You are on page 1of 61

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC) DEPARTEMEN MATERNITAS DIRUANG POLI KANDUNGAN RSUD NGUDI WALUYO BLITAR

Oleh : MUHAMMAD SIROJUDIN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 2013
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

1.2 TUJUAN 1.2.1 Tujuan Umum Supaya mahasiswa dapat memehami konsep keperawatan maternitas tentang cara pemberian asuhan keperawatan antenatal care.

1.2.2 Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami pengertian ANC Mahasiswa dapat memahami tujuan ANC Mahasiswa dapat memahami fase kehamilan Mahasiswa dapat memahami tanda dan gejala ANC Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan penunjang ANC Mahasiswa dapat memahami perubahan-perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan

1.3 MANFAAT Memberikan penjelasan tentang konsep antenatal care dan pemberian asuhan keperawatanya.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 DEFINISI ANC adalah Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim Metode pendeteksian yang melibatkan pemeriksaan rutin sejak masa kehamilan dini disebut Antenatal Care. Sebuah tes yang dapat membantu calon orang tua untuk mendapatkan mendiagnosa kecenderungan bayi lahir cacat atau normal. Sehingga jika ada kemungkinan ketidaknormalan pada janin calon orang tua serta dokter yang menangani dapat segera mengambil tindakan. Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2001:3). Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998:129). 2.2 TUJUAN ANC Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain : A. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. B. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.

C. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan dan kebidanan. D. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. E. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

F. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal. G. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana. H. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2002:90, Manuaba, 1998:129).

2.3 FASE KEHAMILAN Dalam pertumbuhan janin ada beberapa fase yaitu : A. Fase 0 4 Minggu Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk. B. Fase 4 8 Minggu Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan. C. Fase 8 12 Minggu Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak
5

yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk. D. Fase 12 16 Minggu Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.

E. Fase 16 20 Minggu Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak. F. Fase 20 24 Minggu Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur. G. Fase 24 28 Minggu Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
6

H. Fase 28 32 Minggu Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

2.4 MANIFESTASI KLINIS ANC Tanda dan gejala (keluhan) pada wanita hamil : A. Morning Sicknees Morning sickness adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, terutama di masamasa awal kehamilan. Setiap pagi, dilalui dengan mual, muntah, juga diiringi dengan pusing kepala. Segala aktivitas menjadi terhambat, karena harus banyak-banyak beristirahat. Hampir sepertiga ibu hamil di dunia mengalami ini. Jadi, jangan kuatir. Yang patut diwaspadai adalah manakala morning sickness ini menjadi tidak wajar. Misalkan, ada yang sampai tidak bisa melihat makanan dalam bentuk apapun, muntah setiap kali makan sehingga harus diopname berkali-kali. B. Kaki keram C. Varises tampak D. Sesak bagian bawah E. Pinggang pegal F. Edema G. Hemeroit

2.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG A. Tes darah

Jenis pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah pasien dinyatakan positif hamil. Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus tertentu atau resus antibodi. Contoh darah calon ibu juga digunakan untuk pemeriksaan hCG. Dunia kedokteran menemukan, kadar hCG yang tinggi pada darah ibu hamil berarti ia memiliki risiko yang tinggi memiliki bayi dengan sindroma Down. B. Alfa Fetoprotein (AFP) Tes ini hanya pada ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18 kehamilan. Kadar Maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya cacat pada batang saraf seperti spina bifida (perubahan bentuk atau terbelahnya ujung batang saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir rendah.

C. Sampel Chorion Villus (CVS) Tes ini jarang dilakukan oleh para dokter karena dikhawatirkan berisiko menyebabkan abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan kerusakan pada kromosom. Serta untuk mendiagnosa penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu mendeteksi adanya kelainan pada janin seperti Tay-Sachs, anemia sel sikel, fibrosis berkista, thalasemia, dan sindroma Down. D. Ultrasonografi (USG) Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti; bibir sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik. Biasanya USG dilakukan pada minggu ke-12 kehamilan. Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk melihat posisi plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh cacat yang diderita janin. Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala, tulang belakang,
8

ginjal dan kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-hal yang bisa diketahui lewat USG. E. Amiosentesis Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia di atas 35 tahun. Karena hamil di usia ini memiliki risiko cukup tinggi. Terutama untuk menentukan apakah janin menderita sindroma Down atau tidak. Amniosentesis dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangannya. Tes ini dilakukan pada minggu ke-16 dan 18 kehamilan. Sel-sel dari cairan amnion ini kemudian dibiakkan di laboratorium. Umumnya memerlukan waktu sekitar 24 sampai 35 hari untuk mengetahui dengan jelas dan tuntas hasil biakan tersebut.

F. Sampel darah janin atau cordosentesis Sampel darah janin yang diambil dari tali pusar. Langkah ini diambil jika cacat yang disebabkan kromosom telah terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Biasanya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Tes ini bisa mendeteksi kelainan kromosom, kelainan metabolis, kelainan gen tunggal, infeksi seperti toksoplasmosis atau rubela, juga kelainan pada darah (rhesus), serta problem plasenta semisal kekurangan oksigen. G. Fetoskopi

Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan mengobati atau memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin. Namun tes ini jarang digunakan karena risiko tindakan fetoskopi cukup tinggi. Sekitar 3 persen sampai 5 persen kemungkinan kehilangan janin. Dilakukan dengan menggunakan alat mirip teleskop
9

kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa. Dimasukkan melalui irisan kecil pada perut dan rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini mampu memotret janin. Tentu saja sebelumnya perut si ibu hamil diolesi antiseptik dan diberi anestesi lokal.

H. Biopsi kulit janin

Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia. Biopsi kulit janin (FSB) dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga, seperti epidermolysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya sehingga menyebabkan panas yang sangat parah. Biasanya tes ini dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22 minggu.

2.6 PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA TUBUH IBU HAMIL A. Pada Trimester I ( 0 12 Minggu) Pada bulan-bulan pertama kehamilan, mungkin tidak akan banyak orang yang mengerti bila anda sedang hamil, karena belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh anda. Tapi sesungguhnya tubuh anda secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional bagi proses kehamilan ini. Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama ( 0 12 minggu) kehamilan :

10

1. Pembesaran Payudara Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara. 2. Sering Buang Air Kecil Ibu hamil akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal. 3. Konstipasi Ibu hamil mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda kehitaman.

4. Morning Sickness (Mual Muntah) Laporan menunjukkan bahwa separuh dari wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. 5. Merasa Lelah

11

Ibu hamil akan merasa lelah, hal ini karena tubuhnya bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur. Carilah waktu untuk beristirahat sedapat mungkin. 6. Sakit Kepala Ibu hamil mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi. Pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak 7. Pusing Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi. Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila anda sering merasa seperti ingin pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.

