You are on page 1of 27

MAKALA DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengertian Sehat,Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi. 100 Istilah dalam Kesehatan Lingkungan. Parameter Air,Tanah dan Udara.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Arianggara 2. Cendra nofri yanto 3. Elvi nasrita 4. Fatma madina

5. Hanny hardianti S 6. M. Anggun TW 7. Oktalis tri rahayu 8. Pirna lastri

9. Rama yoni 10. Ratiwi 11. Tria ananda 12. Ryan Rai Tangkas

1.A
Dosen pembimbing:

Mahaza, SKM, MKM

Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan KemenKes Padang Tahun 2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, terutama nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian Sehat,Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi serta 100 Istilah dalam Kesehatan Lingkungan serta Parameter Air,Tanah dan Udara.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Dasar Kesling .

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca diharapkan penulis agar dapat lebih baik lagi. Dan semoga karaya tulis yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.Amiin.

Padang,20 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... PEMBAHASAN .................................................................................................................................... PENGERTIAN SEHAT ................................................................................................................ PENGERTIAN KESEHATAN LINGKUNGAN ................................................................................ PENGERTIAN SANITASI ............................................................................................................ 100 ISTILAH DALAM KESEHATAN LINGKUNGAN..................................................................... ALAT-ALAT............................................................................................................................... PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN......................................................................................... PARAMETER KESEHATAN LINGKUNGAN (AIRBERSIH)............................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................

TUGAS DASAR LINGKUNGAN


1. Pengertian Sehat
Pengertian Sehat Menurut WHO (1947) Sehat adalah Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanyabebas dari penyakit atau kelemahan. Pengertian Sehat Menurut Pender (1982) Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungandengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diriyang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untukmempertahankanstabilitas dan integritas struktural. Pengertian Sehat Menurut Paune (1983) Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yangmenjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untukmemperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual. Batasan Sehat Menurut Undang-UndangKesehatan RI (Menurut UU No 23 / 1992): kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwadan sosial yang memungkinkan setiap oranghidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Batasan Sehat menurut WHO meliputi: (1) fisik: -tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit. - semua organ tubuh normal dan berfungsi normal - tidak ada gangguan fungsi tubuh. (2) mental (jiwa), mencakup sehat: pikiran,emosional dan spiritual.

(3) sosial: terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku,agama atau kepercayan, status sosial.ekonomi,politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

2. Pengertian Kesehatan Lingkungan


Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Menurut WHO (World Health Organization) Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.

3. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi,sehingga merugikan perkembangan fidik,kesehatan dan kelangsungan hidup. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Higene (ilmu Kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan. Secara garis besar perbedaan antara higene dan sanitasi adalah terletak pada higene lebih mengarahkan keefektifannya kepada manusia (perseorangan atau masyarakat umum) sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pengendalian faktoe-faktor lingkungan hidup manusia.

Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli, yaitu : Hopkins mengatakan bahwa sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan. Sanitasi makanan (Sihite 2009:91) merupakan suatu usaha pencegahan untukmembebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu, merusak kesehatan, mulai dari minuman itu sebelum diproduksi, Selama dalam proses pengolahan, pengangkutan,penyimpanan hungga sampai ke tahap penyajian makanan dan minuman itu siap di konsumsi. Dr.Azrul Azwar, MPH (2000:4) mengatakan sanitasi merupakan cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut WHC, sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia disingkat HAKLI (The Indonesian Association of Environmental Health-IAEH) :

Adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan pembina profesional kesehatan lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan, lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu kesatuan jejaring fungsional dengan keahlian kesehatan lingkungan. Memiliki tujuan meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan dan mengembangkan kesehatan lingkungan agar lebih berdaya bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan lingkungan untuk kesejahteraan. Dibentuk dan didirikan pada tanggal 12 April 1980, dengan sadar dan keinginan luhur yang didasari oleh ilmu, ketrampilan dan sikap yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebagai pengembangan dan perubahan organisasi Ikatan Kontrolir Kesehatan Indonesia (IKKI) yang didirikan pada tanggal 5 September 1955. Sebagai organisasi profesi, para anggotanya dilandasi oleh kemampuan dan ketrampilan di bidang ilmu dan seni kesehatan lingkungan dalam upaya mengembangkan budaya perilaku hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Keanggotaannya bersifat stelsel aktif dengan berbagai latar belakang jenis dan jenjang pendidikan kesehatan lingkungan dan yang terkait, yang menjalankan profesinya di bidang kesehatan lingkungan dan atau peduli terhadap pengelolaan lingkungan baik di lingkungan pemerintah maupun non pemerintah. Di lingkungan pemerintah/sektor kesehatan, anggotanya yg berminat menjadi tenaga fungsional dikembangkan sesuai kompetensinya sebagai tenaga fungsional dengan sebutan Sanitarian, terdiri dari Sanitarian Trampil (pelaksana), Sanitarian Ahli (Pelaksana Lanjut, Pengelola, Penyidik) dan Sanitarian Spesialist (Pendidik, Peneliti, Penyidik lanjut).

