You are on page 1of 8

KOMUNIKASI SEBAGAI ILMU Lama sudah para ahli yan berkecimpung dalam ilmu pengetahuan mempermasalahkan apakah komunikasi

itu ilmu atau sekedar pengetahuan. Dalam UU pokok tentang perguruan tinggi no 22 tahun 1961 dicantumkan penggolongan ilmu pengetahuan terdiri dari empat kelompok yaitu : a. ilmu keagamaan/kerohanian b. ilmu kebudayaan c. ilmu sosial d. ilmu eksakta dan teknik Dr. M. Hatta dalam bukunya pengantar ke jalan ilmu dan pengetahuan membagi ilmu menjadi 3 kelompok yakni 1. ilmu alam (terbagi atas teoritika dan praktika) 2. ilmu social ( terbagi atas teoritika dan praktika) 3. ilmu kultur H. Endang Saifuddin M.A dalam bukunya Ilmu Filsafat dan Agama menggolongkan ilmu menjadi 3 kelompok, sama dengan penggolongan Stuart Chase dalam bukunya The Proper Study of ManKind, yakni : 1. ilmu alam (natural science) 2. ilmu kemasyarakatan (social science) 3. Humaniora (studi humanitas, humanites science) Berikut ini adalah pembagian ilmu secara lengkap 1. ilmu alam (natural science) - biologi - ilmu alam - antopologi fisisk - teknik - ilmu kedokteran - geologi - ilmu farmasi - dll. - ilmu pertanian 2. ilmu kemasyarakatan (social science) - hukum - politik - ekonomi - pendidikan - jiwa social - publistik dan jurnalistik - sejarah - dll 3. Humaniora (studi humanitas, humanites science) - ilmu agama - seni - filsafat - jiwa dsb. - bahasa Prof. Harsojo mengatakan bahwa apabila semua ilmu dipelajari dan dikembangkan dengan tujuan untuk memajukan ilmu itu sendiri, memperkaya diri sendiri dengan cara pengertian yang lebih mendalam dan lebih sistematis mengenai ruang lingkup atau bidang perhatiannya, maka ilmu seperti itu digolongkan dalam ilmu murni. Ilmu-ilmu terapan mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah praktis yang dapat dirasakan guna dan manfaatnya secara langsung dan bersifat social. Prof. Harsojo mengutip pendapat Robert Bierstedt dalam bukunya The social order, yang menyusun sejumlah ilmu murni yang erat hubungannya dengan ilmu-ilmu terapan. Ilmu-ilmu murni : Fisika, astronomi, matematika, kimia, fisiologi, ilmu politik, jurisprudence, zoology, botani, geologi, sejarah, ekonomi, sosiologi. Ilmu-ilmu terapan : bangun karya, navigasi, akuntansi, farmasi, ilmu obat-obatan, politik, hokum, peternakan, pertanian, bangun karya minyak, jurnalistik, tata Negara, administrasi, diplomasi. Perkembangan ilmu komunikasi Dari pengelompokan ilmu, publistik, jurnalistik, istilah lain dari komunikasi dianggap pengelompokan pada ilmu social dan merupakan ilmu terapan. Memang para ahli komunikasi menganggap demikian. Dan karena

termasuk ilmu sosial, sifat-sifatnya interdisipliner atau multi disipliner. Ini sebabnya objek materinya sama dengan ilmu-ilmu lainnya terutama yang termasuk ilmu sosial/kemasyarakatan. Dalam perkembangan selanjutnya mass communication dianggap tidak tepat lagi karena merupakan proses komunikais yang menyeluruh. Penelitian yang dilakukan oleh PauLazarfeld, Bernard Berelson, Hazel Gaudon, Elihu Katz, Robert Merton, Frank Stantun, Wilbur Schramm, Everest M. Roogers dan para cendikiawan lainnya menunjukkan bahwa gejala sosial yang diakibatkan oleh media massa tidak hanya berlangsung satu tahap. Ini dikenal dengan step flow communication dan multi step communication. Pengambilan keputusan banyak dilakukan atas dasar komunikasi antar personal. (inter personal communication). Sehingga di AS muncul communication science ini yang dimaksud adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala social sebagai akibat komunikasi massa, kelompok, dan antar persona,. Sehingga dikatakan seorang komunikolog adalah seorang ahli komunikasi. PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS Pengertian-pengertian dasar - Menurut Philip Mechton 1530an mencanangkan adanya psikologi, menyatakan bahwa subtansi atau materi psikologi adalah gabungan dari faal tubuh malaikat, setan dan Tuhan yang muncul dalam segala prilaku - Pada tahun 1912 Witmer dalam suatu jurnal psikologi klinis menyatakan bahwa psikologi klinis adalah metode yang digunakan untuk mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil observasi darii eksperimen dengan menggunakan teknik penanganan pedagosis. - Menurut APA (American Phsycology Association), psikologi klinis adalah suatu wujud psikologi terapan yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, serta pemberian saran dan rekomendasi agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara patut. Ada beberapa cirri atau sifat yang terdapat dalam psikologi klinis - Memiliki orienyasi ilmiah professional - Menampilkan kompetensi klinikus - Ilmiah - Professional Orientasi psikologi klinis 1. Titik pandang dasar psikologi klinis Tugas yang dihadapi psikologi klinis adalah memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien dan cara pasien menyelesaikan atau berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah itu. Kalau penyelesaian masalah tepat disebut sebagai penyelesaian yang baik, tetapi apabils tidak tepat mengindikasikan adanya ketidaksesuaian maladaptive atau psikopatologi. 2. Aspek-aspek kepribadian - Motivasi - Kapasita - Pengendalian : pengendalian berlebih, pengendalian lemah, pengendalian tentative, pengendalian terganggu, pengendalian yang ideal. Peranan Psikologi 1. Terapi 2. Assesmen 3. Mengajar 4. Konsultasi 5. Administrasi 6. Penelitian

Ada 3 landasan kompetitif Psikologi Klinis - Pemahaman akademik : Pemahaman landasan teoritik yang menyangkut bidang-bidang psikologi secara umumnya (bukan sekedar psikologi umum) - Pengalaman Riset : bahwa pada setiap jenis pendidikan tinggi, seyogyanya berbagai macam jenis dan tahapan riset perlu selalu dikembangkan karena tanpa riset tidak ada ilmu - Pengalaman klinis : pengalaman menerapkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk menghadapi klien in concreto atau in vivo. Normal-Abnormal dalam psikologi Istilah-istilah gangguan kejiwaan - Perilaku abnormal (abnormal behavior): untuk menggambarkan tampilan kepribadian dalam (linear personality) atau Perilaku luar (outer personality) atau keduanya. Yang dimaksudkan dengan istilah ini adalah perilaku spesifik seperti fobia atau pola gangguan lainnya. PSIKOLOGI Defenisi Psikologi berasal dari kata Psyce dalam bahasa Yunani berarti Jiwa dan kata Logos diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan dari istilah psikologi Sejarah Ilmu Jiwa Sejak berabad-abad lamanya orang sudah mengenal ilmu jiwa. Manusia telah memikirkan hakekat dari ilmu jiwa, pemikiran yang bersifat filsafat terutama untuk mencari pengetahuan mengenai dasar-dasar dan hakekat jiwa itu. 1. Plato (400 SM) manusia itu terbagi atas 2 bagian, yaitu jiwa rohaniah dan badaniah 2. Aristoteles (384-323 SM), ilmu jiwa adalah ilmu mengenai gejala-gejala hidup karena setiap makhluk itu sebenarnya mempunyai jiwa terbagi atas 3 macam a. Jiwa vegetatif yakni jiwa tumbuh-tumbuhan b. Jiwa sensitif atau jiwa hewan c. Jiwa manusia atau jiwa intelektif. Pembagian jiwa ini berdasarkan pada taraf daya kemampuannya 3. Decrates ( 1596-1650) manusia itu terdiri dari 2 macam zat yang berbeda secara hakiki yaitu : a. Res cogintans atau zat yang berfikir b. Res extensa atau zat yang mempunyai luas Menurut Descartes ilmu jiwa adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala-gejala pemikiran atau gejala-gejala kesadaran manusia terlepas dari badannya. 