You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sistem penambangan yang banyak digunakan pada perusahan-perusahan batubara sekarang ini adalah metode tambang terbuka dan dengan sistem Counter Mine yaitu penggalian yang dilakukan dari elevasi tertinggi kemudian terus ke elevasi terendah batas akhir penambangan. Berdasarkan sistem penambangan tersebut penulis tertarik pada masalah yang sekarang dihadapi pada tambang terbuka yaitu proses pengupasan dan proses pengangkutan lapisan tanah penutup ke area disposal pada lokasi tambang. Proses Pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) serta pengangkutan ke area disposal diperlukan alat-alat mekanis dengan kapasitas yang memadai agar proses pengupasan serta proses pemindahan menjadi lebih cepat dan efisien. 1.2. Maksud Adapun maksud diadakannya kegiatan penelitan ini yaitu, untuk mengetahui kesinkronisasian alat angkut dan muat pada proses pengupasan tanah penutup (overburden) sehingga tidak terjadi waktu untuk menunggu kegiatan muat dan angkut waktu edar.

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui mekanisme serta proses-proses tentang pemindahan tanah mekanis seperti, alat-alat yang digunakan, cara kerja alat, dll. 2. Untuk mendapatkan waktu edar (cycle time) dari alat muat dan angkut pada pengupasan tanah penutup (overburden) 3. Untuk mengetahui proses penambangan yang berkaitan dengan

sinkronisasi alat muat dan alat angkut yang meliputi kegiatan penggalian, pemuatan, pengangkutan, penimbunan, perataan, dan pemadatan agar

nantinya kombinasi antara alat muat dan alat angkut untuk mendapatkan (Match Factor) dimana kesibukan alat muat dalam mengisi muatan alat angkut harus sama dengan kesibukan alat angkut dalam mengangkut muatan dari sini dapat diketahui faktor alat mana yang sibuk dan mana yang tidak sibuk dalam melakukan pekerjaan.

1.4. Lokasi dan Kesampaian Daerah Berdasarkan survey PT. Kayan Putra Utama Coal (KPUC) secara

geografis lokasi penambangan PT. Kayan Putra Utama Coal (KPUC) merupakan bagian Kuasa Pertambangan (KP) secara geografis terletak pada koordinat 0002400 s/d 0002900 LS dan 11605900 s/d 11600000 yang terletak di desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.

Secara

Administrasi

lokasi

penelitian

dapat

ditempuh

dengan

menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Kota Tenggarong sepanjang sepanjang 50 km dengan waktu tempuh 1,5 jam melalui jalan

Kabupaten, dari Desa Suka Maju ke lokasi penelitian melalui jalan tambang sepanjang 3 km dengan waktu tempuh 15 menit, tambang terbuka ini dikelilingi

oleh beberapa Desa diantaranya Desa Teluk Dalam, Desa Buana Jaya dan Desa Suka Maju site Separi lokasi penambangan.

Gambar 1.1. Peta Kesampaian Daerah Lokasi Penelitian PT. Kayan Putra Utama Coal

1.5. Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data dilakukan bersamaan dengan praktek kerja lapangan yang dilakukan selama satu bulan mulai bulan Agustus September 2011, adapun lokasi praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT. Kayan Putra Utama Coal di daerah Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur. Tabel 1.1. Jadwal Praktek Kerja Lapangan

Waktu Pelaksanaan April 2011 1 1 2 Persiapan Induksi Keselamatan Kerja dan Kesehatan serta orientasi pada aktivitas PT. Kayan Putra Utama 3 Penelitian dan pengambilan data pada bidang masalah yaitu waktu edar (cycle time) pada PT. Kayan Putra Utama. 4 5 Pengolahan Data Presentasi 2 3 4 1 Desember 2011 2 3 4 1 Januari 2012 2 3 4 1 Pebuari 2012 2 3 4 1 Maret 2011 2 3 4

