You are on page 1of 2

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak, Ibu guru dewan juri yang saya hormati, Bapak dan Ibu guru pendamping yang saya hormati, serta teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia dan rahmat-Nya kita semua dapat hadir dan berkumpul di tempat ini. Pada kesempatan ini saya akan berpidato mengenai hari Pahlawan. Saya disini bukan bermaksud untuk menggurui tetapi hanya sekadar mengingatkan tentang perjuangan para pahlawan kita untuk mempertahankan kemerdekaan. Tanggal 10 November merupakan tanggal peringatan hari Pahlawan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Negara Indonesia merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi, pada tanggal 15 September 1945 tentara Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) mendarat di Jakarta dan tanggal 25 oktober 1945 mendarat di Surabaya. Tentara Inggris ini memiliki tugas melucuti tentara Jepang, membebaskan tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Inggris masuk ke Indonesia tidak sendirian. Bersamaan masuknya Inggris ke Indonesia, Belanda juga masuk ke Indonesia. Karena Belanda memiliki maksud untuk menguasai kembali negara Indonesia, timbulah gerakan perlawanan rakyat Indonesia melawan Inggris dan Belanda. Terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Jawa Timur pada tanggal 30 Oktober 1945 menyebabkan Inggris mengeluarkan ultimatum kepada Indonesia untuk menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap Inggris dan Belanda paling lambat pada tanggal 10 November pukul 06.00. Pihak Indonesia tidak menghiraukan ultimatum tersebut dan tetap melakukan perlawanan sehingga banyak korban yang berjatuhan. Perang Surabaya baru berakhir pada akhir November 1945 setelah terjadi perundingan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Inggris. Untuk memperingati pertempuran terbesar pasca merdeka ini, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. Pembelajaran yang dapat diambil dari peristiwa 10 novemeber ini yaitu semangat para pendahulu kita untuk mempertahankan kemerdekaan negara ini. Semangat inilah yang harus kita warisi dan tanamkan pada diri kita agar kita dapat melanjutkan perjuangan para pendahulu kita. Kalau pada zaman penjajahan para pendahulu kita berjuang dengan mengangkat senjata, pada zaman sekarang ini kita berjuang sesuai kemampuan kita masing-masing. Para siswa berjuang

dengan menuntut ilmu dan belajar dengan sungguh-sungguh. Para guru berjuang dengan memberikan ilmunya kepada anak didiknya. Apabila hanya para guru yang berjuang memberikan ilmunya sedangkan para siswa tidak memiliki kesungguhan belajar maka semangat mengajar para guru kita akan sia-sia. Apabila para siswa tidak mendapat tuntunan dan arahan yang benar dari para guru maka pemahaman siswa menjadi kurang. Lunturnya adat istiadat dan budaya bangsa merupakan suatu ancaman yang harus diperangi karena hilangnya jati diri bangsa, merupakan suatu bentuk penjajahan. Di televisi banyak berita tentang siswa-siswa yang melakukan tawuran, adanya budaya kita yang diakui oleh negara lain, serta banyak siswa-siswi di sekitar kita yang kurang sopan terhadap orang yang lebih tua merupakan suatu bentuk lunturnya adat istiadat dan budaya bangsa kita. Kita sebagai siswa-siswi hendaknya berusaha berjuang mempertahankan jati diri bangsa kita yang dikenal sebagai bangsa yang sopan dan santun. Orang tua dan Guru hendaknya lebih banyak membimbing anak-anaknya agar mampu mengenal dan menanamkan budaya bangsa pada diri setiap anak. Zaman sekarang berbeda dengan zaman dahulu, kemiskinan, kebodohan, serta degradasi moral merupakan hal-hal yang harus kita perangi. Kita harus berusaha dan bersemangat untuk memerangi hal itu sesuai dengan kemampuan kita. Semoga dengan peringatan hari pahlawan ini, kita mampu mewarisi semangat para pahlawan yang telah gugur dan meneruskan perjuangan para pahlawan kita dengan sekuat tenaga kita. Mari kita tunjukkan jati diri bangsa kita. Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas perhatian Anda semua. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati. Akhirukalam, Wassalamualaikum Wr.Wb.

You might also like