You are on page 1of 3

metode Jibril, metode Tilawati Metode Jibril Pencetus Metode Jibril adalah KH.

Hayat Bukhori di TPA Darul Muttaqin Bangkalan Madura metode ini dinamai metode Jibril karena dilatar belakangi perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti bacaan Al-Quran yang telah diwahyukan oleh Malikat Jibril, teknik dasar metode jibril bermula dengan membaca satu ayat atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang-orang yang mengaji. Guru membaca satu dua kali lagi yang kemudian ditirukan oleh orang-orang yang mengaji. Kemudian guru membaca ayat atau lanjutan ayat berikutnya, dan ditirukan oleh semua yang hadir. Begitulah seterusnya sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas. 27
27 H.R. Taufiqurrahman. MA. Metode Jibril Metode PIQ-Singosari Bimbingan KHM. Bashori Alwi, (Malang, IKAPIQ Malang, 2005), Hal. 11-12

Di dalam metode jibril sendiri terdapat dua (2) tahap, yaitu tahqiq dan tartil. 1) Tahap tahqiq adalah pembelajaran membaca alquran dengan pelan dan mendasar. Tahap ini dimulai dengan pengenalan huruf dan suara, hingga kata dan kalimat. Tahap ini memperdalam artikulasi (pengucapan) terhadap sebuah huruf secara tepat dan benar sesuai dengan makhroj dan sifat-sifat huruf. 2) Tahap tartil adalah tahap pembelajaran membaca Al-Quran dengan durasi sedang bahkan cepat sesuai dengan irama lagu. Tahap ini dimulai dengan pengenalan sebuah ayat atau beberapa ayat yang dibacakan guru, lalu ditirukan oleh para santri secara berulang-ulang. Di samping pendalaman artikulasi dalam tahap tartil juga diperkenalkan praktek hukum-hukum ilmu tajwid seperti: bacaan mad, waqaf dan ibtida, hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati dan sebagainnya28.
28 Ibid.,

hal.21.

Metode Qiroati Metode baca al-Qu ran Qira'ati ditemukan KH. Dachlan Salim Zarkasyi (w. 2001 M) dari Semarang, Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal 1970-an, ini memungkinkan anak-anak mempelajari al-Qur'an secara cepat dan mudah33 Metode Qiroati adalah suatu metode membaca Al-Quran yang langsung memperaktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Adapun dalam pembelajaranya metode Qiroaty, guru tidak perlu memberi tuntunan membaca, namun langsung saja dengan bacaan yang pendek, dan pada prinsipnya pembelajaran Qiroati adalah: 1) prinsip yang dipegang guru adalah Ti-Wa-Gas (Teliti, Waspada dan Tegas). 2) Teliti dalam memberikan atau membacakan contoh 3) Waspada dalam menyimak bacaan santri 4) Tegas dan tidak boleh ragu-ragu, segan atau berhati-hati,pendek kata, guru harus bisa mengkoordinasi antara mata, telinga, lisan dan hati. 5) Dalam pembelajaran santri menggunakan sistem Cara Belajar Santri Aktif (CBSA) atau Lancar, Cepat dan Benar (LCTB). 34
34 Zarkasyi.

Merintis Qiroaty Pendidikan TKA. (Semarang, 1987). Hal 12-13.

33 Komari, Metode Pengajaran Baca Tulis al-Qur'an, Makalah Disampaikan pada Pelatihan Nasional Guru dan Pengelola TK-TPA, Gedung LAN Makassar 24-26 Oktober 2008; LP3Q DPP Wahdah Islamiyah

Metode Nurul Hikmah Metode Nurul Hikmah merupakan pengembangan dari metode An-Nur yang ditemukan pertama kali oleh Ust.Drs. Rosyadi, Kemudian , pada tahun 1998 di mulai pengembangannya di Malaysia. Mulamula hanya berupa tulisan sebanyak tiga lembar kertas folio. Berkat masukan dari Ust. Ajid Muhsin dan Ust. Benny Djayadi ditambah dari hasil pengalaman di lapangan, akhirnya berhasil menuliskannya kedalam sebuah buku setebal 50 halaman. (kini diterbitkan dan dipergunakan di Malaysia). Di dalam metode ini mempunyai tiga langkah dalam belajar Al-Quran antara lain sebagai berikut: (1) Mengenal huruf hijaiyah; (2). Membaca Kalimah; (3) Bacaan Al-Quran. 35
35Hamim

