You are on page 1of 27

BAB 1 Pengantar Manajemen dan Organisasi Dalam bab ini, anda akan mempelajari siapa yang dimaksud dengan

manajer dan apa yang mereka lakukan dalam pekerjaan mereka SIAPAKAH YANG DISEBUT MANAJER? Mereka dapat berusia dibawah 18 tahun hingga di atas 80 tahun. Mereka menjalankan perusahaan-perusahaan korporasi besar hingga usaha-usaha swasta kecil yang baru berjalan. Manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. MANAJER ADA BEBERAPA TINGKAT - Manajer lini pertama (first line manager): mengelola pekerjaan para karyawan non manajemen, yang biasanya melibatkan kegiatan memproduksi barang-barang atau jasa bagi para pelanggan organisasi - Manajer tingkat menengah (middle manager): adalah mereka yang berada pada posisi diantara jenjang terbawah dan jenjang teratas organisasi. Tugasnya mengelola pekerjaan para manajer tingkat pertama - Manajer puncak (top manager): yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusankeputsan yang dapat mempengaruhijalannya seluruh organisasi, dan menentukan rencana kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi secara keseluruhan. APAKAH MANAJEMEN ITU? Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajer melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN - Perencanaan: Seorang manajer akan mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu. - Penataan: Merancang dan membentuk struktur kerja demi tercapainya sasaran-sasaran organisasi. - Kepemimpinan: mengarahkan para individu atau kelompok-kelompok individu dalam bekerja. - Pengendalian: Suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui sejauh mana segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. PERAN-PERAN MANAJEMEN MINTZBERG - Peran jembatan antar-pribadi (interpersonal roles) 1. Panutan (figurehead) 2. Pimpinan (leader) 3. Penghubung (liaison) - Peran penyambung informasi (informational roles) 1. Pengawas (monitor) 2. Penyebar berita (disseminator)

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

3. Juru bicara (spokesperson) - Peran pengambil keputusan 1. Pengusaha/pelopor/pendobrak (enterpreneur) 2. Pengentas kendala (disturbane handler) 3. Pengalokasi suber daya (resource allocator) 4. Perunding (negotiator) KEAHLIAN-KEAHLIAN PENTING BAGI MANAJEMEN - Mendelegasikan secara efektif (memastikan pekerjaan benar-benar terselesaikan secara baik) - Mampu berkomunikasi secara efektif - Berpikir secara kritis - Mengelola beban pekerjaan/waktu - Memahami batasan-batasan yang jelas untukperan dan tanggung jawab para karyawan - Menciptakan suasana keterbukaan, membangkitkan kepercayaan dan tantangan PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG MEMENGARUHI PEKERJAAN MANAJER - Perubahan teknologi (digitalisasi), dampaknya: 1. Bergesernya batas-batas organisasi 2. Tempat kerja maya 3. Tenaga kerja yang lebih mobile 4. Pengaturan pekerjaan yang fleksibel 5. Para pekerja yang lebih berdaya guna 6. Keseimbangan kehidupan kerja kehidupan pribadi - Perubahan ancaman keamanan 1. Pengelolaan resiko 2. Restrukturisasi tempat kerja 3. Permasalahan diskriminasi 4. Permasalahan globalisasi 5. Kepedulian para karyawan 6. Ketidakpastian sumber/biaya energi masa depan - Penekanan yang lebih tinggi pada etika organisasi dan manajemen 1. Pendefinisian ulang konsep nilai 2. Memulihkan kepercayaan 3. Akuntabilitas/pertanggungjawaban yang lebih baik - Penigkatan daya saing 1. Pelayanan pelanggan 2. Inovasi 3. Globalisasi 4. Efisiensi/produktivitas APAKAH ORGANISASI ITU? Organsasi adalah penataan sekumpulan orang secara disengaja guna mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI SEBAGAI SEORANG MANAJER - Harus bekerja keras - Boleh jadi harus lebih banyak mengemban tugas yang bersifat klerikal (administrasi) ketimbang manajerial - Harus berurusan dengan beraneka ragam karakter orang - Seringkali dituntut menyelesaikan tugas dengan sumber daya yang terbatas - Memotivasi para pekerja dalam situasi yang kacau dan penuh ketidakpastian - Memadukan pengetahuan, keahlian, ambisi, dan pengalaman dari beragam kelompok orang - Keberhasilannya bergantung pada kinerja orang lain IMBALAN YANG DIDAPATKAN SEBAGAI SEORANG MANAJER - Dapat menciptakan lingkungan kerja dimana para anggota organisasi dapat memberikan kemampuan terbaik mereka dalam bekerja - Memiliki kesempatan untuk berpikirkreatif dan berimajinasi - Membantu orang lain menemukan makna dan pecapaian didalam kerja - Mendukung, mendidik, dan membina orang lain - Bekerja dengan bermacam-macam orang - Mendapatkan pengakuan dan status di dalam organisasi maupun di dalam masyarakat - Memegang peranan dalam mempengaruhi pencapaian organisasi - Mendapatkan kompensasi yang layak dalam bentuk gaji, bonus, dan opsi saham - Seorang manajer yang baik selalu dibutuhkan oleh organisasi maupun masyarakat

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

BAB 3 Budaya dan Lingkungan Organisasi Apakah para manajer dapat bertindak sesuka hatinya? Dalam bab ini, kita akan mempelajari faktorfaktor yang membatasi kewenangan para manajer dalam melaksanakan pekerjaannya. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat internal (budaya organisasi) maupun eksternal (lingkungan organisasi). PANDANGAN MUMPUNI TERHADAP MANAJEMEN (OMNIPOTENT VIEW OF MANAGEMENT) Pandangan bahwa para manajer bertanggung jawab langsung atas keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi PANDANGAN SIMBOLIS TERHADAP MANAJEMEN (SYMBOLIC VIEW OF MANAGEMENT) Pandangan bawha hal yang berperanan paling besar dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi adalah faktor-faktor di luar kekuasaan para manajer. APAKAH BUDAYA ORGANISASI ITU? Budaya organisasi (organization culture) telah ditengahkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi cara mereka bertindak.
SEBERAPA DALAM KETELITIAN, ANALISIS, DAN PERHATIAN PADA DETAIL YANG DITUNTUT OLEH ORGANISASI DARI PARA KARYAWANNYA

