You are on page 1of 3

LATAR BELAKANG Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan diastolic 90 mmHg,

, berdasarkan rata-rata dari dua pemeriksaan yang diambil dari pemeriksaan kedua dan ketiga setelah pemeriksaan tekanan darah awal. Pemeriksaan tunggal dinilai tidak adekuat untuk menegakkan hipertensi, terutama bila pasien disertai dengan gejala penyakit. Hipertensi juga dapat ditemukan pada pasien dengan stress yang berlebih dan pasien dengan penyakit akut. Tekanan darah 135/85 mmHg di luar pemeriksaan seorang dokter juga bisa dipertimbangkan sebagai hipertensi. Keadaan pre-hypertension merupakan keadaan dimana tekanan darah pasien berada pada range 120-139 mmHg untuk sistolik dan 80-89 mmHg untuk diastolik (hypertension essensial, Kaplan hal :2) Dalam rekomendasi penatalaksanaan hipertensi yang kesemuanya didasarkan atas bukti penelitian (evidence based) antara lain dikeluarkan oleh The Sevent Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC7), 2003, World Health Organization/International Society of Hypertension (WHO-ISH), 1999, Brittish Hypertension Society, European Society of Hypertension/European Society of Cardiology (ESH/ESC), definisi hipertensi sama untuk semua golongan umur. Pengobatan juga didasarkan bukan atas umur akan tetapi tingkat tekanan darah dan adanya risiko kardiovaskular yang ada pada pasien (Buku Ajar IPD jilid II hal 899-900) Insidensi dari hipertensi sulit untuk dinilai oleh karena secara klinis sering tidak diketahui. Incidence rate sebesar 3-18 % telah dilaporkan berdasarkan pada populasi yang diteliti. Di dunia, sebesar 8,4 juta ibu hamil menderita hipertensi pada tahun 2004. Prevalensi di dunia diperkirakan sekitar 1 milyar populasi menderita hipertensi pada tahun 2000. Di UK pada tahun 2006, 31% pria dan 28% wanita menderita hipertensi. Pada tahun 2008, sekitar 35.000 pasien yang masuk rumah sakit di Inggris menderita hipertensi. Di dunia sekitar 1 juta pasien meninggal akibat hipertensi pada tahun 2004. Prevalensi hipertensi diperkirakan meningkat menjadi > 1,5 milyar penduduk dunia menderita hipertensi pada tahun 2025. Peningkatan angka kejadian pasien hipertensi juga bisa dilihat dari umur (30% pada umur 45-54 tahun dan 70% pada umur > 70 tahun), paling sering terjadi pada etnis Black African dan Black Caribbean.

Hipertensi merupakan penyebab kematian terbanyak pada Negara-negara berkembang. (Oxford Handbook of Epidemiology for Clinicians hal : 334). Di Indonesia hipertensi cenderung meningkat. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 menunjukkan bah 8,3% pasien menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. Hasil SKRT tahun 1995, 2001, dan 2004 menunjukkan penyakit kardiovaskular merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20-35% kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi. (jurnal prevalensi hipertensi dan determinannya di Indonesia). Table 1. definisi dan klasifikasi tingkat tekanan darah menurut WHO

Kategori Optimum Normal Normal-tinggi Hipertensi derajat 1 (ringan) Subkelompok : borderline Hipertensi derajat 2 (sedang) Hipertensi derajat 3 (berat) Hipertensi sistolik terisolasi Subkelompok : borderline

Sistolik < 120 mmHg < 130 mmHg 130-139 mmHg 140-159 mmHg 140-149 mmHg 160-179 mmHg 180 mmHg 140 mmHg 140-149 mmHg

Diastolik < 80 mmHg < 85 mmHg 85-89 mmHg 90-99 mmHg 90-94 mmHg 100-109 mmHg 110 mmHg < 90 mmHg < 90 mmHg

Table 2. klasifikasi tekanan darah umur 18 tahun menurut JNC-7 versus JNC-6

JNC-7 kategori

JNC-6 kategori

Tekanan darah

Dan/atau

Tekanan darah

tekanan normal Pre-hipertensi

tekanan Optimal

sistolik < 120 mmHg 120-129 mmHg dan Atau Dan atau

diastolic (mmHg) < 80 mmHg 80-89 mmHg < 85 mmHg 85-89 mmHg

Normal Normal-tinggi hipertensi Derajat 1 Derajat 2 Derajat 2 Derajat 3 Hipertensi Derajat 1

<130 mmHg 130-139 mmHg

140-159 mmHg 160 mmHg 160-179 mmHg 180 mmHg

atau atau atau atau

90-99 mmHg 100 mmHg 100-109 mmHg 110 mmHg

You might also like