You are on page 1of 6

SIFAT HUTAN BAKAU Sifat-sifat terpenting dari penampakan hutan mangrove, terlepas dari

habitatnyayang unik, adalah : 1. memiliki jenis pohon yang relatif sedikit; 2. memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau Rhizophora spp., serta akar yangmencuat vertikal seperti pensil pada pidada Sonneratia spp. dan pada api-api Avicennia spp.; 3. memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora; 4. memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.S e d a n g k a n t e m p a t h i d u p h u t a n m a n g r o v e m e r u p a k a n h a b i t a t y a n g u n i k d a n memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah : 5. t a n a h n y a t e r g e n a n g a i r l a u t s e c a r a b e r k a l a , b a i k s e t i a p h a r i a t a u h a n y a tergenang pada saat pasang pertama; 6. tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat; daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat; 7. airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2 - 22 o/oo) hingga asin. MAnfaat hutan Bakau berdasarkan sifatnya : a. Secara Fisik 1. Penahan abrasi pantai. 2. Penahan intrusi (peresapan) air laut. 3. Penahan angin. 4. Menurunkan kandungan gas karbon dioksida (CO2) di udara, dan bahan- bahan pencemar di perairan rawa pantai b. Secara Biologi 1. Tempat hidup (berlindung, mencari makan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang).

2. Sumber bahan organik sebagai sumber pakan konsumen pertama (pakancacing, kepiting dan golongan kerang/keong), yang selanjutnya menjadisumber makanan bagi konsumen di atasnya dalam siklus rantai makanandalam suatu ekosistem. 3. Tempat hidup berbagai satwa liar, seperti monyet, buaya muara, biawak dan burung. c. Secara Sosial Ekonomi 1. Tempat kegiatan wisata alam (rekreasi, pendidikan dan penelitian). 2. Penghasil kayu untuk kayu bangunan, kayu bakar, arang dan bahan baku kertas, serta daun nipah untuk pembuatan atap rumah. 3. Penghasil tannin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet net dan penyamakan kulit. 4. Penghasil bahan pangan (ikan/udang/kepiting, dan gula nira nipah), danobatobatan (daun Bruguiera sexangulauntuk obat penghambat tumor,Ceriops tagal dan Xylocarpus mollucensis untuk obat sakit gigi, dan lain-lain).

Hutan Suaka Alam di Indonesia dan Keunikannya. Hutan suaka alam adalah hutan atau kawasan hutan yang dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati atau keindahan alam di dalamnya. Istilah lainnya adalah hutan konservasi atau kawasan konservasi. Termasuk ke dalam katagori hutan suaka alam adalah :
1. kawasan suaka alam seperti halnya cagar alam dan suaka margasatwa a. Suaka Margasatwa adalah Hutan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa

keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Hutan lindung juga dapat di kategorikan sebagai kawasan suaka alam. Tempat-tempat suaka margasatwa di Indonesia sebagai tempat penangkaran hewan yang dilindungi pemerintah : 1) Suaka margasatwa taman safari yang ada di Bogor memiliki banyak sekali hewan-hewan yang hamper punah. 2) Suaka margasatwa ragunan yang ada di Jakarta. Keunikan dari suaka margasatwa ini adalah Di kebun binatang ini juga terdapat "Pusat Primata Schmutzer". Tempat ini khusus menampilkan berbagai macam primata dengan suasana yang berbeda dan terdapat museum primata untuk menambah pengetahuan anak-anak. Pertama kali masuk, kita harus menaiki tangga, kemudian dari atas kita dapat melihat gorila dengan ukuran sebesar manusia. Primata lain yang ada disini antara lain siamang, simpai, kera putih, dan berbagai jenis lainnya.
b. Cagar alam adalah suatu kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai

kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Contoh kawasan yang dijadikan cagar alam di Indonesia adalah Pananjung Pangandaran di Jawa Barat dan Nusa Kambangan di Jawa Barat. Tempat-tempat cagar alam di Indonesia sebagai tempat penangkaran hewan yang dilindungi pemerintah : 1) Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang terdapat di Kabupaten Bengkalis dan Siak, Riau, bakal menjadi tempat penangkaran labi-labi lokal (Amyda

