You are on page 1of 2

Makna Ikhlas Ikhlas adalah memaksudkan ucapan, perbuatan, diam bergerak, yang dirahasiakan, yang ditampakkan, hidup atau

mati hanya untuk ridha Allah semata. Saudaraku tercinta, renungilah pengertian ikhlas yang diberikan para ulama, yaitu: Pertama, Ikhlas ialah mengkhususkan tujuan semua perbuatan kepada Allah semata. Pengkhususan ini mengharuskan tujuan perbuatan itu hanya untuk-Nya, bukan yang lain. Kedua, Ikhlas adalah melupakan pandangan manusia, sehingga kita hanya melihat Sang Pencipta saja. Orang yang menangis karena takut kepada Allah, memberikan infak, atau mengerjakan shalat di tengah ribuan bahkan jutaanorang akan tetap ikhlas, karena ia tidak menggubris pandangan manusia tadi. Ia hanya melihat pandangan Allah semata. Ketiga, ikhlas diartikan dengan tidak memaksudkan perbuatan agar disaksikan orang, namun memaksudkan agar dilihat Allah saja. Kita tidak membutuhkan orang untuk menyaksikan shalat, tangis, atau haji kita yang mungkin sudah enam kali, demikian pula jihad kita, bahkan mungkin jilbab kita yang lebar. Cukuplah untuk kita firman Allah. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.. (Al-Fath : 28) Demikianlah, ikhlas merupakan kunci amalan hati. Semua amal shalih tidak akan sempurna tanpa dilandasi keikhlasan. Karena, diterima atau tidaknya suatu amal akan tergantung kepada keikhlasan hamba yang hanya diketahui Allah saja. Semua perbuatan yang bersifat ibadah, tidak pantas dilakukan kecuali atas dasar mencari keridhoan Allah. Bahkan, amal yang bersifat adat kebiasaan seperti makan, minum ataupun berolah-raga, juga harus didasari keikhlasan. Mungkin ada yang bertanya, kita memang harus ikhlas dalam amal ibadah. Namun, mengapa harus ikhlas dalam amal kebiasaan? Dalilnya adalah firman Allah. Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta Alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku... (Al-Anam : 162-163)

Nilai, Pahala dan keutamaan ikhlas di sisi Allah Allah berfirman : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; yang demikian itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah: 5) Ya, artinya kita hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas untuk menjalankan agama yang lurus. Hal itu senada dengan firman Allah: Katakanlah: Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. (Az-Zumar: 11) Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya milik Allah ketundukan yang murni itu.. (Az-Zumar: 2-3).

You might also like