You are on page 1of 12

Search

Realitas Kesehatan
Health Care is Expensive

Home Artikel Artikel Kesehatan Artikel Umum Kesehatan Lingkungan o Epidemiologi o Kesehatan Lingkungan o Kesehatan Lingkungan Kerja o Promosi Kesehatan o Hukum dan UU Kesehatan Umum o Kumpulan Resep o Serba Serbi o Ungkapan Hati o Info o Filsafat o Penelitian Opini Kumpulan Jurnal Health o Kesehatan o Tips Kesehatan o Biomedik o Makalah Kesehatan News Spiritual Makassar
o o

contoh makalah biologi anak SMA


10:14 AM makalah kesehatan 1 comment

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini dan atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat sebagai acuan pembelajaran dalam membahas tentang sistem hormon. Sistem Hormon yang akan kami bahas yaitu tentang bagaimana kita dapat mengetahui pengertian hormon, fungsi hormon, dan macam-macam kelenjar buntu dan bagian-bagiannya. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa..Amien!!!.

Lambandia, Mei 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... Daftar Isi.............................................................................................................. Bab I PENDAHULUAN.................................................................................... A. B. C. Latar Belakang................................................................................... Pembahasan....................................................................................... Tujuan................................................................................................ Bab 2 PEMBAHASAN...................................................................................... A. B. C. Pengertian Sistem Hormon................................................................ Fungsi Hormon.................................................................................. Macam-macam Kelenjar Buntu......................................................... Bab 3 PENUTUP................................................................................................

A. B.

Kesimpulan........................................................................................ Saran.................................................................................................. Daftar Pustaka.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sistem koordinasi pada manusia adalah Hormon, dimana hormon merupakan getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai kelenjar buntu/kelenjar Endokrin. Di dalam tubuh. Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress serta tingkah laku. Oleh karena itu, hormon sangat dibutuhkan dalam tubuh. B. a. b. c. C. a. b. Permasalahan. Pengertian Hormon Apakah fungsi Hormon ? Macam-macam kelenjar buntu ? Tujuan Mengetahui apa itu hormon dan fungsinya ? Dapat mengetahui macam-macam kelenjar buntu berdasarkan cara kerjanya, aspek macam dan letaknya ?

BAB II PEMBAHASAN (SISTEM HORMON)

A.

Pengertian Sistem Hormon Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin. Kata Hormon berasal dari kata Hormaein yang berarti Memacu atau Menggiatkan. Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Bila kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh. Sebagai komponen sistem koordinasi, Hormon mempunyai hubungan yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas atau ketakutan secara mendadak pada seseorang, disamping kerja sistem saraf juga dipengaruhi oleh hormon. Ketika seseorang merasa ketakutan, maka dia akan lari menghindar atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu sekuat-kuatnya. misalnya dengan lari secepatcepatnya. Pada Keadaan semacam ini maka hormon adrenalin akan aktif, mempertinggi frekuensi denyut jantung dan memperkuat denyutnya.

B.

Fungsi Hormon Hormon memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk mengatur Homeostatis. Selain itu, hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, repsoduksi, metabolisme, dan tingkah laku. C. Macam-macam Kelenjar Buntu

1. a)

Macam-macam kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu : Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.

b) c) 2. a) b) c) d) e) f)

Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan hormon timus. Kelenjar buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya. Kelenjar Hipofisis, terletak di dasar otak besar. Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher. Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar gondok. Kelenjar Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah lambung (Ventrikulus). Kelenjar Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal. Kelenjar Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut, sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar skrotum.

1.

Kelenjar Hipofisis Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji. Hipofisis merupakan kelanjar buntu terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tulang panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi seseorang. Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut Hiperfungsi atau Hipersekresi. Hipersekresi pada masa pertumbuhan (remaja) akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa, disebut Gigantisme. Produksi hormon yang kurang dari normal disebut Hipofungsi, mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.

a)

Lobi Anterior atau lobi depan Bagian ini menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormon lain, diantaranya :

1)

Hormon Somatotrof (STH atau Growth Hormon), kerjanya menstimulasi pertumbuhan tubuh, terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi pada saat seseorang tidak tumbuh lagi maka akan menyebabkan

penebalan pada tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut akromegali. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan kekerdilan dan kretinisme. 2) Luteotropic Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu. 3) Thyroid Stimulating Hormon (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid. 4) Adrenocarticotropic Hormon, (ACTH) atau Hormon Adrenotropin, berfungsi untuk merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal. 5) a. Gonadotropic atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita. Folikel Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita. Hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses spermatogenesis. b. Luteinizing Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH), terdapat pada pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau pemasakan telur sel interstitial Leyding di dalam testis agar menghasilkan testosteron. b) Lobi Intermedia atau lobi tengah Pada manusia, bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang dihasilkan fungsinya belum jelas. pada katak, bagian ini menghasilkan hormon Melanosit Stimulating Hormon (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel-sel melanofora kulit. c) Lobi Posterior atau Lobi Belakang Bagian ini menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu vasopresin, petresin dan oksitosin. vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin berperan untuk membantu proses kelahiran. 2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid ada tiga macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas, yaitu : a. Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa. b. c. Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh. Mempengaruhi dalam mengubah tirosin. Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi atau Hipertiroidisme akan menyebabkan morbus basedowi, yaitu meningkatnya pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (Eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme. Bila produksi Tiroksin terlalu rendah atau Hipertiroidisme, akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yaitu kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan manurun. Kekurangan unsur yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala timbulnya gondok. 3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok Kelenjar ini terletak di sebelah dorsal kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar Ca
++

