You are on page 1of 8

REGULASI KEUANGAN PUBLIK 1.

DEFINISI REGULASI PUBLIK

Regulasi berasal dari bahasa inggris, yakni regulation atau peraturan. Dalam kamus Bahasa Indonesia (Reality Publisher,2008), kata peraturan mengandung arti kaidah yang dibuat untuk mengatur, petun!uk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus di!alankan serta dipatuhi. "rti dari Regulasi adalah #mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan.# Regulasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya$ pembatasan hukum diumumkan oleh otoritas pemerintah, regulasi pengaturan diri oleh suatu industri seperti melalui asosiasi perdagangan, Regulasi sosial (misalnya norma), %o&regulasi dan pasar. 'eseorang dapat, mempertimbangkan regulasi dalam tindakan perilaku misalnya men!atuhkan sanksi (seperti denda). (indakan hukum administrasi, atau menerapkan regulasi hukum, dapat dikontraskan dengan hukum undang&undang atau kasus. Regulasi diamanatkan oleh upaya negara untuk menghasilkan hasil yang tidak mungkin sebaliknya ter!adi, memproduksi atau men%egah hasil di tempat yang berbeda dengan apa yang dinyatakan mungkin ter!adi, atau memproduksi atau men%egah hasil dalam rentang )aktu yang berbeda daripada yang akan ter!adi. Dengan %ara ini, Regulasi dapat dilihat sebagai arte*ak laporan pelaksanaan kebi!akan. +ontoh umum regulasi men%akup kontrol di masukan pasar, harga, upah, persetu!uan ,embangunan, e*ek polusi, peker!aan bagi orang& orang tertentu dalam industri tertentu, standar produksi untuk barang&barang tertentu, pasukan militer dan !asa. -adi, Regulasi ,ublik adalah ketentuan yang harus di!alankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik dalam organisasi pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, .'/, organisasi keagamaan0tempat peribadatan, maupun organisasi sosial masyarakat lainnya.

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


1. TEKNIK PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK ,eraturan publik disusun dan ditetapkan terkait dengan beberapa hal, yaitu1 a. Regulasi publik dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait dengan regulasi tersebut. b. (indakan yang diambil terkait dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat diinterpretasikan sebagai )u!ud dukungan penuh organisasi publik. c. ,eraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan ke!adian.

2. REGULASI DALAM SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Regulasi (ahapan dalam 'iklus "kuntansi 'ektor ,ublik$ Regulasi ,eren%anaan ,ublik Regulasi "nggaran ,ublik Regulasi tentang ,elaksanaan Realisasi "nggaran ,ublik Regulasi ,engadaan Barang dan -asa Regulasi .aporan ,ertanggung!a)aban ,ublik

3. PENYUSUNAN REGULASI PUBLIK ,erumusan /asalah Dalam menyusun regulasi publik dia)ali dengan merumuskan masalah yang akan diatur. ,erumusan masalah publik meliputi$ a. "pa masalah publik yang ada2 b. 'iapa masyarakat yang perilakunya bermasalah2 c. 'iapa aparat pelaksana yang perilakunya bermasalah2

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


d. "nalisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik2 e. (indakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik2 ,erumusan Dra*t Regulasi ,ublik

Dra*t regulasi publik pada dasarnya merupakan kerangka a)al yang dipersiapkan untuk mengatasi masalah publik yang hendak diselesaikan. Dra*t regulasi publik harus dapat men!elaskan siapa organisasi publik pelaksana aturan, ke)enangan apa yang diberikan padanya, perlu tidaknya memisahkan antara organ pelaksana peraturan dan organ yang menetapkan sanksi atas ketidakpatuhan, persyaratan apa yang mengikat organisasi publik pelaksana, serta apa sanksi yang dapat di!atuhkan kepada aparat pelaksana !ika menyalahgunakan )e)enang. Rumusan ,ermasalahan dalam masyarakat akan berkisar pada siapa yang berperilaku bermasalah, !enis peraturan apa yang proporsional untuk mengendalikan perilaku bermasalah tersebut, dan !enis sanksi yang akan dipergunakan untuk memaksakan kepatuhan. ,enataan !enis perilaku itu akan menghasilkan regulasi publik tentang larangan dan ke)a!iban melakukan hal tertentu atau dispensasi. ,rosedur ,embahasan (iga tahap penting dalam pembahasan dra*t regulasi publik, yaitu dengan lingkup tim teknis pelaksana organisasi publik (eksekuti*), dengan lembaga legislati* (de)an penasehat, de)an penyantun, dll), dan dengan masyarakat. 'etelah itu dilakukan publik hearing (pengumpulan pendapat masyarakat).

