You are on page 1of 3

Kaidah Penulisan Soal Ujian Sekolah Source : http://www.anneahira.com/kaidah-penulisan-soal.

htm Ilustrasi kaidah penulisan soal Salah satu standar pendidikan yang harus dilakukan oleh guru adalah standar penilaian. Penilaian ini penting sebab terkait upaya mengetahui tingkat ketercapaian program pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya, dari hasil proses penilaian ini, maka kita dapat menindaklanjuti program yang ada. Untuk melakukan proses penilaian ini, maka kita harus membuat soal ujian. Agar soal ujian dapat disusun dengan baik, maka guru harus mengikuti kaidah penulisan soal. Dengan mengikuti kaidah atau aturan dalam penulisan soal ini, maka soal yang disusun guru benar-benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Aturan dalam penulisan soal adalah tata aturan yang harus diikuti oleh guru pada saat menyusun atau menulis soal. Kaidah ini ditentukan berdasarkan standar penilaian dalam dunia pendidikan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi penyimpangan soal yang ditulis dengan program dan tujuan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Setiap guru harus memahami aturan dalam penulisan soal. Hal ini karena tingkat keberhasilan proses sangat tergantung dan ditentukan oleh tingkatan soal yang kita berikan kepada peserta didik. Semakin tepat soal yang kita ujikan pada peserta didik, maka semakin tepat pencapaian tujuan pendidikan. Jangan sampai malah gurulah yang menjaid penyebab kegagalan dari anak didiknya. Karena si guru membuat soal ujian tak sesuai dengan apa yang diajarkan atau tak sesuai dengan kaidah yang ada. Malah seharusnya, soal yang dibuat harus selalu mengacu pada aturan dalam penulisan soal ujian. Hal ini akan memberikan banyak manfaat bagi anak didik dan juga bagi guru itu sendiri. Bagi anak didik, mengerjakan soal yang sesuai dengan aturan dalam penulisan soal akan memudahkan mereka untuk mengerjakan soal itu. Karena semua soal yang dibuat tentunya sudah disesuaikan dengan semua materi mata pelajaran yang telah disampaikan, maka sesuai dengan logika, paling tidak anak didik tak akan menemui kesulitan yang bearti dalam mengerjakan soal ujian ini. Di pihak guru, jika si anak didiknya dapat mengerjakan soal ujian yang sesuai dengan aturan dalam penulisan soal ujian maka guru dapat mengukur kemampuan anak didiknya dalam menyerap segala materi pelajaran yang telah diberikan di dalam kelas. Serta jika anak didik berhasil untuk menyelesaikan soal ujian dengan baik maka akan memberikan penghargaan dan kebanggaaan tersendiri bagi si guru. Untuk itu, memang dalam penulisan soal ujian tidak dapat dibuat dengan sembarangan. Penulisan soal ujian ini harus disesuaikan dengan aturan yang telah dibuat dalam penyusunan atau penulisan soal ujian. Dan aturan ini memang telah dibuat untuk memberikan banyak manfaat baik di pihak si anak didik maupun di pihak pengajar itu sendiri. Soal Harus Sesuai Kaidah Jika kita diperintah untuk membuat soal ujian, tentunya hal tersebut merupakan tugas yang ringan. Bukankah soal ujian itu adalah pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi pelajaran yang telah diberikan pada proses pembelajaran? Ternyata untuk membuat soal ujian tidaklah sesederhana itu. Ada beberapa aturan dalam penulisan soal yang harus kita patuhi agar soal yang kita buat layak dikerjakan. Kaidah ini harus kita ikuti sebab ini merupakan standar penulisan soal yang diberlakukan secara nasional. Beberapa Ketentuan Soal Ujian Agar soal yang kita buat sesuai dengan standar penilaian pendidikan, maka sudah seharusnya soal-soal tersebut mengikuti ketentuan atau aturan dalam penulisan soal. Dengan cara seperti ini, maka soal-soal yang dikerjakan peserta didik benar-benar sesuai. Ketentuan-ketentuan soal yang harus dibuat guru, misalnya: 1. Kalimat pertanyaan harus jelas