cartilaginea). Keunikan dari ekosistem cagar biosfer Giam Siak adalah banyak ditemukan sumber mata air yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan volume air pada area cagar biosfer bersangkutan. 2) Cagar alam pulau bawean sebagai tempat pelestarian rusa bawean salah satu jenis rusa yang hanya ada dipulau tersebut dan dikategorikan langka oleh pemerintah. Kawasan ini terletak di Kecamatan Tambak, Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik. Danau Kastoba merupakan salah satu keunikan di Cagar Alam Pulau Bawean. Dengan airnya yang jernih dan pemandangan alam sekitarnya yang sangat indah, sudah dikenal masyarakat Pulau Bawean sebagai tempat pemandian (berenang). 3) Cagar Alam Pananjung Memiliki berbagai flora dan fauna langka seperti Bunga Raflesia Padma, Banteng, Rusa dan berbagai jenis Kera. Selain flora dan fauna terdapat situs zaman Hindu yang masih ada sampai sekarang, yaitu Batu kalde atau Sapi Gumarang. Di tempat ini konon katanya tinggal seorang sakti mandraguna yang bisa berubah menjadi sapi.
2. Kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam dan taman hutan

raya didaratan. Taman nasional merupakan tanah yang dilindungi, biasanya oleh pemerintah pusat, dari perkembangan manusia dan polusi. Taman nasional merupakan kawasan yang dilindungi (protected area) oleh World Conservation Union Kategori II. Taman nasional terbesar adalah Northeast Greenland National Park. yang didirikan sejak tahun 1974.
a.

Taman Nasional Bali Barat sebagai tempat penangkaran jalak bali yang dikategorikan hewan langka, karena penangkapan dan penjualan jalak oleh tangan-tangan manusia. Taman Nasional Ujung kulon tempat penangkaran badak bercula satu yang hampir punah, hewan ini hanya ada di Indonesia Taman Nasional Bunaken. Bunaken adalah salah satu objek wisata yang menjadi tujuan wisata nomor satu di Manado, Sulawesi Utara. Tidak jarang para turis asing maupun domestic mengunjungi Bunaken karena keindahan Taman bawah lautnya.

b.

c.

d.

Taman Nasional Pulau Komodo. Komodo Merupakan Kadal Terbesar di Dunia, Komodo Tidak Bisa Mendengar, dapat Berkembang Biak Tanpa Pejantan

Hasil Hutan Non Kayu Hasil hutan yang bermanfaat b agi manusia tidak hanya kayu. Beragam hasil hutan non kayu dapat memberikan manfaat yang besar dan berperan penting dalam proses produksi. Beberapa hasil hutan non kayu diantaranya, yaitu : a. Karet. Karet adalah hasil bekuan dari cairan yang diambil dari proses perlukaan pada pohon yang mengandung getah daperti tanaman karet. Karet ini merupakan bahan dasar dari pembuatan berbagai barang, seperti ban, balon, dsb b. Gaharu Gaharu digunakan sebagai bahan dasar pembuatan perfume, obat-obatan, dan dupa c. Rotan Rotan biasanya banyak tumbuh di hutan dataran rendah. Rotan pada umumnya dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Bahan kerajinan yang berbahan dasar rotan contohnya :keranjang, kursi rotan, tas, wadah buah-buahan. d. Bambu Bambu pada umunya juga dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Seperti keranjang bambu, kursi dan meja bambu, vas bunga. e. Ranting Pohon Sengon Untuk bahan pulp-kertas, papan partikel, papan serat, dan produk serat lainnya, panjang batang bebas cabang berkisar 10,5-17,5 m dapat dipotong-potong lagi menjadi 3-4 bagian. Sebagai bahan baku kayu olahan, Plywood dan sebagainya pemotongan disesuaikan dengan ukuran kayu olahan yang diijinkan dan disepakati bersama dengan pembeli.

MAnfaat Hutan a. Manfaat klimatologis, yaitu terciptanya iklim mikro, seperti kelembaban udara, suhu udara, dan curah hujan sehingga dapat menambah kesejukan dan kenyamanan serta tercapainya iklim yang stabil dan sehat. b. Manfaat hidrologis, hutan kota dengan perakaran tanaman dan serasah mampu menyerap kelebihan air pada musim hujan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir dan menjaga kestabilan air tanah, khususnya pada musim kemarau. Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila jatuh di permukaan daun akan mengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam seperti H 2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk garam CaSO4 yang bersifat netral. Dengan demikian air hujan yang mengandung pH asam melalui proses intersepsi oleh permukaan daun akan dapat menaikkan pH, sehingga air hujan yang jatuh menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi lingkungan.

You might also like