SEBERAPA BESAR ORGANISASI MENDORONG PARA KARYAWANNYA UNTUK BERSIKAP INOVATIF DAN BERANI MENGAMBIL RESIKO

SEBERAPA BESAR ORGANISASI MENEKANKAN PADA PENCAPAIAN SASARAN (HASIL), KETIMBANG PADA CARA MENCAPAI SASARAN (PROSES)

Inovasi dan pengambilan resiko

Perhatian pada detail

Orientasi hasil

Stabilitas
SEBERAPA BESAR ORGANISASI MENEKANKAN PADA PEMELIHARAAN STATUS QUO DI DALAM PENGAMBILAN BERBAGAI KEPUTUSAN DAN TINDAKAN

Budaya Organisasi

Orientasi manusia
SEBERAPA JAUH ORGANISASI BERSEDIA MEMPERTIMBANGK AN FAKTOR MANUSIA (KARYAWAN) DI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Agresivitas

Orientasi tim

Pengantar Manajemen

SEBERAPA BESAR ORGANISASI MENDORONG PARA KARYAWANNYA UNTUK SALING BERSAING, KETIMBANG SALING BEKERJA SAMA

SEBERAPA BESAR ORGANISASI MENEKANKAN PADA KERJA KELOMPOK (TIM), KETIMBANG KERJA INDIVIDU, DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS

Kadek Elda Primadistya

DIMENSI BUDAYA ORGANISASI Budaya yang kuat: Budaya organisasi yang nilai-nilai dasarnya tertanam secara diterima secara luas oleh para anggota organisasi kokoh dan

BUDAYA KUAT VERSUS BUDAYA LEMAH Budaya Kuat Nilai-nilai diterima secara luas Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para karyawan mengenai apa yang dipandang berharga dan penting Para karyawan sangat mengidentikkan jati diri mereka dengan budaya organisasi Terdapat kaitan yang erat di antara penerimaan nilai dan perilaku para anggota organisasi Budaya Lemah Nilai-nilai hanya dianut oleh segolongan orang saja di dalam organisasi biasanya kalangan manajemen puncak Budaya memberikan pesan yang saling bertolak belakang mengenai apa yang dipandang berharga dan penting Para karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi mereka Tidak ada kaitan yang kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

LAHIR DAN BERKEMBANGNYA BUDAYA ORGANISASI

Falsafah para pendiri organisasi

Kriteria seleksi karyawan

Manajemen puncak

sosialisasi

Budaya organisasi

Sosialisasi : sebuah proses yang membantu para karyawan baru memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya organisasi KEPUTUSAN MANAJEMEN DIPENGARUHI OLEH BUDAYA - Perencanaan 1. Tingkat risiko yang diperbolehkan dalam rencana manajemen 2. Apakah rencana kerja harus dibuat oleh individu atau tim 3. Seberapa jauh manajemen mempertimbangkan faktor lingkungan dalam perencanaan - Penataan 1. seberapa besar otonomi yang diberikan kepada karyawan dalam ruang lingkup kerja mereka 2. apakah tugas-tugas harus dikerjakan secara perorangan atau berkelompok (tim) 3. tingkat interaksi yang diperbolehkan bagi seorang manajer dengan rekan-rekannya dari departemen lain Kepemimpinan 1. Tingkat kepedulian manajemen pada kepuasan para karyawan 2. Gaya kepemimpinan macam apa yang dianggap patut

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

3. Apakah segala bentuk perbedaan pendapat bahkan yang konstruktif sekalipun harus ditekan dan dihilangkan - Pengendalian 1. Apakah penerapan mekanisme pengendalian eksternal dianggap perlu ataukah para karyawan dianggap mampu mengendalikan tindakan mereka sendiri 2. Kriteria-kriteria apa saja yang harus ditekankan di dalam evaluasi kinerja karyawan 3. Akibat (dan sanksi) apa yang akan timbul bila seorang manajer melampaui batas anggaran yang ditetapkan BEBERAPA SARAN UNTUK MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI YANG LEBIH BERETIKA - Berikan tauladan secara nyata dan kentara - Komunikasikan keinginan-keinginan anda tentan etika kerja secara jelas - Adakan sesi-sesi pelatihan dan pembelajaran etika - Berikan imbalan bagi tindakan-tindakan yang etis serta hukuman bagi tindakan-tindakan yang tidak etis secara nyata dan kentara - Buatlah bentuk mekanisme perlindungan bagi para karyawan agar mereka dapat menyuarakan keprihatinannya tentang masalah-masalah etika secara bebas dan melaporkan tindakan-tindakan pelanggaran etika tanpa rasa takut Menurut seorang peneliti manajemen asal swedia, Goran Ekvall, budaya inovatif umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - Tantangan dan keterlibatan - Kebebasan - Kepercayaan dan keterbukaan - Waktu dan gagasan - Keceriaan/humor - Penyelesaian konflik - Silang pendapat - Pengambilan resiko SPIRITUAL DAN BUDAYA ORGANISASI Definisinya adalah sebuah fitur budaya organisasi, yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan makna hidup dengan menjalankan pekerjaan yang bermanfaat bagi komunitas. Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa organisasi spiritual biasanya memiliki lima ciri budaya sebagai berikut: Kesadaran yang kuat akan makna Penekanan pada pengembangan individu Kepercayaan dan keterbukaan Pemberdayaan karyawan Toleransi terhadap ekspresi diri para karyawan

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

MENDEFINISIKAN LINGKUNGAN EKSTERNAL - Istilah lingkungan eksternal merujuk pada faktor-faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal memiliki dua komponen yaitu lingkungan spesifik dan lingkungan generik (umum). - Lingkungan Spesifik (specific environment): kekuatan eksternal yang membawa dampak langsung terhadap pengambilan berbagai keputusan dan tindakan oleh para manajer, dan secara langsung relevan (terkait) dengan pencapaian sasaran organisasi. Kekuatan utama yang membentuk lingkungan spesifik ialah: 1. Pelanggan (customer) 2. Pemasok (supplier) 3. Pesaing (competitor) 4. Kelompok-kelompok kepentingan (pressure groups) - Lingkungan Umum (general environment): kondisi eksternal yang lebih luas yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi Lingkungan umum meliputi: 1. Kondisi ekonomi 2. Kondisi politik/hukum 3. Kondisi sosial budaya 4. Kondisi teknologi 5. Kondisi global BAGAIMANA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI PARA MANAJER? - Ketidakpastian lingkungan (environmental uncertainty) : laju perubahan dalam sebuah lingkungan organisasi. - Kompleksitas lingkungan (environmental complexity): jumlah komponen dalam sebuah lingkungan organisasi dan tingkat pemahaman organisasi mengenai komponen-komponen tersebut. - Pemangku kepentingan (stakeholders): sembarang pihak yang ada dalam lingkungan organisasi, yang terpengaruh oleh keputusan dan tindakan organisasi.