4. Jonh Locke (1632-1704) a. Semua pengetahuan, tanggapan dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indera sejak lahir b. Susunan jiwa manusia terdiri dari unsur-unsur pengalaman sederhana yang menggabungkan diri menjadi gejala-gejalanya yang lebih rumit seperti komplekskompleks perasaan, berteori yang sulit dan lain-lain. Unsur-unsur pengalaman ini terdiri atas 2 macam yaitu sensasi dan refleksi. 5. David Hume (1711-1776), sebagai pelengkap teori Jonh Locke bahwa selain sensasi dan refleksi terdapat pula unsur-unsur pengalaman lainnya seperti impresa (rasa) dan idea. Kelangsungankelangsungan dalam jiwa manusia diuraikan menjadi 4 unsur yaitu : - Asosiasi karena kedekatan dalam waktu dan ruang 6. Sigmund Freud (1856 1939) merupakan penemu alam tak sadar individual. Ada 3 gejala yang membuktikan adanya dinamika alam tak sadar yaitu gejala tingkah laku keliru, gejala-gejala mimpi dan gejala-gejala neurosis 7. Szondi, merupakan penemu alam tak sadar keluarga (Familiane Unbewusstee); alam tak sadar keluarga merupakan suatu gejala yang dimiliki oleh suatu keluarga dan turunannya, turut menentukan nasib riwayat kehidupan anggota keluarga

8. Carl. C. Jung, bahwa disamping adanya alam tak sadar individual dan alam tak sadar keluarga, terdapat juga semacam alam tak sadar kolektif, yang umumnya dimiliki bersama oleh suatu masyarakat, bangsa dan umat manusia. Ikhtisar Lapangan Psikologi Dibedakan atas 2 macam 1. Psikologi teoritis, yang berdasarkan dalil-dalil dan menghasilkan teori-teori yang terbagi atas 2 yaitu a. Psikologi umum : menyelidiki psikologi secara umum dari manusia dewasa normal, termasuk kegiatan pengamatan, intelegensi, perasaan, kehendak, motif-motif dsb. b. Psikologi khusus : menyelidiki secara khusus dan kegiatan psikis manusia yang meliputi psikologi perkembangan, kepribadian, sosial, pendidikan, diferensial, dan psikodiagnostik dan psikopatologi 2. ...... Objek Psikologi Objeks psikologi modern adalah manusia berikut kegiatan-kegiatannya dalam hubungan dengan lingkungannya. Kegiatan-kegiatan ini dapat digolingakan dalam 3 hakiki yaitu : 1. kegiatan individula 2. Kegiatan sosial 3. Kegiatan keTuhanan Dari ketiga ini, kegiatan ketigalah yang membedakan manusia dengan makhlu lainnya di dunia. Ilmu Jiwa Sosial Pokok-pokok ilmu jiwa sosial 1. Hubungan antar manusia 2. Kehidupan manusia dengan kelompok 3. sifat dan struktur kelompok 4. pembentukan norma sosial 5. peranan kelompok dalam perkembangan individu 6. kepemimpinan 7. dinamika kelompok 8. sikap (attitude) sosial 9. perubahan sikap sosial 10. psikologi anak Objek Material Fakta dan kejadian dalam kehidupan sosial manusia dalam masyarakat atau dengan kata lain gejalagejala sosial METODE-METODE PSIKOLOGI Dalam psikologi metode yang digunakan harus : - objektivitas - ketelitian - kepastian metode yang digunakan Persyaratan metode empiris (metode psikologi) 1. metode eksperimen seperti bahwa metode itu timbul karena disengaja sebagai suatu gejala dan mengamati berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian khusus 2. metode survey yaitu mengumpulkan data dan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai suatu kelompok tertentu. Sistem yang digunakan adalah wawancara, berhadapan langsung, mencatat, observasi atau menyediakan angket. 3. Metode diagnostik psikis termasuk tes kepribadian