,engesahan dan ,engundangan ,er!alanan terakhir dari ,eran%angan dra*t regulasi publik adalah tahap pengesahan yang dilakukan dalam bentuk penandatanganan naskah oleh pihak organisasi publik (pimpinan organisasi). Dalam konsep hukum, regulasi publik tersebut telah mempunyai kekuatan hukum materiil terhadap pihak yang menyetu!uinya. 'e!ak ditandatangani, rumusan hukum yang ada dalam regulasi publik sudah tidak dapat diganti se%ara sepihak.

4. REVIEW REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK D"'"R 3454/ 564"78"7 '65(9R ,4B.I5

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


5euangan 7egara diinterprestasikan sebagai pelaksanaan hak dan ke)a!iban )arga yang dapat dinilai dengan uang. dalam kerangka tata %ara penyelenggaraan pemerintahan. :u!ud pelaksanaan keuangan negara tersebut dapat diidenti*ikasi sebagai segala bentuk kekayaan, hak dan ke)a!iban negara yang ter%antum dalam ",B7 dan laporan pelaksanaannya. UUD 45 Amand m n IV BAB VIII !a"a# 23 m n$ na% K &an$an N $a'a ( ;. ",B7 2. ,a!ak <. -enis dan 3arga /ata 4ang =. ,erihal 5euangan >. ,emerikasaan 5euangan 7egara

REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI ERA PRA REFORMASI ;. 44 79 > ("347 ;?@= tentag ,okok&pokok ,emerintahan di daerah 2. ,, no > tahun ;?@> tntang ,engurusan, ,ertanggung!a)aban dan ,enga)asan 5euangan Daerah <. ,, 7o A tahun ;?@> tentang penyusunan ",BD, pelaksanaan (ata 4saha 5euangan Daerah, dan ,enyusunan perhitugan ",BD =. 5epmendagri 7o ?00&00? (ahun ;?80 tentang manual "dministrasi 5euangan Daerah >. 44 7o ;8 thn ;??@ tentang ,a!ak Daerah dan Retribusi Daerah A. 5epmendagri 7o < (ahun ;??? tentang Bentuk dan 'usunan ,erhitungan ",BD REGULASI AKUNTANSI REFORMAS SEKTOR PUBLIK DI ERA PAS)A

;. 44 22 tahun ;??? tentang ,6/D" (,emerintahan Daerah)

2. 44 2> tahun ;??? tentang ,erimbangan 5euangan Daerah dan ,usat

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


<. 44 28 tahun ;??? tentang ,enyelengaraan 7egara yang Bersih dan bebas dari 5orupsi, 5olusi dan 7epotisme =. 44 2> tahun 2000 tentang 5e)enangan ,emerintah dan 5e)enangan ,ropinsi sebagai Daerah 9tonom >. 44 ;@ tahun 200< (entang 5euangan 7egara A. 44 7o ; tahun 200= @. 44 ;> tahun 200= 8. 44 2> tahun 200= ?. 44 <2 tahun 200= ;0. 44 << tahun 200= ;;. 5epres 80 tahun 200< ;2. ,, ;0= tahun 2000 tentang Dana ,erimbangan ;<. ,, ;0> tahun 2000 tentang ;=. ,, ;0A tahun 2000 tentang ;>. ,, ;0@ tahun 2000 tentang ;A. ,, ;08 tahun 2000 tentang ;@. ,, ;0? tahun 2000 tentang ;8. ,, ;;0 tahun 2000 tentang ;?. 5epres 7o 228 tahun 2002 20. 5epres ;@ tahun 2000 2;. 5epmendagri 2? tahun 2002 22. ,, 2= tahun 200> 2<. ,ermendagri ;< tahun 200@ 2=. '5 /endagri 7o ?00 tahun 200@ prosedur administrasi dan pelaporan 5euangan