8. Kram Perut Pada trimester awal ini, mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim. Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai

12

perdarahan vagina, hubungi dokter segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran. 9. Meludah Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi. 10. Emosional Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon ibu. 11. Peningkatan Berat Badan Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak. Tapi karena rahim berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air. B. Pada Trimester II Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu): 1. Perut Semakin Membesar Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu. 2. Sendawa dan Buang Angin
13

Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angin/kentut pada saat yang tidak seharusnyajangan bingunganda tak sendirian mengalami masalah ini. Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling sering selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa kembung. 3. Pelupa Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran. 4. Rasa Nyeri di Ulu Hati Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak. 5. Pertumbuhan Rambut dan Kuku Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya ini akan hilang setelah bayi lahir. 6. Sakit di Perut Bagian Bawah Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini

14

karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang semakin membesar. 7. Pusing Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. 8. Mendengkur Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur. 9. Hidung dan Gusi Berdarah Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal. 10. Perubahan Kulit Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara. Akibat perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.

11. Payudara Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit.

15

12. Kram Pada Kaki Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. 13. Pembengkakan Sedikit Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki , tangan. Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama. 14. Merasakan Gerakan Bayi Anda Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22. Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22. C. Pada Trimester III Pada Trimester ke tiga ini perut anda sudah membesar. Dengan tambahan perubahan emosi ini, tubuh secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir ini. Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga : 1. Sakit Punggung Sakit pada punggung, hal ini karena anda meningkatnya beban berat yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.

16

2. Payudara Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein. 3. Konstipasi Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone. Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta olahraga. 4. Pernafasan Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu. Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka anda akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu. 5. Sering Kencing Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing anda.

6. Masalah Tidur Setelah perut anda besar anda dan bayi anda menendang di malam hari anda akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. 7. Varises

17

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol. Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul. Varises juga dipengaruhi factor keturunan. 8. Kontraksi Perut Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat. 9. Bengkak Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki anda, kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan. 10. Kram Kaki Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau karena rendahnya kadar kalsium. 11. Cairan Vagina Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.

2.7 PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL A. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian) : 1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.

18

2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja. 3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya. 4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama. 5. Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya. 6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan. B. Perubahan Psikologis Trimester II (Periode kesehatan yang baik) 1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi. 2. Ibu sudah dapat menerima kehamilan. 3. Merasakan gerakan anak. 4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran. 5. Libido meningkat. 6. Menuntut perhatian untuk cinta. 7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya. 8. Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu. 9. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.

C. Perubahan Psikologis Trimester III (penantian dengan penuh kewaspadaan) 1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. 2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

19

3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya. 4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya. 5. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya. 6. Merasa kehilangan perhatian. 7. Perasaan mudah terluka atau sensitif. 8. Libido menurun.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE

20

3.1 PENGKAJIAN Nama Kelompok Hari/ tanggal Pengakajian 3.1 PENGKAJIAN : IV (empat) : Selasa 10 April 2012

1. Identitas Pasien : Nama Pasien Umur Suku / Bangsa Status Perkawinan Agama Pendidikan Alamat 2. Riwayat Kesehatan A. Riwayat Kesehatan Dahulu Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung,hipertensi dan BM Ibu mengatakan tidak tidak ada riwayat penyakit infeksi hepatitis,hipertensi dan HIV Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi : Ny. Y : 28 tahun : Minang/ Indonesia : Kawin : Islam : SMA : Lubuak Bagindo

B. Riwayat Kesehatan Reproduksi Menarche Siklus haid : 15 tahun : 28-30 hari (teratur)

Lamanya haid : 7 hari Perlangsungan : tidak di sertai nyeri

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


21

G1 P0 A0 Ibu merasa pergerakan janinnya pada usia 4 bulan Ibu mengatakan terkadang ia merasa nyeri perut bagian bawah Ibu mengatakan dirinya sering kencing Ibu mengatakan nafsu makannya menurun selama hamil Ibu mengatakan telah imunisasi TT sebanyak 2 kali o TT1 : lengkap o TT2 : lengkap

D. Riwayat Kesehatan Psikososial, Ekonomi dan Spiritual Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami Ibu dan keluarga ingin persalinannya di tolong oleh dokter/bidan/perawat Selama hamil ibu lebih mendekatkan diri pada ALLAH SWT Suami menerima dan sangat mendukung kehamilan istrinya Ibu mengharapkan kehamilannya berlangsung dengan baik

E. Riwayat Kesehatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kebutuhan Nutrisi o Sebelum hamil : pola makan 3x sehari o Pola makan teratur o Kebutuhan minum 8 gelas perhari o Selama hamil : konsumsi makanan ikan,sayur,tahu,rempe,buah-buahan o Kebutuhan minum 9-10 gelas per hari

22

o nafsu makan menurun Kebutuhan Eliminasi o Frekuensi BAK = 4-5 x sehari o Warnah jernih kekuning-kuningan o Kebutuhan personal hygiene o Mandi 2x sehari o cuci rambut minimal 3x seminggu o pakaian di ganti 3x sehari

3. Pemeriksaan Fisik a) Keadaan umum Kesadaran b) Tanda vital Tekan darah Nadi Pernafasan Suhu : 120/80 mmHg(tidak ada perubahan TD) : 110x/ i(Normalnya 60-80x/ i) : 20x/ i : 38C(Naik 0.5 dari normal) : Composmetis

c) Kepala Inspeksi mudah rontok Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan : Rambut lurus, kulit kepala bersih, rambut tidak

d) Wajah Inspeksi : Tampak simetris kiri dan kanan,tidak ada kloasma,tidak ada odema
23

Palpasi

: Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan

e) Mata Konjungtiva Sklera : Anemis : Normal

f) Hidung Inspeksi secret Palapasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan : Simetris kiri dan kanan,tampak bersih dan tidak ada

g) Mulut Mukosa bibir Gigi : Bibir tidak pecah-pecah : Tidak berlubang

h) Leher Carotid bruit Vena (JVP) : Tidak ada pembesaran : Tidak ada pembesaran

i) Payudara Inspeksi : Tampak simetris kiri dan kanan, Areola hypergigmentasi, putting susu terbentuk Palpasi : Tidak teraba benjolan dan tidak adanya nyeri tekan

j) Abdomen Auskultasi Inspeksi Perkusi Palpasi : DJJ : 130x/menit : Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan( 39 : : Distansia spinarum : 24 cm Distansia kristarum : 25 cm Body lique : 8,5 cm Distansia Tuberum : 19 cm
24

minggu 6 hari), tampak linea nigra,dan striae alba

k) Ektremitas/ muskuloskeletal Inspeksi Perkusi : Ada edema dan varises : Refleks patella ( +/+) kiri dan kanan

l) Genitalia Vulva Vagina : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelaianan

4. Pengakajian Pendekatan Fungsional Pola aktivitas Latihan HR menurun, bp BP menurun, episode sinkop, edema Pola eliminasi Adanya konstipasi, berat jenis urine dan haemoroid Pola makanan dan cairan Terjadi morning sickness pada trimeseter 1, adanya nyeri ulu hati, penambahan BB ( 8 12 kg), hipertrofi gusi (berdarah), dan anemi fisiologis (Hemodilusi) Pola nyeri / ketidaknyamanan Terjadi kram kaki, terdapat nyeri pada payudara dan punggung, Braxton Hicks

Pola Integritas ego Persepsi ibu hamil Pola Keamanan Suhu : 36,1C 37,6C Denyut janting janin ( 12 minggu dengan dopler dan 20 minggu dengan fetoskop) Gerakan janin (20 minggu) Quickening dan Ballotement (16 20 minggu)
25

Seksualitas Perubahan seksualitas, leukorea, peingkatan uterus Payudara membesar, pigmentasi Goodell, Hegar, chadwiks

Interaksi sosial Denial, maturasi, aseptance Pola Pernapasan Respirasi pernapasan meningkat 3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN A. Trimester I 1. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah 2. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal 3. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan masukan dan kehilangan cairan yang berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan 4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai perkembangan kehamilan yang normal berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap klien dan keluarga 5. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksius adanya kelainan genetik 6. Risiko tinggi terhadap keletihan berhubungan dengan peningkatan

metabolisme karbohidrat, perubahan kimia tubuh, peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari 7. Resiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatkan absorpsi air disaluran GI, adanya hemoroid, mengkonsumsi zat besi
26

8. Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK) berhubungan dengan statis uranius, praktik higiene buruk, ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari pemajanan pada patogen 9. Curah jantung (Kompensasi maksimal) berhubungan dengan peningkatan volume cairan (preload), hipertrofi ventrikel, perubahan pada tahanan perifer (aftreload) 10. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik; psikososial, budaya dan keyakinan spiritual 11. Risiko tinggi terhadap perubahan penampilan peran berhubungan dengan krisis maturasi, tingkat perkembangan, riwayat koping maladaptif, tidak adanya sistem pendukung 12. Koping kelurga : potensial terhadap pertumbuhan berhubungan dengan kebutuhan klien dan keluarga cukup terpenuhi 13. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan ketidaknyaman

B. Trimester II 1. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik; respon orang lain 2. Ketidak efektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma karena pembesaran uterus 3. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan dengan tidak membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester II yang di alami 4. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi

27

5. Risiko tinggi terhadap kompensasi curah jantung berhubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload dan aftreload, hipertrofi ventrikel 6. Risiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/ air 7. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit 8. Risiko tinggi terahadap koping individual tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/ menstruasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realitis 9. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cidera fisik

C. Trimester III 1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal 2. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk

persalinan/ kelahiran; perawatan bayi berhubungan dengan kurang pemajanan, kesalahan interpretasi informasi 3. Risiko tinggi terhadap situasional rendah harga diri berhubungan dengan masalah mengenai kemampuan untuk menyelesaikan tugas kehamilan/ kelahiaran anak 4. Risiko tinggi terhadap cedera ibu berhubungan dengan adanya hipertensi, infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat, peubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini (KPD) 5. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus,

peningkatan tekanan abdomen, flutuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG)

28

6. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan (sesak napas, kelelahan, pembesaran abdomen), salah pengertian/ merasa takut 7. Risiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan permeabilitas kapiler 8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktivitas, stres psikologis, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan 9. Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas janin berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam desidua, perubahan suplai oksigen 10. Risiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi 11. Risiko tinggi terhadap tidak efektif koping individual/ keluarga berhubungan dengan krisis maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realitis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung tidak ada aliran bailk vena, perubahan

3.3 INTERVENSI A. Trimester I No 1. Diagnosa Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah Tujuan/Kriteria Hasil Tujuan : Nutrisi klien terpenuhi Kriteria Hasil : Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
29

Intervensi a. Tentukan asupan nutrisi /24 jam

Rsional a. Kesejahteraan janin/ ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan

b. Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet

b. menentukan kebutuhan belajar ibu tentang diet.

Mengikuti diet yg dianjurkan Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin Menunjukkan peningkatan BB ( min 1,5 kg pada trimester I ) c. Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen

Penambahan 800mg zat besi di perlukan oleh ibu dan janin selama kehamilan c. Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang. d. Dapat menunjukkan d. Tanyakan keyakinan diet sosial budaya motivasi klien untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan e. e. Timbang BB & kaji BB pregravid BB di bawah normal selama kehamilan meningkatkan risiko retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR) pada janin dengan BB rendah f. Mual dan muntah f. Tinjau tentang mual & muntah pada trimester I dapat menunjukan dampak negatif pada status nutrisi ibu g. Mengidentifikasi g. Pantau kadar Hb, test urine (aseton, albumin & glukosa) adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa O2 ibu. Untuk
30

mendeteksi potensial risiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat h. Malnutrisi ibu h. Ukur pembesaran uterus berefek negatif terhadap pertumbuhan janin i. Diperlukan untuk i. Kolaborasi : program diet ibu hamil 2. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal Tujuan : Klien merasa nyaman Kriteria Hasil : Mengidentifikasi tindakan yang melegakan & menghilangkan ketidak nyamanan Melaporkan penatalaksanaan ketidak nyamanan b. Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan c. Anjurkan pemakaian bra penyokong a. Catat derajat rasa tidak nyaman minor a. Memberikan informasi untuk memilih intervensi; petunjuk terhadap respon klien pada ketidaknyamanan dan nyeri b. Ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal dapat terjadi c. Memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan payudara yang membesar ; menguatkan jaringan areolar d. Stilumas puting d. Tekankan menghindari stimulasi puting
31

menambah terhadap pilihan nutrisi

berlebihan dapat mempebesar kemungkinan

persalian praterm melalui pelepasan oksitosin e. e. Intruksikan perawatan puting mendatar Teknik Hoffman dan penggunaan tutup plastik membantu melepaskan perlekatan dan puting menjadi lebih tegak f. Penurunan motilitas f. Kaji adanya haemoroid gastrointestinal (GI) dan perubahan usus serta tekanan pada sistem pembuluh darah oleh pembesaran uterus memberi kecenderungan terjadinya hemoroid g. Menurunkan g. Intruksikan penggunaan kompres dingin & intake tinggi serat pada haemoroid h. Intruksikan posisi dorsofleksi pada kaki dan mengurangi keju/susu i. Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluarga j. Kolaborasi :
32

ketidaknyamanan dan bengkak; meningkatkan mtolitas GI h. Meningkatkan supaly darah ke kaki

i.

