You are on page 1of 3

Perlawanan Terhadap Pajak

upaya atau keinginan beberapa golongan dalam masyarakat untuk tidak patuh atau tidak memenuhi kewajiban perpajakan.

Perlawanan Pasif
merupakan hambatanhambatan yang mempersulit pemungutan pajak. Misalnya : kesulitan ekonomi, tingkat intelektual dan moral masyarakat yang rendah, teknik pemungutan pajak yang rumit, kontrol yang lemah, sosialisasi (penerangan) tentang perpajakan yang kurang efektif. sebaliknya suatu kecerdaan, suatu pengertian yang jelas mengenai kewajiban kepada negara, perasaan solidaritas nasional di tengah-tengah masyarakat akan mengurangi tingkat perlawanan pasif.

Perlawanan Aktif
meliputi semua upaya dan perbuatan yang secara langsung ditujukan terhadap Fiskus dan bertujuan untuk menghindari pajak. dilakukan dengan cara-cara : a. penghindaran pajak. b. penyelundupan/penggelapan pajak. c. melalaikan pajak.

a. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat
menimbulkan pajak atau dengan melakukan penggunaan/mengkonsumsi surogat untuk menghindari pajak dengan tarif yang lebih tinggi.

Contoh: o untuk Pajak kendaraan bermotor: dihindari dengan cara


menyimpan kendaraan tersebut dalam garasi.

o o o

konsumsi rokok putih (cukai tembakau) diganti dengan rokok klobot (surogat). konsumsi gula pasir diganti dengan gula kelapa (surogat).

pajak atas kulit dengan tarif yang lebih tinggi, maka akan digantikan dengan karet (surogat). o Satu daerah (lokasi) yang tidak dikenakan (bebas) PPN akan dipilih untuk penyerahan BKP/JKP dibandingkan dengan lokasi yang dikenakan (wajib) PPN. penghindaran pajak secara yuridis ini, disebut juga penghindaran pajak secara legal.

b. Penyelundupan/penggelapan Pajak (Tax Evasion)


jika penghindaran pajak tidak dapat dilakukan, maka WP berusaha atau cenderung menggunakan cara-cara lain, diantaranya dengan cara menyelundupkan/menggelapkan pajak. penyelundupan pajak benar-benar merupakan pelanggaran undang-undang. Contoh : o mengajukan suatu pernyataan yang tidak benar. o meberikan data yang tidak benar. penggelapan pajak terutama dalam hal menentukan besarnya pajak terhutang. Contoh : o membukukan penjualan lebih rendah dari yang sebenarnya. o membukukan biaya lebih besar dari yang sebenarnya. o melakukan transfer pricing. o dll.

c. Melalaikan Pajak
menolak membayar pajak yang telah ditetapkan. menolak memenuhi formalitas-formalitas yang harus dipenuhi oleh WP. Contoh : o usaha menggagalkan pemungutan pajak dengan menghalangi petugas pajak (Fiskus). o mengganti perusahaan pribadi dengan perusahaan perseroaan. o mengajukan sanggahan kepada pengadilan negeri terhadap perintah penyitaan aset WP.

You might also like