You are on page 1of 23

Wawasan Wiyata Mandala

1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan. 2. Kepala sekolah memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya. 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan. 4. Para warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru. 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antar warga.

Wawasan Wiyata Mandala


Minggu, 23 Maret 2008 18:57 | Sekolah Wawasan Wiyata Mandala Tingkat Nasional Tahun 1997 dan Tahun 2000.

Wawasan Wiyata Mandala adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar, dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling bekerja sama dan bantu membantu. Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah : 1. Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan tehnologi tetap berakar pada nilai-nilai budaya bangsa. 2. Sekolah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada. 3. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-

baiknya apabila di lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman.

Tujuan Wawasan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Aktivitas dan kreativitas siswa sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar. Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata. Penghargaan atas pelaksanaan program ini diterima oleh kepala sekolah pada saat perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1997 di Istana Negara serta mengikuti segala rangkaian kegiatan menjelang 17 Agustus 1997 bersama Presiden serta Pimpinan Kelembagaan ditingkat Nasional.

PENGANTAR
Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah wadah bagi peserta didik dalam suatu sekolah untuk mengembangkan bakat, minat dan kemampuan mereka di dalam suatu kegiatankegiatan yang bersifat positif. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan peserta didik dalam suatu sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal yang berkaitan dengan kelancaran proses pembelajaran, pembentukan akhlaq dan budi pekerti, penggalian dan pembinaan bakat serta prestasi, yang kesemuanya itu dapat diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah. Oleh karena itu perlu langkah pembinaan bagi kegiatan peserta didik secara sistimatik dan berkesinambungan yang mengacu pada Wawasan Wiyatamandala serta berkiblat pada tujuan nasional pendidikan. Agar kegiatan-kegiatan tersebut terarah dan terbimbing dengan baik, maka prioritas kegiatan-kegiatan didasarkan pada 4 ( empat ) Jalur Pembinaan Kesiswaan yaitu : 1. 2. 3. 4. Organisasi Kesiswaan Latihan Kepemimpinan Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan Wawasan Wiyatamandala

Panduan pelaksanaan kegiatan tersebut disusun dalam PROGRAM KERJA OSIS SMP 1 Wonopringgo. Wonopringgo, 20 Juli 2010 Kepala Sekolah, Koordinator Pembina OSIS,

Drs. MUZAKIM

HERMADI, S.Pd

NIP.19641207 199103 1 011

NIP. 19570401 198301 1 001

PENGERTIAN OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh peserta didik yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh peserta didik yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

LATAR BELAKANG BERDIRINYA OSIS


Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia

pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Wawasan Wiyatamandala

Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala. Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor: 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapananggapan sebagai berikut:

Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk: meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan. Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

1. 2. 3. 4. 5.

Untuk mengimplementasikan Wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap. Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

Struktur organisasi
Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

Pelindung ( Kepala Sekolah ) Pembina ( Guru yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah ) Anggota Pembina ( Tim Kesiswaan yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah ) Ketua Umum Wakil Ketua I Wakil Ketua II Sekretaris Umum Sektetaris I Sekretaris II Bendahara Wakil Bendahara Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Logo OSIS

Arti lambang OSIS Arti bentuk dan warna lambang OSIS :


1. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal. 2. Buku terbuka Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara. 3. Kunci pas Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan. 4. Tangan terbuka Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab. 5. Biduk Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita citakan. 6. Pelangi merah putih Tujuan nasional yang dicitacitakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

7. Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilainilai perjuangan 45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa. 8. Warna kuning Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara. 9. Warna coklat Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia. Warna merah putih Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

OSIS SMP 1 WONOPRINGGO

A. PENJELASAN UMUM Untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional , membentuk siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab, maka diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis dan berkelanjutan. Pembinaan siswa secara sistimatis tersebut dilaksanakan dalam wadah organisasi siswa intra sekolah ( OSIS ) yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu meliputi bakat, minat dan kreatifitas secara berkesimambungan dan terarah. Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) harus mempelajari dan mendalami seluk beluk sekolah hubungannya dengan sekolah sebagai tempat belajar ilmu pengetahuan, tempat belajar berorganisasi, dan tempat belajar untuk mengembangkan potensi secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas. Kegiatan OSIS dapat memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sehingga wacana dan wahana pendidikan terhindar dari usaha dan pengaruh negatif yang tidak semestinya ada dan dilakukan oleh peserta didik/pelajar SMP Negeri 1 Wonopringgo. Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) SMP Negeri 1 Wonopringgo siap membentuk peserta didik menjadi siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab.