Mendorong klien untuk menyusun prioritas termasuk waktu untuk istirahat

j. Membantu dalam memperbaiki

suplemen kalsium

keseimbangan kalsium/fosfor dan menurunkan kram otot

3.

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan masukan dan kehilangan cairan yang berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan

Tujuan : Volume cairan klien adekuat Kriteria Hasil : Mengidentifikasi & melakukan kegiatan untuk menurunkan frekwensi dan keparahan mual/muntah Mengkonsumsi cairan sesuai kebutuhan. Mengidentifikasi tanda & gejala dehidrasi

a. Auskultasi denyut jantung janin b. Tentukan beratnya mual/muntah c. Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis) d. Anjurkan mempertahankan asupan cairan

a. Memastikan adanya janin bukan mola hidatidosa b. Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi c. Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain d. Membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat di kontrol (hiperemesis gravidarum)

e. Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake dan output, timbang BB f. Anjurkan asupan minum manis, makan sedikit tapi sering, makan roti kering sebelum bangun tidur

e. Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat / kebutuhan hidrasi f. Membantu dalam meminimalkan mual/ muntah dengan menurunkan keasaman lambung

4.

Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar),

Tujuan : Klien mengetahui

a. Buat hubungan perawat-klien yang


33

a. Memberikan bimbingan antisipasi

mengenai perkembangan kehamilan yang normal berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis yang normal dan dampaknya terhadap klien dan keluarga

informasi yang benar tentang kehamilan Kriteria Hasil : Menjelaskan perubahan fisiologis/psikolog is normal berkaitan dengan dengan kehamilan trimester I Menunjukan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan kesehatan

mendukung dan terus menurus

dan meningkatkan tanggung jawab individu terhadap kesehatan

b. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini c. Tentukan derajat motifasi untuk belajar

b. Membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan membuat rencana perawatan c. Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar kecuali kebutuhan belajar tersebut jelas d. Untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan e. Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan hasil positif untuk ibu/ bayi f. Membantu mempertahankan kadar Hb normal g. Visualisasi meningkatkan realita akan anak dan menguatkan proses pemebelajaran h. Memberikan

d. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan

Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan

e. Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi f. Tinjau ulang kebutuhan vitamin, besi sulfat dan asam folat g. Diskusikan perkembangan janin dengan menggunakan gambar
34

h. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi i. Identifikasi tandatanda bahaya kehamilan j. Identifikasi hal yang membahayakan pada 5. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksius adanya kelainan genetik Tujuan : Janin tidak cidera Kriteria Hasil : Memulai prilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri dan janin Tidak meminum obat tanpa memberitahu dokter kandungannya Tidak merokok, minum alkohol, dan obat-obatan terlarang d. Catat masukan protein c. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien b. Anjurkan klien unutk melakukan seks yang leih aman, menggunakan kondom janin a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu

informasi yang dapat bermanfaat untuk membuat pilihan i. Membantu klien membedakan yang normal dan abnormal j. Janin paling rentan pada Trimester I

a. Kesejahteraan ibu secara langsung berhubungan dengan kesejahteraan janin b. Kegagalan untuk menggunakan kondom selama koitus dapat meningkatkan risiko transmisi penyakit hubungan kelamin (PHS) c. Malnutrisi pada ibu di hubungkan dengan IUGR pada janin dan BBBLR d. Penting untuk perkembangan otak janin; Hb esensial untuk pengakutan oksigen

e. Tinjau ulang riwayat obstetrik/ medis


35

e. Mengidentifikasi faktor risiko fisik dan

untuk faktor-faktor risiko tinggi f. Kaji terhadap kemungkinan risiko tinggi berkenaan dengan kelainan genetik

psikologis f. Klien yang berisiko terhadap kelainan genetik tertentu dapat membutuhkan tes untuk menentukan apakah janin terpengaruh

g. Berikan informasi tentang hal yang dapat mengakibatkan teradinya perkembangan abnormal h. Kolaborasi : lakukan tes serologi

g. Membantu klien membuat keputusan tentang prilaku/ lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan h. Diagnosa positif dari kondisi seperti toksoplasmosis dapat dibuat

6.

Risiko tinggi terhadap keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia tubuh, peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan

Tujuan : Tidak ada risiko keletihan Kriteria Hasil : Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan

a. Tentukan siklus tidur a. Membantu menyusun bangun yang normal prioritas yang realistik dan waktu untuk menguji komitmen b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari, 8 jam
36

b. Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan

aktivitas kehidupan sehari-hari

kelelahan dan area kontrol individu Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/ tingkat energi Melaporkan adanya peningkatan energi

setiap tidur malam c. Pantau kadar Hb

dengan pertumbuhan jaringan ibu/ janin c. Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar

7.

Resiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatkan absorpsi air disaluran GI, adanya hemoroid, mengkonsumsi zat besi

Tujuan Konstipasi tidak ada Kriteria Hasil : Mengidentifikasi Mempertahankan pola fungsi usus normal Mengidentifikasi perilaku beresiko Melaporkan tindakan untuk meningkatkan eliminasi

a. Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil dan perhatikan perubahan selama hamil b. Kaji adanya haemoroid

a. Pola eliminasi di pertahankan bila mungkin

b. Varises rektum sering sekali terjadi pada konstipasi yang lama

c. Informasikan diet : buah, sayur, serat dan intake cairan adekuat

c.

Bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantu meningkatkan keefektifan pola defekasi

d. Anjurkan latihan ringan secara teratur

d. Meningkatkan peristaltik dan membantu mencegah konstipasi

37

e. Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif 8. Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK) berhubungan dengan statis uranius, praktik higiene buruk, ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari pemajanan pada patogen Tujuan : Tidak ada infeksi Kriteria Hasil : Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis uranius/ risiko infeksi Menyebutkan tabda-tanda yang memerlukan evaluasi/ intervensi Bebas dari tanda dan gejala-gejala infeksi d. Anjurkan klien elas minum 6 sampai 8 gelas cairan setiap hari e. Anjurkan untuk mempraktikan latihan kegel sepanjang hari f. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun g. Kolaborasi : berikan antibiotik c. Berikan informasi tentang tindakan higiene lain b. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur a. Berikan informasi tentang tanda/ gejala ISK

e. Membantu mengatasi konstipasi dan menciptakan rutinitas regular a. Ibu yang ISK berespons baik pada tindakan dan mungkin tidak serius b. Banyak virus seperti sitomegalovius (CMV) yang dapat di ekskresi dalam urin selama lebih dari 4 tahun setelah pemajanan c. Membantu mencegah kontaminan E. Coli rektal mencapai vagina d. Membantu mencegah stasis pada saluran urinarius e. Memperbaiki dukungan untuk organ pelvis f. Stasis urinarius dan glikosuria dapat mempredisposisikan klien pranatal ke ISK g. Atasi infeksi sesuai indikasi

38

9.

