1. Pengertian shalat muakad Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang dikuatkan (selalu dikerjakan Rasulullah dan jarang ditinggalkannya). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad: 1) Tidak didahului adzan dan iqomah 2) Dileksanakan secara munfarid (sendirian) kecuali shalat sunnah idain 3) Dimulai dengan niat sesuai dengan jenis shalatnya 4) Dilaksanakan dengan dua rakaat salam 5) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan shalat wajib 6) Bacaan sunnah ada yang dibaca sirri (berbisik): shalat dhuha dan shalat sunnah rawatib dan ada yang dibaca jahr (keras): shalat sunnah idain. 2. Macam-macam shalat sunnah muakad a) Shalat sunnah rawatib Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu baik dikerjakan sebelum shalat fardhu ataupun sesudahnya. Yang sering disebut shalat qobliyah (sebelum), shalat badiyah (sesudah). Yang termasuk shalat sunnah rawatib Menurut kesepakatan semua ulama 1) Dua rakaat sebelum shalat subuh Dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Nabi, sebagai berikut: . . . Artinya: dari Aisyah r.a.. tidak ada shalat sunnah yang dipentingkan oleh Nabi SAW selain dua rakaat sebelum subuh (shalat fajar). (H.R. Al-Bukhari: 1093) 2) Dua rakaat sebelum shalat dzuhur 3) Dua rakaat sesudah shalat dzuhur 4) Dua rakaat sesudah shalat maghrib 5) Dua rakaat sesudah shalat isya Keutamaan shalat sunnah rawatib: 1. Keutamaan shalat sunnah sebelum subuh Dijelaskan oleh hadits sebagai berikut: Yang artinya: dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW. Beliau telah bersabda, dua rakaat sebelum fajar itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya. (HR. Muslim) 2. Keutamaan shalat sunnah dzuhur baik qabliyah maupun badiyah dan shalat sunnah sesudah shalat maghrib dan sesudah isya Dijelaskan dalam hadits, yang artinya sebagai berikut: siapa yang shalat sehari semalam dua belas rakaat, maka dibangunlah bagimya sebuah rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudah dzuhur, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya dan 2 rakaat sebelum subuh. (HR. Turmudzi). b) Shalat sunnah malam Shalat sunnah malam adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat isya sampai terlihat fajar. Macam-macam shalat sunnah malam 1. Shalat witir Shalat witir adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari setelah shalat isya hingga terbitnya fajar dengan jumlah rakaat yang ganjil, paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat. Dan Shalat witir sebagai penutup dari seluruh shalat malam. Sholat witir menurut Syafi'i, Hambali dan Maliki hukumnya adalah sunnah muakkadah sementara menurut Hanafi hukumnya wajib. Dasar Pengambilan Khulashotul Kalam halaman 112
Cara pelaksanaan shalat witir a. Tiap-tiap dua rakaat salam dan yang terakhir satu rakaat salam. b. Shalat witir dilaksanakan tiga rakaat maka tidak tidak usah membaca tasyahud awal 2. Shalat Tahajjud Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari. Waktu yang paling baik ialah dilaksanakan sesudah bangun tidur setelah shalat isya sepertiga malam yang terakhir. Jumlah bilangan rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Allah berfirman: surat al-isra: 79 _. _,l .>. ., !. ,l _.s ,.-,, ,, !.!1. :.