You are on page 1of 15

3.

Persyaratan pada kolom Ukuran kolom struktur minimal 150 mm Bentuk penampang kolom bermacam- macam dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang, lingkaran, bentuk T, L dan sebagainya

Luas tulangan minimum 1 % dari luas penampang kolom dengan minimum 1 batang tulangan di masing-masing sudut penampang, dan luas tulangan memanjang kolom maksimum 6 % dari luas penampang kolom, pada sambungan tidak boleh lebih dari 8 %.
Sambungan baja tulangan memanjang kolom, ujung-ujungnya tidak boleh diberi kait Jarak sengkang pada tulangan memanjang kolom diambil yang terkecil dari ukuran terkecil dari penampang kolom, 15 kali diameter tulangan memanjang terkecil, dan 300 mm
KLT.015

4. Persyaratan pada dinding beton bertulang Tebal dinding vertikal diambil minimum 1/30 dari bentang bersih dinding atau 120 mm untuk dinding yang memikul lentur dan 100 mm untuk dinding yang tidak memikul lentur Dinding luar dari ruang bawah tanah minimum tebal 200 mm Pemasangan tulangan pada dinding vertikal dengan tebal dinding kurang dari 120 mm tulangan dipasang di tengah, sedangkan pada dinding reservoir air dan dinding dengan tebal lebih dari 200 mm harus dipasang tulangan rangkap
KLT.016

TEBAL PENUTUP BETON


Tebal penutup beton atau disebut dengan selimut beton dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Elemen struktur Pelat dan dinding

Kondisi Di dalam Di luar

Tebal penutup beton minimum ( mm ) 25 atau D* 30 35 atau D**

Balok

Kolom
Beton yang berhubungan dengan tanah Berhubungan dengan perancah sebelum tanah Berhubungan langsung dengan tanah

40 atau D**
50 50 + 50 (lantai kerja )

*) 20 mm atau D ( yang terbesar ) **) 25 mm atau D ( yang terbesar )

Di dalam adalah : bila bidang luar beton terlindung dari pengaruh cuaca , dan tidak berhubungan dengan air
Di luar adalah : bila bidang luar beton mengalami perubahan cuaca dan berhubungan dengan air
KLT.018

PANJANG PENYALURAN ( Ld )
PANJANG PENYALURAN UNTUK TULANGAN TARIK ( ULIR MM )
fc Ukuran Tulangan 10 13 16 18 22 25 29 32 36 200 430 660 680 810 1170 1330 1550 1700 1920 225 400 520 640 750 1110 1260 1480 1610 1810 250 380 600 610 720 1050 1200 1380 1530 1720

TD
300 350 450 560 660 980 1080 1260 1360 1570

40
350 320 420 520 610 860 1010 1170 1290 1450 400 300 390 480 570 830 940 1000 1210 1380 425 300 380 470 560 800 910 1090 1170 1320 450 300 370 460 540 780 890 1040 1140 1280 500 300 360 430 510 740 840 1030 1060 1210 550 300 330 410 490 710 800 960 1030 1160 600 300 320 390 470 680 770 890 990 1110

fc

TD

40

Ukuran Tulangan 10 13 16 18 22 25 29 32 36

200 210 260 340 410 470 550 620 680 770

225 200 260 320 380 440 500 580 640 720

250 200 250 310 360 420 480 560 610 690

300 200 230 280 330 380 440 510 580 630

350 200 210 260 310 360 400 470 520 580

400 200 200 240 290 330 380 440 480 540

425 200 200 230 280 320 370 420 430 530

450 200 200 230 270 310 360 410 410 510

500 200 200 220 260 300 340 390 390 490

550 200 200 210 240 280 320 370 1030 460

600 200 200 200 230 270 310 350 990 440

PANJANG PENYALURAN UNTUK TULANGAN TARIK ( ULIR mm ) catatan : 1. untuk tulangan atas yang ditempatkan > 30 cm dari permukaan bawah beton, digunakan 1,3 Ld 2. Minimum Ld = 300 mm . PANJANG PENYALURAN UNTUK TULANGAN TEKAN ( ULIR mm ) catatan : Minimum Ld = 200 mm
KLT.021

PANJANG TUMPANGAN /LEWATAN ( L )


TUMPANGAN TULANGAN TARIK

Kondisi Tumpangan

Panjang Tumpangan

Semua kondisi
Catatan : As : tulangan tekan

1,3 Ld

Ld : lihat tabel panjang penyaluran untuk tulangan tarik


KLT.022

TUMPANGAN TULANGAN TEKAN

Mutu Baja

8
BJTP - 24 300

10 13 16 19 22 25 29 32 34
300

BJTP - 40

300

300

370 460

540 630 710 830

910

1020

Catatan : 1. Minimum panjang tumpangan = 300 mm 2. Untuk mutu beton < fc = 200 kg/cm2,tumpangan menjadi 1 1/3 kali 3. Tumpangan tidak boleh ditempatkan pada daerah dengan tegangan maksimum 4. Tumpangan untuk tulangan atas dari balok dan pelat harus diletakan pada pertengahan bentang 5. Tumpangan untuk tulangan bawah harus ditempatkan di daerah tumpuan 6. Tumpangan tidak boleh ditempatkan pada daerah pertemuan balok utama dan balok anak 7. Apabila pada gambar terdapat D > 32 mm ,harus digunakan sambungan mekanik ( untuk elemen vertikal ) KLT.023

PEMBESIAN/PENULANGAN PLAT LANTAI

1.

Pelat lantai di atas 2 perletakan bebas - tulangan utama/pokok dipasang sepanjang bentang - tulangan pembagi dipasang pada arah berlawanan - bila L >>, tebal beton bertambah dan tulangan dapat dipasang rangkap ( atas-bawah )

KLT.024

2. Pelat diatas 4 perletakan terjepit balok : - tulangan utama dipasang pada momen lapangan dan momen tumpuan - pada lapangan tulangan utama dipasang 2 arah saling bersilangan - pada tumpuan ,tualngan utama dipasang searah momen, dan tulangan pembagi dipasang pada arah yang belawanan.

KLT.025

3.Pelat terjepit satu sisi : - tulangan utama dipasang searah sepanjang bentang - tulangan pembagi pada arah berlawanan - pada bentang besar harus diperhatikan tulangan geser dan tulangan rangkap

KLT.026

4. Pelat terjepit satu sisi dengan lisplang - tulangan utama searah sepanjang bentang dan harus diteruskan ke lisplang - tulangan pembagi dipasang pada arah berlawanan - pada bentang besar tulangan utama dipasangan rangkap

KLT.027

5. Pelat pada beberapa bentang - tulangan utama dipasang 2 arah sepanjang bentang arah lebar dan arah memanjang - terdapat tulangan yang menahan momen lapangan dan momen tumpuan - tulangan pembagi pada arah berlawanan

KLT.028

KLT.029

You might also like