Thohari,Pembelajaran dan Pengajaran al-quran di Malaysia, (Kementerian Pelajar Rajadirqaja Malaysia, 2002),

hlm. 13

Metode albarqi Metode Al-Barqi atau metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) menurut Mukhtar adalah sebagai berikut33:
33Mukhtar,

Materi Pendidikan Agama Islam., (Jakarta, Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama Islam: Universitas Terbuka 1995) Hal: 22-23.

Metode Al-Bidayah Metode Al-Bidayah, yaitu metode ini disusun oleh M. Syamsul Ulum dengan bentuk bukunya terbagi empat (4) jilid. Tiap jilid memiliki warna sampul masing masing jilid yang berbeda beda. Jilid 1 berwarna hijau, jilid 2 berwarna merah, jilid 3 berwarna biru, jilid 4 berwarna cokelat. dengan uraian sebagai berikut: 1. Jilid I, yakni menekankan siswa/santri pada pengenalan huruf hijaiyyah, macam-macam harokat, bacaan mad thobi'i. 2. jilid II, yakni menekankan siswa/santri pada hukum bacaan Al-Qur'an yaitu hukum nun tanwin. 3. jilid III, yakni menekankan siswa/santri pada makhorijul huruf,hukum bacaan Al-Qur'an yaitu hukum mad, serta tanda bacaan Al-Qur'an seperti tanda waqof dan lain sebagainya. 4. jilid IV, yaitu pada jilid IV ini siswa harus benar-benar menguasai segalanya tentang bacaan dan pemahamannya, baik dari tanda waqof, makhorijul huruf, hukum-hukum bacaan Al-Qur'an, pengenalan tulisan mushaf, dapat membaca surat-surat pendek, serta dapat membaca Gharaib al Qiroo-ah wa al rasm dengan baik dan benar. 41
M. Syamsul Ulum, Belajar Membaca Al-Qur'an Metode Al Bidayah, TPA Sa'adatud Darini Al Bavana, Batu, jilid I IV.

Dengan demikian apabila pembelajaran Al Quran dengan menggunakan metode yang sesuai dapat diterapkan secara konsekuen, diharapkan target dalam memberantas buta huruf Al Quran dan serta menciptakan generasi Qurani dapat terwujud. Kemampuan adalah: 1). Kesanggupan, kecakapan, kekuatan, 2). Kekayaan.1 Membaca adalah: 1). Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), 2). Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, 3). Mengucapkan, 4). Mengetahui, meramalkan, 5). Memperhitungkan, memahami.2 Kata metode berasal dari bahasa latin meta yang berarti melalui, dan hodos yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab metode disebut tariqah artinya jalan, cara, sistem, atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita3 Selaras dengan pengertian metode tersebut, M. Sastrapradja dalam Kamus Istilah Pendidikan dan Umum menyebutkan bahwa metode adalah cara yang telah diatur dan dipikirkan baik-baik untuk menyampaikan suatu maksud atau tujuan.4 Sama halnya dengan pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang menyatakan bahwa metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud.5 santri berasal dari kata susastri (sankserta) yang artinya pelajar agama, pelajar yang selalu membawa kitab ajaran suci (agama) Dalam mengajarkan baca tulis Al-Qur'an harus menggunakan metode. Dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin tercapainya tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan merata bagi siswa.3
3Metode-metode mengajar Al-Qur'an di sekolah-sekolah Umum, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1994/1995 h. 64-65

1 2 3 4

Pengertian Metode Yanbuaa Sejarah Metode Yanbua Tujuan Metode Yanbuaa Penerapan metode Yanbua

1 Ibit, hal. 707 2 Ibit, hal. 83 3 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: C.V. Pustaka Setia, 1997), hlm. 123 4 M. Sastrapradja, Kamus Istilah dan Pendidikan Umum (Surabaya: Usaha Nasional,1981), hlm. 318 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1989), hlm. 740

You might also like