PARADIGMA BARU AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA ,enerapan "kuntansi dalam ,raktik ,emerintah untuk keguanaan 8ood 8oBernan%e. ,enerapannya dipandu oleh < 44 yaitu $ 44 7o ;@ tahun 200< tentang 5euangan 7egara 44 7o ; tahun 200= tentang 5ebendahara)anan Dan 44 7o ;> tahun 200= tentang ,emeriksaan 5euangan 7egara

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK

6. Da"a' *&+&m P n$ #,#aan K &an$an N $a'a-Da 'a.

Dalam rangka penataan pengelolaan keuangan negara0daerah telah diterbitkan berbagai produk peraturan perundang&undangan. Dalam kurun )aktu enam tahun terakhir se!ak dimulainya re*ormasi pemerintahan yang diikuti dengan penataan pengelolaan keuangan negara0daerah, telah dilakukan dua kali perubahan dalam bidang penataan pengelolaan keuangan, terutama yang terkait dengan keuangan daerah. ,erubahan pertama dilakukan dengan diterbitkannya 44 no. 220;??? tentang ,emerintahan Daerah yang men!adi dasar dilaksanakan otonomi daerah. ,elaksanaan otonomi daerah itu diikuti dengan pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang diatur dalam 44 no. 2>0;???. 'elan!utnya sebagai dasar implementasi 44 dimaksud dalam bidang pengelolaan keuangan daerah, dikeluarkan ,, ;0>02000 tentang ,engelolaan 5euangan Daerah. ,ada akhirnya, dengan terbitnya paket undang&undang keuangan negara, !uga dilakukan reBisi atas dua undang&undang di atas. 'etelah perubahan dimaksud, produk hukum yang mendasari pengelolaan keuangan negara0daerah selengkapnya sebagai berikut$ a. 44 7o. ;@0200< tentang 5euangan 7egara1 b. 44 7o. ;0200= tentang ,erbendaharaan 7egara1 c. 44 7o. ;>0200= tentang ,emeriksaan ,engelolaan dan (anggung -a)ab 5euangan 7egara1 d. 44 7o. <20200= tentang ,emerintahan Daerah1 e. 44 7o.<<0200= tentang ,erimbangan 5euangan antara ,emerintah ,usat dan Daerah1 f. ,, 7o. 2<0200> tentang ,engelolaan 5euangan Badan .ayanan 4mum1 g. ,, 7o. 2=0200> tentang 'tandar "kuntansi ,emerintahan1 h. ,, 7o. >80200> tentang ,engelolaan 5euangan Daerah1 i. ,, 7o. 80200A tentang ,elaporan 5euangan dan 5iner!a Instansi ,emerintah P n$ '/%an K &an$an Da 'a. dan P n$ #,#aann0a ,eraturan pemerintah 7o. >8 tahun 200> tentang ,engelolaan 5euangan Daerah mende*inisikan 5euangan Daerah sebagai semua hak dan ke)a!iban daerah dalam rangka penyelenggaraan ,emerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan ke)a!iban daerah tersebut. Cang dimaksud daerah di sini adalah