B. Dasar Pembentukan OSIS 1. 2. 3. 4. Pancasila dan UUD 45 GBHN Kep. Mendikbud Nomor 0461/U/1984; tentang Pembinaan Kesiswaan Kep Dirjen Dikdasmen No. 201/C/Kep/1986 tentang Pedoman Pembinaan Kesiswaan

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang pedoman Pembinaan Kesiswaan UU No. 2 Th. 1989 tentang Sisdiknas juncto UU No. 20/2003 PP No. 28/1990 tentang Pendidikan Dasar PP No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah UU Nomor 20 Tahun 2003; tentang sistem Pendidikan Nasional PP 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional Permen Diknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan

C.Tujuan Organisasi Kesiswaan OSIS ini bertujuan untuk : 1. Memperkenalkan dan melatih peserta didik untuk belajar ber organisasi. 2. Memberikan pedoman dan arahan untuk berbuat dan menyusun Program Kerja Organisasi 3. Memperkenalkan bentuk- bentuk program yang bisa dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. 4. Menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga OSIS 5. Melatih siswa untuk mampu berorganisasi di tingkat sekolah, yang pada tahap selanjutnya menjadikan bekal untuk berorganisasi di tingkat masyarakat di kelak kemudian hari.

D. Persyaratan menjadi Pengurus OSIS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Taqwa terhadap Tuhan YME Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman Memiliki bakat sebagai pemimpin siswa Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga pelajaran tidak terganggu. Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai Kewajiban Pengurus OSIS secara umum Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan AD/ART OSIS Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolah Siap dan sukarela bekerja keras Selalu berkonsultasi dengan pembina

E. Tugas dan Kewajiban Pengurus OSIS secara umum 1. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan AD/ART OSIS 2. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolah 3. Selalu berkonsultasi dengan pembina

1. Tugas Ketua 1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana

2. 3. 4. 5. 6.

Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan Menetapkan kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam rapat perangkat OSIS Memimpin rapat Menetapkan kebijaksanaan/mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat Setiap saat mengevaluasi kegiatan perangkat kepengurusan

2. Tugas Wakil Ketua 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bersama-sama ketua menetapkan kebijakan Memberikan saran kepada ketua dalam pengambilan keputusan Menggantikan ketua jika ketua berhalangan Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya Bertanggungjawab kepada ketua Melakukan koordinasi tugas antara wakil ketua satu dengan wakil ketua yang lain

3. Tugas Sekretaris 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan Mendampingi ketua dalam memimpin rapat Menyiapkan, mendistribusikan/menyimpan surat yang berhubungan dengan kegiatan OSIS. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evalauasi kegiatan Bersama ketua menandatangani setiap surat Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi Bertindak sebagi notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris

4. Tugas Bendahara dan wakil bendahara 1. 2. 3. 4. Membuat tanda bukti setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk dipertanggungjawaban. Bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan Menyampaikan laporan keuangan secara berkala Bertanggungjawab segala pemasukan/pengeluaran uang/biaya yang diperlukan

5. Pokok-pokok tugas seksi 1. Seksi Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME a.Melaksanakan peribadatan b. Memperingati hari besar Agama Islam ( mayoritas beragama Islam ) c. Melaksanakan perbuatan amaliah islam d. Membina toleransi antar beragama e. Mengadakan kegiatan lomba keagamaan f. Memberdayakan dan mengembangkan kegiatan keagamaan di sekolah