>: __ dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji. 3. Shalat tarawih Shalat sunnah tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, pada bulan ramadhan. Waktunya setelah melaksanakan shalat isya sampai menjelang subuh. Bilangan rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat dan ada yang 8 rakaat c) Shalat Sunnah Idain Kata idain berarti dua hari raya, yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Shalat idain adalah shalat sunnah yang dilakukan karena datangnya hari raya idul fitri atau idul adha. Shalat idul idul fitri di laksanakan pada tanggal 1 syawal, sedangkan shalat idul adha di laksanakan pada tanggal 10 dzulhijjah. Shalat idain disyariatkan pada tahun pertama hijriyah. Hal-hal yang di sunnahkan dalam shalat ied a. Membaca takbir. b. Mandi, berhias, memakai pakaian yang paling bagus, dan memakai wangi-wangian. c. Makan sebelum shalat idul fitri, sedangkan untuk idul adha makannya sesudah pulang dari shalat ied. d. Berangkat menuju ke tempat shalat ied dan pulangnya dengan jalan yang berbeda. Hal-hal yang di sunnahkan pada waktu shalat ied a. Dilaksanakan secara berjamaah b. Takbir tujuh kali setelah membaca doa iftitah sebelum membaca surat alfatihah pada rakaat pertama. Pada rakaat kedua takbir lima rakaat sebelum membaca surat al-fatihah selain dari takbir pada waktu berdiri. c. Mengangkat tangan setiap kali takbir d. Membaca tasbih di antara beberapa takbir e. Membaca surat Al-Ala setelah surat Al-fatihah pada rakaat pertama dan surat Al- ghasyiyah. d) Shalat Tahiyatul Masjid Tahiyatul masjid berarti penghormatan masjid, shalat tahiyatul masjid berarti shalat yang dikerjakan untuk menghormati masjid. Masjid adalah tempat manusia bersemabah sujud kepada Allah, semua kegiatan dimasjid menggunakan nama Allah makanya masjid disebut Baitullah. Demikian mulyanya sehinnga islam mensyariatkan shalat tahiyatul masjid, Rasulullah bersabda: . Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, hendaklah ia shalt dua rakaat sebelum duduk. (HR.Abu Dawud dari Abi Qatadah : 395) Tata cara dalam melakukan shalat tahiyatul masjid a) Rukun shalat tahiyatul masjid sama dengan rukun shalat pada umumnya. b) Syarat sah shalat tahiyatul masjid sama dengan shalat yang lain, ditambah satu lagi yakni dilakukan di masjid. Tidak sah jika dilakukan diluar masjid. c) Shalat tahiyatul masjid dilaksanakan sebanyak dua rakaat. d) Bacaan-bacaan shalat tahiyatul masjid sama dengan shalat yang lain, hanya niatnya saja yang berbeda B. SHALAT SUNNAH GHAIRU MUAKAD 1. Pengertian shalat sunnah ghairu muakad Shalat sunnah ghairu muakad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan (kadang dikerjakan Rasulullah dan kadang tidak dikerjakannya) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad: a) Tidak didahului adzan dan iqomah b) Dileksanakan secara munfarid (sendirian) c) Dilaksanakan dengan dua rakaat salam d) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan shalat wajib e) Bacaantidak di nyaringkan f) Memulai shalat di awali dengan niatnya masing-masing. 2. Macam-macam Shalat Sunnah Ghairu Muakad a. Shalat sunnah rawatib Ada beberapa shalat sunnah rawatib yang merupakan sunnah ghairu muakkad, yaitu: MADZHAB RAKAAT Hanafi 4 rakaat sebelum dan sesudah dhuhur dan 4 rakaat sebelum ashar Syafii b. Shalat Dhuha Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni ketika matahari terbit setinggi tombak sampai menjelang waktu dhuhur. Hukum mengerjakan shalat dhuha adalah sunnah. Shalat dhuha memiliki keutamaan yang besar bagi pelakunya sehingga rasulullah menganjurjkan para sahabat dan seluru kaum muslim untuk melaksanakannya. Bilangan rakaat shalat dhuha Shalat dhuha diikerjakan sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas rakaat. Tata Cara Shalat Dhuha Tata cara shalat dhuha sama dengan shalat lainnya. Hanya saja pada rakaat pertama dianjurkan membaca surat Al-fatihah kemudian surat Asy-Syams sedangkan rakaat surat Al-fatihah lalu surat ad-dhuha. Jika belum hafal boleh menggunakan surat apa saja.