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI

ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI ORGANISASI

Pengantar Manajemen

Kadek Elda Primadistya

BAB 4 Praktik Manajemen di Lingkungan Global

Monolingualisme adalah salah satu tanda sebuah Negara mengalami parokialisme. Parokialisme adalah menilai dunia hanya melalui penglihatan dan perspektifnya sendiri. Orang dengan sikap parochial tidak menyadari bahwa orang lain memiliki cara cara berbeda dalam berkehidupan dan bekerja. Mereka mengabaikan prinsip dan kebiasaan orang lain serta secara kaku mengaplikasikan yang ada pada kami lebih baik dari yang ada pada mereka terhadap budaya luar. Tipe sikap yang sempit dan terbatas ini dapat dipilih oleh manajer, tapi buka satu satunya. Tiga kemungkinan sikap global : 1. Pandangan etnosentris adalah keyakinan parokialme bahwa pendekatan dan praktik kerja terbaik dimiliki oleh Negara asal sendiri. 2. Pandangan polisentris adalah pandangan bahwa para manajer di Negara tuan rumah mengetahui pendekatan dan praktik kerja terbaik untuk menjalankan bisnis di Negara tersebut. 3. Pandangan geosentris adalah pandangan beriorientasi dunia yang berfokus untuk menggunakan pendekatan dan orang terbaik dari seantero dunia. Memahami lingkungan global Salah satu fitur penting dalam lingkungan global masa kini adalah perdagangan global. Banyak Negara dan organisasi yang telah saling berdagang selama berabad abad. Dan fakta ini berlanjut di masa kini yang dibentuk oleh dua kekuatan yaitu persekutuan perdagangan regional dan perjanjian dagang yang dinegosiasikan sesuai dengan kewenangan World Trade Organization. Persekutuan perdagangan regional : 1. Uni Eropa atau European Union (EU) Persekutuan ekonomi dan politik dari 27 negara demokratis di eropa. Tiga Negara (krosia, masedonia, dan turki) telah mendaftarkan diri untuk menjadi anggota. Motivasi utamanya adalah untuk mamantapkan kembali posisi ekonomi wilayah ini terhadap amerika serikat dan jepang. 2. North American Free Trade Agreement (NAFTA) Perjanjian antara pemerintah meksiko, kanada dan amerika serikat yang telah mengeleminasi halangan halangan dagang. 3. Association of South Asian Nations (ASEAN) Aliansi dagang 10 negara Asia Tengggara. World Trade Organization Perdagangan global antarnegara tidak berjalan dengan begitu saja. Seiring munculnya isu isu dagang, system dagang global memastikan bahwa perdagangan terus berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu realitas globalisasi adalah adanya ketergantungan antarnegara artinya keadaan di satu Negara dapat berpengaruh bagi Negara lain. Contohnya krisis di amerika serikat pada tahun 2008 berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi di seantero dunia, namun efeknya ternyata minimal. Mekanisme dagang dan financial berhasil mencegah potensi krisi

Pengantar Manajemen

10

Kadek Elda Primadistya

tersebut. Salah satu mekanisme ini adalah World Trade Organization (WTO). Diresmikan pada tahun 1995 yang berevolusi dari general agreement on tariffs and trade (GATT). WTO adalah organisasi global beranggotakan 153 negara yang mengurus aturan mengenai perdagangan antarnegara.

Berbisnis secara global - Berbagai tipe organisasi internasional Pada pertengahan tahun 1960 an perusahaan internasional menjadi fenomena umum. Kini, hanya sedikit perusahaan yang tidak berbisnis secara internasional. Meskipun begitu, tidak ada pendekatan yang diterima umum mengenai berbagai tipe perusahaan internasional. Para penulis buku memakai beragam istilah yaitu multinasional, multidomestik global dan transional. Perusahaan multinasional adalah istilah umum yang mencakup semua tipe perusahaan internasional yang menjalankan operasi di banyak Negara. Perusahaan multidomestik adalah perusahaan internasional yang menjalankan desentralisasi manajemen dan keputusan keputusan lainnya ke Negara local. Tipe globalisasi ini mencerminkan pendekatan polisentrik. Perusahaan ini tidak berusaha membuat replica kesuksesan domestiknya dengan cara menjalankan manajemen operasi luar negerinya dari dalam negeri. Sebaliknya, karyawan local umumnya dipekerjakan untuk menjalankan manajemen bisnisnya dan strategi pemasaran dibuat sesuai karakteristik unik Negara tersebut. Perusahaan global adalah perusahaan internasional yang mensentralisasi manajemen dan keputusan keputusan lainnya di Negara asal. Pendekatan globalisasi ini mencerminkan pendekatan etnosentris. Perusahaan ini menganggap pasar dunia sebagai kesatuan utuh dan mereka berfokus pada kebutuhan akan efisiensi global. Meskipun memiliki cukup banyak property global, keputusan manajemn yang implikasinya mencakup keseluruhan perusahaan ditetapkan di markas besar. Organisasi transional atau tanpa batas wilayah adalah perusahaan internasional yang mengeleminasi halangan geografis artificial dan mencerminkan pandangan geosentris.

Cara organisasi go international : 1. Global sourcing atau disebut juga global outsourcing adalah mengumpulkan bahan mentah atau tenaga kerja dari seantero dunia berdasarkan biaya termurah. 2. Mengekspor adalah membuat produk secara domestic lalu menjualnya ke luar negeri. 3. Mengimpor yaitu membeli produk buatan luar negeri dan menjualnya di pasar domestic. 4. Pemberian lisensi adalah perjanjian dalam konteks sebuah organisasi memberikan hak membuat atau menjual produknya kepada organisasi lain dengan memakai teknologi atau spesifikasi produk tersebut.

Pengantar Manajemen

11

Kadek Elda Primadistya

5. Pembentukan waralaba adalah perjanjian dalam konteks sebuah organisasi memberikan hak dalam memakai nama dan metode operasinya kepada organisasi lain.