dalam

darah lebih rendah dari normal, Parathormon diekskresikan. Akibatnya, kalsium dalam tulang akan larut dan masuk ke dalam darah berbentuk ion kalsium. Kelebihan produksi Hormon Parathormon akan berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut batu ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kekejangan disebut tetanus. 4. Kelenjar Efifise Kelenjar ini menghasilakn hormon yang fungsinya belum jelas. 5. Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan Kelenjar ini bertugas menimbun hormon Somatotrop atau hormon pertumbuhan. Hormon ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa muda akan menyebabkan

kekerdilan. Kelebihan hormon ini pada masa pertumbuhan akan menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah dewasa hormon ini tetap berfungsi maka akan menyebabkan aromegali. 6. Kelenjar Suprarenalis atau Kelenjar anak ginjal Kelenjar ini sering disebut juga kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian kulit atau bagian korteks dan bagian dalam atau medulla. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal adalah Hormon Adrenalin atau Epineprin. Fungsi Hormon Adrenalin, yaitu sebagai berikut : a) b) c) 7. Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa. Mengendurkan otot polos batang tenggorork sehingga melapangkan pernafasan. Mempengaruhi pemecahan glikogen (Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah. Kelenjar Langrhans Kelenjar Langerhans atau Pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot. Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes mellitus. Insulin dan adrenal bekerja bersama mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Pengeluaran gula melalui ginjal menyebabkan kadar gula darah turun, badan menjadi lemas dan lapar, sehingga penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga banyak membuang air seni, sehingga mudah terasa haus. Banyaknya glukosa yang dikeluarkan dan tidak dapat disimpan, memungkinkan perubahan protein dan lemak tubuh menjadi glukosa. Metabolisme lemak menghasilkan senyawa asam. Dalam jangka lama zat tersebut dapat merusak jantung dan ginjal. Agar badan tetap sehat, penderita diabetes mellitus harus berolahraga dengan teratur sesuai anjuran dokter. 8. Kelenjar Usus dan Lambung

Kelenjar usus menghasilkan hormon skretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung. 9. Kelenjar Kelamin Kelenjar kelamin mampu menghasilkan hormon dan sel-sel kelamin. Kelenjar ini dibedakan atas kelenjar kelamin pria dan wanita. a. Kelenjar kelamin pria (Testis) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel sperma. Di antara androgen yang terpenting adalah Testosteron, yang berfungsi untuk : 1. 2. b. Mempertahankan proses spermatogenesis Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh Hipofisis. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon perempuan yang meliputi estrogen dan progesteron. 1. 2. Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de graaf Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur. Fungsi progesteron, yaitu : a) b) c) Mengatur pertumbuhan ari-ari (plasenta) Menghambat produksi FSH oleh Hipofisis Pada ibu yang habis melahirkan progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu. d) Mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.

HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON DALAM TEKNOLOGI

Gerakan KB (Keluarga Berencana) yang diprogramkan pemerintah antara lain merupakan usaha untuk menjarangkan kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah satu cara adalah dengan menggunakan hormon. KB secara hormonal dilakukan dengan cara meminum Pil KB. Pil tersebut merupakan hormon estrogen dan progesteron sintetik. Hormon sintetik ini berpengaruh pada penebalan endometrium rahim dan menghambat produksi LH (Luitinizing Hormon) dan FSH (Folikel Stimulating Hormon) oleh Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi, maka tidak akan terjadi ovulasi (pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin terjadi fertilisasi (pembuahan) HUBUNGAN HORMON DAN SARAF Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan proses penyampaian informasi melali sinapsis listrik. Sedangkan pada sistem hormon melalui zat kimia di sebut Neurotransmitter. Kerjasama antara sistem hormon dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan yang menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak oleh saraf tertentu pada Hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya Hipofisis akan menghasilkan hormon antiaeuretika yang menghambat produksi urine.

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan Kata hormon berasal dari kata Hormon yang berarti memacu atau menggiatkan. Jadi hormon adalah getah yang dihasilkan oleh kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dan langsung diedarkan oleh darah. Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku.

B.

Saran

a. b. c.

Diharapkan agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon. Dapat mengetahui hubungan hormon dan saraf Diharapkan kepada pembaca untuk memberi kritikan dan saran untuk perbaikan makalah yang akan kami buat berikutnya. DAFTAR PUSTAKA

Madigan M.T., Martinko J.M., dan Parker J. 2000. Brock Biologi of Microorganisms. Edisi ke-9 London : Pren

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Newer Post Older Post Home 1 komentar:

1. fidela al-basriApril 14, 2013 at 9:11 PM

maaf di pendahuluan ,B. pembahasan tapi di aslinya B.permasalahan ?? apa salah ketik ?
Reply Load more... Link ke posting ini

Create a Link
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Social Profiles

Popular Tags Blog Archives

Ikutan yuuuuuukk
Tutorial Here PegiPegi.com : Booking Hotel Murah & Mudah di Indonesia <p>Your browser does not support iframes.</p>

Komunitasku

Copyright 2011 Realitas Kesehatan | Powered by Blogger Design by Unhie | Blogger Theme by Ria Wahyuni - Realitas Kesehatan | created by Mukti

You might also like