Pertanyaan atau soal dalam proses penilaian bukanlah untuk menjebak peserta didik. Oleh karena itu, kalimat yang digunakan untuk penyusunan pertanyaan atau soal haruslah jelas. Dalam konteks ini, guru harus dapat memberikan pertanyaan yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Guru tidak boleh, sebaiknya menghindari kalimat-kalimat yang melebar, apalagi bermakna ganda dalam kalimat soalnya. Hal ini dapat membingungkan peserta didik. Jika peserta didik bingung, maka proses penilaian tidak mencapai tujuan. Dengan memberikan pertanyaan menggunakan kalimat yang jelas maka tidak akan sampai untuk membuat anak didik mengalami kebingungan untuk menentukan jawaban untuk soal tersebut. Justru diharapkan dengan kalimat yang jelas ini, maka dapat membuat anak didik merasa mudah untuk memahami inti dari pertanyaan yang diberikan terlebih lagi dapat untuk menentukan jawaban dari pertanyaan dengan mudah. 2. Pertanyaan haruslah valid Bahwa setiap pertanyaan membutuhkan jawaban. Oleh karena itu, maka setiap pertanyaan soal harus valid. Dengan kevalidan ini, maka tingkat keterjawaban soal oleh peserta didik sangat tinggi. Dan, soal memang harus dapat dijawab. Jika soal tidak berjawab, itu artinya sama dengan pembodohan peserta didik. Apalah artinya sebuah pertanyaan jika ternyata peserta didik tidak dapat menjawab, hanya karena pertanyaan tersebut memang tidak ada jawabannya atau tidak dapat dijawab. Pada saat membuat soal, maka guru harus benar-benar teliti sehingga pertanyaan yang dibuatnya benar-benar pertanyaan yang valid. Guru tidak boleh membuat soal yang menyebabkan ambigu bagi anak didik. Hal inilah yang disebut dengan tidak adanya kevalidan di dalam soal yang telah dibuat. Soal yang seperti ini hanya akan memberikan rasa bingung dalam diri si anak untuk menentukan jawaban atau hanya dalam memahami inti dari pertanyaan yang diberikan. Untuk itu, guru harus dapat meneliti dengan jeli semua pertanyaan yang telah dibuat dalam ujian sekolah. Soal yang ada harus dalam sebuah pertanyaan yang valid dan tak memberikan rasa bingung di dalam diri anak didik nantinya. 3. Soal harus sesuai dan mengacu pada standar kompetensi lulus Soal ini dipakai untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik atas beberapa kompetensi. Anak dikategorikan berhasil jika hasil proses penilaian dapat mencapai tingkat kompetensinya. Pada setiap mata pelajaran, guru menentukan standar kompetensi lulus (SKL). SKL ini ditentukan untuk mengetahui tingkat ketuntasan peserta didik saat mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Untuk penentuan SKL ini guru mendasarkan kepada kuantitas materi pembelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik. Jika soal sesuai dan mengacu pada standar kompetensi lulus (SKL), maka hasil yang diperoleh peserta didik benar-benar menggambarkan kemampuan atau kompetensi peserta didik pada mata pelajaran tersebut. Hal inilah yang harus dipatuhi oleh setiap guru yang memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat soal ujian. Standar Kompetensi Lulus ini dibuat untuk menjadi arahan yang akan mengarahkan guru agar terus mengacu pada SKL ini. SKL dibuat dengan beberapa poin di mana setiap poin dapat untuk dikembangkan menjadi soal. Dan dengan ini maka yang harus dipahami oleh anak didik adalah inti poin dari yang ada di setiap SKL ini. dengan memahami hal ini maka akan memudahkan anak didik untuk mampu menjawab soal yang ada. Setiap poin di dalam SKL memang dapat untuk dikembangkan menjaid beraneka jenis soal yang ada. Hanya saja semua soal yang dibuat dengan mengacu pada SKL ini akan bermuara pada sebuah inti yang sama. Di sini, anak didik hanya dibutuhkan untuk memahami inti materi ini sehingga dapat untuk menjawab pertanyaan atau soal ujian dengan mudah. Terlebih saat ini SKL bukanlah sebuah hal yang dianggap rahasia. Justru SKl disebarkan kepada anak didik dengan mudah. Dengan tujuan agar anak didik pun mengetahui masalah SKl ini dan kemudian dapat untuk memperlajarinya dan juga memahami dari setiap inti materi yang ada di dalam SKL. Sekali tujuannya akan bermuara pada kemampuan dan kemudahan si anak didik untuk menjawab seluruh soal yang ada di dalam ujian. Aturan dalam penulisan soal dalam dunia pendidikan memang sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh guru. Hal ini agar proses pendidikan dan pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah dapat dievaluasi atau dinilai secara proporsional dan obyektif. Hanya dengan cara seperti ini, maka program peningkatan kualitas proses dan hasil proses benar-benar dapat kita capai sesuai harapan.

Saat ini ujian seakan dianggap sebagai sebuah momok tersendiri bagi anak didik sekolah. Karena terkadang begitu sulit untuk dipecahkan. Namun kemudian dibuatlah aturan atau kaidah penulisan soal. Dengan mengarah pada aturan ini maka diharapkan bentuk soal tak akan lagi menyulitkan anak didik sehingga mereka dapat menjawab semua pertanyaan dengan mudah dan tepat.

You might also like