Cara Organisasi Menjalankan Go Global

Investasi Global Minimal OutSourcing Global Mengekspor mengimpor Member lisensi Membentuk waralaba dan

Investasi Global Cukup Besar Aliansi strategis Cabang luar negeri

Baik mengekspor maupun mengimpor pada umumnya mengandung investasi dan risiko yang minimal, sehingga banyak bisnis kecil yang sering memakai cara ini dalam berbisnis secara global. Begitu organisasi telah menjalankan bisnisnya secara internasional selama waktu tertentu dan telah mengumpulkan pengalaman bermain di pasar internasional, para manajer dapat memutuskan untuk lebih mengambil keuntungan melalui investasi langsung, berupa : 1. Aliansi strategis adalah rekanan antara sebuah organisasi dan rekan perusahaan luar negerinya dalam konteks saling berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas fasilitas produksi. 2. Joint venture adalah sebuah tipe aliansi strategis di mana para rekan membentuk organisasi baru yang terpisah dan independen untuk tujuan bisnis tertentu. 3. Cabang luar negeri adalah investasi langsung di luar negeri dengan mendirikan bangunan atau kantor yang tersendiri dan independen. Menjalankan manajemen di lingkungan global Wiki adalah peranngkat lunak berbasis yang memungkinkan para pengguna membuat dan mengedit secara bebas isi halaman web memakai browser apapun. Blog adalah web log atau diary online. Lingkungan politik/hukum

Pengantar Manajemen

12

Kadek Elda Primadistya

Para manajer terbiasa dengan system hokum dan politik yang stabil, perubahannya lambat, dan prosedur hokum serta politik telah dibakukan sejak lama. Pemilihan umum digelar pada selang waktu yang tetap dan meskipun partai politik yang terpilih setelah pemilu berbeda, tidak ada kecenderungan akan adanya perubahan yang radikal. Stabilitas hokum memungkinkan prediksi yang akurat. Tapi fakta ini jelas berlaku tidak disemua Negara. Para manajer perlu tetap mempelajari informasi mengenai hukum dinegara lain tempat mereka berbisnis dan beberapa Negara memiliki iklim politik yang beresiko. Apara manajer harus mempelajari perbedaan perbedaan tersebut agar mereka dapat memahami batasan dan kesempatan yang ada. Lingkungan ekonomi Seorang manajer global harus memahami isu isu ekonomi ketika dia berbisnis di luar negeri, antara lain: 1. Ekonomi pasar bebas adalah system ekonomi di mana kebanyakan sumber daya dimiliki dan diberdayakan oleh sector swasta. 2. Ekonomi berencana adalah system ekonomi di mana keputusan keputusan ekonomi ditetapkan oleh pemerintah pusat. Lingkungan kebudayaan Budaya nasional adalah prinsip dan sikap dari warga di Negara tertentu yang membentuk perilaku dan keyakinan mereka mengenai hal hal yang penting bagi mereka. Kerangka kerja hofstede untuk menaksir budaya, geert hofstede mengembangkan salah satu pendekatan yang paling banyak diacu secara luas dalam membantu para manajer lebih memahami perbedaan yang ada dalam budaya budaya nasional. Setiap Negara memiliki variasi dalam lima dimensi budaya nasional. Kerangka kerja GLOBE untuk menaksir budaya, program riset GLOBE (global leader and organizational behavior effectiveness) memperluas hasil karya hofstede melalui investigasi atas perilaku kepemimpinan lintas budaya. Hal ini memberikan para manajer informasi tambahan yang membantu mereka mengidentifikasi dan mengelola perbedaan budaya. o Lima dimensi Hofstede mengenai budaya nasional : 1. Individualistic adalah masyarakat mengurus kepentingan diri sendiri dan keluarga. Kolektivitas adalah masyarakat mengaharapkan komunitas mengurusi dan melindungi mereka. 2. Jarak yang tinggi terkait kekuasaan adalah meenerima perbedaan yang lebar dalam kekuasaan, respek yang besar bagi mereka yang berwenang. Jarak yang rendah terkait kekuasaan adalah mengesampingkan ketidaksetaraan karyawan tidak takut untuk bergaul dengan dan tidak di bawah dominasi manajer. 3. Sangat menghindari ketidakpastian adalah merasa terancam oleh ambiguitas dan mengalami kecemasan yang tinggi. Tidak terlalu menghindari ketidakpastian adalah terbiasa dengan resiko, toleran terhadap perbedaan perilaku dan berbagi opini.

Pengantar Manajemen

13

Kadek Elda Primadistya

4. Prestasi adalah pelestarian prinsip prinsip seperti asertivitas, mengahasilkan uang dan barang serta kompetisi. Pengasuhan adalah pelestarian prinsip prinsip antara lain kebersamaan dan kepeduliab terhadap sesama. 5. Orientasi jangka panjang adalah masyarakat mempersiapkan masa depan dan menghargai sifat hemat dan gigih. Orientasi jangka pendek adalah masyarakat menhargai tradisi dan masa lalu. Dimensi Negara menurut GLOBE : - Jarak kekuasaan adalah sejauh apa para anggota masyarakat menganggap bahwa kekuasaan terbagi secara tidak merata. - Penghindaran ketidakpastian adalah masyarakat mengandalkan norma dan prosedur social dalam rangka mengurangi ketidakpastian dalam meramalkan kejadian di masa depan. - Asertivitas adalah sejauh apa masyarakat mendorong individu agar lebih tanggguh, konfrontatif, asertif, dan kompetitif ketimbang tenang dan ramah. - Orientasi kemanusiaan adalah sejauh apa masyarakat mendorong dan menghargai individu agar berlaku adil, tidak egois, tidak pelit, peduli, dan mengasihi semua. - Orientasi masa depan adalah sejauh apa masyarakat mendorong dan menghargai perilaku berorientasi masa depan seperti perencanaan, investasi masa depan, dan penundaan kepuasan. - Kolektivisme institusional adalah sejauh apa individu didorong oleh institusi social agar berintegrasi dlaam kelompok dalam organisasi masyarakat. - Diferensiasi gender adalah sejauh apa masyarakat memaksimalkan perbedaan peran gender, yang diukur dengan sebesar apa status dan tanggung jawab pengambilan keputusan yang diemban oleh kaum wanitanya. - Kolektivitas dalam kelompok adalah sejauh apa para anggota masyarakat merasa bangga atas keanggotaannya dalam kelompok kecil, antara lain keluarganya, kelompok teman dekatnya, dan organisasi tempatnyanya bekerja. - Orientasi kinerja adalah sejauh apa masyarakat mendorong dan menghargai para anggota kelompok agar meningkatkan dan memaksimalkan kinerja mereka.

