You are on page 1of 4

Perkembangan Teknologi dan Pengaruhnya

Oleh : Achmad Saptono (Mahasiswa Sosiologi FISIP-UNSOED)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukkan jati


dirinya dalam peradaban manusia dewasa ini. Sudah tentu tidak dapat diingkari dan
dipandang sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan
share yang signifikan terhadap nilai tambah ekonomi. Efisiensi dalam berbagai bidang,
khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya melalui kecepatan dan ketepatan
informasi, serta performa fisik telah dapat ditingkatkan dengan sangat drastis, sekaligus
berarti telah mampu mengefisienkan penggunaan tempat dalam artian kapasitas ruang.

Bukan itu saja, penampilan fakta kongkret dari sebuah situasi dan kondisi yang
dapat diakses dari tempat berbeda secara bersamaan dan dengan durasi tanpa batas, telah
menganulir akan keragu-raguan terhadap eksistensi kejujuran manusia. Bahkan, kejujuran
itu sendiri yang tadinya hanya sebagian dapat dideteksi melalui sorot mata, pada saat
sekarang ini dengan kemampuan teknologi mampu mengolaborasi gelombang emosi,
sehingga dapat diidentifikasi tingkat kejujuran yang diimplementasikan. Kehidupan ke
depan sebagian besar akan dininabobokan oleh kemjuan teknologi informasi tersebut.
Kelompok masyarakat yang maniak terhadap perkembangan teknologi informasi,
memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam memprovokasi, dan memberikan
pengaruh kepada lingkungan. Dengan bumbu kecanggihan dan kepraktisan yang
ditawarkan, serta pemahaman manfaat ekonomis yang diberikan melalui kemudahan dan
daya guna yang ditimbulkan oleh kemajuan tersebut, telah mampu menyeret lingkungan
untuk menjadi pengikutnya, sehingga menjadi anggota yang secara tidak langsung justru
menjadi lebih fanatik terhadap ketergantungannya pada kemajuan teknologi tersebut.
Jika masyarakat sudah terlena terhadap ketergantungan akan pemanfaatan
kemajuan teknologi, mestikah harus apriori terhadap perkembangan sektor yang satu ini?
Hanya yang perlu disinkronkan adalah bagaimana pesatnya kemajuan teknologi tersebut,
dapat diimbangi oleh kedewasaan pola pikir masyarakat dalam peradaban masing-
masing. Sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalamnya mampu
dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat.
Harkat kemanusiaan masih tetap terjaga seiring dengan kemajuan teknologi, inilah
menjadi kewajiban semua pihak untuk terus ditanamkan agar keseimbangan dapat
dipertahankan.
Tidak dapat dimungkiri dengan kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam
kehidupan, sudah mampu dibayangkan bagaimana krodit dan ruwetnya jika tidak
diimbangi dengan perkembangan teknologi. Teknologi telah membuat segalanya menjadi
lebih sederhana dan sangat simpel. Perkembangan dari yang sederhana melalui
perjalanan mulai dari kapasitas ato, pemko, piko, nano, mikro dan mili, sampai kilo,
mega, giga, dan sebentar lagi tera. Kapasitas tera setara dengan sepuluh pangkat enam
kapasitas giga (1 tera = 106 giga). Jadi dapat diprediksi berapa besarnya kapasitas data
dan informasi yang dapat disimpan dari sebuah paket data yang hanya sebesar satu tera.
Kemampuan ini sebentar lagi akan merajai paket komputer dan peralatan lainnya,
sehingga betapa mudahnya kemanjaan yang diberikan oleh perkembangan teknologi.
Perkembangan dari yang sederhana sampai dengan sekarang ini telah banyak
menghabiskan tahun dan biaya eksplorasi serta penelitian, sehingga sepantasnyalah
masyarakat dalam memanfaatkan produk teknologi tersebut dapat menspesifikasi bagian
yang bermanfaat dalam kehidupan tanpa mengurangi nilai-nilai kehidupan itu sendiri.

