Professional Documents
Culture Documents
Kom pasiana
Kom pas.com
Cetak
ePaper
Kom pas TV
Bola
Entertainm ent
Tekno
Otom otif
Fem ale
Health
Properti
Urbanesia
Im ages
More
Berita
Politik
Humaniora
Ekonomi
Hiburan
Olahraga
Lifestyle
Wisata
Kesehatan
Tekno
Media
Muda
Green
Lipsus
Fiksiana
Freez
Home
Humaniora
Edukasi
Artikel
Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA, MA, dan SMK sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013. Pemberian materi ini, antara lain, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini dan merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia. Kewirausahaan itu bukan belajar teori lalu diujikan. Justru, pendidikan kewirausahaan harus bisa nyata dialami siswa. Pendidikan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakan entrepreneur yang inovatif dan kreatif. Jika mencermati kompetensi inti dan dasar mata pelajaran prakarya dan pendidikan kewirausahaan Kurikulum 2013, pendidikan lebih ditekankan pada prakarya semata. Prakarya yang dipelajari di jenjang pendidikan menengah meliputi kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Menurut saya, prakarya memiliki pengertian ketrampilan, hasta karya, atau disebut juga kerajinan tangan, atau ketrampilan tangan. Sebenarnya mata pelajaran ketrampilan sudah lama ada dalam kurikulum dengan nama ketrampilan bebas dan ketrampilan terikat. Materi Prakarya sebenarnya tidak perlu terlalu mengacu pada buku panduan yang akan dikeluarkan Kemendikbud. Guru bisa memanfaatkan apa saja sebagai sumber materi belajar. Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan juga menjadi peluang yang luas bagi sekolah untuk berinovasi dan berkreasi dengan meperhatikan sumber daya guru dan potensi lingkungan di sekitar sekolah (muatan lokal). Misalnya bagaimana dengan keberadaan guru TIK selama ini? Menurut saya bisa saja sekolah misalnya menentukan mata pelajaran Pendidikan Prakarya dan Kewirauhaan TIK. Dengan mempertimbangkan kondisi sumber daya guru dan kondisi serta potensi lingkungan sekolah, saya membayangkan banyaknya variasi untuk mata pelajaran ini.
TRENDING ARTICLES
Kamar Misterius ini Membuat Kader PKS
Agus Sutondo| 6 jam yang lalu
Djarum Black Innovation Awards Talks FREEZ: Bagikan Tips dan Pengalamanmu
edukasi.kompasiana.com/2013/04/25/kewirausahaan-dan-prakarya-di-sekolah-teori-untuk-praktek-550169.html
1/3
26/04/13
TERAKTUAL INSPIRATIF
Dulu Buka Dada, Sekarang Rapatkan Paha Politik ala PKS Mau Poligami? ini Tipsnya Disana Tulis, Disini Baca Tak Ada Kata Frustasi, Hanya Karena Putus Cinta Penderita Schizophrenia pun Berkarya Ketika Kunang-kunang Jatuh Cinta Mengapa Harus Durhaka? Basuki Habiskan Rp 2 Miliar dalam 3 Bulan Kekasihku dalam Dimensi Baru
BERMANFAAT MENARIK
Sumber: https://larrycuban.wordpress.com/2013/01/ Dalam Kurikulum 2013, dinyatakan bahwa Kompetensi Inti (KI) merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan bagi saya dapat dikategorikan dalam dua bagian besar, sebagai hard skill-nya aalah prakarya dan soft skill-nya adalah kewirausahaan. Bagaimana kewirausahaan di sekolah? Saya kira kewirausahaan di sekolah memberi bekal awal bagi siswa dalam praktek nyata berwirausaha. Labih berorientasi pada teori yang akan dipraktekkan nyata pada siswa. Mari kita tinjau sekilas apa wirausaha itu? Wirausaha sama dengan wiraswasta. Pelopor di Indonesia adalah Suparman Sumahamijaya menekankan adaya peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk mengangkat bangsa dari kemiskinan. Istilah wiraswasta dihubungkan dengan istilahsaudagar, berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki pengertian, wira: manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan dan berwatak agung; swa: sendiri, dan stat: berdiri. Saudagar, sau: seribu dan dagar: akal. Jadi artinya seribu akal. Dan seterusnya dan seterusnya. Wirausaha untuk prakarya. Learning by doing. Untuk belajar mandiri. Untuk belajar memimpin. Untuk belajar menjadi khalifah di bumi. Semoga. Bandar Lampung, 25 April 2013
Tw eet 0 Recommend 8
EDIT Laporkan Tanggapi
Saya hanya akan membagi pengalaman beberapa murid saya dari kelas IPS yang mengikuti kompetisi kewirausahaan tingkat SMA di salah satu perguruan tinggi swasta di BSD. Saat itu tim dari sekolah kami mendapatkan posisi juara pertama. Menarik apa yang disampaikan oleh bung Zainal mengenai mata pelajaran Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan TIK.
edukasi.kompasiana.com/2013/04/25/kewirausahaan-dan-prakarya-di-sekolah-teori-untuk-praktek-550169.html
2/3
26/04/13
Anjuran yang sangat bermanfaat tentunya harus dibantu dengan program praktek kerja dari sekolah2 seperti yang saya ulas disini : http://edukasi.kompasiana.com/2012/01/31/modelwajib-praktek-kerja-bagi-siswa-smpsma-di-jerman-435012.html *Aktual
Laporkan Komentar 0 Hapus | Balas
Salam kenal kembali Pak Budhy, saya kira demikian Pak, terima kasih Mbak Indrie, terima kasih infonya, dan link yang sangat menarik mendukung tulisan saya walaupun saya belum baca sebelumnya, cocok ya?
Laporkan Komentar 0 Hapus | Balas
Submit
Cancel
About Kompasiana | Terms & Conditions | Tutorial | FAQ | Contact Us | Kompasiana Toolbar
2008-2011
edukasi.kompasiana.com/2013/04/25/kewirausahaan-dan-prakarya-di-sekolah-teori-untuk-praktek-550169.html
3/3