Curah jantung (Kompensasi maksimal) berhubungan dengan peningkatan volume cairan (preload), hipertrofi ventrikel, perubahan pada tahanan perifer (aftreload)

Tujuan : Curah jantung normal Kriteria Hasil : Membedakan perubahan normal dan abnormal Tekanan darah arteri yang tetap normal Bebas dari edema patologis Menunjukkan albumin tidak lebih dari 1+ dalam urin

a. Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal serta tanda/ gejala b. Dapatkan TD standar dan denyut nadi

a. Pengenalan dan intervensi yang cepat menurunkan risiko hasil yang merugikan b. Peningkatan TD ddapat menandakan HAK. Nadi meningkat di atas 1015 dpm dapat menunjukkan stress jantung c. Murmur sistolik

c. Auskultasi bunyi jantung

dapat terjadi karena penurunan viskositas darah, perubahan posisi jntung, atau torsi pembuluh darah besar d. Edema dependen

d. Kaji lokasi/ tingkat edema e. Kajia adanya varise pada kaki, vulva, rektum

pada ekstremitas bawah sering terjadi e. Peningkatan beban cairan dan hormon relaksasi dari dinding pembuluh darah meningkatkan risiko terhadap pembesaran pembuluh darah dan stasis vena f. Hb rendah

f. Kolaborasi : monitor kadar Hb dan Ht

menunjukkan anemia, peningkatan Ht menunjukkan

39

10.

Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik; psikososial, budaya dan keyakinan spiritual

Tujuan : Citra tubuh baik Kriteria Hasil : Mengungkapkan pemahaman penerimaan perubahan tubuh Mengungkapkan penerimaan terhadap diri sendiri dalam situasi Mendemostrasikan citra diri positif dengan mempertahankan kepuasan terhadap penampilan secara menyuluruh

a. Tentukan sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh, dan situasi perkerjaan

dehidrasi a. Perasaan klien terhadap kehamilan mempengaruhi kemampuannya untuk mengembangkan perasaan positif

b. Identifikasi hal mendasar dari harga diri klien

b. Perubahan citra tubuh terjadi secara normal karena perubahan bentuk tubuh

c. Kaji sistem pendukung (anggota kelurga) d. Tinjau ulang perubahan fisiologis

c. Dukungan membantu klien mengatasi perubahan bentuk tubuhnya d. Membantu menurunkan stress

11.

Risiko tinggi terhadap perubahan penampilan peran berhubungan dengan krisis maturasi, tingkat perkembangan, riwayat koping maladaptif, tidak adanya sistem pendukung

Tujuan : Penampilan peran klien baik Kriteria Hasil : Mengidentifikasi stresor yang dirasakan Mengungkapkan persepsi realitis

a. Evaluasi respons klien/ pasangan

a. Mengidentifikasi kebutuhan untuk membantu perencanaan intervensi

b. Pastikan cara klien/ pasangan mengatasi stresor pada masa lalu c. Kaji situasi ekonomi
40

b. Memberikan informasi sesuai dengan kemampuan klien/ pasangan mengatasi stress c. Dampak kehamilan

dan penerimaan diri karena perubahan peran Membicarakan dengan keluarga/ orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang telah atau dapat terjadi Mengembangkan rencana realitis untuk adaptasi terhadap peran baru/ perubahan baru

dan kebutuhan finansial

pada keuarga tanpa sumber-sumber yang adekuat dapat mnciptakan stress tambahan d. Dapat mengalami ketakutan bahwa perencanaan yamg mengakibatkan kematian pada bayi

d. Dapatkan informasi tentang persiapan atau kurangnya persiapan untuk bayi

e. Jelaskan labilnya emosi sebagai karakteristik kehamilan f. Berikan informasi dan anjurkan mengikuti kelas kelahiran anak

e. Membantu klien/ pasangan memahami perubahan alam perasaan f. Memberikan kesempatan untuk mengungkapkan secara formal/ informal tentang masalah g. Memberikan informasi tentang kemampuan klien untuk mengatasi stress

g. Kaji perilaku maladaptif

12.

Koping kelurga :

Tujuan :

a. Identifikasi
41

a. Kehamilan juga

potensial terhadap pertumbuhan berhubungan dengan kebutuhan klien dan keluarga cukup terpenuhi

Koping keluaga adaptif Kriteria Hasil : Menggali perubahan peran yang diantisipasi Melaporkan merasa percaya diri dan puas dengan kemjuan yang dibuat

hubungan antar anggota keluarganya

merupakan situasi kritis terhadap anggota keluarga

b. Kaji hubungan klien/ b. Dapat memberikan pasangan pada orang tua c. Evaluasi respon suadara sekandung pengertian untuk membantu pasangan c. Pada trimester I, saudara kandung yang masih muda tidak menyadari realiatas dan konsekuensi kehamilan d. Anjrukan ayah/ sauadara sekandung untuk ikut mendengarkan DDJ d. Meningkatkan rasa keterlibatan

13.

Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan ketidaknyaman

Kriteria Hasil : Mendiskusikan perubahan dalam hasrat seksual Identifikasi langkah mengatasi situasi Melaporkan adaptasi perubahan dan modifikasi situasi selama kehamilan

a. Tentukan pola aktivitas seksual pasangan b. Kaji dampak kehamilan terhadap kehamilan

a. Cara pasangan mengatasi perubahan seksual b. Dapat dibantu bila mereka mengetahui bahwa hasrat berkurang karena wanita tidak merasa sehat

c. Tinjau ulang informasi tentang kenormalan perubahan d. Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan
42

c. Membantu pasangan memahami perubahan dari sudut fisologis d. Sifat dari hubungan sebelum kehamilan mempengaruhi

seberapa baik pasangan mengatasinya e. Tinjau ulang riwayat obsetrik pasangan e. Koitus tidak selalu kotraindikasi pada triemster I, kecuali klien mengalami komplikasi f. Kolaborasi : konseling bila masalah tidak teratasi f. Membantu pasangan mengatasi secara positif isu seksual pada kehamilan

B. Trimester II No 1. Diagnosa Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik; respon orang lain Tujuan/Kriteria Hasil Tujuan : Citra tubuh baik Kriteria Hasil : Mengungkapkan pemahaman/ adaptasi berharap mengubah konsep citra diri Mendemostrasikan citra diri positif dengan mempertahankan kepuasan terhadap
43

Intervensi a. Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh(Rujukan trimester I) b. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan respons klien terhadap perubahan c. Anjurkan gaya dan sumber-suber yang tersedia dari pakaian saat hamil

Rsional a. Pada trimester II perubahan bentuk tubuh telah tampak

b. Membantu klien memahami apa yang terjadi

c. Pakaian meningkatkan penampilan klien unutk kerja dan beraktifitas

penampilan secara menyuluruh

d. Diskusikan metoda perawatan kulit dan berias

d. Membantu unutk mempertahankan perasaan positif tentang diri

2.