Pengantar Manajemen

14

Kadek Elda Primadistya

BAB 6 Manajer sebagai Pembuat Keputusan

Proses pembuatan keputusan Manajer pada semua tingkatan dan semua area di organisasi pasti akan membuat keputusan. Artinya sebuah pilihan dari dua atau lebih alternative. Masalah adalah sebuah halangan yang membuat pencapaian tujuan atau sasaran yang diinginkan menjadi sulit. Langkah 1 : Identifikasi suatu masalah Setiap keputusan diawali dengan masalah, yaitu perbedaan antara kondisi yang ada dan yang diinginkan. Identifikasi masalah bersifat subjektif. - Langkah 2 : Identifikasi criteria keputusan Seorang manajer harus mengidentifikasi criteria keputusan yang penting atau relevan untuk memecahkan masalah. Setiap pembuat keputusan mempunyai criteria yang memandu keputusannya, walaupun mereka tidak dinyatakan secara eksplisit. - Langkah 3 : Alokasi bobot criteria Jika criteria yang relevan tidak sama arti pentingnya, pembuat keputusan harus member bobot pada masing masing criteria agar dapat memberinya prioritas yang tepat dalam membuat keputusan. Dengan cara sederhana adalah member bobot 10 pada criteria yang paling penting kemudian memberikan bobot pada criteria yang lain dengan menggunakan standar tersebut. - Langkah 4 : pengembangan alternative Proses pembuatan keputusan mengharuskan pembuaat keputusan menyusun daftar alternative yang ada yang dapat memecahkan masalah. Ini merupakan langkah dimana pembuat keputusan harus kreatif. Pada titik ini, alternative hanya didaftar, tidak dievaluasi. - Langkah 5 : Analisis alternative Pembuat keputusan harus mengevaluasi setiap kemungkinan. Dengan cara menggunakan criteria yang ditetapkan pada langkah 2. - Langkah 6 : Pemilihan alternative Memilih alternative terbaik atau yang menghasilkan total tertinggi di langkah 5. - Langkah 7 : Implementasi alternative Menerapkan keputusan ke dalam tindakan dengan memberlakukan kepada mereka yang terpengaruh dan membuat mereka berkomitmen terhadapnya. - Langkah 8 : Evaluasi efektivitas keputusan Pembuatan keputusan melibatkan evaluasi hasil keputusan untuk melihat apakah masalahnya telah terpecahkan. Jika masalahnya masih ada, manajer harus menilai apa yang salah. Manajer membuat keputusan Pembuat keputusan sebagai inti dari manajemen. Dan para manajer pada saat merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan disebut pembuat keputusan. Fkta bahwa hamper semua manajer terlibat dalam pembuatan keputusan tidak berarti keputusan selalu

Pengantar Manajemen

15

Kadek Elda Primadistya

membutuhkanbanyak waktu, kompleks atau bukti bagi pengamat dari luar. Hamper semua pembuat keputusan bersifat rutin. Tiga perspektif tentang bagaimana manajer membuat keputusan : 1. Pengambilan keputusan rasional adalah jenis pengambilan keputusan di mana pilihan bersifat logis dan konsisten serta memaksimalkan nilai. Jadi, manajer mempunyai semua jenis sarana dan teknik untuk membantunya menjadi pembuat keputusan yang rasional. Asumsi rasionalitas, pembuat keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis. Masalah yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak mendua serta pembuat keputusan akan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik serta mengetahui semua alternative yang mungkin dan konsekuensinya. 2. Pengambilan keputusan terikat adalah pengambilan keputusan yang rasional tetapi terbatas/terikat oleh kemampuan individu untuk memproses informasi. Karena mereka tidak mungkin menganalisis semua informasi tentang semua alternative, lebih tepatnya dikatakan memuaskan bukan memaksimalkan artinya menerima solusi yang cukup baik. Sebagian besar keputusan tidak memenuhi asumsi rasionalitas sempurna, sehingga manajer cukup puas. Namun pembuat keputusan manajer juga dipengaruhi ekalasi komitmen yaitu peningkatan komitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun ada bukti bahwa hal tersebut akan menjadi keputusan yang buruk. 3. Pengambilan keputusan intuitif adalah pembuatan keputusan berdasarkan pengalaman, perasaan, dan akumulasi pertimbangan. Intuisi mencakup pemrosesan mental bawah sadar, keputusan berdasarkan nilai dan etika, keputusan berdasarkan pengalaman, keputusan berdasarkan pembakitan pengaruh, keputusan berdasarkan keterampilan pengetahuan dan pelatihan. Pembuat keputusan intuitif dapat melengkapi baik pembuatan keputusan rasional maupun rasional terikat. Jenis keputusan Bergantung pada sifat masalahnya, manajer dapat membuat satu atau dua jenis keputusan yang berbeda. 1. Masalah yang terstruktur dan keputusan yang terprogram. Masalah yang terstruktur yaitu masalah yang bersifat langsung, dikenal, dan mudah di definisikan. Keputusan terprogram yaitu keputusan berulang yang dapat diatasi dengan menggunakan oendekatan rutin. Sebaliknya, manajer bergantung pada salah satu dari tiga jenis keputusan terprogram: - Prosedur adalah sejumlah langkah berurutan yang digunakan untuk merespons masalah yang terstruktur dengan baik. - Peraturan adalah pernyataan eksplisit yang memberitahu manajer apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. - Kebijakan adalah pedoman untuk membuat keputusan. 2. Masalah tak tersruktur dan keputusan tak terprogram - Masalah tak tersruktur yaitu masalah yang baru atau tidak biasa atau yang informasinya bersifat mendua atau tidak lengkap.