Dampak Teknologi

Dampak dari adanya perkembangan teknologi semua sudah dapat merasakan,


mulai dari kecanggihan video audio, pesawat televisi, air conditioner, telepon seluler,
ipod, komputer sampai peralatan rumah tangga. Hampir semua komoditas tersebut
menawarkan kemanjaan terhadap tiap inci dari tubuh manusia yang juga kelihatannya
setiap saat membutuhkan sentuhan-sentuhan kemanjaan tersebut. Tidak sedikit
masyarakat yang kalang kabut karena AC tidak jalan, handphone tidak ada sinyal,
komputer hang, email yang diblokir, sampai pemanas air yang tidak berfungsi. Sangatlah
panjang jika disebutkan satu per satu, tetapi yang jelas produk-produk tersebut jika
terdapat gangguan membuat situasi menjadi tidak nyaman dan kerja menjadi sangat tidak
menggairahkan. Ini artinya betapa ketergantungan terhadap teknologi semakin lama
semakin mencengkram dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada salahnya untuk mencermati dan waspada, karena dengan berbagai
kemudahan yang ditawarkan sedikit demi sedikit telah mengubur kemampuan manusia,
mematikan kerja psikomotorik, serta intuisi menjadi tidak tajam lagi. Padahal semua tahu
bahwa ketajaman intuisi sering memberikan hasil di luar yang diperkirakan. Jika intuisi
tidak terasah dengan adanya kemudahan tersebut, ibarat keterampilan jika tidak sering
dipergunakan maka semakin lama menjadi tidak terampil lagi.
Tanggung jawab dibebankan pada minimal diri sendiri, keluarga, lingkungan
masyarakat dan pemerintah untuk memberikan harmonisasi melalui tambahan pendidikan
dan keterampilan yang mampu mengasah ketajaman intuisi tersebut. Intuisi dapat
mengalahkan kecanggihan teknologi, dan intuisi sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan
yang semestinya terus dipupuk, dan dikembangkan untuk sebuah kehidupan yang ideal.
Sementara dampak teknologi telah mulai terasa dengan menyusutnya rasa kekeluargaan
dan kebersamaan. Sebuah rumah tangga bisa jadi bukan merupakan sebuah tempat
tinggal, karena di dalamnya sudah tidak terdapat kehangatan. Orangtua sibuk dengan
pekerjaannya, sehingga tidak sempat bercengkerama dengan anggota keluarga, di pihak
lain anak-anak sibuk dengan permainan video game, televisi dan ber-SMS-ria. Akhirnya
kontak kemanusiaan di dalam rumah tangga tersebut menjadi kering, tidak memiliki
sukma, dan rumah hanya menjadi sebatas tempat persinggahan yang selanjutnya
ditinggalkan tanpa memberikan kesan apa-apa. Kondisi ini jelas bukan menjadi rumah
tangga yang didambakan.
Kecenderungan seperti ini mestinya sudah terdeteksi sejak awal, dan ada upaya
untuk mengarahkan pada rel yang seharusnya dari seluruh lingkungan keluarga sendiri.
Dampak lain dari kemajuan teknologi telah melahirkan budaya plagiat mulai dari tempe,
tahu, batik, lagu, karya ilmiah, sampai dengan budaya yang diklaim oleh pihak lain. Ini
tidak lain karena kemajuan teknologi tidak seimbang dengan kedewasaan berpikir,
akhirnya saling melempar tanggung jawab dan bermuara pada menipisnya nilai
solidaritas dan kemanusiaan umat. Semoga semua mata terbuka, bukan hanya untuk
melihat, tetapi mencermati keganjilannya serta berupaya untuk memperbaikinya.
Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis
yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis
dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya
teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan
dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi
yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan mayantara.
Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak
secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan
ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula
sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara)
yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat.
Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen
dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya
peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah,
bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.

Sumber :
Mulyana, dedi. 2003. Komunikasi Antar Budaya. PT. Rosda Karya, Bandung. McQuail,
Denis. 1991. Teori Komuinikasi Massa. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

You might also like