4. Metode sosiometri suatu metode yang baru yang bertujuan bagaimana kita saling berinteraksi dalam kelompok itu setiap berinteraksi dengan kelompok ini dengan kelompok yang lain Sosiogram - hasil penelitian dari sosiometri terhadap hasil analisis sehingga kita dapat mengambil berbagai macam kesimpulan apakah itu hasil hubungsn antar anggota dalam suatu kelompok atau hasil hubungan antar kelompok yang lain. INTERAKSI SOSIAL Pengertian dan dasar Interaksi adalah suatu hubungan timbal balik antara 2 subjek yang saling mengerti dan memahami komunikasi yang dimaksudkan disini adalah manusia sebagai mahkluk sosial yang melakukan hubungan timbal balik antara 2 individu atau lebih, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok lainnya dan saling mempengaruhi. Penyesuaian diri Kepribadian adalah suatu organisasi dinamis dari sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-cara yang khas dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Rumusan Untuk menggambarkan adanya hubungan maka perlu adanya rumusan. Rumusan ada beberapa faktor yang mendasarinya antara lain 1. Faktor imitasi mengikuti atau meniru sesuatu yang diluar dirinya dari lingkungannya 2. Faktor Sugesti sesuatu yang dikeluarkan atau diperlihatkan diri pribadi dan dapat diterima dan bahkan diikuti atau dilakukan oleh orang lain. 3. Faktor identifikasi yaitu pengetahuan atau pengalaman uang diperoleh secara sengaja ataupun tidak sengaja dari lingkungan dan yang kita alami. 4. Faktor simpatis perasaan tertariknya seseorang pada orang lain, orang tiba-tiba tertarik pada orang lain bukan hanya karena satu ciri tetapi karena keseluruhan cara bertingkah laku orang tersebut Situasi sosial Situasi sosial merupakan keadaan dimana terjadi inetraksi sosial, situais dimana terjadi hubunganantara manusia satu dengan manusia lainnya. Situasi-situais sosial dibagi dalam 2 golongan utama yaitu: 1. Toghetherness situation (situasi kebersamaan) merupakan situasi sosial dimana individu-individu yang turt serta dalam situasi tersebut belum mempunyai hubunga yang teratur 2. Grup Situation (situais kelompok sosial) merupakan suatu situasi sosial dimana suatu kelompok sosial yang lengkap dnegna perangkat-perangkat atau personil yang melakukan kegiatan sosial secara bersama-sama dengan tujuan yang sama pula. Jenis-jenis kelompok sosial Kelompok sosial dapat digolongkan dalam beberapa jenis, suatu penggolongan utama telah membedakan primary group dan secondary group atau kelopmpok primer dan sekunder 1. Kelompok primer juga disebut face to face gru yaitu kelompok sosial yang anggotanya saling berhadapan muka dan saling mengenal dari dekat oleh karenanya hubungan lebih erat. Kelompok primer adalaha keluarga, rukun tetangga, kelompok kawan sepermainan, kelompok agama dsb. (saling berhadapan muka) 2. Kelompok sekunder interaksi dalam kelompok sekunder tidak saling berhubungan langsung, jauh dari formal dan tidak berhubungan kekeluargaan. Peranan dan fungsi kelompok sekunder adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional. Contoh kelompok sekunder adalah partai politik dan serikat pekerja. 3. Kelompok formal dan informal yaitu kelompok dengan status resmi dan tidak resmi. Ciri-ciri kelompok resmi mirip dengan kelompok sekunder sedagkan kelompok tak resmi mirip dengan kelompok primer yang bersifat kekeluargaan dan bercorak simpatik.