Pengantar Manajemen

16

Kadek Elda Primadistya

Keputusan tak terprogram yaitu keputusan yang unik dan tidak berulang yang membutuhkan solusi yang disesuaikan. Kondisi pembuatan keputusan Ketika membuat keputusan, manajer mungkin menghadapi tiga kondisi yang berbeda : 1. Kepastian adalah situasi di mana pembuat keputusan dapat membuat keputusan yang akurat karena semua hasil sudah diketahui. 2. Risiko adalah situasi di mana pembuat keputusan dapat mengestimasi kemungkinan hasil yang pasti. 3. Ketidakpastian adalah situasi di mana pembuat keputusan tidak mempunyai kepastian maupun estimasi probabilitas yang masuk akal. Perangkat lunak manajemen kinerja bisnis (BPM) adalah perangkat lunak TI yang menyediakan indicator kunci untuk membantu manajer memonitor efisiensi proyek dan karyawan. Juga dikenal sebagai perangkat lunak manajemen kinerja korporat.

Gaya pembuatan keputusan Profil gaya berpikir linear-non linear Pendekatan seseorang dalam membuat keputusan sangat mungkin dipengaruhi oleh gaya berpikirnya. Gaya berpikir tersebut menunjukkan dua hal : 1. Sumber informasi yang cenderung anda gunakan (data eksternal dan fakta atau sumber internal seperti perasaan serta intuisi). 2. Bagaimana anda memproses informasi (linear-rasional, logis, analitis atau non linear-intuitif, kreatif, memberikan pencerahan). Empat dimensi ini dibagi menjadi dua gaya ; - Gaya berpikir linear adalah gaya memutuskan yang dipengaruhi oleh preferensi orang untuk menggunakan data serta fakta eksternal dan memproses informasi ini melalui pemikiran yang rasional dan logis. - Gaya berpikir non linear adalah gaya memutuskan yang dicirikan oleh preferensi orang untuk menggunakan sumber informasi internal dan memproses informasi ini dengan pencerahan, perasaan dan pendapat internal. Bias dan kesalahan pembuatan keputusan Ketika manajer membuat keputusan, mereka tidak hanya menggunakan gayanya sendiri tetapi juga dapat menggunakan atauran umum atau heurstik, yaitu aturan umum yang digunakan manajer untuk mempermudah pembuatan keputusan. Heuristic dapat berguna karena membantu menjelaskan informasi yang kompleks, tidak pasti, mendua atau tidak jelas. Walaupun manajer dapat menggunakan aturan umum, tidak berarti aturan tersebut dapat diandalkan karena dapat menimbulkan kesalahan dan bias kesalahan umum yang dibuat manajer. Bias gratifikasi mencerminkan pembuat keputusan yang cenderung menginginkan imbalan segera dan menghindari biaya segera. Efek jangkar menggambarkan situasi ketika pembuat keputusan menetapkan informasi awal sebagai titik awal dan kemudian, setelah ditetapkan, gagal menyesuaikan secara memadai informasi berikutnya.

Pengantar Manajemen

17

Kadek Elda Primadistya

Bias perspektif selektif merupakan ketika pembuat keputusan mengorganisasikan dan menginpertasikan kejadian secara selektif berdasarkan persepsinya yang bias. Biar konfirmasi, hal ini mempengaruhi informasi yang diinginkan, masalah yang diidentifikasikan dan alternative yang dikembangkan. Bias pembingkaian, pembuat keputusan memilih dan menyoroti aspek aspek dari situasi tertentu tetapi membuang yang lain. Bias representasi, ketika pembuat keputusan menilai kemungkinan terjadinya sebuah kejadian berdasarkan seberapa mirip hal itu dengan kejadian yang lain. Bias ketidakteraturan, timbul apabila pembuat keputusan mencoba mancari arti dari kejadian yang bersifat acak. Kesalahan biaya tertanam, pembuat keputusan lupa bahwa pilihan saat ini tidak dapat mengubah masa lalu. Bias melayani diri sendiri, pembuat keputusan yang cepat memperoleh kredit poin atas keberhasilannya dan menyalahkan kegagalan pada factor dari luar. Bias pengamatan, kecenderungan pembuat keputusan untuk melakukan kesalahan karena percaya bahwa setelah hasilnya diketahui, mereka dapat secara akurat memprediksikan hasil dari suatu kejadian.

Tinjauan pembuatan keputusan manajerial Menyajikan suatu tinjauan atas pembuatan keputusan manajerial, karena merupakan kepentingan terbaiknya untuk melakukan hal itu, manajer bersedia membuat keputusan yang baik yaitu memilih alternative yang terbaik, mengimplementasikannya dan menentukan apakah masalahnya telah terpecahkan yang merupakan alas an utama keputusan diperlukan. Proses pembuatan keputusannya dipengaruhi oleh empat factor : 1. Pendekatan pembuatan keputusan. 2. Jenis masalah. 3. Kondisi pembuatan keputusan. 4. Gaya pembuatan keputusan. Selain itu kesalahan dan bias tertentu juga mempengaruhi proses ini. Pedoman seorang manajer dalam membuat keputusan secara efektif dalam dunia yang bergerak cepat: Memahami perbedaan budaya. Mengetahui kapan waktu untuk keluar. Menggunakan proses pembuatan keputusan yang efektif. Membangun organisasi yang dapat menemukan hal yang tak terduga dan beradaptasi secara cepat lingkungan yang berubah.

Pengantar Manajemen

18

Kadek Elda Primadistya

BAB 7 Dasar-dasar Perencanaan Arti perencanaan (planning) Tujuan organisasi, penentuan strategi untuk mencapai tujuan itu, dan pengembangan rencana untuk mengintegrasikan serta mengoordinasikan kegiatan kerja mereka. Perencanaan berhubungan dengan hasil akhir (apa) dan sarana (bagaimana). Alasan manajer melakukan perencanaan 1. Perencanaan memberikan arah kepada para manajer dan non manajer. 2. Perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong para manajernya memandang kedepan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan, dan mengembangkan respons yang tepat. 3. Perencanaan juga meminimalkan pemborosan dan kekosongan. 4. Perencanaan menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian. Tujuan dan Rencana Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target. Tujuan sering juga disebut dengan dasar perencanaan. Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana tujuan itu akan terpenuhi. Rencana biasanya meliputi alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Jenis-Jenis Tujuan 1. Tujuan yang dinyatakan (satated goals) Laporan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan apa yang ingin diyakini oleh para pemangku kepentingan. 2. Tujuan sebenarnya dari sebuah organisasi Tujuan yang secara actual dikejar oleh organisasi. Jenis-Jenis Rencana 1. Rencana strategic Adalah rencana yang ditetapkan organisasi secara keseluruhan organisasi. Rencana yang meliputi area operasional tertentu disebut juga rencana operasional. 2. Rencana jangka panjang Rencana yang memiliki jangka waktu lebih dari tiga tahun. 3. Rencana jangka pendek Rencana yang berjangka waktu kurang dari satu tahun. 4. Rencana spesifik Rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang bagi interpretasi. 5. Rencana arahan (directional plans) Rencana fleksibel yang menentukan paanduan umum.

