You are on page 1of 16

I.

PENDAHULUAN
1. Dasar Teori Suatu hal yang tidak asing lagi bila semua manusia yang hidup didunia memiliki ciri-ciri, penampilan wajah maupun sifat-sifat yang berbeda. Perbedaan sifat-sifat dengan saudara kandung sendiri ataupun kembar siam manusia, abang, kakak, atau adik andapun tidak akan mungkin persis sama dengan anda. Pada hewan juga sama halnya bila anda perhatikan dan cermati dengan baik pada anak-anak marmut, anjing, domba pada satu prose perkawinan dan kelahiran hewan tersebut pun berbeda-beda, misalnya dapat anda diamati pada tinggi tubuh, warna bulu, dan panjang tubuh.(syamsuri,2004). Begitu juga pada tumbuhan di alam sekitar anda, Terdapat di dalam satu jenis tumbuhan yang sama, misalnya pada tanaman Durian, kita tentunya akan menjumpai bentuk buah yang berbeda-beda, begitu juga rasa dan warna kulitnya. Hal yang sama juga dijumpai pada tanaman Kantung Semar adalah tanaman yang banyak digemari dan disukai karena keindahan bunganya dan sekaligus dapat menikmati berbagai bentuk dan warna bungan yang menawan, unik dan indah.(welsh,1991) Dari berbagai contoh diatas semuanya menunjukkan bahwa didalam organisme hidup didapati/dijumpai berbagai macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah variasi. Keindahan itu juga dihadirkan karena adanya variasi. Apa, mengapa, dan bagaimana keragaman/ variasi itu ada sangat menarik untuk dipelajari apa yang menyebabkan timbulnya keragaman/variasi. Keragaman/variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran, bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut tolok ukurnya variasi dapat dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat,dsb. Ingat tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang paling tinggi sampai dengan denga yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat kontinum (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti; golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji,dsb. Ingat antara antara golongan darah dan warna tidak terdapat selisih antaranya yang dapat diukur, karena itu sifat kualitatif disebut juga diskontinum (tidak bersambung menurut derat matematis).(Campbell,1987). Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya.Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya.Berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu; Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secar turuntemurun dari satu sel ke sel lainnya. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti; intensitas cahaya, kelembaban, pH,kesuburan tanah dan kelembaban.(suryati,2008)

DAFTAR PUSTAKA
Campbell.N.A,dkk1987.Biologi.Jakarta: Erlangga.. http://www.biology.com/campbell.Bab 14. Suryati,Dotti.20011. Penuntun Praktikm Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.Agronomi Universitas Bengkulu. Syamsuri,Istamar,dkk.2004.Biologi. Jakarta: Erlangga.

Welsh, James R.1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga. Kajian Pustaka Gen adalah perintah-perintah yang membuat manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya bekerja. Gen ditemukan dalam sel-sel yang menyusun semua makhluk hidup. Gen terdiri atas suatu zat kimia yang disebut DNA. Sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dalam gen disebut sifat genetika. Fungsi utama dari banyak gen adalah menghasilkan protein yang mengaktifkan maupun menonaktifkan gen lain. Perkembangan merupakan proses yang membingungkan sebuah sistem komunikasi yang sangat rumit namun harmonis dan terkoordinasi dengan baik, melibatkan sinyal-sinyal kimia yang tidak hanya dari dalam tubuh tetapi juga dari luar tubuh. Kita kadang mengartikan istilah mutan sebagai sesuatu yang memiliki kelainan atau berbentuk tidak karuan. Namun sebenarnya kita semua adalah sejenis mutan. Mutasi (kecelakaan genetik acak) merupakan sumber utama kelainan genetik. Tanpa adanya mutasi, tidak akan ada keanekaragaman, dan tanpa keanekaragaman, tidak akan ada evolusi. Kalau bukan karena mutasi, Bumi masih dipenuhi oleh populasi massa molekul yang identik dalam sup purba. Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap

lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beberapa cara. Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat dilihat dari kenampakan yang ada (walaupun, ibu jari yang dapat dibengkokkan memperlihatkan beberapa variasi, yang mungkin menyulitkan pengamatan, tapi dengan pengamatan yang baik pasti akan dapat diketahui). Pengamatan keenam adalah pengamatan golongan darah ABO. Dari keenam ciriciri akan diketahui perbedaan dari masing-masing individu yang ada di dalam kelas. Keenam ciri-ciri yang akan diamati adalah sebagai berikut:

1. Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat 2. Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak 3. Warna mata biru dan nonbiru 4. Rambut yang tidak lurus dan yang lurus 5. Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari tangan dan tidak ada rambut 6. Golongan darah : A, B, AB, dan O Ujung telinga menggantung dan menempel adalah satu contoh dari sifat genetika. Gen untuk ujung telinga menggantung adalah dominan, sedangkan untuk ujung telinga menempel adalah resesif. Ibu jari yang melengkung termasuk sifat dominan, sedangkan ibu jari yang lurus bersifat resesif. Warna mata timbul sebagai hasil pantulan cahaya dari granula melanin yang terdapat dalam iris. Banyaknya granula melanin yang dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang memiliki genotip bb hanya mampu membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna biru. Orang homozigotik dominan BB mampu membentuk melanin dalam jumlah besar sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam. Rambut lurus merupakan sifat resesif dengan genotip tt. Sedangkan rambut keriting adalah sifat dominan dengan genotip TT. Rambut ikal mempunyai genotip Tt. Adanya rambut pada ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan tidak adanya rambut pada ruas tengah jari jari tangan merupakan sifat resesif. Pada sekitar tahun 1900-an K. Landsteiner menemukan bahwa

penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang tercampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi ada juga orang yang tidak mengalami penggumpalan darah ketika dilakukan pencampuran antara darah dan serum darah. Berdasarkan reaksi tadi, maka Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan, ialah A, B, dan O. Golongan darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB yang ditemukan oleh dua mahasiswa Landsteiner pada tahun 1902 yaitu A. V. von Decastello dan A. Sturli. Dikatakan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi atau aglutinin yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua macam antigen, yaitu antigen-A dan antigen-B. Zat antinya dibedakan atas anti-A dan anti-B.

Tabel hubungan antara golongan darah (fenotip) seseorang dengan macam antigen dan zat anti Golongan (fenotip) O A B AB darah Antigen eritrosit A B A dan B dalam Zat anti dalam serum/plasma darah anti-A dan anti-B ( dan ) anti-A () anti-B () -

Hasil dan pembahasan Judul dari praktikum yang dilakukan pada hari Kamis, 29 September 2011 adalah keanekaragaman pada manusia. Tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah mengetahui keanekaragaman fenotip pada manusia melalui pengamatan fenotip. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah cakram genetika, ujung daun telinga, ibu jari tangan, warna mata, rambut, ruas tengah jari tangan, dan golongan darah. Langkah kerja yang dilakukan selama praktikum adalah menentukan ciri-ciri fenotip yang terdapat dalam cakram genetika, setelah mendapatkan nomor indeks keragaman untuk diri sendiri lalu dibahas bersama satu kelas untuk mendapatkan data dari teman yang lain. Setelah didapatkan data dari teman-teman sekelas lalu dibuat tabel pengamatan. Tabel pengamatan: No. Nama Indeks keragaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hani Sukma Ratri Aseri Nani Miarti Lina Murtini 94 85 88 85 88 85 84 126 Dagu panjang Tahi lalat di bibir atas Tulang hidung menonjol Mata lebar Alis tebal Alis tipis Ada tahi lalat di bawah bibir Keterangan

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Munji Ade Catur Leni Anwar Ani Ardisa Dita Febrian Rini Afi Latifa Fitria Nurani Ike Tiwi Anisa Ratria Diah Revi Firdiawan Kristin Citra Dhanu Mutmainah Neni Andriyono Khoirotun Hilarius Anggi Miftahudin Yulianti

96 88 92 30 59 58 96 94 94 96 88 92 24 87 85 114 50 125 86 93 28 88 84 120 96 124 124 88 32 32 96 128

Ada tahi lalat di bawah alis kiri Lebih pendek Ada tahi lalat di bawah hidung Lebih tinggi Dagunya tidak panjang Alis tipis Bulu mata lentik Tidak ada tahi lalat Mata sipit Kulit putih Lebih tinggi Tidak ada tahi lalat Lebih pendek Alis tipis -

41.

Yuli Subekti

86

Kulit lebih gelap

42.