No

Jenis Kegiatan

BAB II DASAR TEORI

2.1. Dasar Teori Persiapan dalam merencanakan penambangan yang dikerjakan dengan alat-alat berat, satu hal yang amat sangat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat, satu hal yang amat sangat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat dan apakah alat tersebut sesuai dengan kondisi yang ada, atau lebih dikenal dengan istilah sinkron, yang mana antara alat angkut dan alat muat macth, sehingga perlu diketahui mengenai perhitungan teoritis dengan memperhitungkan hasil dari suatu eksplorasi perusahaan pemilik kuasa pertambangan serta perlu memperkirakan alat-alat berat yang sesuai untuk pekerjaan tersebut dengan kondisi yang ada, dan jumlah alat yang dibutuhkan.

Hal tersebut akan mampu memperkirakan dengan tepat penyelesaian suatu volum pekerjaan yang akan ada dikerjakan dengan alat-alat yang ditentukan dan biaya yang sudah disiapkan dengan cepat. Dari pengamatan secara teoritis dapat dihitung dengan metode-metode perhitungan secara sistemstis.

2.2. Maksud dan Tujuan Pemindahan Tanah Mekanis Maksud dari pemindahan tanah mekanis adalah segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang meliputi : Penggalian (Digging Breaking Loosening) Pemuatan (Loading) Pengangkutan (Hauling Transporting) Penimbunan (Damping Filling) Perataan (Spreading dan Leveling) Pemadatan (Compacting)

Sedangkan tujuan dari pada pemindahan tanah mekanis adalah segala macam penyelesaian pekerjaan dengan skala besar dapat diselesaikan efektif dan efisien mungkin. 2.3. Analisa Tempat Kerjaan Agar dapat membuat rencana kerja yang realistis rapi dan teratur, maka harus dipelajari dan diamati dengan teliti keadaan lapangan kerja atau daerah tempat kerja. Adapun komponen-komponen lapangan kerja yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Jalan dan sarana pengangkutan (Asscessibility dan Transportation) Jalan dan sarana pengangkutan yang harus diketahui dan diperhatikan dilapangan adalah pengangkutan yang dapat dipakai mengangkut alat-alat mekanis dan logistic (suplay) ketempat kerja. Terdapat beberapa kemungkinan jalan dan sarana tersebut antara lain : - Tempat itu dilalui atau didekat dengan jalan umum yang sudah ada. - Belum ada jalan umum maka harus dibuat jalan baru (pioneer road) ke jalan yang terdekat.

b. Tumbuh-tumbuhan (Vegetation) Keadaan tanaman atau pepohonan yang tumbuh ditempat kerja perlu diteliti apakah terdiri dari hutan belukar, semak rawa-rawa, pohon-pohon besar yang kuat akarnya sehingga dapat ditetapkan alat-alat yang perlu dipakai berapa jumlahnya serta bagaimana cara membersihkannya, berapa lama dan biaya yang diperlukan.

c. Macam-macam material dan perubahan volumenya Setiap macam tanah atau hutan pada dasarnya memiliki sifat-sifat fisik dan mineralogi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu macam material yang terdapat disuatu daerah, harus dicatat dengan tepat macam-macam. Pada dasarnya pemindahan tanah mekanis itu merupakan suatu pekerjaan untuk meratakan suatudaerah maka harus diperhitungkan antara volume penggalian sama dengan volume penimbunan. Tetapi kebanyakan tanah batuan akan bertambah volumenya

kira-kira 30% kalau digali dan berkurang kira-kira 10% kalau sudah didapatkan kembali ditempat lain kenyataan-kenyataan ini perlu diperhatikan.

d. Daya Dukung Material (Bearing Capacity). Daya dukung material untuk mendukung alat-alat yang ada diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah atau batuan maka alat tersebut akan menyebabkan terjadinya daya tekan (ground pressur), sedangkan tanah atau batuan itu akan memberikan reaksi atau perlawanan yang daya dukung (load capacity). Bila daya tekan lebih besar dari pada daya dukung materialnya maka alat tersebut akan terbenam. Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran langsung dilapangan.

