You are on page 1of 2

Hemodialisis Indikasi dilakukannya hemodialisis pada penderita gagal ginjal stadium terminal antara lain karena telah terjadi:

- Gagal Ginjal Kronik stadium terminal - Fungsi ginjal yang tersisa sudah dibawah 10-15% - Kelainan fungsi otak karena keracunan ureum (ensepalopati uremik) - Gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit misal: asidosis metabolik, hiperkalemia dan hipercalsemia - Kelebihan cairan (volume overload) yang memasuki paru-paru sehingga menimbulkan sesak nafas berat - Gejala-gejala keracunan ureum (uremic symptoms) Hal-hal penting lain yang perlu diketahui seputar Hemodialisis: HD harus dilakukan teratur setiap 2-3 hari sekali HD tidak dapat dilakukan pada pasien yang tidak kooperatif dan pasien dengan hemodinamik sistem sirkulasi yang tidak stabil, misal tekanan darah mudah turun HD tidak dapat menggantikan fungsi endokrin ginjal seperti: fungsi ginjal sebagai organ pembentuk berbagai substansi dan hormon diantaranya: erythropoietin. Oleh karena itu pasien CRF akan mengalami anemia berat (kurang darah) dimana Hb turun hingga dibawah 10 g/dl walaupun sudah melakukan HD teratur. Efek samping Hemodialisis yang dapat terjadi antara lain: Sakit punggung (5%) Nyeri dada (5%) Sakit kepala (5%) Hipotensi (tiba-tiba & drastis) (20%) Gatal di kulit (5%) Rasa kram di kaki (5 - 20%) Mual dan muntah (15%) Demam dan menggigil reaksi alergi (anaphylaksis) akut, banyak sel-sel darah merah pecah (hemolisis), adanya gelembung udara (air embolism) yang menyumbat pembuluh darah, kadar oksigen yang rendah dalam darah (hipoksemia) Komplikasi jangka panjang seperti: anemia, infeksi, denyut jantung tidak teratur (aritmia), penyakit jantung koroner, gizi kurang, kekurangan mineral (degenerasi) tulang, kekurangan vitamin dan mineral.

Terapi Pengganti Ginjal : - Dialisis - Transplantasi (cangkok) Ginjal. 2 metode dialisis : - Hemodialisis (HD atau sering disebut 'cuci darah') - Peritoneal Dialisis (PD atau sering disebut 'cuci perut'). Hemodialisis (HD) Darah penderita dipompa oleh mesin kedalam kompartemen darah pada dialyzer. Dialyzer mengandung ribuan serat (fiber) sintetis yang berlubang kecil ditengahnya.

Darah mengalir di dalam lubang serat sementara cairan dialisis (disebut dialisat) mengalir diluar serat, sedangkan dinding serat bertindak sebagai membran semipermeabel tempat terjadinya proses ultrafiltrasi. Ultrafiltrasi terjadi dengan cara meningkatkan tekanan hidrostatik melintasi membran dialyzer dengan cara menerapkan tekanan negatif kedalam kompartemen dialisat yang menyebabkan air dan zat-zat terlarut berpindah dari darah kedalam cairan dialisat. Lumayan untuk menyedot kelebihan cairan tubuh dan sampah-sampah sisa hasil metabolik. Untuk lebih jelasnya, skema hemodialis serta prosesnya dapat dilihat pada gambar dan video di bawah. Untuk keperluan penyaluran keluar masuknya darah antara tubuh dan mesin HD maka dibuat suatu hubungan langsung antara arteri dengan pembuluh darah balik (vena) di pergelangan tangan, melalui tindakan operasi bedah. Hubungan ini disebut A-V fistula atau AV-shunt atau sering disebut sebagai Cimino-shunt, AV-fistula memungkinkan pembuluh darah vena untuk tumbuh lebih tebal sehingga memungkinkan insersi jarum yang berulang-ulang yang diperlukan pada waktu cuci darah.

You might also like