Minarti

113

Dari tabel pengamatan ditemukan bahwa setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda, walaupun ada individu yang memiliki nomor indeks sama pada cakram genetika namun tetap ada perbedaan yang dapat diamati dari fenotipnya. a. Indeks keragaman nomor 24 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 24 adalah Fitria. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 24 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. b. Indeks keragaman nomor 28 Orang ynang memiliki indeks keragaman nomor 28 adalah Firdiawan. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 28 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. c. Indeks keragaman nomor 30 Orang ynang memiliki indeks keragaman nomor 30 adalah Leni. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 30 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. d. Indeks keragaman nomor 32 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 32 adalah Hilarius dan Anggi. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 32 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. e. Indeks keragaman nomor 50 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 50 adalah Anisa. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 50 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. f. Indeks keragaman nomor 58

Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 58 adalah Ani. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 58 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. g. Indeks keragaman nomor 59 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 59 adalah Anwar. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 59 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah AB. h. Indeks keragaman nomor 84 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 84 adalah Lina dan Citra. Ciriciri dari indeks keragaman nomor 84 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Lina dan Citra memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Lina dan Citra tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Lina memiliki sedangkan Citra tidak memiliki tahi lalat dibawah bibir. i. Indeks keragaman nomor 85 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 85 adalah Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 85 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A. Walaupun Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Sukma memiliki tahi lalat di bibir atas, Aseri memiliki mata yang lebar, Miarti memiliki alis yang tipis, dan Ike memiliki mata yang sipit. j. Indeks keragaman nomor 86 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 86 adalah Diah dan Yuli Subekti. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 86 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. Walaupun Diah dan Yuli Subekti memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Diah dan Yuli Subekti tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu tahi lalat di bawah bibir

Diah memiliki warna kulit putih, sedangkan Yuli Subekti memiliki kulit yang lebih gelap. k. Indeks keragaman nomor 87 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 87 adalah Nurani. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 86 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah AB. l. Indeks keragaman nomor 88 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 88 adalah Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 88 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Ratri memiliki tulang hidung yang menonjol, Nani memiliki alis yang tebal, Ade memiliki tubuh yang lebih pendek daripada Kristin, Afi memiliki bulu mata yang lentik, Kristin bertubuh lebih tinggi daripada Ade, dan Khoirotun memiliki alis yang tipis. m. Indeks keragaman nomor 92 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 92 adalah Catur dan Latifa. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 92 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Catur dan Latifa memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Catur dan Latifa tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Catur memiliki tahi lalat di bawah hidung, sedangkan Latifa tidak memiliki tahi lalat di bawah hidung. n. Indeks keragaman nomor 93 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 93 adalah Revi. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 93 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A. o. Indeks keragaman nomor 94 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 94 adalah Hani, Dita, dan Febrian. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 94 adalah memiliki telinga tidak

melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. Walaupun Hani, Dita, dan Febrian memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Hani, Dita, dan Febrian tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Hani memiliki dagu yang panjang, Dita tidak memiliki dagu yang panjang, sedangkan Febrian berjenis kelamin laki-laki. p. Indeks keragaman nomor 96 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 96 adalah Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan Miftahudin. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 96 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan Miftahudin memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan Miftahudin tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Munji memiliki tahi lalat di bawah alis kiri, Ardisa memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada Mutmainah, Rini memiliki alis yang tipis, Mutmainah memiliki tubuh yang lebih pendek daripada Ardisa, sedangkan Miftahudin berjenis kelamin laki-laki. q. Indeks keragaman nomor 113 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 113 adalah Minarti. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 113 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A. r. Indeks keragaman nomor 114 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 114 adalah Tiwi. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 114 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. s. Indeks keragaman nomor 120 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 120 adalah Dhanu. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 120 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. t. Indeks keragaman nomor 124

Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 124 adalah Neni dan Andriyono. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 124 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. u. Indeks keragaman nomor 125 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 125 adalah Ratria. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 125 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A. v. Indeks keragaman nomor 126 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 126 adalah Murtini. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 126 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. w. Indeks keragaman nomor 128 Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 128 adalah Yulianti. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 128 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.

Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif. Warna mata yang berwarna nonbiru termasuk sifat yang dominan dan kebanyakan dimiliki oleh orang Asia, sedangkan warna mata biru termasuk sifat resesif. Orang yang memiliki rambut lurus termasuk orang yang memiliki sifat gen resesif (biasanya disimbolkan tt), sedangkan orang yang berambut tidak lurus (ikal disimbolkan dengan Tt dan keriting disimbolkan dengan TT) memiliki sifat gen dominan. Adanya rambut pada ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan orang yang tidak memiliki rambut pada ruas tengah jari tangan termasuk dalam orang yang memiliki sifat resesif terhadap rambut pada ruas tengah jari tangan. Golongan darah

dibedakan menjadi empat, yaitu golongan darah A, B,AB, dan O. Golongan O biasanya disebut donor universal karena dapat mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah sama atau bergolongan darah lain. Orang yang bergolongan darah O biasanya lebih banyak dijumpai daripada orang yang bergolongan darah lainnya. Sedangkan Golongan darah AB disebut resipien universal (golongan darah yang dapat menerima donor dari gologan darah lainnya), golongan darah AB biasanya lebih jarang dijumpai daripada golongan darah lainnya. Keanekaragaman pada manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk manusia kembar. Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.

VI. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan Praktikum Biologi yang berjudul keanekaragaman pada manusia, dapat diketahui bahwa setiap individu memiliki perbedaan dan perbedaan tersebut dapat diamati melalui fenotip. Walaupun ada beberapa orang yang memiliki indeks keragaman yang sama, namun masih dapat dibedakan melalui pengamatan fenotip. DAFTAR PUSTAKA Al, Suyitno, dkk. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Biologi Umum (untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY. Brookes, Martin.2008. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta: Erlangga. Claybourne, Anna. 2005. Pengantar Gen dan DNA. Klaten: Pakar Raya. Suryo. 1996. Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. . 2008. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA I. Landasan Teori Keanekaragaman merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan bermacammacam suatu benda yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur danlainnya. Pada dasarnya semua makhluk hidup memiliki keanekaragaman.

Keanekaragaman makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup. Keanekaragaman ada yangterjadi secara alami dan ada juga yang terjadi secara buatan. Keanekaragaman alami merupakan keanekaragaman yang terjadi akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu denganligkungannya. Sedangkan keanekaragaman buatan adalah keanekaragaman yang terjadi secara buatan, misalnya dengan hibridisasi atau persilangan. Penyelidikan tentang hereditas pada manusia lebih rumit dibandingkan dengan pada hewan dan tumbuhan, karena banyak faktor pembatas yang perlu di pertimbangkan, antara lain : jumlah keturunan yang sedikit, dan juga batasan nilai moral dan etika serta rasa enggan untuk di selidiki. Namun demikian, kita dapat menyelidiki keanekaragaman pada manusia dari keanekaragaman suatu populasi. Tidak ada pula individu yang tepat sama, sekalipun pada sepasang kembar identik. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Faktor lain yang menyulitkan penyelidikan terhadap hereditas manusia adalah fakta banyaknya perkawinan antar ras pada nenek moyangnya, sehingga sulit untuk menyelidiki sifat-sifat asli pada manusia. Berbagai sifat pada manusia diwariskan secara filogeni, sehingga variasinya cukup luas, seperti warna kulit, tinggi badan, kecerdasan, sidik jari, dan lain-lain.

II.

Tujuan 1. Mengamati variasi sifat manusia , khususnya sifat-sifat fisik (fenotif) 2. Membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas. 3. Membuat model cakram genetika berdasarkan hasil pengamatan.

III.

Metode Kerja 1. Praktikum ini dilakukan setiap kelompok terdiri dari 5 orang ( terdiri dari wanita dan pria ) 2. Mengamati sifat-sifat yang tampak pada setiap anggota kelompok 3. menuliskan hasil pengamatan pada tabel , dan menentukan kemungkinan genotip dan sifat tersebut dengan mengingat sifat dominan dan resesifnya masing-masing anggota kelompok. 4. Membuat cakram genetika berdasarkan pengamatan dari karakteristik anggota kelompok dengan setiap individu dalam kelompok diberi warna yang berbeda.