e. Ketinggian dari permukaan air laut (Altitude) Hal sangat berpengaruh adalah tempat dari permukaan air laut. kemampuan mesin-mesin yang dipakai

f. Kemiringan, Jarak, dan keadaan jalan (Haul Road Condition) Keadaan jalan yang dilalui akan sangat mempengaruhi daya angkut alat-alat angkut yang dipakai. Bila jalur jalan baik, kapasitas angkut dapat besar karena alat-alat angkut dapat bergerak lebih lancar. Kemiringan dan jarak harus diukur dengan teliti, karena hal ini akan menentukan waktu yang diperlukan untuk pengangkutan hal tersebut. Kecerobohan dalam menentukan waktu yang diperlukan untuk pengangkutan material tersebut. Kecerobohan dalam

menentukan kemiringan, jarak dan kondisi jalan (lebar dan kekuatannya akan menurunkan jumlah material yang dapat diangkut dan dapat menambah biaya pengangkutan).

g. Efisiensi Kerja (Eficiency) Pekerjaan atau mesin tidak mungkin selamanya bekerja dalam 60 menit dalam sejam, karena hambatan-hambatan kecil sering terjadi. Misalnya menunggu alat pemeliharaan dan pelumasan mesin-mesin, service dan adjustmen) dan lainlain. Hal ini perlu dibedakan dari hambatan-hambatan karena kerusakan alat-alat

atau pengaruh cuaca. Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu kerja yang tersedia.

h. Syarat-syarat penyelesaian pekerjaan (Finishing Spcecification) Sebelum pekerjaan dianggap selesai biasanya ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu misalnya ditempat-tempat tertentu harus ditanami pohon-pohon. Atau ditempat lain syarat yang diminta adalah memberi kerikil pada jalan-jalannya. Pekerjaan tambahan tersebut menambah waktu kerja peralatan dan biaya.

i. Syarat-syarat penimbunan (Fill Specification) Timbunan perlu diratakan dan dipadatkan dengan alat-alat khusus dan harus dilakukan pada kelembaban tertentu agar tidak mudah terjadi amblasan juga timbunan itu diminta harus rapi dan dapat segera ditanami serta diberi pagar ditempat-tempat tertentu atau harus memiliki kemiringan tertentu. Hal ini dapat menambah ongkos produksi oleh karena itu syarat-syarat penimbunan ini harus diperhitungkan dengan teliti.

j. Waktu (Working Hours) Pekerjaan penimbunan tanah mekanis umumnya harus diselesaikan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan oleh sebab itu kapasitas yang sudah ditetapkan harus dipenuhi untuk harian tersebut perlu pengetahuan dan data-data yang lengkap untuk memperkirakan kemampuan alat-alat yang akan dipakai, sehingga jumlahnya cukup untuk memenuhi kapasitas harian itu. Kalau pekerjaan pemindahan tanah mekanis itu dikontrakkan, maka bila pekerjaan selesai sebelum batas waktu yang telah disetujui maka kontraktor berhak menerima premi, sebaliknya kalau terlambat, maka kontraktor harus membayar ganti rugi sebagai berikut : 1. Biaya produksi (Production Cost) Biaya-biaya produksi yang harus diperhitungkan adalah : a. Biaya tetap misalnya meliputi asuransi depresiasi pajak dan bunga pinjaman

b. Biaya operasi misal meliputi upah pengemudi ongkos pemeliraan dan pembetulan alat-alat pembelian suku cadangan (spare part) bahan bakar dan minyak pelumas. c. Biaya pengawas, misalnya gaji mandor, teknis direksi dan lain-lain. d. Biaya-biaya lain antara lain meliputi Overhead Cost, biaya upacaraupacara dan jamuan untuk tamu.

