You are on page 1of 19

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BBC

Pembelajaran Berbasis Luas dan Mendasar Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pembelajaran Berbasis Normatif dan Adaftif Pembelajaran di Dunia Kerja

Pembelajaran Tuntas

Alifah Ulfah

Lisrestu Rahayu
Mufti Ghaffar Rita Aisyatul D Yudi Prawita

Pembelajaran Berbasis Produksi

Pembelajaran Berwawasan Lingkungan

Pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip keilmuan yang melandasi suatu bidang keahlian, dengan tujuan pembekalan kompetensi yang lebih luas dan mendasar, untuk dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki daya suai (adaptability) dalam mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di dunia kerja.

a.

b.

Penguatan materi yang mendukung pengembangan kemampuan adaptif (daya suai), dengan cara menambah jumlah jam belajar dan pemilihan materi yang benarbenar esensial. Pengorganisasian materi kurikulum dengan pendekatan Broad Based Curriculum (BBC).

a. Program dasar materi pembelajaran program adaptif dan produktif untuk setiap bidang keahlian dirancang sama agar setiap peserta menguasai dasar-dasar kompetensi keahlian yang menyeluruh (comprehensive) dan mendasar (essential). Pembelajarannya ditekankan pada penguasaan konsep, prinsip, dan keterampilan dasar yang melandasi bidang keahlian. b. Program lanjut pembelajaran kejuruan berisi tentang dasar-dasar keahlian yang lebih kuat dan fungsional untuk mendukung pengembangan keahlian tertentu, dengan materi kurikulum yang dikelompokkan sesuai dengan bidang keahlian. peserta mulai dipisahkan sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. Pembelajaran ditekankan pada penguasaan kompetensi dasar keahlian dan teknik bekerja yang baik dan benar, sesuai dengan standar keahlian yang berlaku di lapangan kerja. c. program spesialisasi materi pembelajaran dikemas dalam bentuk paket-paket keahlian sesuai dengan pembidangan pekerjaan yang berlaku di lapangan kerja Setiap peserta dapat memilih satu atau lebih paket yang ditawarkan sesuai dengan besaran waktu yang diperlukan untuk menguasainya. Pembelajaran program spesialisasi diusahakan dilaksanakan di dunia kerja (dunia usaha/industri), agar keahlian yang dipelajari benar-benar terstandar, dan pada saat yang sama peserta dapat menginternalisasi sikap, sistem nilai, dan etos kerja yang dituntut dunia kerja.

2. Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Pembelajaran yang perencanaan, pelaksanaan dan penilaiannya mengacu kepada penguasaan kompetensi agar proses pembelajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta untuk mencapai penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan bersama antara SMK dan Institusi Pasangannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:
fokus kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; b. kondisi proses belajar peserta untuk menguasai kompetensi harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; c. peserta tidak diperlakukan secara klasikal; d. tersedianya program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban, sehingga perbedaan irama perkembangan belajar setiap peserta dapat dilayani.
a.

C. Pembelajaran Tuntas
Peserta dinyatakan menguasai (mastery) apabila memenuhi syarat yaitu mencapai tingkat penguasaan kompetensi minimal. Jika standar minimal tidak terpenuhi, peserta tidak boleh pindah topik atau program. Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningful learning) melalui langkaah-langkah pembelajaran secara bertahap, utuh, dan tuntas.

Pelaksanaan Pembelajaran Tuntas


menetapkan batas minimal tingkat kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) untuk menilai keberhasilan belajar peserta mencapai standar minimal peserta tidak diperbolehkan pindah ke topik atau pekerjaan berikutnya, jika topik atau pekerjaan yang sedang dipelajarinya belum dikuasai sampai standar minimal memberikan kemampuan yang utuh, mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap setiap peserta diberi kesempatan untuk mencapai standar minimal, sesuai dengan irama dan kemampuan belajarnya masing-masing (individualized learning) disediakan program bimbingan remedial bagi peserta yang lambat, dan program pengayaan bagi peserta yang lebih cepat menguasai kompetensi.

D. PEMBELAJARAN BERBASIS NORMATIF DAN ADAFTIF


Suatu pendekatan yang memandang peserta sebagai pribadi yang utuh dan memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial dan memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri. Proses pembelajaran ini sekaligus proses pendidikan bagi peserta (tidak hanya transfer ilmu pengetahuan).

