You are on page 1of 2

Sebagai hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hukum islam telah menjadi bagian dari kehidupan

bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Penelitian yang dilakukan secara nasional oleh Universitas Indonesia dan BPHN (1977/1978) menunjukkan dengan jelas kecenderungan umat islam indonesia untuk kembali ke indentitas dirinya sebagai muslimin dengan menaati dan melaksanakan hukum islam. Kecenderungan ini didukung oleh pendidikan agama yang setelah tahun enam puluhan diwajibkan di sekolah-sekolah dibawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maraknya kehidupan beragama (Islam) di tanah air kita setelah tahun 1966 terutama dan perkembangan global kebangkitan umat Islam di seluruh dunia. Selain dari itu perkembangan hukum islam di indonesia ditunjang pula oleh sikap pemerintah terhadap hukum agama (hukum Islam) yang dipergunakan sebagai sarana atau alat untuk memperlancar pelaksaan kebijaksanaan pemerintah, misalnya dalam program keluarga berencana dan program lainnya. Setelah Indonesia merdeka, muncul para pemikir hukum islam terkemuka di Indonesia seperti Hazairin dan Hasbi as-Shiddiqie misalnya, berbicara tentang pengembangan dan pembaharuan hukum Islam bidang muammalah di tanah air kita dalam wadah dan kerangka Negara Republik Indonesia. Hazairin antara lain berbicara soal negara tanpa penjara (1972) jika diterapkan hukum pidana Islam di suatu negara. Pemikiran ini timbul atas dorongan imannya dan setelah melihat kenyataan bahwa hukum pidana yang diperkenalkan oleh penjajah Barat di negaranegara muslim termasuk Indonesial, ternyata tidak mampu menyelesaikan masalah kejahatan yang dihadapi umat Islam karena sanksi pidana versi barat tidak membuat jera penjahat.

Sedangkan Hasbi menghendaki pembaharuan fikih Islam dengan membenruk fikih Indonesia (1962). Syafrudin Prawiranegara (1967) mengemukakan idenya pengembangan sistem ekonomi Islam yang diatur menurut hukum Islam. Gagasan ini kemudian melahirkan Bank Islam dalam bentuk Bank Muammalat Indonesia (BMI) tahun 1992yang beroperasi menurut prinsip-prinsip hukum Islam dalam pinjam meminjam, jual beli, sewa menyewa, dan sebagainya dengan mengindahkan hukum dan peraturan perbankan yang berlaku di Indonesia. Dan untuk mengetahui produk suatu industri makanan atau minuman, dan kosmetik apakah halal atau haram untuk dimakan, atau dipakai oleh umat Islam, dengan dukungan MUI pusat telah didirikan lembaga konsumen bernama lembaga pusat penelitian obat/ kosmetik dan makanan (LPPOM) untuk meninjau produk industri tersebut menurut hukum islam.

You might also like