2.4. Hambatan yang mempengaruhi Alat Muat dan Alat Angkut a. Hambatan yang tidak dapat dihindari adalah : Hujan Jalan licin Menuju tempat kerja Perbaikan front kerja Pemanasan mesin dan Kerusakan alat

b. Hambatan yang bisa dihindari adalah : Unit terbenam Terlambat start awal shif Istirahat terlalu awal Tidak ada operator dan Alat standby atau tidak dipakai

2.5. Sinkronisasi Alat Muat dan Alat Angkut Sinkronisasi adalah pengaturan kerja dalam penyelesaian kemampuan yang berlainan jenis sehingga dapat terjadi keserasian antara dua jenis alat yang bekerja pada system yang sama. Parameter untuk mengetahui keserasian alat muat dan alat angkut adalah dengan mengetahui Match Factor.

Pengertian sederhana dari match factor adalah dimana kesibukan alat muat dalam mengisi muatan alat angkut harus sama dengan kesibukan alat angkut dalam mengangkut muatan, dari sini dapat diketahui factor alat mana yang sibuk dan yang tidak sibuk dalam melakukan kerja.

Rumus untuk mengetahui besarnya Match Factor adalah sebagai berikut :

Keterangan : MF : Match Factor nH : Jumlah alat angkut cL : Waktu edar alat muat n : Jumlah pengisian ke hak veselt nL : Jumlah alat muat cH : Waktu edar alat angkut Untuk mengetahui harga match factor diperlukan data cycle time dan jumlah unit alat angkut yang dikombinasikan dengan setiap unit alat muat. Kombinasi kerja peralatan mekanis dapat dikatakan serasi atau selaras apabila. Ada tiga jenis Match Faktor adalah : a. MF = 1 Berarti factor kerja alat muat dan alat angkut sama-sama maksimal, sehingga tidak terdapat waktu tunggu bagi alat muat dan angkut. b. MF < 1 Berarti kemampuan alat muat lebih besar dari kemampuan alat angkutnya, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. c. MF > 1 Berarti kemampuan alat angkut besar dari pada kemampuan alat muat, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut. Kesinkronisasian kerja antara alat muat alat angkut dalam dua sistem kombinasi, ada dua macam cara yaitu : 1. Miss Match, merupakan penyimpangan yang terjadi karena harga MF tidak sama yang terjadi. 2. Kombinasi kerja yang mengakibatkan harga MF hal ini disebabkan oleh datangnya alat angkut secara hampir bersamaan sehingga terjadi antri. dengan satu effect bunching merupakan penyimpangan

Penyebab penyimpangan faktor kesinkronisasian kerjasama alat muat dan alat angkut dalam system kombinasi antara lain : a. Cycle Time alat angkut tidak sama. b. Kemampuan produksi alat muat dan tidak sama dengan kemampuan produksi alat angkut. c. Jumlah alat angkut yang dilayani terlalu banyak atau terlalu sedikit. d. Kapasitas produksi alat muat terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan kapasitas alat muatnya sehingga berpengaruh terhadap waktu pengisian untuk tiap unit alat angkut. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat produksi yang dicapai dari masing-masing alat muat dan alat angkut yang dioperasikan maka dilakukan perhitungan alat-alat mekanis tersebut yang dilakukan pada saat pengamatan. Sebagai pendekatan perhitungan digunakan data-data hasil pengamatan selama dilapangan yang dipengaruhi oleh beberapa factor seperti kondisi batuan yang akan dikerjakan, ukuran material dan kondisi medan kerja waktu edar (Cycle Time) alat muat dan alat angkut yang menjadi landasan permasalah dalam permasalahan dalam pembahasan disini adalah analisa efisiensi waktu alat muat dan alat angkut untuk pencapaian target produksi, dimana alat muat dan alat angkut tersebut masih mengalami waktu edar yang besar sehingga dapat menyebabkan produksi yang dicapai akan menurunkan dan selisih dari alat muat dan angkut dikarenakan alat muat bekerja secara terus menerus dalam satu bulan tanpa mengalami hambatan. Sedangkan kondisi tempat kerja sangat mempengaruhi keleluasan gerak peralatan mekanis yang digunakan. Untuk alat angkut kekerasan, kehalusan, kemiringan tajam, dan tidak ada tikungan serta lebar jalan sangat mempengaruhi waktu edar alat tersebut. Curah hujan didaerah ini cukup tinggi dengan hari hujan antara 7-20 hari hujan perbulan. Hujan paling banyak terjadi pada oktober sampai dengan mei, dengan curah hujan mencapai 144-304 mm perbulan, sehingga mempengaruhi produksi alat angkut dan alat muat.