Ketidak efektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma karena pembesaran uterus

Tujuan : Pola nafas klien efektif Kriteria Hasil : Melaporkan penurunan keluhan Mendemonstrasikan fungsi pernapasan

a. Kaji status pernapasan b. Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC) c. Kaji kadar Hb dan tekankan pentingnya vitamin.

a. Menentukan beratnya masalah b. Masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan c. Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24-32 mengencerkan kadar Hb.

d. Anjurkan istirahat & d. Menurunkan latihan berimbang kemungkinan gejalagejala perubahan

3.

Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan berhubungan dengan tidak membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester II yang di alami

Tujuan : Klien mengetahui informasi yang benar tentang kehamilan Kriteria Hasil : Mengungkapkan prilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan Bertanggung jawab terhadap perawatan

a. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester II b. Lanjutkan program penyesuaian sesuai pedoman pada MK : trimester I c. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat d. Identifikasi
44

a. Memperhatikan perubahan diharapakan atau tidak b. Pengulangan menguatkan penyuluhan

c. Fero sulfat dan asa folat membantu mempertahankan kadar Hb normal

kesehatannya diri Mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor risiko Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya/ mencari perawatan medis dengan tepat

kemungkinan risiko kesehatan individu

d. Membantu mengingatkan untuk klien

e. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan e. Membantu dalam memilih tindakan

f. Diskusikan kebutuhan terhadap pemerikaan laboratium

f. Kunjungan yang lebih sering meningkatkan kesejahteraan ibu

4.

Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi

Tujuan : Klien mengetahui informasi yang benar tentang kehamilan Kriteria Hasil : Mengungkapkan kesadaran tentang faktor risiko individu Menghindari faktor

a. Tentukan pemahaman sebelum informasi diberikan. b. Tinjau ulang status kesehatan ibu

a. Mengidentifikasi kebutuhan/ masalah individu

b. Identifikasi dan intervensi awal dapat mencegah hasil yang buruk c. Untuk meminimalkan/ mencegah cedera

c. Kaji faktor lain yang ada pada situasi ini yang mungkin berbahaya
45

dan menghindari prilaku yang dapat mempercepat cedera janin

pada janin d. Perhatikan persepsi ibu terhadap gerakan janin dan DDJ d. Gerakan janin dirasakan pertama terjadi di antara gestasi ke-16 dan ke20 e. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fendus pada setiap kunjugan f. Berikan informasi tentang tes-tes diagnostik atau prosedur f. Membantu klien/ pasangan untuk menghadapi dan membuat keputusan berdasarkan g. Bantu dengan prosedur ultrasonografi dan jelaskan tujuannya informasi g. Mendeteksi adanya janin di awal minggu ke 5-6 gestasi e. Merupakan skrining untuk gestasi

5.

Risiko tinggi terhadap kompensasi curah jantung berhubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload dan aftreload, hipertrofi ventrikel

Tujuan : Curah jantung normal Kriteria Hasil : Bebas dari edema tanda HAK

a. Tinjua ulang proses fisiologis dan perubahan nor,al dan abnormal serta tanda gejalanya

a. Selama trimester II terjadi peningkatan curah jantung

patologis dan tanda- b. Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya,


46

b. Selama trimester II klien menghadapi

Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskuler

masalah jantung dan ginjal c. Ukur TD dan nadi

risiko tinggi peningkatan curah jantung c. Peningkatan TD menunjukkan HAK

d. Auskultasi bunyi jantung

d. Murmur sistoik ringan di ciptakan oleh peningkatan volume

e. Kaji adanya edema (kaki, vulva dan rektum) f. Anjurkan klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk dan berdiri lama g. Kaji adanya kelemahan

e. Sering terjadi edema dependen pada ekstremitas bawah f. Meningkatkan aliran bailk vena

g. Perubahan posisi cepat dapat mengakibatkan pusing

6.

Risiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/ air

Tujuan : Volume cairan normal

a. Pantau BB secara teratur b. Kaji adanya tandatanda HAK c. Tes urin tehadap albumin d. Berikan informasi
47

a. Mendeteksi BB berlebihan b. Indikator edema patologis c. Deteksi masalah vaskuler

tenyang diet

d. Nutrisi adekuat seperti protein menurunkan HAK

e. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodik selama sehari f. Tinjau ulang kadar Ht f. Pada umumnya kadar >41% 7. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efekefek hormon, ketidakseimbangan elektrolit Tujuan : Klien nyaman Kriteria Hasil : Mengidentifikasi tindakan perawatan diri yang tepat Melaporkan ketidaknyamanan dicegah atau meminimalkan a. Perhatikan adanya masalah b. Kaji ulang adanya BAB dan hemorid c. Diskusikan masukan diet, latihan dan penggunaan pelunak feses d. Perhatikan adanya nyeri ulu hati d. Makanan berlemak meningkatkan keasaman gastrik e. Perhatikan adanya sakit punggung dan tekanan pada punggung bagian bawah f. Kaji ulang adanya f. Tekanan pada pada e. Menghilangkan tegang pada punggung bawah a. Sering mengakibatkan ketidaknyamanan b. Penurunan motilitas GI c. Membantu dalam mencegah konstipasi e. Edema terjadi di penghujung hari

48

kram kaki

saraf pelvis serta rendanya kalsium menyebabkan kram

g. Menetralisir g. Kolaborasi : berikan antasida rendah natrium 8. Risiko tinggi terahadap koping individual tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/ menstruasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realitis Tujuan : Koping individual efektif Kriteria Hasil : Mengekspresikan perasaan dengan bebas Mengidentifikasi kekuatan individual Menunjukkan keterampilan kopling dan pemecahan masalah yang efektif d. Anjurkan klien mengekspresikan perasaan tentang kehamilan dan menjadi orang tua a. Identifikasi rasa takut/ angan-angan klien/ pasangan yang mungkin dimiliki b. Kuatkan pasangan bahwa rasa takut itu adalah normal c. Evaluasi derajat disfungsi kien/ pasangan yang dialami b. Dapat menyulitkan bagi individu yang tidak melihat kenormalan c. Klien mengalami kesulitan menyesuaikan tugastugas yang berebihan d. Membantu individu mengidentifikasi masalah dan bisa memecahkannya a. Rasa takut dan angna-angan dapat timbul pada saat ini keasaman gastrik

9.

Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai

Tujuan : Pola seksual baik Kriteria Hasil :

a. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang normal


49

a. Kepuasan seksual yang optimal b. Rasa takut

perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cidera fisik

Mendiskusikan masalah seksual

b. Tinjau ulang apa yang dirasankan

mencederai janin pad saat koitus adalah hal yang umum c. Membantu pasangan untuk mempertimbangkan/ membuat pilihan d. Di sini tampak frekuensi penyimpangan yang lebih tinggi

Mengungkapkan c. Tinjau ulang pemahaman tentang perubahan posisi alasan yang yang mungkin mungkin untuk diubah d. Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual

C. Trimester III No 1. Diagnosa Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal Tujuan/Kriteria Hasil Tujuan : Klien nyaman Kriteria Hasil : Melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidakyamanan Melaporkan ketidakyamanan dapat diminimalkan Mencari pertolongan medis c. Perhatikan adanya kram kaki d. Kaji adanya
50

Intervensi a. Kaji terus menerus ketidaknyamanan klien.(Rujukan trimester II) b. Kaji status pernapasan klien

Rsional a. Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan b. Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan dispnea c. Menurunkan ketidakyamanan d. Kotraksi ini apat

dengan tepat

frekuensi kontraksi Braxton-Hiks e. Perhatikan parastesia jari kaki dan jari tangan f. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada kandung kemih g. Kaji adanya konstipasi h. Kaji adanya nyeri ulu hati i. Perhatikan adanya leukorea

menciptakan ketidaknyamanan e. Menurunkan efek postur iordotik ekstrem f. Pembesaran uterus ada trimester III menurunkan kapasitas kandung kemih g. Memperberat masalah eliminasi h. Masalahnya sering terjadi i. Saat kadar estrogen tinggi, sekresi kelenjer servikal menghasilkan media asam yang mendorong proliferasi organisme

j. Kolaborasi : berikan 2. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untu persalinan/ kelahiran; perawatan bayi 1. berhubungan dengan kurang pemajanan, kesalahan interpretasi informasi Tujuan : Menambah pengetahuan klien Kriteria Hasil : Mendiskusikan perubahan fisik/ psikologis berkenaan dengan persalinan/ kelahiran
51

suplemen kalsium a. Lanjutkan/ mulai program belajar(pada trimester I) b. Berikan informasi tentang perubahan fisik/ fisiologis c. Berikan informasi tertulis/ verbal tentang tanda-tanda

a. Menguatkan pembelajaran sebelumnya b. Dapat menurunkan kecemasan c. Membantu klien mengenali awitan persalinan

Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi tentang perawatan bayi

awitan persalinan d. Berikan informasi tertulis/ verbal tentang perawatan bayi e. Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak d. Membantu menyiapkan pengambilan peran baru e. Menurunkan ansietas berkenaan denga ketitidaktahuan

Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/ kelahiran dan bayi

3.

Risiko tinggi terhadap situasional rendah harga diri berhubungan dengan masalah mengenai kemampuan untuk menyelesaikan tugas kehamilan/ kelahiaran anak

Tujuan : Harga diri klien baik Kriteria Hasil : Mendiskusikan reaksi-reaksi terhadap perubahan citra tubuh dan impian-impian Mencari model peran positif dalam persiapan untuk menjadi orang tua Mengungkapkan perasaan percaya dirimengenai peran baru

a. Perhatikan isyaratverbal dan nonverbal klien b. Diskusikan sifat/ frekuensi mimpimimpi c. Evaluasi adaptasi fisiologis klien/ pasangan d. Tentukan latar belakang budaya

a. Dapat mengakibatkan klien merasa cemas b. Mimpi dan fantasi berhubungan dengan pengalaman melahirkan c. Pada trimester berfokus pada persiapan menjadi ibu/ ayah d. Budaya mempengaruhi respons pasangan terhadap kehamilan

e. Berikan informasi kepada pasangan tentang kenormalan introspeksi, perubahan alam perasaan, rasa takut f. Berikan/ tinjau
52

e. Memikirkan terusmenerusdapat membingungkan

f. Pendidikan tentang

ulang informasi tentang perubahan fisik

perubahan tubuh normal mempengaruhi secara positif g. Dukungan yang

g. Kaji ketersedian dan sifat sistem pendukung

memadai membantu pengembangan penyesuaian positif

4.

Risiko tinggi terhadap cedera ibu berhubungan dengan adanya hipertensi, infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat, peubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini (KPD)

Tujuan : Ibu tidak cidera Kriteria Hasil : Mengungkapkan pemahaman tentang faktor-faktor risiko individu yang potensial Bebas dari komplikasi

a. Periksa faktor-faktor a. Situasi potensial risiko yang ada sebelumnya/ baru risiko sering menjadi masalah dan memerulukan intervensi segera b. Dapatkan kultur vagina b. Infeksi vagina yang tidak di obati menciptakan ketidaknyamanan berat c. Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran sesaria dan jadwalkan prosedur d. Dapatkan Hb dan Ht pada gestasi minggu ke-28 e. Berikan pengawasan ketat dan terus menerus
53

c. Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran d. Mendeteksi anemia

e.

Wanita diabetik paling cenderung terhadap masalah

trimester III f. Berikan informasi tentang tanda-tanda awitan persalinanan f. Riwayat positif meningkatkan kemungkinan masalah, seperti pada g. Tentukan penggunaan kehamilan berikutnya

alkohol/ obat-obatan g. Pengunaan zat membuat klien lain berisiko terhadap h. Kolaborasi : kaji terhadap pendarahan vagina persalinan h. Adanya kedaruratan obstetrik

5.

Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, flutuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG)

