Professional Documents
Culture Documents
paling di banyak bagian perawatan kesehatan primer di Indonesia. meskipun penyakit infeksi masih menempati urutan pertama. kondisi ini sangat berbeda dengan dekade sebelumnya. Indonesia saat ini sedang mengalami beban ganda, dimana penyakit tidak menular meningkat tajam sementara penyakit menular masih banyak orang yang berpengalaman. toreduce kesehatan masalah burdenof ganda di ndonesia saat ini. pemerintah (dinas kesehatan) dan kebijakan jaringan lokal aktif pemerintah dan kesehatan terkait program-program seperti perilaku sehat (PHBS), peraturan daerah tentang merokok, sebuah daerah tanpa rokok (KTR), senam program kebugaran, dan program untuk perilaku gaya hidup yang lebih baik
1. 2. 3. 4.
apa saja 10 penyakit tertinggi dipuskesmas? Decade sebelumnya kondisinya seperti apa ? Siapa yang berperan dalam mengurangi beban ganda tersebut?seperti apa perannya?? Seperti apa program PHBS , KRT, Senam kebugaran dan program memperbaiki gaya hidup ? tujuannya apa? Sasaranya siapa? Prosesnya seperti apa? 5. Apa saja pemyebab meningkatnya pen yakit tidak menular?
C. Membuat Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Komite atau kelompok kerja membuat kebijakan yang jelas tujuan dan cara melaksanakannya. D. Penyiapan Infrastruktur antara lain: Membuat surat keputusan dari pimpinan tentang penanggung jawab dan pengawas Kawasan Tanpa Rokok di Fasilitas pelayanan kesehatan. Instrument pengawasan. Materi sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok. Pembuatan dan penempatan tanda larangan merokok di fasilitas pelayanan kesehatan. Mekanisme dan saluran penyampaian pesan di sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Pelatihan bagi pengawas Kawasan Tanpa Rokok. Pelatihan kelompok sebaya bagi karyawan tentang cara berhenti merokok.
E. Sosialisasi Penerapan Kawasan Tanpa Rokok antara lain: Sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan internal bagi karyawan. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
F. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Penyampaian pesan Kawasan Tanpa Rokok kepada pasien/pengunjung melalui poster, tanda larangan merokok, pengumuman, pengeras suara, dan lain sebagainya. Penyediaan tempat bertanya. Pelaksanaan pengawasan Kawasan Tanpa Rokok.
G. Pengawasan dan Penegakan Hukum Pengawas Kawasan Tanpa Rokok di fasilitas pelayanan kesehatan mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai peraturan daerah setempat. Melaporkan hasil pengawasan kepada otoritas pengawasan daerah yang ditunjuk oleh pemerintah daerah setempat baik diminta atau tidak.
H. Pemantauan dan Evaluasi Lakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala tentang kebijakan yang telah dilaksanakan. Minta pendapat komite dan lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan. Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap masalah kebijakan.
Biasakan sikap positif dan optimis menjadi bagian dari tips hidup sehat. Sikap Anda adalah kekuatan penggerak hidup sehat. Istirahat berkualitas (6-8 jam) Pengendalian stress
l. Analisa Masalah Kesehatan dan Perilaku. Sebagai contoh, berdasarkan analisis situasi , didapatkan informasi-informasi yang sangat mendukung dalam pelaksanaan promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang hipertensi, sebagai contoh: 1. Geografi, Wilayah kerja Puskesmas X ternyata mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kenyataan ini berdampak terhadap peningkatan risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti hipertensi akibat stress 2. Usia penduduk terbanyak adalah usia produktif, dimana terjadi peningkatan yang cukup bermakna terhadap jumlah penduduk usia lanjut dari tahun ke tahun 3. Sebagian besar penduduk mempunyai pendidikan rata-rata SMP ke bawah, sehingga bahasa, alat bantu dan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan keadaan ini 4. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh, PNS, TNI/Polri dan Pegawai swasta, sehingga bila akan dilakukan penyuluhan pada hari kerja, sebaiknya dilakukan pada siang atau sore atau malam hari. ll. Menetapkan Sasaran Dalam pemilihan sasaran pendidikan/promosi kesehatan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu: a. Perjalanan alami penyakit Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tertier
b. Tujuan pendidikan/promosi kesehatan Tujuan pendidikan/promosi kesehatan sangat menentukan sasaran yang akan dipilih pada kegiatan pendidikan/promosi kesehatan, apakah untuk mengubah perilaku masyarakat atau mendapatkan dukungan sosial atau melakukan advokasi kepada pembuat keputusan. Untuk itu sasaran dibagi menjadi 3 yaitu: sasaran primer, sekunder dan tertier. Sasaran primer adalah kelompok masyarakat yang berisiko terkena atau sudah terkena suatu masalah kesehatan. Tujuan pendidikan/promosi kesehatan untuk sasaran ini antara lain meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi. Sasaran sekunder adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dengan harapan kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di sekitarnya. Di samping itu, para tokoh masyarakat diharapkan akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya (dukungan sosial).