10

2.6. Cara Menghitung Cycle Time Sebagai contoh, mari kita bahas pekerjaan back hoe untuk pemuatan. Yang namanya back hoe sebagai alat muat, pasti akan melakukan siklus pekerjaan sebagai berikut : penggalian material (digging), mengayun dalam kondisi bermuatan (loaded swing), menumpahkan material ke alat angkut (dumping), dan mengayun dalam kondisi kosong (empty swing). Begitu seterusnya. Akan tetapi, disela-sela pekerjaan itu, ada pekerjaan tambahan yang sebenarnya bukan pekerjaan utama back hoe sebagai alat muat, seperti penggalian untuk menyiapkan material muatan (dig to prepare), pindah lokasi (traveling), dsb. Tipe pekerjaan pertama, yang pasti akan dilakukan oleh back hoe sebagai alat muat, dinamakan Primary Work, sedang tipe pekerjaan ke dua dinamakan Secondary Work. Sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan primer, dinamakan Primary time, untuk Secondary work dinamakan secondary time. Dibawah ini beberapa contoh waktu primer dan waktu sekunder untuk beberapa tipe alat berat dan jenis kegiatan. Jenis Alat Jenis Kegiatan Kegiatan Primer Gali Ayun isian Tuang Ayun Kosong Kegiatan Sekunder

Hydraulic Excavator

Pemuatan (Loading)

Tunggu truk, persiapan penggalian, pindak lokasi, perapian tempat kerja

Wheel Loader

Pemuatan (Loading)

Gali Mundur Tuang Mundur kosong Maju kosong

Pindah lokasi,

isian Maju isian tunggu truk, persiapan penggalian, perapian tempat kerja Pemuatan

Dump Truck

Transportasi,

Antri, berhenti

11

Pemuatan (Loading)

melaju isian manuver di disposal jungkit melaju kosong manuver di front

atau pelan karena terhambat dijalan

Dozer

Garu/Ripping

Garu maju, mundur, maju gusur, mundur

Terhambat, menganggur

Dozer

Gusur

Gusur maju mundur

Terhambat, menganggur

2.7. Alat-alat mekanis Alat-alat mekanis merupakan alat-alat yang digunakan dalam

pengangkutan batuan, endapan bijih, material-material dan barang-barang yang diperlukan sehari-hari merupakan suatau hal yang mempengaruhi kelancaran operasi penambangan. Untung ruginya suatu perusahaan tambang terletak juga pada kelancaran pengangkutan yang ada dan tersedia.

2.7.1. Jenis-Jenis Alat-alat Mekanis Jenis-jenis alat-alat mekanis yang digunakan oleh PT. Kayan Putra Utama Coal untuk pengangkutan topsoil dan OB di daerah telitian : 1. Dump Truck jenis DT 777D Cartepillar 2. Dozer Carterpillar D 10-D 8 R 3. Motor Grader Cat 14 H 4. Excavator HITHACI 2500-6 (Backhoe-Shofel)

2.7.2. Fungsi dari Alat-alat Mekanis Fungsi dari alat-alat mekanis dapat kita lihat sesuai dengan jenisnya seperti :

12

1.

