You are on page 1of 51

Metoda Riset dan Pengukuran Dalam

Psikologi
K-3
Psikologi Industri
Metodologi
Eksperimental (1)
Observasi Ilmiah (2)
Sejarah Kehidupan (metode biografi) (3)
Wawancara (4)
Angket (5)
Pemeriksaan Psikologi (6)
Metode Analisis Karya (7)
Metode Statistik (8)
Metodologi Eksperimental (1)
Biasanya dilakukan di laboratorium
Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap
jalannya suatu eksperimen.
Rancangan Eksperimen
Adalah prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan
data.
Rancangan eksperimen yang paling sederhana adalah
ketika peneliti memanipulasi satu variabel independen dan
mempelajari efeknya pada satu variabel dependen.
Karena semua hal lainnya dipertahankan konstan kecuali variabel
independen, pada akhir eksperimen dapat dibuat pernyataan;
Dengan asumsi konstan, jika X ditingkatkan, Y juga meningkat.
Atau pada kasus lain : Jika X ditingkatkan, Y menurun.


Observasi Ilmiah (2)
Observasi alamiah ini dapat diterapkan pada
perilaku, misalnya :
Perilaku orang-orang yang berada di toserba,
Perilaku pengendara sepeda motor di jalan raya,
Perilaku anak yang sedang bermain,
Perilaku operator mesin tenun
Perilaku orang dalam bencana alam, dan
sebagainya.

Sejarah Kehidupan (biografi) (3)
Sejarah kehidupan seseorang dapat menjadi
sumber data untuk lebih mengetahui jiwa
orang yang bersangkutan,
Misalnya; dari cerita ibunya, seorang anak yang
tidak naik kelas mungkin bukan kurang pandai,
tetapi minatnya sejak kecil dibidang musik
sehingga dia tidak serius mengikuti pendidikan di
sekolahnya.
Dalam metode ini orang menguraikan tentang
keadaan, sikap-sikap atau sifat lain mengenai
orang yang bersangkutan.
Wawancara (4)
Agar orang diperiksa dapat menemukan isi hatinya Sendiri, pandangan-
pandangannya, pendapatnya dan lain-lain.
Angket atau interview mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara
penyajiannya.
Keuntungan interview dibandingkan dengan angket yaitu:
Pada interview, jika ada hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
Interviwer (penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati
interviwee ( responden yang ditanyai)
Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga diharapkan
dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.
Angket (5)
Angket merupakan wawancara tertulis. Semua
pertanyaan disusun tertulis pada lembar-
lembar pertanyaan, responden tinggal
membaca pertanyaan yang diajukan, lalu
menjawabnya secara tertulis pula.
Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk
mengetahui hal-hal yang diselidiki.
Pemeriksaan Psikologi (6)
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut
juga dengan psikotes
Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu
yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-
benar sudah terlatih.
Dapat dipergunakan untuk mengukur dan untuk
mengetahui
taraf kecerdasan seseorang,
arah minat seseorang,
sikap seseorang,
struktur kepribadian seeorang,
dan lain-lain dari orang yang diperiksa.

Metode Analisis Karya (7)
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil
karya seperti
gambar - gambar,
buku harian atau karangan yang telah dibuat.
karya dapat dianggap sebagai pencetus dari
keadaan jiwa seseorang
Metode Statistik (8)
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan
data atau materi dalam penelitian lalu menganalisis
hasil yang didapat
DASAR-DASAR PENGUKURAN
Pengukuran adalah aturan-aturan pemberian angka
untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka
ini akan mewakili kuantitas atribut objek tersebut
Contoh: mengukur penghasilan, kelas sosial, tinggi
badan, sikap
Skala ukuran: nominal, ordinal, interval, dan rasio
SKALA NOMINAL
Satu jenis pengukuran di mana angka dikenakan untuk objek atau kelas
objek yang bertujuan untuk identifikasi
Contoh:
pemberian angka/bilangan (penomoran pemain sepak bola)
Angka 1 untuk identifikasi laki-laki, 2 untuk wanita
Basic Measures of
Comparisons Examples Average