Sasaran tertier adalah para pembuat keputusan atau penentu kebijakan dalam menentukan dukungan pelaksanaan suatu program kesehatan , sehingga metode yang digunakan adalah menggunakan strategi advokasi. III. Menetapkan Tujuan Tujuan yang dimaksud adalah tujuan program pendidikan kesehatan yaitu perilaku yang diharapkan agar tingkat kesehatan yang diinginkan dapat tercapai. IV. Menetapkan Strategi Strategi yang ditempuh sangat tergantung dari sasaran. : 1. 2. 3. 4. Strategi sasaran primer adalah Pemberdayaan masyarakat (empowerment) Strategi sasaran sekunder adalah Dukungan sosial (social support) Strategi sasaran tertier adalah Pendekatan pada pimpinan atau pengambil keputusan (advokasi)
V. Menetapkan Pesan Pokok Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. perilaku yang diharapkan manfaat dari perubahan perilaku alasannya mengapa perubahan perilaku tersebut dapat memberikan manfaat nada/sifat pesan : umum, khusus, serius, moderen, dan sebagainya sumber informasi
Untuk menyusun unsur-unsur tersebut di atas menjadi suatu pesan pokok, diperlukan data yang diperoleh dari hasil analisis masalah kesehatan dan perilaku, setelah itu dilanjutkan dengan : 1. 2. 3. 4. tetapkan perilaku yang diharapkan sebutkan keuntungannya dan alasannya jika menerapkan perilaku tersebut tetapkan nada/sifat pesan tetapkan siapa yang akan muncul sebagai tokoh idola dalam pesan tersebut sebagai sumber informasi
VI. Menetapkan Metode dan Alat Bantu/Media Pendidikan Kriteria pemilihan : 1. 2. 3. 4. 5. pergunakan data penelitian kemampuan mengantar suatu pesan pertimbangkan tingkat kesulitan dan besar biaya produksi analisis jangkauan dan frekuensi buatlah daftar perincian tentang upaya logistik yang diperlukan
Kombinasi metode dan alat bantu/media pendidikan adalah mencampur berbagai metode dan alat bantu/media pendidikan dengan maksud menghasilkan sebuah paket komunikasi yang akan jauh lebih efektif dalam pencapaian tujuan, dengan cara : 1. 2. 3. 4. 5. 6. tetapkan apa yang ingin dicapai dengan pesan tersebut ajagi semua metode dan alat bantu/media pendidikan yang tersedia pelajari mana yang mungkin bisa dikombinasikan/dicampur pilih kombinasi berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan frekuensi tersering pelajari apakah kombinasi tersebut terjangkau dan disenangi sasaran pertimbangkan juga sumberdaya yang dimiliki
VII. Menetapkan Kegiatan Operasional Meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. jenis kegiatan tempat waktu penanggung jawab jadwal kegiatan
VIII. Menetapkan Pemantauan dan Evaluasi 1. Komponen materi/isi pesan input (sasaran, tenaga pendidik, alat bantu) hasil :
apakah sasaran menerima/terpapar dan mendapatkan manfaat dengan isi pesan dan bahanbahan yang didistribusikan apakah sasaran mempraktekkan dengan benar perilaku yang disarankan dalan proses pendidikan 2. Indikator a. kesesuaian isi pesan dengan masalah yang dihadapi b. penggunaan alat bantu/media yang mendukung c. jangkauan sasaran d. jumlah yang hadir e. jumlah sasaran yang mengingat pesan pokok f. jumlah sasaran yang berperilaku sesuai isi pesan 3. Cara a. b. c. d. e. analisis laporan/data sekunder (pre-test/post test) wawancara observasi diskusi lain-lain
KARAKTERISTIK PTM
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. TIDAK MELALUI RANTAI PENULARAN TERTENTU MASA INKUBASI PANJANG BERLANGSUNGNYA PENYAKIT BERLARUT-LARUT (KRONIK) KESULITAN MENDIAGNOSIS VARIASI LUAS PENANGGULANGAN BIAYA TINGGI MULTIKAUSAL