuat kartu kwartet. Kartu kwartet yang penulis buat diharapkan bisa digunakan untuk menghafal kosakata bahasa Jepang. Jadi dengan kartu kwartet tersebut, selain bisa bermain atau sekedar mengisi waktu luang ketika jam istirahat, siswa akan hafal sendiri karena terbiasa dengan kosakata yang ada di kartu kwartet tersebut. Penulis memulai pembuatan kartu kwartet pada pertengahan waktu melakukan kegiatan KKN. Pembuatannya penulis lakukan bersama rekan KKN ketika tidak ada jadwal mengajar. Langkah pembuatannya pertama, penulis merancang desain dasar dari kartu kwartet dengan menggunakan aplikasi desain grafis, Corel Draw, dalam hal ini mengatur ukuran kartu, ukuran dan jenis huruf serta tata letak kata yang akan

dicantumkan di kartu kwartet. Kedua, penulis mencari dan memilih kosakata yang akan di cantumkan di kartu. Kosakata yang penulis cantumkan di kartu kwartet disesuaikan dengan urutan huruf hiragana seperti huruf A-O, KA-KO, SA-SO dan seterusnya. Kosakata yang akan dicantumkan dalam kartu kwartet penulis pilih yang sekiranya mudah dihafal oleh siswa SMA seperti kata-kata yang umum digunakan atau kata-kata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Ketiga, penulis mencantumkan satu persatu kosakata yang telah dipilih ke dalam desain dasar kartu kwartet yang telah penulis buat sebelumnya. Keempat, penulis menggabungkan semua kartu yang sudah selesai dan mengecek kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam mencantumkan kosakata. Kelima, merubah file desain kartu kwartet yang telah selesai ke bentuk JPEG (Joint Photographic Experts Group) yang selanjutnya dicetak dan dipotong sesuai ukuran. Adapun bagian-bagian dari kartu kwartet yang penulis buat bisa dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.3 : Kartu Kwartet

Cara bermain kartu kwartet yang penulis buat tidaklah berbeda dengan permainan kwartet pada umumnya. Adapun cara bermain kartu kwartet tersebut sebagai berikut: 1. Kartu dikocok dan dibagi kepada 4 pemain, masing-masing pemain mendapatkan 4 lembar kartu. Sisa kartu ditumpuk dengan arah terbalik. 2. Pemain yang mendapat giliran pertama bertanya kepada salah satu pemain lain nama kartu yang hendak dikumpulnya menjadi kwartet. Misalnya yang hendak dikumpulkan adalah kwartet dengan kosakata yang diawali huruf hiragana A seperti contoh kartu di atas, maka yang harus dikumpulkan adalah kartu lain dengan huruf awal yang sama dengan kosakata yang berbeda. 3. Jika pemain yang dimintai memiliki kartu tersebut, maka dia harus menyerahkan kartunya, dan pemain pertama dapat melanjutkan permainan dan bertanya untuk kartu lainnya. Jika kartu yang diinginkannya tidak ada, maka dia mengambil satu kartu dari atas tumpukan kartu, dan permainan dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Permainan berlanjut dengan cara seperti pertama, hingga semua kartu habis. Pemain yang mengumpulkan kwartet terbanyak memenangkan permainan.

Kosakata lain yang harus dikumpulkan untuk mendapatkan kwartet.

Arti dari kosakata

Kosakata yang menunjukan identitas kartu apabila kartu yang ditanyakan oleh lawan sesuai maka kartu diserahkan ke lawan.

You might also like