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


pemerintah daerah yang merupakan daerah otonom berdasarkan peraturan perundang&undangan. Daerah otonom ini terdiri dari pemerintah proBinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. karena pemerintah daerah merupakan bagian dari pemerintah (pusat) maka keuangan daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari keuangan negara. (imbulnya hak akibat penyelenggaraan pemerintah daerah tersebut menimbulkan aktiBitas yang tidak sedikit. 3al itu harus diikuti dengan adanya suatu sistem pengelolaan keuangan daerah untuk mengelolanya. ,engelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud, merupakan subsistem dari sistem pengelolaan keungan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahaan daerah. 4ntuk men!amin pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah tersebut maka hendaknya sebuah pengelolaan keuangan daerah meliputi keseluruhan dari kegiatan&kegiatan peren%anaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung!a)aban dan penga)asan keuangan daerah. 1. Da"a' *&+&m P n$ #,#aan K &an$an Da 'a. 4ndang&undang Dasar ;?=> pasal ;8 menyebutkan bah)a 7egara 5esatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah&daerah propinsi dan daerah propinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap&tiap propinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dalam undang&undang. .ebih lan!ut pada pasal ;8 " di!elaskan bah)a hubungan keuangan, pelayanan umum, peman*aatn sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan se%ara adil dan selaras berdasarkan undang&undang. Berkaitan dengan pelaksanaan dari pasal ;8 dan ;8 " tersebut di atas setidaknya terdapat beberapa peraturan perundang&undangan yang men!elaskan lebih lan!ut. adapun ,eraturan tersebut antara lain $

44 7o ;@ tahun 200< tentang 5eaungan 7egara 44 7o ; tahun 200= tentang ,erbendaharaan 7egara 44 7o ;> tahun 200< tentang ,emeriksaan atas tanggung !a)ab pengelolaan 5euangan 7egara 44 7o 2> tahun 200= tentang 'istem ,eren%anaan 7asional 44 7o <2 tahun 200= tentang ,emerintah Daerah 44 7o << tahun 200= tentang ,erimbangan keuangan antara ,emerintah ,usat dan Daerah

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

REGULASI KEUANGAN PUBLIK


4ndang&undang tersebut diatas men!adi a%uan pengelolaan keuangan daerah. ,eraturan perundang&undangan diatas terbit atas dasar pemikiran adanya keinginan untuk mengelola keuangan negara dan daerah se%ara e*ekti* dan e*isien. Ide dasar tersebut kemudian mengilhami suatu pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik yang memiliki tiga pilar utama, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan partisipati*. Banyaknya 4ndang&undang yang men!adi a%uan dalam pengelolaan anggaran mengakibatkan perlunya akomodasi yang baik dalam tingkat pelaksanaan (atau peraturan diba)ahnya yang ber)u!ud peraturan pemerintah). ,eraturan pelaksanaan yang ber)u!ud ,eraturan ,emerintah tersebut harus komprehensi* dan terpadu (omnibus regulation) dari berbagai undang&undang tersebut diatas. 3al ini bertu!uan agar memudahkan dalam pelaksanaanya dan tidak menimbulkan multi ta*sir dalam penerapanya. ,eraturan tersebut memuat barbagai kebi!akan terkait dengan peren%anaan, pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggung!a)aban keuangan daerah. Beberapa permasalahan yang dipandang perlu diatur se%ara khusus diatur dalam ,eraturan menteri Dalam 7egeri terpisah. Beberapa %ontoh ,ermendagri yang mengatur masalah pengelolaan keuangan daerah se%ara khusus antara lain $

,ermendagri 7o @ tahun 200A tentang standarisasi sarana dan prasarana ker!a pemerintahan daerah !o permendagri 7o ;; tahun 200@ ,ermendagri 7o ;A tahun 200@ tentang (ata +ara 6Baluasi Ran%angan ,eraturan Daerah tantag "nggaran ,endapatan dan Belan!a Daerah dan Ran%angan ,eraturan 5epala daerah tentang ,en!abaran "ngaran ,endapatan dan Belan!a Daerah ,ermendagri 7o ;@ tahun 200@ tentang ,edoman (ekhnis pengelolaan Barang /ilik Daerah ,ermendagri 70 A; tahun 200@ tentang ,edoman (ekhnis ,engelolaan 5euangan Badan .ayanan 4mum Daerah

Ananda Daeli

Deden Sinulingga Eva Maria Situmorang

You might also like