Ciri-ciri utama kelompok Suatu kelompok memiliki 4 ciri-ciri uata adalah sebagai berikut terhadap dorongan (motivasi) : 1. terdapat akibat-akibat ineteraksi yang berlaianan terhadap individu yang satu dengan lainnya 2. pembentukan dan penegasan struktur organisasi kelompok yang jelas dan terdiri atas perananperanan dan kedudukan yang hirarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. 3. terjadi penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Yang membedakan kelompok sosial dengan interaksi sosial lainnya adalah : 1. motif yang sama antar anggota kelompok - terbentuknya kelompok sosial adalah karena bakal anggotanya berkumpul untuk mencapai satu tujuan tertentu dengan kegiatan bersama lebih mudah dicapai daripada dengan kegiatan sendiri - motif yang sama disertai dengan kesadaran bahwa tujuan-tujuan tersebut haruslah dicapai dengan kerjasama antar orang-orang yang bermotif sama - setelah suatu kelompok sosial dibentuk, biasanya lambat laun timbul pula motif baru kelompok serta tujuan-tujuan tambahan yang semuanya dapat memperkokok kehidupan kelompok itu. - Pengaruh kegiatan kelompok makin kokok dalam kegiatan individu anggotanya dimana pada mereka itu akan timbul behaviorisme yang mempunyai arti yang cukup dalam tiap individu 2. reaksi-reaksi dan kecakapan yang berlaianan - di dalam diri akan terasa adanya reaksi lain pada saat kebersamaan dengna kelompok terhadap perilaku individu dibandingkan dengn kebiasaan tingkah laku individu sosial dalam keadaan sendiri 3. penegasan struktur kelompok - setiap kelompok adalah sistem yang cukup tegas mengenai hubungan-hubungan antara anggota kelompok berdasaran peranan-peranan dan status-status mereka sesuai dengan kontribusi masing-masin dalam interaksi kelompok menuju ke tujuannya. 4. penegasan norma-norma kelompok - norma-norma tingkah laku yang khas dalam suatu kelompok yang mengatur anggota-anggotanya. Norma kelompok merupakan pedoman-pedoman untuk mengatur pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam bermacam-macam situasi sosial. DINAMIKA KELOMPOK Dinamika kelompok adalah analisis dari hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasrkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok adalah hasil dalam interaksi yang dinamis antar individu dalam situasi sosial. Dinamika kelompok merupakan objek utama dari penelitian psikologi kelompok zaman sekarang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kelompok kecil secara psikis 1. setiap kelompok harus merasa setara dikatakan sebagai produktivitas atmosfir yang memberikan suasana kerja yang berkesan 2. harus ada rasa aman (tanpa intimidasi) satu terhadap yang lain dan tidak ada rasa curiga seba dapat menghambat produktivitas kelompok. 3. kepemimpinannya harus bergilir jadi dengan demikian masing-masing anggota merasa mempunyai kemampuan dan juga bisa mengenal kewajiban-kewajiban walaupun di dalam produktifitas kelompok bisa bekerja tanpa adanya pemimpin. 4. perumusan tujuan harus betul-betul jelas supaya bisa tercapai dengan mudah 5. harus fleksibel artinya kadang-kadang keadaan itu bisa berubah apakah itu keadaan di luar kelompok atau di dalam kelompok. 6. Harus mufakat, semua kebijakan yang diambil harus disetujui dan dijalankan. 7. Kesadaran. Apa yang dilakukan harus penuh dengan tanggung jawab 8. evaluasi, penilaian terhadap setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan 9. Semua yang dilakukan ini harus didasari adanya motivasi. Motivasi dapat datang dari diri sendiri, tingkah laku maupun tingkah laku orang lain. Sehingga dapat dikatakan motivasi sangat berperan

