You are on page 1of 7

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI A. Evolusi Pembukuan Pencatatan Berpasangan 1.

Sejarah Awal Akuntansi Sistem pencatatan akuntansi berada sejak 3000 BC, diantaranya: a. Peradaban kaldea- Babilonia,Asiria dan Samaria. Pembentukan sistem pemerintahan pertama di dunia , sistem bahasa tertua dan pembuat catatan usaha tertua. b. Peradaban Mesir dimana terbentuk poros berputarnya keuangan dan departemen. c. Peradaban China dengan akuntansi pemerintahan pada Dinasti Chao

d. Peradaban Yunani ,dimana diperkenalkan sistem akuntansi pertanggung jawaban. e. Peradaban Roma dengan pembayaran pajak sesuai laporan keuangan dan hak sipil sesuai tingkat kekayaan prakondisi menurut A.C Littleton menyebutkan yakni : 1. Seni menulis , karena pembukuan adalah suatu pencatatan 2. Aritmetika , karena terdiri dari perhitungan-perhitungan sederhana 3. Kekayaan Pribadi, karena terdiri dari fakta atas hak kekayaan 4. Uang, karena transaksi harus dapat direduksi dalam denominator umum 5. Kredit, diperlukan untuk transaksi yang belum selesai dicatat pada saat kejadian 6. Perniagaan, agar usaha dapat diorganisasikan dalam suatu system. 7. Modal, karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit tidak mungkin. 2. Kontribusi Luca Pacioli Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada umumnya diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya terdapat dua buah bab-de Computis et Scripturis-yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utangutangnya. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia berkata, Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika Anda membuat seorang kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor. Tiga buku digunakan disini : sebuah memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.

3. Perkembangan pembukuan berpasangan. Chusing menggambarkan secara garis besar perkembangan pembukuan berpasangan antara lain: a. Sekitar abad ke 16 perubahan dibuat dalan teknik pembukuan

b. Evolusi praktek laporan keuangan c. Penerapan sistem berpasangan diperluas dalam tipe organisasi yang lain

d. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda e. f. g. h. i. Adanya east India compeny, metode perlakuian aset tetap Depresiasi kekayaan diperlakukan sebagai barang dagangan yang tidak terjual Akuntansi kos hadir dalam abad ke 19 akibat revolusi industri perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran dimuka dan akrual prekembangan laporan dana dan metode-metode akuntansi.

B. Perkambangan prinsip-prnsip akuntansi di Amerika Serikat Di Amerika Serikat , dilakukan pengujian dan analisa pada prinsip dan teori akuntansi yang berkembang melalui 4 fase yakni : 1. Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933) Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik dominan yang dimainkan oleh korporasi industri stelah 1900. Penyebaran kepemilikan saham memberi peluang bagi manajemen untuk mengendalikan bentuk dan isi pengungkapan akuntansi. Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi sbb: a. Sebagian besar teknik akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis.

b. Pusat perhatian pada penentuan penghasilan kena pajak dan minimisasi pajak penghasilan. c. Teknik yang diadopsi adalah untuk meratakan pendapatan

d. Penghindaran dari masalah-masalah kompleks dan solusi berdasarkan kebijakan dianut. e. Perbedaan perlakuan teknik akuntansi dari perusahaan yang berbeda untuk masalah yang sama.

2. Fase Kontribusi Institusi (1933-1959) Fase ini ditandai dengan timbulnya badan/institusi dan peningkatan peranannya dalam pengembangan prinsip akuntansi,yang didalam nya merupakan pembentukan SEC, persetujuan prinsip-prinsip umum oleh AIA dan peran baru committee Accounting Procedures sbb:

a.

Tahun 1934 Kongres membentuk Securities and Exchange Commision (SEC) untuk melaksanakan berbagai peraturan investasi federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal, informasi, metode-metode, yang harus ditunjukan dalam laporan keuangan.

b.

Adanya usulan agar The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mulai melakukan kerjasama dengan bursa saham sehingga standar yang ditetapkan dalam laporan keuangan dapat sesuai dengan eksekutif perusahaan dan akuntan sesuai dengan praktek yang ada. Alternatif yang lebih praktis ini menyebabkan metode akuntansi berkembang secara luas dan konsisten.

c.

Setelah berdirinya American Accounting Association (AAA) yang banyak mengkritik SEC maka AICPA memutuskan untuk memberdayakan Committee Accounting Procedure (CAP) menerbitkan Accounting Research Bulletins (ARBs). Adanya praktek-praktek akuntansi yang banyak dikritik, isu-isu yang tidak populer, kegagalan untuk mengembangkan pernyataan menyeluruh tentang prinsip akuntansi menyebabkan konflik antara SEC dengan CAP.