Tujuan : Eliminasi urine klien normal Kriteria Hasil : Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi Mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius

a. Berikan informasi perubahan berkemih

a. Membantu klien memahami alasan fisioligis dari frekuensi berkemih b. Posisi ini

b. Anjurkan menghindari posisi tegak & supine dalam waktu lama c. Berikan informasi intake cairan 6-8 gelass/ hari, penurunan intake 23 jam sebelum istirahat d. Berikan informasi tentang bahaya
54

memungkinkan terjadinya sindrom vena cava c. Mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat

d. Mengakibatkan dehidrasi/ hipovolemia berat

menggunakan diuretik e. Tes urin midstrem untuk memeriksa albumin f. Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, penyakit 6. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan (sesak napas, kelelahan, pembesaran abdomen), salah pengertian/ merasa takut Tujuan : Pola seksual baik Kriteria Hasil : Mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan isu-isu seksual pada trimester III Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual d. Berikan informasi tentang metodametoda alternatif e. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi pria di atas f. Diskusikan pentingnya tidak meniup udara ke
55

e. Dapat mengindikasi spasme glomerulus

f. Masalah-masalah yang mempengaruhi fungsi ginjal

ginjal dan jantung) a. Lanjutkan/ mulai pengkajian seksual

a. Penurunan minat pada aktivitas/ koitus seksual sering terjadi pada trimester III

b. Kaji persepsi terhadap hubungan seksual

b. Kemampuan pasangan untuk mengidentifikasi perubahan seksual pada trimester III

c. Anjurkan pasangan untuk berdiskusikan

c. Komunikasi antar pasangan adalah penting untuk pemecahan masalah yang konstruktif d. Kebutuhan seksual dapat terpenuhi melalui masturbasi e. Pemebesaran abdomen klien memerlukan perubahan posisi untuk kenyamanan f. Kematian ibu karena embolisme udara telah di jumpai

dalam vagina 7. Risiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan aliran bailk vena, perubahan permeabilitas kapiler Tujuan : Curah jantung normal Kriteria Hasil : TD tetap normal, bebas edema patologis Menunjukkan albuminuria tidak lebih besar dari 1+ Mengidentifikasi tanda-tanda abnormal yang memerlukan evaluasi lanjut c. Catat tanda-tanda HAK d. Tentukan pengetahuan klien tentang pengaruh perubahan posisi pada fugsi jantung e. Anjurkan perubahan posisi yang sering b. Pantau frekuensi nadi/ jantung a. Tinjau ulang perubahan fisiologis normal a. Mendekati kelahiran, volume cairan terus meningkat sampai penambahan 700 ml b. Pada saat ini frekuensi jantung istirahat menigkat secara normal sebanyak 15 dpm c. Membedakan antara edema fisiologis normal dari potensial d. Posisi supine/ rekumben dan posisi tegak lama sangat menurunkan aliran balik vena e. Meningkatkan aliran balik vena, sehingga menurunkan edema 8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktivitas, stres psikologis, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan Tujuan : Pola tidur efektif Kriteria Hasil : Melaporkan kebaikan tidur/ istirahat Melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar
56

a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal b. Evaluasi tingkat kelelahan

a. Mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang berbeda b. Peningkatan retensi cairan, penambahan BB, pertumbuhan janin semua memperberat rasa lelah

c. Kaji kejadian insomnia

c. Ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia dan aktivitas janindapat mempersulit tidur

d. Perhatikan keluhan kesulitan bernafas karena posisi

d. Pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma

e. Kolaborasi : daoatkan sel darah merah dan kadar Hb

e. Anemia dan penurunan kadar sel arah merah mengakibatkan penurunan oksigenasi a. Karena janin mempunyai kebutuhan tertentu b. Insufisiensi dapat di deteksi dengan adanya penurunan gerakan janin c. Latihan yang keras aliran darah pada uterus dapat menurun sampai 70%

9.

Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas janin berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam desidua, perubahan suplai oksigen

Tujuan : Pertukaran gas janin efektif Kriteria Hasil : Mengidentifikasi faktor-faktor risiko individu

a. Evaluasi kemajuan pertumbuhan normal janin b. Bantu klien/ pasangan mengkaji gerakan janin

Mendemonstrasikan c. Kaji program latihan pranatal teknik untuk mengontrol faktor risiko klien

Menunjukan DDJ normal, gerakan janin setiap hari normal dan kemajuan
57

d. Evaluasi faktorfaktor risiko lain

d. Merupakan indikasi masalah

perkembangan fundus e. Kolaborasi : Siapkan dan bantu dengan USG, bila di indikasikan f. Kolaborasi : tes serum terhadap ketidaksesuaian Rh pada klien Rh10. Risiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi Tujuan : Tidak ada cidera pada janin Kriteria Hasil : Mengidentifikasi faktor-faktor risiko individu Mengubah gaya hidup/ prilaku untuk menurunkan risiko 11. Risiko tinggi terhadap tidak efektif koping individual/ keluarga berhubungan dengan krisis maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realitis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung tidak ada Tujuan : Kopling individu/ keluarga efektif Kriteria Hasil : Mendiskusikan reaksi emosi Menyiapkan kelahiran bayi, sesuai dengan keyakinan budaya, melalui pendidikan
58

inkompatibilitas potensial e. Dapat memperkirakan BB janin, panjang femur yang di dapatkan f. Menentukan kadar antibodi anti-D

negatif a. Lanjutkan pengkajian berkelanjutan tentang nutrisi ibu b. Hindari penggunaan tembakau c. Beriakn informasi tentang risiko terapi obat d. Kolaborasi : pantau profil biofisik janin a. Kaji persiapan persalinan dan kelahiran

a. Perubahan nutrisi ibu dapat menurunkan cadangan zat besi pada janin b. Dapat menghambat penambahan BB ibu c. Sulfonamid meningkatkan risiko hiperbilirubinemia d. Tentukan kesejahteraan uteroplasenta/ janin a. Keahlian tentang peralatan bayi dan bahan dalam perawatan menunjukkan kesiapan secara psikologis

b. Tentukan persepsi klien/ pasanganterhadap janin

b. Menandakan perlengkapan tugastugas psikologis dari kehamilan

Mengidentifikasi model peran yang tepat

c. Tentukan bagaimana manusia mengetahui kehamilan saat persalinan dan kelahiran mendekat

c. Seseorang dengan tingkat ketergantungan yang tinggi dapat kesulitan memenuhi kebutuhan, sehingga menimbulkan konflik

Menggambarkan karakteristik kepribadian terhadap janin

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2001:3).

59

Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain : A. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. B. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi. C. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan dan kebidanan. D. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. E. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. F. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh dan berkembang secara normal. G. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas dan aspek keluarga berencana. H. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2002:90, Manuaba, 1998:129). 4.2 SARAN Berdasarkan hasil pembuatan makalah ini penulis mengharapkan terutama kepada pembaca khususnya mahasiswa STIKES CERIA BUANA agar menambah wawasan tentang konsep ANC dan bagaimana pemberian asuhan keperawatannya pada mata kuliah Keperawatan Maternitas I.

DAFTAR PUSTAKA

60

Wiknjosastro, Hanifa, Prof. Dr, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga Cetakan Kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992. Syafrida, 1996, Hubungan Pelayanan Antenatal Dengan Kematian Perinatal di Dati II Bogor Tahun 1996-1997, Tesis Bidang Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia, Depok. Sintowati, Retno, Jurnal pendidikan kesehatan mengatasi keluhan hamil Pada ibu-ibu hamil di asrama group ii kopassus Kartasura, Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran niversitas Muhammadiyah Surakarta Majalah Cermin Kedokteran. Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Tahun 2003.

61

You might also like