TUJUAN PEMBELAJARAN ADAPTIF DAN NORMATIF DIANTARANYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:


menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa memiliki sikap bertanggung-jawab dan berdisiplin menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan dasardasar keahlian sebagai bekal pengembangan dirinya memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang prima memiliki watak dan kepribadian sebagai warga masyarakat dan bangsa Indonesia mampu berkomunikasi dengan baik dan benar.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Perencanaan program harus dirancang secara terintegrasi antara pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif Pembelajaran program normatif tidak hanya disajikan sebagai informasi, tetapi harus kontekstual dengan halhal nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan sikap-nilai pada diri peserta harus diupayakan melalui proses internalisasi (penghayatan) dan keteladanan. Jadi bukan diberikan informasi tentang sistem nilai semata-mata Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator, agar peserta dapat mengembangkan dirinya melalui proses menemukan, merumuskan, dan menentukan sistem nilai yang diyakininya.

1. Pengertian

2. Tujuan a. Membekali peserta dengan kompetensi yang sepadan dengan tuntutan dunia kerja, sekaligus menghasilkan produk/jasa yang laku dijual. b. Menanamkan pengalaman produktif dan mengembangkan sikap wirausaha, melalui pengalaman langsung memproduksi barang atau jasa yang berorientasi pasar (konsumen).

Pembelajaran berbasis produksi adalah proses pembelajaran keahlian atau keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job), untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai tuntutan pasar atau konsumen.

3. Pelaksanaan a. Pembelajaran berbasis produksi dilaksanakan bekerjasama dengan Unit Produksi atau Institusi Pasangan. b. Setiap peserta/kelompok peserta dapat dibagi tugas sesuai dengan jenis pekerjaan dan tingkat kompetensi masing-masing, tetapi tetap dalam prosedur dan standar kerja yang menjamin ketepatan waktu dan mutu hasil pekerjaan yang dituntut oleh konsumen. Jadi setiap peserta/kelompok peserta tidak harus mengerjakan suatu produk/ jasa secara keseluruhan. c. Keberhasilan pembelajaran berbasis produksi harus didukung oleh: fasilitas yang siap pakai dengan kepresisian standar; guru/instruktur yang memiliki profesionalisme dan dedikasi tinggi; kesiapan bekerja yang tidak semata-mata bergantung kepada jam kerja sekolah; sikap menghargai kepuasan konsumen; sikap komitmen kepada kualitas. Hasil pembelajaran merupakan produk jadi yang layak jual atau bagian-bagian produk (komponen) yang dapat dirakit menjadi produk yang layak jual.

F. Pembelajaran di Dunia Kerja


1. Pengertian

1. Tujuan

Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi di mana setiap peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya.

a. mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya; b. memiliki tingkat kompetensi terstandar sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja; c. menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan, dan produktif; d. dapat menyerap nalar teknologi dan budaya kerja untuk kepentingan pengembangan dirinya.

3. Pelaksanaan
a. Pembelajaran di dunia kerja adalah bagian integral dari program Diklat secara menyeluruh, karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan profil kompetensi tamatan yang telah ditetapkan. b. Mengingat iklim kerja yang ada di SMK berbeda dengan yang terjadi di dunia kerja, maka sekolah harus benar-benar dapat menyiapkan peserta sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia kerja tempat berlatih. Bukan hanya menyangkut dasar-dasar kompetensinya, tetapi juga menyangkut kesiapan fisik, mental, wawasan, dan orientasi kerja yang benar. c. Sebelum peserta diterjunkan untuk belajar di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasangan dengan koordinasi MS, sebaiknya mengadakan tahap pembekalan bagi peserta d. Peserta dilengkapi dengan perangkat administratif dan jurnal kegiatan. e. Peserta ditempatkan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan program yang telah disepakati. f. Sejauh berkaitan dengan misi program, peserta dapat diperlakukan sebagaimana layaknya pekerja pada umumnya. g. Peserta dapat diberi pekerjaan lain, sejauh tidak mengganggu program yang telah ditetapkan.

G. Pembelajaran Berwawasan Lingkungan

Pengertian

program pembelajaran yang memasukan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup secara terintegrasi, agar peserta memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku rasional serta tanggung jawab sosial, politik, ekonomi, dan kesejahteraan bagi keluarga, masyarakat, negara, dan ummat manusia pada umumnya.

Tujuan
meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan

keterampilan para peserta agar berperilaku rasional dan bertanggung-jawab terhadap lingkungan hidup; membekali tamatan SMK dengan sikap profesional sesuai tuntutan pembangunan berwawasan lingkungan.

Pelaksanaan

Pengintegrasian PLH pada SMK Peran aktif semua unsur sekolah lebih diarahkan pada pembentukan sikap dan kepedulian warga sekolah (school community) Pembelajaran PLH pada SMK dimasukkan ke dalam kegiatan dan pengelolaan sekolah Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dalam kegiatan kurikuler Cara mengintegrasikan PLH ke dalam kegiatan kurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi PLH kepada peserta melalui kegiatan-kegiatan yang lebih kongkrit Kehidupan sekolah yang berbudaya lingkungan dapat dikembangkan dalam semua aspek

TERIMA KASIH

You might also like