Professional Documents
Culture Documents
2. Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
3. Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
4. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungubiru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
5. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.
Sifat-sifat Halogen
Sifat Fisis
Sifat kimia
kereaktifan Halogen
F(g) + e F-(g) -> H = -328 kJ Cl(g) + e Cl-(g) -> H = -349 kJ Pada reaksi diatas kita dapat melihat, bahwa afinitas electron unsur halogen berkurang dari atas ke bawah, yaitu klorin ke iodine. Hal itu terjadi karena bertambahnya jari jari atom, akan tetapi H (energi) fluorin lebih rendah dibandingkan klorin, penyimpangan ini terjadi karena kecilnya atom fluorin , yang membuat gaya tolak menolak antar electron.
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida logam. Contoh : 2Na + Cl2 NaCl 2Fe + 3Cl2 2FeCl3 Sn + 2Cl2 SnCl4 Mg + Cl2 MgCl2
2Al + 3Cl2 2AlCl3 Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hampir semua halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3
KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2 ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara umum : 2X- + MnO2 + 4H+ X2 + Mn2+ + 2H2O 10X- + 2MnO4- + 16H+ 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala labooratorium dengan cara : o Proses Weldon Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2 o Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4 CaOCl2 + H2SO4 CaSO4 + H2O + Cl2 o Mereaksikan KMnO4 dan HCl KMnO4 + HCl 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2 Sifat oksidator bromin yang tidak terlalu kuat. Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam larutan bromide. Reaksi : Cl2 + 2Br- Br2 +2ClDalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara : o Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida. CaOCl2 + H2SO4 CaSO4 + H2O + Cl2 Cl2 + 2Br- Br2 + 2Clo Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat. o Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2. Unsur iodine dapat dibuat dengan cara. o Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium bisilfit. 2NaIO3 + 5N4H2SO3 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2 o Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya saja bromida diganti dengan iodida. Senyawa HF dan HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF dan CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut : 2NaF + H2SO4 Na2SO4 + 2HF CaCl2 + H2SO4 CaSO4 +2HCl Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat seperti itu karena Br- atau I- akan dioksidasi oleh H2SO4. 2NaBr + H2SO4 Na2SO3 + Br2 + H2O MgI2 + H2SO4 MgSO3 + I2 + H2O HBr dan HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4. 3NaBr +H3PO4 Na3PO4 + 3HBr 3MgI2 + 2H3PO4 Mg3(PO4)2 + 6HI
Cl2, Br2 dan I2 dapat di buat dengan mereaksikan suatu halide alkali dengan asam sulfat encer dan MnO2. MnO2 + 4 H+ + 2X- Mn2+ + 2 H2O + X2 Klor dapat di buat juga dengan reaksi 2 MnO-4 + 10 Cl- + 16 H+ 2 Mn2+ + 8 H2O + Cl2 Brom dan yod dapat di buat dengan cara oksidasi bromide dan yodida dengan gas klor. Cl2 + 2 Br- 2 Cl- + Br2 Cl2 + 2 I- 2 Cl- + I2
Kegunaan Halogen
Penggunaan fluor
1. pembuatan UF6 agar dapat memisahkan 235U dan 238U dengan cara difusi atau sentrifuga. 2. pembuatan Teflon (-CF2-CF-)n , freon (CCl2F2), dan insektisida (CCl3F) 3. pembuatan sulfur heksafluorida 4. Asam flourida digunakan untuk mengukir (mengetsa) gelas. Reaksi : CaSiO3 + 8HF H2SiF6 + CaF2 + 3H2O 5. Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 ) digunakan untuk bahan campuran pasta gigi. 6. Natrium fluorida ( NaF ) untuk mengawetkan kayu. 7. Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator. 8. Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium. 9. Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC. 10. Teflon digunakan sebagai pada peralatan mesin.
Penggunaan klor
1. pembuatan plastic (PVC) 2. pembuatan pelarut untuk cat, untuk membersihkan logan dari lemak, dry cleaning, 3. pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2) 4. pembuatan senyawa organic, insektisida 5. klor dalam jumlah yang banyak digunakan dalam industri pengelantang Ca(OCl2).CaCl2.Ca(OH)2.H2O NaOCl Cl2 cair. 6. klorinasi kaleng bekas untuk mendapatkan kembali (recovery) timah. 7. pembuatan klorat (V) dan klorat (VII) di pakai sebagai bahan peledak dan bahan bajar roket. 8. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi logam tersebut. 9. Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur. 10. Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman. 11. Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu baterai. 12. Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai pengelontang ( breaching agent ) untuk kain dan kertas. ClO- + zat pewarna Cl- + zat tak berwarna 13. CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang atau kapur klor. 14. Kalsium hipoklorit ([Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
15. Kalium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api. 16. Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
Penggunaan brom
1. pembuatan 1-2 dibromometna untuk ditambah kedalam bensin 2. pembuatab senyawa organik 3. obat-obatan 4. Natrium bromide (NaBr)sebagai obat penenang saraf 5. Perak bromide(AgBr)disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi 6. Metil bromide(CH3Br)zat pemadam kebakaran 7. Etilen dibromida(C2H4Br2)ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi PbBr2
Penggunaan Iodin
1. obat-obatan 2. pembuatan zat warna 3. Quartz-Yod untuk bola lampu, NH4I untuk lensa Polaroid, AgI intuk fotografi. 4. mengidentifikasi amilum 5. Kalium Iodat(KIO3)ditambahkan pada garam dapur. 6. odoform(CHI3)merupakan zat organic 7. Perak Iodida(AgI)digunakan dalam film fotografi.