Pengantar Manajemen

19

Kadek Elda Primadistya

Jenis-Jenis Rencana

Jenis Rencana

Jangkauan

Kerangka Waktu

Spesifisitas

Frekuensi Penggunaanpenggunaan

Strategis

Jangka Panjang

Arahan

Sekali Pakai

Operasional

Jangka Pendek

Spesifik

Siaga

6. Rencana sekali pakai Adalah rencana yang digunakan satu kali yang ditunjukkan khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik. 7. Rencana siaga Adalah rencana yang terus berjalan yang memandu aktivitas yang dilakukan berulang kali. Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana 1. Pendekatan Penetapan Tujuan Penetapan tujuan tradisional Pendekatan penetapan tujuan di mana manajer puncak menetapkan tujuan yang diteruskan ke tingkat bawah orhanisasi dan menjadi subtujuan bagi setiap area organisasi. Means ends chain Jaringan tujuan yang terintegrasi di mana pencapaian tujuan pada satu tingkat berfungsi sebagai perantara untuk mencapai tujuan, atau akhir, pada tingkatan berikutnya. Manajemen menurut tujuan (MBO) Proses penetapan tujuan yang disetujui bersama dan menggunakan tujuan tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Langkah-langkah dalam MBO 1. Tujuan dan strategi organisasi secara keseluruhan diformulasikan. 2. Tujuan utama dialokasikan diantara unit divisi dan separtemental. 3. Manajer unit berkolaborasi menentukan tujuan spesifik bagi unitnya dengan manajernya. 4. Tujuan spesifik ditetapkan secara bersama-sama dengan seluruh anggota departemen.

Pengantar Manajemen

20

Kadek Elda Primadistya

5. Rencana tindakan, mendefinisikan bagaimana tujuan dicapai, dispesifikasi, dan disetujui oleh manajer serta karyawan. 6. Rencana tindakan diimplementasikan. 7. Kemajuan mencapai tujuan direview secara periodic, dan umpan balik diberikan. 8. Keberhasilan pencapaian tujuan diperkuat dengan penghargaan berbasis kinerja. Langkah-langkah dalam Penetapan Tujuan 1. Mereview misi atau tujuan organisasi Misi adalah pernyataan yang luas yang memberikan panduan menyeluruh atas apa yang dianggap anggota organisasi itu penting. 2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia 3. Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari pihak lain 4. Menulis tujuan dan mengomunikasikannya kepada semua yang perlu tahu 5. Merivew hasil dan apakah tujuan telah tercapai Tujuan yang Ditulis dengan Baik Ditulis dengan istilah hasil dan bukan tindakan Dapat diukur dan dapat dikuantifikasi Jelas sebai kerangka waktu Menantang namun dapat dicapai Dicatat Dikomunikasikan kepada semua anggota organisasi yang memerlukannya Misi adalah pernyataan tujuan organisasi Konsep Komitmen adalah sebuah konsep yang mengatakan bahwa rencana harus ditarik cukup jauh agar memenuhi komitmen yang dibuat ketika rencana dikembangkan. Perencanaan dan Tingkatan Organisasi
Eksekutif Puncak

Perencanaan Strategic

Manajer Tingkat Menengah Perencanaan Operasional Manajer Tingkat Pertama

Pengantar Manajemen

21

Kadek Elda Primadistya

Departemen Perencanaan Formal Sekelompok spesialis perencanaan yang hanya bertanggung jawab membantu menulis rencana organisasi. Masalah Kontemporer Dalam Perencanaan Kritik Terhadap Perencanaan 1. Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan 2. Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis 3. Rencana formal tidak dapat mengganti intuisi dan kreativitas 4. Perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada persaingan dewasa ini, bukan kemampuan bertahan hidup esok 5. Perencanaan formal memperkuat kesuksesan, yang dapat menimbulkan kesalahan 6. Hanya perencanaan belumlah cukup Perencanaan yang Efektif dalam Lingkungan Dinamis Dalam lingkungan yang tidak pasti, manajer harus mengembangkan rencana yang spesifik tetapi fleksibel.

Pengantar Manajemen

22

Kadek Elda Primadistya

BAB 8 Manajemen Strategik Pengertian Manajemen Strategik Manajemen Strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi. Strategi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi akan melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis, bagaimana organisasi akan menang bersaing, dan bagaimana menarik serta memuaskan para pelanggannya agar dapat mencapai tujuannya. Model Bisnis, yaitu bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang. Alasan Manajemen Strategik Itu Penting 1. Hal itu dapat membedakan seberapa baik kinerja perusahaan 2. Manajer disemua jenis dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi yang berubah 3. Manajemen strategic merupakan hal yang penting karena organisasi bersifat kompleks dan beragam Proses Manajemen Strategik Adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategi.
Analisis Eksternal Peluang Ancaman