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan

4.2 Pembahasan Dalam pembahasan kali ini membahas tentang keanekaragaman pada manusia dengan tujuan Mengamati variasi sifat pada manusia, khususnya sifat-sifat fisik (fenotip), membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas, membuat model cakram genetika berdasarkan hasil pengamatannya. Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka

No

Ciri yang diamati

Anggota kelompok 1. Ika 2. Indri p s pp bb kk IL 3. Bilqis 4. Vera P S QBb Kk Lp s pp bb kk L5. Nissa P s Q Bb kk ll

1 2 3 4 5 6

Jenis kelamin kemampuan menggulung lidah Lesung pipi Ibu jari yang bisa dibenkokan Bentuk rambut Tapak kaki

p pp pp bb Kk L-

7 Cuping telinga BB Bb BB Bb BB Bb BB BB BB Bb 8 Tinggi badan Tt Tt Tt TT Tt tt 9 Golongan darah O o B B O kembar identik / kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dalam praktikum ini, variasi fenotip yang diamati dari 5 orang praktikan meliputi jenis kelamin, kemampuan menggulung lidah, lesung pipi, ibu jari, rambut, telapak kaki, cuping telinga, tinggi badan, golongan darah. Hasil yang diperoleh dibuat dalam bentuk cakram genetik, sehingga kita bisa melihat diantara individu ada yang memiliki fenotipe yang sama atau bahkan berbeda, diantaranya yaitu jenis kelamin memiliki persamaan karena kelompok kami semuanya

perempuan,kemudian mkemampuan untuk menggulung idah ada 4 orang yang bias menggulung lidah dan 1 orang yang tidak bisa mengulung lidah, kemudian , kemudian yang

mempunyai lesung pipi 2 orang dan yang tidak mempunyai lesung pipi 3 orang, kemudian kemampuan membengkokan ibu jari semua anggota kelompok kami tidak mampu untuk membengkokan , bentuk rambut semua anggota kelompok kami memilki rambut yang lurus, kemudian bentuk telapak kaki yang lelper 3 orang, dan yang melengkung 2 orang, keadaan cuping telinga dari kelompok kami menyatakan semuanya bebas, kemudian tinggi badan hanya satu orang yang mempunyai tinggi badan tinggi, dan yang 4 orang memiliki badan yang pendek, dan memiliki golongan darah bervariasi yaitu yang memiliki golongan darh B 2 orang, dan golongan darah O3 0rang. Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik (seperti bentuk rambut dan lesung pipi, dll) bisa membantu kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya . Masing-masing dari kita, individu unik, dikenal sebagai manusia yang senantiasa berbeda dari yang lain. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan yang praktikan yang lainnya, dalam hal sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga perbedaan Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif. Orang yang memiliki rambut lurus termasuk orang yang memiliki sifat gen resesif (biasanya disimbolkan tt), sedangkan orang yang berambut tidak lurus (ikal disimbolkan dengan Tt dan keriting disimbolkan dengan TT) memiliki sifat gen dominan.. Golongan darah dibedakan menjadi empat, yaitu golongan darah A, B,AB, dan O. Golongan O biasanya disebut donor universal karena dapat mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah sama atau bergolongan darah lain. Orang yang bergolongan darah O biasanya lebih banyak dijumpai daripada orang yang bergolongan darah lainnya. Sedangkan Golongan darah AB disebut resipien universal (golongan darah yang dapat menerima donor dari gologan darah lainnya), golongan darah AB biasanya lebih jarang dijumpai daripada golongan darah lainnya. Keanekaragaman pada manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk manusia kembar. Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.

Cakram genetika menggambarkan variasi dan keragaman dari setiap individu, variasi tersebut dibedakan atas warna dari setiap individu yang diamati, cakram genetika memudahkan pengamatan dalam menyimpukan variasi yang dihasilkan dan memudahkan dala proses pembacaannya.

V. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan dalam anggota kelompok genetika kami yaitu kelompok 1 itemukan persamaan dan perbedaan variasi sifat khususnya sifat-sifat fisik yang terlihat. Setiap praktikan memiliki karaktersitik sifat fisik yang berbeda. Meskipun terdapat persamaan, pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama pun kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya variasi sifat yang memperkaya keanekaragaman manusia.

VI.

DAFTAR PUSTAKA kristinagustina www.blogspot/2012/03/keanekaraman pada manusia .html 04/11/2012 http://genit-lagi.blogspot.com/2012/05/keanekaragaman-pada-manusia.html 04/11/2012 http://www.scribd.com/doc/52984887/dasar-Teori-Laporan-Genetika 04/11/2012

You might also like