2. Seksi Budi Pekerti luhur dan Akhlak Mulia a. Melaksanakan tata tertib sekolah b. Melaksanakan gotong royong c. Melaksanakan norma yang berlaku dan tata karma pergaulan d. Menumbuh kembang kesadaran untuk berkorban e. Menumbuh kembangkan sikap hormat antar warga sekolah f. Melaksanakan kegiatan 7 K 3. Seksi Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara a. Melaksankan upacara Bendera setiap senin dan hari-hari besar b. Menyayikan lagu-lagu nasonal c. Melaksanakn kegiatan kepramukaan d. Mengunjugi tempat-tempat bersejarah e. Mempelajari nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan f. Melaksanakan kegiatan bela negara g. Melaksanakan kegiatan Widya Wisata ke luar daerah 4. Seksi Prestasi Akademik, Seni dan Olah Raga a. Mengadakan lomba mata pelajaran b. Menyelenggarakan Karya Ilmiah c. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa iptek d. Mengadakan study banding e. Memproduksi media pembelajaran f. Mengadakan pameran karya inovatif g. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan h. Membentuk club sain, seni, olah raga i. Mengadakan lomba olah raga 5. Seksi Demokrasi, HAM, Pendidikan Politik, Lingkungan hidup, Kepekaan dan Toleransi Sosial a. Memantapakan dan mengembangkan peran OSIS b. Melaksanak pelatihan kepemimpinan OSIS c. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip transparan dan profesional d. Melaksanakan kewajiban dan hak diri sendiri dan orang lain e. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru f. Melaksanakan kegiatan penghijauan 6. Seksi Kreatifitas Keterampilan dan Kewirausahaan a. Meningkatak kreatifitas dan keterampilan dalam menciptakan barang yang berharga b. Menciptakan kretifitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa c. Mengembangka usaha koperasi d. Menigkatkan keterampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa 7. Seksi Kwalitas Jasmani, Keselamatan dan Gizi a. Melaksanakan kebiasaan hidup bersih b. Melaksanak an Usaha kegiatan Sekolah (UKS) c. Melaksanakan pencegahan Narkotika, merokok, dan serangan HIV/AIDS d. Meningkatkan kesehatan reproduktif remaja e. Melaksanakan hidup aktif f. Melaksanakan diversifikasi pangan g. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah 8. Seksi Sastra dan Budaya a. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dibidang sastra b. Menyelengarakan Festival/lomba sastra dan budaya

c. Meningkatkan daya cipta sastra d. Meningkatkan apresiasi budaya 9. Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi a. Memanfaatkan TIK untuk menfasilitasi kegiatan pembelajaran b. Menjadikan TIK sebagai wahana kegiatan dan inovasi c. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan

F. PROGRAM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pembinaan Pelaksanaan Lomba Akademik dan Non Akademik Pembinaan Pelaksanaan Lomba OSN Pembinaan Pelaksanaan Lomba Siswa Berprestasi ( Siswa Teladan ) Pembinaan Sopan Santun/Tata Krama Peserta Didik Pembinaan Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Pelaksanan Widya Wisata

G. PEMBINA OSIS Pembina OSIS terdiri dari : 1. Kepala Sekolah 2. Urusan Kesiswaan 3. Tim Pembina Kesiswaan

H. PENGURUS OSIS

PENGURUS OSIS PERIODE : 2010/2011

I. GARIS BESAR PROGRAM OSIS 1. Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME A. Mengadakan Latihan Qiroah dan Pidato B. Memperingati hari-hari besar Agama C. Melaksanakan Perbuatan Amaliah sesuai dengan norma Agama D. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama E. Mengadakan kegiatan Lomba yang bersifat keagamaan F. Menyelenggarakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaan 2. Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara A. Melaksanakan Upacara Bendera pada setiap hari Senin dan Hari-hari besar Nasional B. Melaksanakan Bakti Sosial/Masyarakat C. Mengadakan Lomba Karya Tulis D. Melaksanakan pertukaran siswa antar propinsi E. Meningkatkan ketertiban, Kerapian, Kedisiplinan dan tata tertib Sekolah 3. Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara A. Mengadakan Latihan Pramuka B. Mengadakan Perkemahan pada Akhir Semester C. Mewajibkan Mengikuti Latihan Pramuka Khusus bagi siswa kelas VII D. Menggiatkan kedisiplinan dan ketrampilan siswa dalam pendidikan kepramukaan melalui latihan dan perlombaan E. Mengadakan Latihan Baris-berbaris F. Melaksanakan wisata siswa, Pecinta alam, kelestarian alam, dan lingkungan G. Mempelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa (napak tilas) 4. Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur A. Mengadakan Bakti Sosial setahun sekali B. Mengadakan Kerja Bakti di sekitar sekolah C. Menjenguk teman yang sakit/meninggal D. Memberikan bantuan terhadap korban bencana alam