Mengidentifikasi misi, tujuan, dan strategi organisasi saat ini

Analisis SWOT

Memformulasi Strategi

Mengimplementas -ikan Strategi

Mengevaluasi Hasil

Analisis Iksternal Kekuatan Kelemahan

Pengantar Manajemen

23

Kadek Elda Primadistya

Langkah 1 : Mengidentifikasi Misi, Tujuan, dan Strategi Organisasi Saat Ini Sebuah misi akan memaksa manajer untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan organisasi dalam menjalankan bisnis. Langkah 2 : Melakukan Analisis Eksternal Menganalisis lingkungan tersebut merupakan langkah kritis dalam proses manajemen strategic. 1. Peluang adalah tren positif dalam faktor lingkungan eksternal. 2. Ancaman adalah tren negative dalam faktor lingkungan internal. Langkah 3 : Melakukan Analisis Internal 1. Sumber Daya adalah asset organisasi yang digunakan untuk mengembangkan, membuat, dan mengantarkan produk kepada pelanggannya. 2. Kapasitas keterampilan dan kemampuan organisasi dalam melakukan aktivitas kerja yang diperlukan dalam bisnisnya. 3. Kompetensi Inti adalah kapasitas menciptakan nilai yang utama bagi organisasi yang menentukan senjata kompetitifnya. 4. Kekuatan setiap aktivitas organisasi yang dilakukan dengan baik atau sumber daya unik yang dimiliki. 5. Kelemahan adalah setiap aktivitas organisasi yang dilakukan dengan baik atau sumber daya yang diperlukan tetapi belum dimiliki. 6. Analisis SWOT adalah analisis atas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi. Langkah 5 : Memformulasikan Strategi Pada saat memformulasikan strategi, manajer harus mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan mendesain strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Ada tiga jenis utama strategi yang diformulasikan manajer, korporasi, bisnis, dan fungsional. Langkah 5 : Mengimplementasikan Strategi Setelah diformulasikan, strategi harus diimplementasikan. Langkah 6 : Mengevaluasi Hasil Langkah terakhir dalam proses manajemen strategic adalah mengevaluasi hasil Strategi Korporasi Strategi organisasi yang menspesifikasi bisnis apa yang akan digeluti atau yang ingin digeluti dan apa yang ingin dilakukan perusahaan dengan bisnis ini. Strategi Pertumbuhan Strategi korporasi yang digunakan ketika sebuah organisasi ingin mengembangkan jumlah pasar yang dilayani atau produk yang ditawarkan, baik dengan bisnis yang sudah ada saat ini maupun melalui bisnis baru.

Pengantar Manajemen

24

Kadek Elda Primadistya

Jenis Strategi Organisasi

Korporasi

Korporasi Multibisnis

Kompetitif

Unit Bisnis Strategik 1

Unit Bisnis Strategik 2

Unit Bisnis Strategik 3

Fungsional

Riset dan Pengembangan

Manufaktur

Pemasaran

Sumber Daya Manusia

Keuangan

Strategi Stabilitas Strategi perusahaan dimana organisasi terus melakukan apa yang sedang dilakukan. Strategi Pembaharuan Strategi perusahaan yang didesain untuk mengatasi menurunnya kinerja. Matriks BCG Alat strategi yang memandu keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan SBU.

Matriks BCG

Tinggi Pangsa Pasar

Rendah

Tinggi

Tingkat Pertumbuhan yang Diantisipasi

Bintang

Tanda Tanya

Pengantar Manajemen

Rendah

Sapi Perah

Anjing

Strategi Kompetitif Strategi organisasional tentang bagaimana organisasi akan bersaing dalam bisnisnya. Unit Bisnis Strategis (SBU) adalah bisnis tunggal organisasi yang bersifat independen dan memformulasikan stategi kompetitifnya. Peran Keunggulan kompetitif

25

Kadek Elda Primadistya

Pengembangan strategi kompetitif yang efektif memerlukan pemahaman atas keunggulan kompetitif, yang membedakan organisasi yaitu keunggulan uniknya. Keunggulan unik tersebut berasal dari kompetensi inti organisasi karena organisasi melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan organisasi lain atau melakukan lebih baik dari organisasi lain. Kualitas sebagai keunggulan kompetitif Tujuannya adalah memberikan produk bergizi bermutu tinggi yang enak disantap kepada para pelanggannya. Mempertahankan keunggulan kompetitif Tidak semua organisasi mampu mengeploitasi sumber dayanya secara efektif dan mengembangkan kompetensi inti yang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Lima model kekuatan 1. Ancaman pendatang baru 2. Ancaman pengganti 3. Daya tawar pembeli 4. Daya tawar pemasok 5. Persaingan saat ini Lima Model Kekuatan Ancaman Pendatang Baru Pendatang Baru

Pemasok Daya Tawar Pemasok

Integritas Persaingan Antar Saat Ini

Pembeli

Daya Tawar Pembeli

Pengganti Ancaman Pengganti

Memilih Strategi Kompetitif Setelah manajer menilai kelima kekuatan tersebut dan melakukan analisis SWOT, mereka siap memilih strategi kompetitif yang tepat yaitu strategi yang sesuai dengan kekuatan kompetitif (sumber daya dan kapabilitas) organisasi dan industrinya. - Strategi fungsional, yaitu strategi yang digunakan oleh berbagai departemen fungsional organisasi untuk mendukung strategi kompetitif

Pengantar Manajemen

26

Kadek Elda Primadistya

Masalah Manajemen Strategik Saat Ini 1. Kebutuhan akan fleksibilitas strategic Fleksibilitas strategic yaitu kemampuan untuk menyadari perubahan eksternal utama, untuk mengalokasikan sumber daya secara cepat, dan menyadari kapan keputusan strategic tidak berhasil. 2. Arahan baru dalam strategi organisasi - Strategi E-Business Manajer menggunakan strategi e-business untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang tahan lama. - Strategi layanan pelanggan Perusahaan yang menekankan layanan pelanggan yang sempurna memerlukan strategi yang menghasilkan atmosfer tersebut dari atas ke bawah. Strategi semacam ini mengharuskan perusahaan perusahaan untuk memberikan apa yang diinginkan pelanggan, berkomunikasi secara efektif dengannya, dan memberikan pelatihan layanan pelanggan kepada karyawan. - Strategi inovasi Strategi yang digunakan harus mencerminkan filosofi inovasi organisasi, yang dibentuk oleh dua keputusan strategic, penekanan inovasi dan penetapan waktu inovasi. Pertama, manajer harus memutuskan di mana penekanan upaya inovasinya akan diberikan. Terakhir, pendekatan strategic yang terakhir terhadap penekanan inovasi adalah berfokus pada pengembangan proses. Penggerak Pertama, adalah organisasi yang pertama kali membawa inovasi produk untuk dipasarkan atau menggunakan inovasi proses yang baru. Keunggulan dan Kelemahan Penggerak Pertama Keunggulan Kelemahan - Reputasi menjadi inovatif dan pemimpin - Ketidakpastian atas arah teknologi dan pasar industry yang pasti - Manfaan biaya dan pembelajaran - Risiko pesaing meniru inovasi - Pengendalian terhadap sumber daya yang - Risiko keuangan dan strategic langka dan membuat pesaing tidak dapat - Biaya pengembangan tinggi mengaksesnya - Peluang untuk memulai membangun hubungan pelanggan dan loyalitas pelanggan

Pengantar Manajemen

27

Kadek Elda Primadistya

You might also like