DT ( dump truck ) fungsinya sebagai alat muat yang memindahkan tanah yang diambil atau diangkut dan dipindahkan menuju daerah yang telah disediakan.

2.

Bulldozer fungsinya sebagai alat gali, alat dorong, alat pembabat atau pembersihan daerah yang akan ditambang.

3.

Grader fungsinya sebagai alat untuk meratakan tanah timbunan atau memelihara jalan yang tidak diperkas. Membantu kerja Scraper dan Roller untuk meratakan timbunan tanah menggali selokan-selokan dangkal yang agak lebur.

4.

Excavator fungsinya untuk menggali dan mengangkat tanah ( material ) dan memasukkan tanah ( material ) ke dalam dump truck ( DT ).

2.7.3. Kegiatan Peanambangan Jumlah Alat-alat Mekanis 1. Dump Truck jenis DT 777 D Cartepillar berjumlah Dump Truck jenis DT 773 E Carterpillar berjumlah 15 unit 2. Dozer Carterpillar D 10 R berjumlah 5 unit Dozer Carterpillar D 8 R berjumlah 8 unit Dozer Carterpillar D 7G R berjumlah 3 unit 3. Motor Grader Carterpillar 16 M berjumlah 4 unit Motor Grader Carterpillar 14 M berjumlah 2 unit 4. Excavator Backhoe Komatshu 1250 berjumlah 2 unit Excavator Backhoe Carterpillar 385 berjumlah 2 unit 5. 6. Excavator HITACHI 2500-6 Backhoe berjumlah 7 unit Excavator HITACHI 2500-6 Shofel berjumlah 1 unit unit

Jadi Jumlah keseluruhan unit dari DT, Bulldozer, Grader, Excavator, Drilling 4 unit yang digunakan PT. Kayan Putra Utama Coal.

13

4.7. Kegiatan Penambangan 4.7.1. Persiapan Penambangan Kegiatan dalam melakukan suatu, area yang akan ditambang, setelah eksplorasi dan survey yang membuat limit / out croup, untuk ditambanng kegiatannya meliputi : 1. Land Clearing adalah suatu tahap setelah survey pembuatan limit ( batas ) dengan cara membersihkan pohon dan semak-semak belukar, dan ladang juga penebangan. Hasil dari clearing tersebut akan dipinggirkan ketempat penimbunan tanah paling atas atau pada daerah Top Soil yang kemudian akan digunakan buat penanaman tumbuhan reklamasi. Adapun alat yang dipergunakan dalam land clearing adalah excavator / bulldozer kecil. 2. Pembuatan Loading area adalah kegiatan sebelum dilakukan axspos pada batu bara area ini dimaksud untuk tempat pembuangan overburden (OB). Dalam menyediakan tempat ini pertama kali kita buat area untuk menempatkan topsoil yang dinantinya dipindahkan pada daerah yang telah exspos dan sudah ditimbun dengan material yang keras dengan mengunakan alat-alat mekanis.

14

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berisi uraian tentang latar belakang perusahaan yang ingin mengusahakan tambang suatu bahan galian di suatu daerah, didasarkan atas pertimbangan prospek dari tambang saat ini atau akan datang, pertimbangan pengalaman perusahaan atau pertimbangan lain.

Sinkronisasi adalah sistem pengaturan kerja unit yang berlainan jenis dalam team, sehingga terjadi keselarasan kerja antara dua jenis unit tersebut. Pada proses pengupasan dan pengangkutan perlu dilakukan perhitungan untuk mengetahui produktivitas alat dan perhitungan Match Factornya.

4.2. Saran Untuk lebih memahami semua tentang sinkronisasi alat angkut dan alat muat pada tambang batubara, disarankan pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada proposal ini.

15

DAFTAR PUSTAKA Anonim, Diktat Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, Unikarta Tenggarong. Wikipedia.2007.Pemindahan Tanah Mekanis(On-line) http://id.wikipedia.org/wiki/pemindahan tanah mekanis.

16

You might also like