E. Memberikan bantuan kepada fakir miskin dan yatim piatu F. Mengadakan penarikan infaq dan sumbangan PMI 5. Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan A. Mengadakan Latihan pengibaran bendera untuk hari senin B. Mengadakan dan menggiatkan kelompok belajar tiap-tiap kelas C. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa D. Mengadakan forum diskusi ilmiah E. Mengadakan media komunikasi OSIS (Buletin, Majalah Dinding dan sebagainya) F. Mengadakan pertemuan/musyawarah setiap sebulan sekali bagi semua pengurus OSIS 6. Pembinaan Ketrampilan dan Kewiraswastaan A. Meningkatkan ketrampilan dalam mencptakan suatu barang lebih berguna B. Meningkatkan ketrampilan dibidang teknik, elektronika, pertanian dan peternakan C. Meningkatkan usaha ketrampilan tangan (hasta karya) D. Meningkatkan usaha koperasi sekolah unit produksi E. Meningkatkan penyelenggaraan perpustakaan sekolah 7. Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Daya Kreashi A. Mengadakan Latihan Olah Raga B. Mengadakan pertandingan persahabatan C. Melaksanakan Senam Pagi Indonesia dan Senam Kesegaran Jasmani D. Mengadakan Class Meting setiap akhir semester E. Mengadakan Usaha Kesehatan Sekolah 8. Pembinaan Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni A. Mengadakan lomba nyanyi lagu Nasional, daerah dan hiburan B. Mengembangkan wawasan dan ketrampilan siswa dibidang seni suara, seni tari, seni rupa, seni kerajinan, drama/sastra, musik dan fotografi C. Menyelenggarakan sanggar berbagai macam seni D. Menciptakan daya cipta seni

E. Mementaskan, memamerkan berbagai cabang seni baik hasta karya sekolah maupun karya seni dari luar lingkungan sekolah.

Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan wiyata mandala adalah konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut : 1. Madrasah merupakan wiyata mandala (linkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan - tujuan di luar bidang pendidikan.

2. Madrasah sebagai institusi yang mendidik, mengajar, dan membimbing siswa untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, berprestasi, terampil dan berakhlak mulia.

3. Madrasah sebagai institusi yang dinamis, kondusif, dan persuasive untuk mencetak lulusan yang unggul.

4. Kepala Madrasah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan madrasah.

5. Madrasah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan, pengajaran dan bimbingan.

6. Kepala Madrasah, Guru dan pegawai admnistrasi harus menjunjung tinggi nama baik diri dan insitusi sebagai figure yang Uwwah Hasanah dan Mauidhoh Hasanah serta mendahulukan kepentingan pendidikan di atas kepentingn pribadi, golongan, suku agama serta tingkatan sosialisasi lainnya.

7. Pengelolaan Madrasah secara luas berprinsip pada aturan-aturan yang ada serta bertumpu pada manajemen prioritas.

8. Kerjasama antatara Pemerintah, Madrasah, Komite Madrasah dan Orang tua / Wali siswa yang bertujuan mengemban tugas pendidikan.

9. Madrasah bertumpu pada masyarakat namun harus tetap mengedepankan visi dan misi sebagai institusi pendidikan.

RENCANA STATEGIS SMP Negeri 1 Sragen memiliki beberapa progran stategis yang disusun dengan tujuan peningkatan dan pengembangan berbagai aspek yang terkait dalam bidang pendidikan dan beberapa strategi pelaksanaan untuk pencapaian program. Adapun aspek - aspek yang ada dalam program strategis SMP Negeri 1 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan / Pengembangan Isi (Kurikulum) a. pengembangan kurikulum satuan pendidikan b. pengembangan pemetaan KTSP c. Pengembangan silabus d. Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran e. Pengembangan sistem penilaian \ 2. Peningkatan / Pengembangan Tenaga Pendidikan a. Pengembangan profesional guru b. Peningkatan kompetensi guru c. Peningkatan kompetensi tenaga TU d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh Kepala Sekolah terhadap kinerja guru dan tenaga TU e.penambahan kuantitas tenaga kependidikan 3. Peningkatan Standart Proses a. Pengembangan strategi pembelajaran b. Pengembangan metode pengajaran untuk semua bidang study