Identity male-female mode
user-nonuser
occupations
uniform numbers
Which of the following soft drinks do you like? Check all that apply.
Coca-Cola Fanta Seven Up Pepsi Sprite
SKALA ORDINAL
Satu jenis pengukuran di mana angka yang dikenakan terhadap
objek/kumpulan objek menggambarkan urutan/ranking/hirarki
Contoh:
Keutamaan dalam memilih beberapa objek
Mengukur tingkat pendidikan (1=SD, 2=SMP, 3=SMA, 4=PT)

Basic Measures of
Comparisons Examples Average

Order brand preference median
social class
hardness of minerals
lumber quality grades
Rank the following soft drinks from 1 (least liked) to 5 (most liked):
___Coca-Cola ___Fanta ___Seven Up ___Pepsi ___Sprite
SKALA INTERVAL
Angka-angka yang dikenakan memungkinkan untuk melakukan perbandingan dari
selisih antara angka-angka tersebut
Kita tidak dapat membanding magnitud absolut (titik nol dibuat secara sebarang)
Contoh:
Temperatur daerah-1 120
0
F, daerah-2 80
0
F, daerah-3 40
0
F, kita dapat mengatakan
daerah-1 lebih hangat, perbedaan temperatur antara daerah-1 dan daerah 2 sama
dengan perbedaan temperatur daerah-2 dan daerah-3

Basic Measures of
Comparisons Examples Average

Comparison temperature mean
of intervals grade point avg.
brand attitude
company image
What is your overall opinion about each of these brands?
unfavorable favorable
Coca-Cola 1 2 3 4 5 6 7
Fanta 1 2 3 4 5 6 7
Pepsi 1 2 3 4 5 6 7
Sprite 1 2 3 4 5 6 7
SKALA RASIO
Satu jenis pengukuran yang memiliki nilai nol alamiah atau nol
absolut, sehingga memungkinkan kita membandingkan magnitud
angka absolut
Contoh:
Berat badan 100 kg adalah 2 kali berat badan 50 kg
Basic Measures of
Comparisons Examples Average

Comparison units sold geometric
of absolute # of purchases or
magnitudes age harmonic
income mean
Divide 100 points among these soft drinks according to your likelihood of purchasing
each within the next week:
___Coca-Cola ___Fanta __Seven Up ___Pepsi ___Sprite
PENGKURAN PSIKOLOGI
Definisi konseptual adalah satu definisi dimana satu
konsep tertentu didefinisikan dari segi konsep konsep lain
yang berkaitan, kadang-kadang dalam bentuk persamaan
yang mengekspresikan hubungan antara konsep tersebut.
Konstruk hipotetis adalah suatu konsep yang digunakan
dalam model-model teoritis yang menjelaskan bagaimana
suatu hal bisa terjadi. Konstruk hipotetis meliputi attitudes,
personality, dan intentions, adalah konsep-konsep yang
tidak dapat diukur secara langsung tetapi sangata berguna
dalam menjelaskan satu teori
Definisi operasional adalah definisi konsep yang
menggambarkan operasi-operasi yang harus dijalankan
agar konsep bisa diukur secara empiris, secara ringkas
bagaimana konsep diukur
Masalah Pengukuran
C C
C C
C C
Data yang
dapat diamati
Sumber-Sumber Variasi yang berpotensi
dalam Skor
Perbedaan sebenarnya dalam karakteristik yang kita ukur.
Perbedaan sebenarnya dalam karakteristik individu lain
yang relatif stabil.
Perbedaan karena faktor-faktor pribadi yang temporer.
Perbedaan karena faktor-faktor situasi.
Perbedaan karena metode riset.
Perbedaan karena ketidakakuratan item pertanyaan.
Perbedaan karena ketidakjelasan instrumen pengukuran.
Perbedaan karena faktor-faktor mekanis.
KLASIFIKASI DAN PENILAIAN KESALAHAN
Kesalahan sistematis adalah
kesalahan pengukuran yang
bersifat konstan yang
mempengaruhi secara
sistematis
Kesalahan acak adalah kesalahan
pengukuran yang disebabkan oleh
aspek-aspek temporer responden
atau situasi. Kesalahan ini
mempengaruhi secara acak
Variasi Skor yang diperoleh