terhadap pengamatan sesuatu sekita kita. Dapat juga diperoleh dari melihat, mendengar, mencium atau merasa. Hal ini dibantu karena adanya rangsangan di lingkungan kita. (motivasi bersifat tunggal, berasal dari diri sendiri. Dilakukan bersama dalam suatu kelomok, sgt berperan untuk menutup kemungkinan dalam kelompok sendiri terhadap bermacam-macam motif. MOTIF DAN SIKAP Motif manusia Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Sehingga motif itu memberikan tujuan dan arahankepada tingkah laku kita, kegiatan yang kita lakukan sehari-hari juga memiliki motif Motif tunggal dan Motif bergabung Motif tungga adalah motif yang dilakukan sendiri sedangkan motif bergabung adalah motif yang dilakukan secara bersama dalam suatu kelompok dan tidak menutup kemungkinan dalam kelompok sendiri terdapat berbagai macam motif. Motif Sosiogenesis Motif sosiogenesis adalah motif-motif yang mempelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif Teogenesia Motif ini adalah motif antar manusia dan Tuhan, terwujud dalam bentuk ibadah dalam kehidupan seharihari. Peranan motif dalam pengamatan Motif sangat berperan dalam pengamatan terhadap sesuatu disekitar kita seperti pada pengamatan berupa mendengar, mencium, merasa dll. dimana pengamatan dilakukan karena rangsangan dari lingkungan kita. Attitude (sikap) Ialah sikap terhadap objek tertentu yang dapat merupakan suatu pandangan atau sikap perasaan terhadap sikap tersebut yang disertai dengan kecendrungan bertindak sesuai dengan sikap objek itu, attitude selalu terarahkan pada suatu hal, suatu objek, tidak ada attitude tanpa objek. Attitued mungkin terarah pada benda-benda, orang-orang, juga peristiwa-peristiwa, pemandangan, lembaga, norma dan nilai. Attitude Sosial dan Individual Attitude berperan penting dalam kehidupan manusia,sebab apabila sudah dibentuk dalam dir manusia maka attitude-attitude itu akan menentukan tingkah lakunya terhadap objek-objek attitudenya Attitude sosial dinyatakan cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap objek sosial dan biasanya dinyatakan tidak hanya oleh satu orang bahkan juga orang lain yang sekelompok atau semasyarakat. Ciri-ciri : 1. Attitude tidak dibawa sejak lahir tetapi dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungannya dengna objek. 2. Attitude dapat berubah-ubah, dapat dipelajari sehinga Attitude- attitude berubah pada seseorang bila terdapat keadaan atau syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya Attitude seseorang itu. 3. Attitude tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek 4. objek Attitude merupakan suatu hal tertentu dapat juga merupakan kumpulan-kumpulan dari halhal tersebut 5. Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi sifat, inilah yang membedakan Attitude dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan2 yang dimiliki orang lain

Pembentukan dan Perubahan Attitude Interaksi sosial dalam kelompok maupun diluar kelompok dapat mengubah Attitude atau membentuk Attitude yang baru. Faktor lain yang berperan dalam pembentukan dan perubahan Attitude adalah faktor2 internal dalam diri manusia yaitu selektivitasnya sendiri, daya pilihnya sendiri atau minat perhatiannya untuk menerima atau mengelola pengaruh-pengaruh dari luar dirinya Faktor-faktor internal Pada setiap saat kehidupan kita suatu pilihan diantara berbagai rangsangan yang kemudian kita perhatikan dan tafsirkan dengan mendalam pilihan tersebut sangat terkait dengan motif-motif dan Attitude yang bekerja di dalam diri kita pada waktu itu dan mengarahkan minat perhatian kita terhadap objek-objek tertentu yang mungkin kita perhatikan pada waktu itu. Faktor-faktor eksternal Yaitu sifat, isi pandangan baru yang ingin diberikan, siapa yang mengemukakannya, siapa yang mendukung, bagaimana menerangkannya dan kepada dan situasi bagaimana pandangan dapat dikemukakan. Interaksi kelompok Dalam perkembangannya orang memiliki kelompok-kelompok dalam kehidupan ini contohnya kelompok kecil adalah dalam lingkup rumah tangga, dimana terdapat ayah, ibu dan anak-anak, dimana interaksi ini sangat erat. ----&&&---

You might also like