c. Pengambangan strategi penilaian d. Pengambangan strategi penilaian e. Pengembangan bahan, sumber pembelajaran 4. Peningkatan / Pengambangan Fasilitas Pendidikan a. Peningakatan dan pengembangan media pembelajaran b. Pengambangan sarana pendidikan c. Pengambangan prasarana pendidikan d. Penciptaan lingkungan belajar yang kondusif e. Pengambangan income generating activities 5. Peningkatan Standart Kelulusan a. Pengembangan standart pencapaian ketuntasan kompetensi b. Peningkatan standart kelulusan setiap tahunnya c. Pengemabangan kejuruan lomba - lomba akademik dan non akademik 6. Peningkatan Mutu Kelembagaan na Manajemen a. Pengembangan dan melengkapi adminitrasi sekolah yang bersifat wajib dan tidak wajib b. Implementasi manajemer berbasis sekolah c. Pelaksanaan supervisi klinis oleh Kepala Sekolah d. Pengembangan sekolah menuju ketercapaian standar pelayanan minimal e. Penggalangan partisipasi masyarakat f. Membuat jarinan informasi akademis di internal sekolah (SIM) g. Membuat jaringa kerja secara vertikal dan horisontal h. Implementasi model manajemen POAC, PDCA dan model lain yang pada dasarnya mengembangkan aspek - aspek manajemen untuk pengembangan standar - standar pendidikan 7. Pengembangan Standart Pebiyaan Pendidikan a. Pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana b. Penggalangan dana dari berbagai sumber c. Pemciptaan usaha - usaha d. Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan e. Penciptaan sistem subsidi silang 8. Pengembangan Standar Penilaian a. Pengembangan perangkat model - model penilaian pembelajaran b. Implementasi model evaluasi pembelajaran : ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kelas. c. Pengembangan podoman - pedoman evaluasi d. Pengembangan lomba - lomba, uji coba dalam peningkatan standar nilai

e. Penerapan model - model pembelajaran bagi anak: berprestasi, bermasalah, dan kelompok lainnya. STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN PROGRAM a. Untuk mencapai peningkatan isi (kurikulum) maka dilaksanakan MGMP / MGP sekolah, sosialisasi, pelatihan atau work shop, inhouse training, study banding, mendatangkan pakar b. Untuk mencapai peningkatan/pengembgangan tenaga kependidikan maka dilaksanakan MGMP sekolah, sosialisasi, pelatihan atau work shop, inhouse training, studi banding, mendatangakan pakar c. Untuk mencapai peningkatan standart proses maka dilaksanakan lokakarya dan mendatangakan pakar d. Untuk mencapai peningkatan / pengembangan fasilitas pendidikan maka dilaksanakan pengadaan barang antara lain Clip on Mice, Mesin penggandaan dan alat ukur elektronik, serta pelatihan pengoprasian. e. Untuk mencapai peningkatan standart kelulusan maka dilaksanakan upaya peningkatan mutu dan coaching clinic f. Untuk mencapai peningkatan mutu manajemen, maka dilaksanakan Sosialisasi MGMP, pelatihan atau work shop, inhouse training, study banding, mendatangkan pakar. g. Untuk mencapai pengembangan standar pembiayaan pendidikan strateginya mengadakan kerja sama dengan komite sekolah, stake holder dan dinas terkait. h. Untuk mencapai pengembangan standart penilaian, melaksanakan pengembangan perangkat model pembelajaran, melaksanakan implementasi model evaluasi pembelajaran: ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan kenaikan kelas, melaksanakan pengembangan lomba - lomba atau uji coba dalam rangka peningkatan standar nilai, melaksanakan penerapan model - model pembelajaran. Dari beberapa program strategis yang akan ditingkatkan / dikembangakan dan stategi pelaksanaannya, SMP Negeri 1 diharapkan mencapai hasil sebagai berikut: a. Menjadi SMP Formal mandiri pada tahun 2009 b. Tercapaianya peningkatan UAN 0,05 pada tiap tahunnya c. Komputer sistem operasi dan beberapa program aplikasi serta mengoprasi internet d. Bahasa Inggris Aktif e. Tersedia KTS pada tahun 2009 f. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai standar nasional pendidikan pada tahun 2009 yang meliputi g. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, aspek dan indikator h. Silabus untuk semua bidang studi dari kelas VII, VIII, IX i. Sistem penilaian untuk semua bidang study j. Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk semua bidang study kelas VII, VIII, dan IX k. Metode pembelajaran dan strategi pembelajaran untuk kelas VII,VIII,dan IX l. Terpenuhinya sarana prasarana dan media pendidikan sesuai standar nasional pendidikan pada tahun 2012 m. Terpenuhinya tenaga pendidik dan kependidikan sesuai Standart Nasional Pendidikan

n. Terpenuhinya pengelolaan pendidikan sesuai SNP

You might also like