X
O
= X
T
+ X
S
+ X
R

Dalam hal ini
X
O
= skor yang diperoleh
X
T
= skor sebenarnya
X
S
= kesalahan sistematik
X
R
= kesalahan acak
Illustrasi Kesalahan Acak
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
. .
.
.
. . .
. .
Old Rifle New Rifle That is
Sighted in Accurately
Illustrasi Kesalahan Sistematis
.
.
. .
.
.
.
. .
.
.
. . .
. .
New Rifle That is New Rifle That is Sighted
in Poorly Sighted in Accurately
.
.
. .
.
. .
. .
. .
. .
. .
.
Validitas
Sejauh mana perbedaan skor mencerminkan perbedaan
sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi yang
menyangkut karakteristik yang akan diukur, atau kesalahan
sebenarnya pada individu atau kelompok yang sama dari satu
situasi ke situasi lain, bukan kesalahan konstan atau
kesalahan acak
Validitas Prediktif
Validitas Bersamaan
Validitas Isi
Validitas Konsep
Validitas Konvergen
Validitas Diskriminan
Validitas Prediktif
Manfaat instrumen sebagai peramal karakteristik atau
perilaku lain individu; validitas ini sering juga disebut criterion-
related validity

Contoh:
Skor GMAT digunakan untuk mengukur kesuksesan seorang
calon mahasiswa bisnis dalam menyelesaikan pendidikannya
Validitas Bersamaan (Concurrent Validity)
Korelasi antara variabel prediktif dengan
variabel kriteria ketika kedua variabel dinilai
pada saat yang bersamaan
Validitas Isi (Content Validity)
Sejauh mana domain karakteristik terwakili oleh
ukuran-ukurannya; kadang-kadang disebut juga face
validity
Validitas Konsep (Construct Validity)
Seberapa baik instrumen pengukuran merefleksikan
konsep atau karakter yang semestinya diukur.
Validitas Konvergen (Convergent Validity)
Penegasan eksistensi suatu konsep, yang
ditentukan oleh korelasi yang ditunjukkan oleh
ukuran-ukuran independen
Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)
Kriteria yang dikenakan atas sebuah ukuran
konsep , dimana ukuran ini tidak boleh
berkorelasi sangat tinggi dengan ukuran lain
yang memang diharapkan berbeda
Penilaian Tidak Langsung Melalui Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil yang
diberikan oleh ukuran-ukuran yang
independen tetapi dapat
diperbandingkan untuk objek, sifat, atau
konsep yang sama.
Stabilitas adalah bukti mengenai
reliabilitas suatu ukuran; ditentukan
dengan mengukur objek atau individu
yang sama pada dua titik waktu yang
berbeda dan kemudian melihat korelasi
kedua skor; dikenal juga sebagai reliability
assessment
Koefisien Alpha
|
|
|
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

=

=
2
1
2
1
1
t
k
i
i
k
k
o
o
o
2
t
o
Dalam hal ini:
k adalah jumlah item dalam skala
varians skor item ke-i
varians skor item total
2
i
o
Pembuatan Ukuran
Tentukan Domain
Konsep
Buat Sampel Item
Pertanyaan
Kumpul Data
Lakukan Perbaikan
dan Pemurnian
Nilai Validitas
PSIKOTEST
Keunikan tes ini adalah ketidakpastiannya.

Mengapa?

Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis
potensi seseorang.

Contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini
dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen,
tidak pernah lolos dari ujian psikotes sehingga akhirnya harus
berwirausaha.
Ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan fenomena
tersendiri bagi para pelamar kerja.
1. Tes Logika Aritmatika
Terdiri atas deret angka. Tes ini mengukur kemampuan analisis dalam memahami
pola-pola/kecenderungan tertentu (wujud deret angka), kemudian memprediksikan
hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.
Tipsnya:
1) jangan terpaku pada deret hitung/deret ukur perhitungan matematika saja yaitu
jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda
melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan
berurutan maupun pengelompokan loncat.
2) Waktu dibatasi. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang
penasaran ingin anda pecahkan, lompat ke soal berikutnya karena terkadang soal
di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.
3) Anda bisa melatih kemampuan ini dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi
deret hitung/deret ukur.
Contoh:
- 16 8 4 2 1 1/2
2. Tes Logika Penalaran.
Tes ini mengukur kemapuan anda
dalam memahami pola-
pola/kecenderungan tertentu (dalam
wujud gambar) untuk kemudian
melakukan prediksi berdasarkan pola
tersebut.

Tipsnya: konsentrasi, hati-hati dan
teliti.

Karena bentuk-bentuk yang
ditawarkan hampir serupa walau tak
sama.

Contoh:
3. Analog Verbal Test.
Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur
dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat
sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.

Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa mem-bypass-
nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis menghadapi tes
in, soal yang diberikan relatif sama.

Contoh:
- wanita : kebaya = pria :
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas
- kubus : pyramid = empat persegi :
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga
4. Kraeplien/Pauli.
Tes ini terdiri atas angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur.
Calon pegawai diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap
kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap
terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan
suatu pekerjaan.
Tipsnya :
1) Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen saja,
karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reloadketika ujung
granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan
reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik.
2) Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika
dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes.
Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.
3) Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan
merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik
untuk memutuskan dan itu berarti membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak
alami.
4) 4) Hal yang paling penting adalah konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blank pada pertengahan
tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh.
Usahakan tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat
menyedot energi anda.
5. Wartegg Test.
Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentukan-
bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3
garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong,
dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun
melengkung dan garis melengkung. Anda akan
diminta menggambar kemudian menuliskan
urutan gambar yang telah anda buat, lalu
menuliskan nomor gambar mana paling disukai,
tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda.
Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi,
intelektual dan aktifitas subjek.
6. Draw A Man Test (DAM).
Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar seseorang,
untuk kemudian anda deskripsikan usia, jenis kelamin dan
aktifitas orang tersebut. Tes ini dipergunakan untuk
mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan
dan ketahanan kerja. Tipsnya:
1) Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari ujung
kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti
mata, hidung, mulut dan telinga.
2) Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang
melakukan aktifitas,
misalnya pak tani sedang membawa cangkul, eksekutif
muda sedang menenteng koper dsb.
7. Army Alpha Intelegence Test.
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan
deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal
sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya
tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan
cepat dan tepat.
Tipsnya :
konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator
tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan
sangat terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator
selesai memberikan instruksi.
Contoh:
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : Coretlah angka
ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam
lingkaran, kerjakan! dan pada lembar jawaban akan diberikan
gambar sebagai berikut:

8. Menggambar Pohon
Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria :
berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak
diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis bambu,
pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyllainnya.
Tipsnya :
1) Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah dilalui, misalnya
menggambar pohon nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis
tanaman dicotyl /berkambium.
2) Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar,
usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari
pohon tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun,
buah, akar bahkan alur pohon.
3) Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari
karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan
menggambar anda dengan mengacu pada foto tersebut.
9. Edwards Personal Preference
Schedule (EPPS).
Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda, dipergunakan untuk
mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.
Tipsnya:
1) Jawab setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling
mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila
jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan
kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar.
2) Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun
setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan
pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah
jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja
dalam teamwork.
3) Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh
adalah memperbaiki diri (self improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda seakan-akan
profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab
dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda
sadari dalam hasil tes.
Contoh Soalnya:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban

Learning By Doing.
Pengalaman memang guru yang paling baik. Lakukan
perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri
anda maupun terhadap kemampuan anda, di setiap
psikotes yang anda hadapi.
Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan
yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca
kembali materi psikotes secara keseluruhan semalam
sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan
mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya
psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang
dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut, psikotes
bukan merupakan momok yang harus anda hindari, namun
anda akan lambat laun berteman dan akrab dengan
psikotes

You might also like