3. Fase Kontribusi Profesional (1953-1973) Komite Khusus tentang Program Riset mengusulkan pembubaran CAP dan departemennya yang diterima oleh AICPA dan kemudian didirikan Accounting Principle Board (APB) dan The Accounting Research Division (ARD) untuk meneliti tentang isu-isu yang merupakan prinsipprinsip akuntansi yang diterima umum. APB kemudian menerbitkan berbagai pendapat untuk membahas isu-isu kontroversial , namun upaya tersebut tidak berhasil sehingga APB diserang dan dikritik karena opini yang bersifat kontroversial termasuk tentang akuntansi pensiun, alokasi pajak penghasilan, kredit pajak investasi, akuntansi untuk penggabungan usaha dan goodwill. 4. Fase Politisasi (1973-sekarang) Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politis. Dalam situasi tersebut FASB mengindikasikan proses penetapan standar akuntansi sebagai proses demokratik. Proses penetapan standar akuntansi tidak hanya didasarkan kebutuhan pemakai tetapi juga mempertimbangkan beberapa perspektif yang dapat mempresentasikan seluruh konstituensi. Juga ditekankan agar Pemerintah federal dan Kongres harus berada pada kepentingan umum dengan mempertahankan dan meningkatkan akuntabilitasnya dimata publik.

C. Akuntansi dan Kapitalisme

Akuntansi dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi dengan adanya klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah suatu hal yang vital di dalam perkembangan dan evolusi dari kapitalisme. Max Weber menekankan argumentasi sebagai berikut : Organisasi modern yang rasional dari perusahaan kapitalistis tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dua faktor penting didalam perkembangannya : pemisahan bisnis dari rumah tangga dan berkaitan erat dengannya, pembukuan yang rasional. Hubungan antara akuntansi dan kapitalisme ini selanjutnya dikenal sebagai tesis atau argumen Sombart. Ia mengemukakan bahwa transformasi aktiva menjadi nilai-nilai abstrak dan ekspresi kuantitatif dari aktivitas bisnis, dan akuntansi yang sistematis dalam bentuk pembukuan pencatatan berpasangan membuat adanya kemungkinan untuk seorang wirausahawan yang kapitalis untuk merencanakan, melakukan, dan mengukur dampak dari aktivitas yang ia lakukan serta melakukan pemisahan dari pemilik dan bisnis itu sendiri, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan. Empat alasan berikut ini umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari pencatatan berpasangan di dalam ekspansi ekonomi : a. Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru atas kehidupan ekonomi. b. Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya perbaikan dari perhitungan-perhitungan ekonomis. c. d. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang sistematis. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan dan manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar dengan saham gabungan. Yamey mengindikasikan bahwa para usahawan di abad ke-16 sampai dengan abad ke- 18 tidak pernah menggunakan pembukuan dengan pencatatan berpasangan untuk melacak laba dan modalnya, namun hanya menggunakannya untuk mencatat suatu transaksi. Ia mengatakan : sistem pencatatan berpasangan hanyalah menambahkan sedikit dari pemberian kerangka kerja di mana data akuntansi dapat ditempatkan dan sementara datanya dapat diatur, dikelompokkan, dan dikelompokkan ulang kembali. Sistem tidak dengan sendirinya menentukan rentang dari data yang harus dimasukan kedalam satu aturan tertentu, maupun memaksakan adanya pola tertentu dalam pengurutan internal dan pengurutan ulang data.

D. Relevansi Sejarah Akuntansi Sejarah akuntansi penting bagi pedagogi, kebijakan, dan praktik akuntansi. Sejarah memungkinkan kita untuk dapat lebih baik memahami masa kini dan meramalkan atau mengendalikan masa depan kita. Berkaitan dengan pedagogi, sejarah akuntansi dapat sangat berguna untuk memberikan pemahaman dan apresiasi yang lebih baik mengenai bidang akuntansi dan evolusinya sebagai satu ilmu sosial. Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah akuntansi terhadap pedagogi diuraikan dibawah ini : Pertama-tama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan selama berabadabad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai warisan intelektual yang mereka miliki. Kedua, adanya impor keunggulan-keunggulan pemikiran, kontribusikontribusi besar pada literatur, dan studi-studi positif yang penting mungkin saja akan hilang, terfragmentasikan, atau dipelajari secara tidak sempurna di dalam jangka waktu yang lebih panjang kecuali jika mereka telah didokumentasikan dan digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki keahlian sejarah. Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan interpretasi dari sejarah perkembangan pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris saat ini akan berisiko mendasarkan investigasi yang mereka lakukan pada klaim-klaim atas masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar. Berkaitan dengan praktik akuntansi, sejarah akuntansi dapat memberikan penilaian yang lebih baik atas praktik-praktik yang berlaku dengan melakukan perbandingan terhadap metodemetode yang pernah digunakan di masa lalu. E. Isu-isu Akuntansi Internasional a. Pengertian akuntansi internasional Konsep akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas satu kumpulan prinsipprinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah untukmendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional. Dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara. Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP) yang diterima di seluruh dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan

dapat diberlakukan di seluruh negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem internasional. Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi : 1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktikpraktik pelaporan. 2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara. 3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan. Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai akibatnya,terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut : 1. Teori universal atau dunia 2. Teori multinasional 3. Teori komparatif 4. Teori transaksi-transaksi internasional 5. Teori translasi

You might also like