You are on page 1of 3

Prosiding Konferensi Nasional Sains dan Aplikasinya Tahun 2011

Rancang Bangun Alat Eksperimen Hukum Boyle & Gay-Lussac sebagai Alat Bantu Pembelajaran Teori Kinetik Gas
1IRFAN

SYAFAR FAROUK, DIAN SYAH MAULANA, HALIMATUSSADIYAH, & MADA SANJAYA WS


Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

1Jurusan

Jl. A.H. Nasution 105 Bandung 40614 Tlp. 022-7800525 faks.022-7803936. E-mail: irfan.s.farouk@gmail.com & madasws@gmail.com

ABSTRAK
Dalam makalah ini, disajikan percobaan sederhana untuk melakukan studi kuantitatif tentang materi teori kinetik gas. Alat ini coba membuktikan hukum Boyle & Gay-lussac. Dalam hukum Boyle dijelasakan bahwa tekanan berbanding terbalik dengan volume. Keadaan ini diukur dalam ruangan tertutup dengan temperatur konstan. Sedangkan hukum Gay-lussac menjelaskan bahwa volum berbanding lurus terhadap temperatur pada tekanan konstan. Untuk melakukan eksperimen teori kinetik gas ini telah dibuat sebuah alat dengan desain yang sederhana dan mudah untuk dibuat. Alat ini dapat digunakan sebagai standar kompetensi eksperimen fisika untuk mempelajari tentang teori kinetik gas pada mata pelajaran fisika di sekolah menengah. Kata kunci: teori kinetic gas, hukum Boyle & Gay-Lussac, percobaan sederhana.

ABSTRACT
In this paper show a simple experiment for doing kuantitative study about teory of kinetic gas. This tool will proof Boyle & Gay-lussacs law. In the Boyles law to clear up that preassure is not equal with volume. This condition measure in the close room with constant temperature. And Gay-lussacs law to clear up that volume is equal to temperature in the constant preassure. For doing this experiment made a tool with simple design and easy. This tool can use as standard physic experiment competency for study about kinetic gas theorm in the physic lesson for senior hight school. Keywords: kinetic gas theorm, Boyle & Gay-lussacs law, simple experiment.

1. PENDAHULUAN
Pada proses isobarik, tekanan gas tetap, sedangkan volume dan temperatur gas berubah. Demikian juga dalam proses isokhorik dan isotermal, terdapat satu variabel atau besaran gas yang berada dalam keadaan tetap, sedangkan kedua variabel gas lainnya berubah. Bagaimanakah jika ketiga besaran yang menyatakan keadaan gas tersebut (tekanan, volume, dan suhu) berubah? Dari ketiga hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas yang didapatkan dari Hukum Boyle dan Hukum Gay-Lussac dapat diturunkan suatu persamaan yang disebut persamaan keadaan gas ideal[1]-[3]. Secara matematis, persamaan keadaan gas ideal dinyatakan dengan persamaan (1)

(2) Oleh karena setiap proses yang dilakukan pada gas berada dalam ruang tertutup, jumlah molekul gas yang terdapat di dalam ruang tersebut dapat ditentukan sebagai jumlah mol gas (n) yang jumlahnya selalu tetap. Anda tentu sudah mengetahui bahwa mol adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan massa suatu zat dalam gram yang besarnya sama

Irfan Syafar Farouk, dkk

dengan jumlah molekul zat tersebut. Dengan demikian, persamaan keadaan gas ideal dapat dituliskan menjadi (3)

dengan: n = jumlah mol gas, R = tetapan umum gas = 8,31 103 J/kmolK (SI) = 8,31 J/molK, p = tekanan (N/m2), V = volume (m3), dan T = temperatur (K). Dari definisi mol zat yang menyatakan bahwa n = m/Mr . Persamaan (3) dapat dituliskan menjadi ( ) (4)

Anda telah mempelajari bahwa massa jenis suatu zat adalah perbandingan antara massa dengan volume zat tersebut. Oleh karena itu, dari Persamaan (4) dapat diperoleh persamaan massa jenis gas (5) Menurut prinsip Avogadro, satu mol gas mengandung jumlah molekul gas yang sama. Jumlah molekul gas ini dinyatakan dengan bilangan Avogadro (NA) yang besarnya sama dengan 6,02 1023 molekul/mol. Dengan demikian, Persamaan (4) dapat dinyatakan menjadi ( ) (6)

dengan: N = Banyak partikel gas, dan NA = Bilangan avogadro = 6,02 1023 molekul/mol Oleh karena nilai pada Persamaan (6) merupakan suatu nilai tetapan yang disebut konstanta Boltzmann, k, di mana k = 1,38 1023 J/K maka persamaan keadaan gas ideal dapat juga dituliskan menjadi persamaan berikut[3]. (7)

2. EKSPERIMEN 2.1. Desain Alat

Gambar 1. Sistem eksperimen Boyle & Gay-lussac

Prosiding Konferensi Nasional Sains Dasar dan Aplikasinya Tahun 2011

Eksperimen Hukum Boyle & Gay-Lussac


Dalam eksperimen ini digunakan beberapa alat-alat sederhana, diantaranya: 1. 2. 3. 4. Tabung stainlees Suntikan Thermometer Millimeter blok 5. 6. 7. 8. Selang Hetaer Bejana Air

Dengan menggunakan alat dan bahan sederhana diatas, dapat dilakukan eksperimen sederhan untuk membuktikan hokum Boyle Gay lussac. Dengan menrangkai sistem seperti pada gambar 1, kemudian eksperimen dilakukan dengan dua sistem percobaan. Percobaan pertama dilakukan dengan menjaga agar volume tetap untuk mengetahui hubungan antara tekanan dalam sistem dengan perubahan suhu yang terjadi pada sistem. Percobaan kedua dilaukan dengan memvariasikan volume dan mengamati hubungan antara volume tersebut dengan tekanan sistem. Dari hasil eksperimen tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tekanan berbanding lurus dengan suhu dan berbanding terbalik dengan volume. Hal tersebut sesuai dengan sifat gas ideal. Hubungan antara tekanan, volume, dan suhu dapat diamati pada gambar 2.

tekanan (pascal)

101500 100500 100000 99500 99000 32 32.5


(a) tekanan (pascal)

100500 100000 99500 99000 98500 0 0.000005


Volume (b) (m3)

101000

33

33.5

34

0.00001

Suhu (0 c)

Gambar 2. (a). kurva tekanan terhadap suhu, dengan Volume tetap, (b). kurva tekanan terhadap volume, dengan suhu tetap.

3. SIMPULAN
Hukum Boyle menyatakan bahwa ketika suhuu sistem dibuat tetap, maka tekanan yang terjadi pada sistem akan berbanding terbalik dengan volume sedangkan hukum Gay lussac menyatakan bahwa ketika volume sistem dibuta tetap maka tekanan akan berbanding lurus dengan suhu. Hal tersebut terbukti dari eksperimen sederhana yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. [2]. [3]. [4]. Tipler, P., (1998), Fisika Untuk Sains Dan Teknik Jilid 1, Jakarta: Erlangga(terjemahan). Diktat Termodinamika, Universitas Pendidikan Indonesia. Alonso, M., Finn, E. J., (1994), Dasar-Dasar Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga.

Mada, S.W.S., (2010), Modul Praktikum Fisika Dasar I, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Prosiding Konferensi Nasional Sains Dasar dan Aplikasinya Tahun 2011

You might also like