Istilah-istilah dalam ilmu kesehatan lingkungan


1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Abacterial : steril;bebas bakteri Abandon vehicle: Sampah dari bangkai kendaraan, bangkai mobil, becak, sepeda angin , dan lainnya. ABC proccess:memurnikan air / pembuangan dengan melakukan tawas, darah, dan arang. Abatemen :Upaya mengurangi atau melenyapkan pencemaran dengan cara membuat peraturan atau tindakan teknis, atau kedua-duanya. ABJ( Angka bebas jentik):presentase rumah dan ataw tempat umum yang tidak di temukan jentik pada pemeriksaan jentik. Abrasi :Proses atau peristiwa pengausan oleh gesekan atau gerakkan rombakan airsungai atau laut, air hujan, hujan es, atau angin. Absolute - Rest Precipitation Tank:Tangki pengendapan diam mutlak atau tanki untuk pengolahan air limbah dengan cara kelompok ; pengolahan ini berbeda dari pengolahan sinambung ; setelah didiamkan dua atau tiga jam,air bagian atas dikeluarkan dari atas,sementara lumpur yang mengendap disingkirkan dari bawah. Absorb:Meresap. Abu Terbang :Buangan berbentuk partikel halus dan tidak dapat terbakar, yang tersangkut dalam Aliran gas yang keluar dari dalam tanur (fly ash). Aerasi :Proses pengolahan air dengan cara mengontakkan dengan udara.Aerasi digunakan untuk pengolahan air yang mempunyai kandungan besi dan mangan terlalu tinggi (mengurangi kandungan konsentrasi zat padat terlarut). Abu Terbang :Buangan berbentuk partikel halus dan tidak dapat terbakar, yang tersangkut dalam Aliran gas yang keluar dari dalam tanur (fly ash). Abu Terkaustikkan:Campuran soda abu (Na2CO2) dan soda kaustik (NaOH) dengan kandungan NaOH 1545%; digunakan sebagai pelunak air, bahan pembersih lemak, juga digunakan dalam industri kulit.(Causticized ash). Activated Sludge :Lumpur teraktifkan; massa setengah cair yang disingkirkan dari air limbah yang mudah.Mengalir,dan kemudian diaerasi dan dibiaki mikroba aerobik sehingga hasil akhirnya berwarna coklat tua sampai coklat keemasan,terurai sebagian,berbutir,atau bergumpal dengan bau seperti tanah. Adaptasi :Istilah adaptasi dalam perubahan iklim adalah segala upaya untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim sekaligus memaksimalkan manfaat positif yang mungkin ditimbulkan. Adsorbable Organic Halide :Parameter yang biasa digunakan untuk mengukur kadar senyawa organik halogen teradsorbsi di dalam contoh air. Nilai parameter ini dikaitkan dengan bahan kimia yang digunakan pada proses pemutihan pulp dengan CI atau CIO2. Advanced Chemikal UnitProcess :Proses satuan kimia lanjutan;operasi kimia pada skala lebih besar dari pada skala laboratorium yang terdiri dari sederet operasi satuan yang canggih; biasanya dilakukan dalam pabrik kimia maupun dalam pengolahan limbah . Aerasi :Pengaliran udara ke dalam air untuk menigkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara ke dalam air. Aerasi Baur :Proses pemasukan udara atau oksigen ke dalam limbah yang akan diolah dengan cara pembauran (difusi), yakni udara itu dibiarkan membaur (melarut) dalam cairan limbah lewat permukaan cairan yang dangkal. (diffused aeration). Ashes ;abu, sampah dari semua jenis abu hasil pembakaran. Aerasi Permukaan ;Sistem pemberian udara pada permukaan cairan; dengan cara ini akan terjadi proses kelarutan udara pada cairan tersebut sehingga terjadi proses oksidasi zat yang ada di dalam cairan itu. Aerator Parit :Perangkat untuk menjenuhi perairan, misalnya limbah yang akan diolah; dengan oksigen dalam bentuk print. (ditchaerator).

8) 9) 10)

11) 12)

13)

14)

15)

16)

17) 18)

19) 20) 21)

22) Aerobic Degestion :Perencanaan aerobik; Proses pencernaan limbah basah dengan bantuan mikroorganisme dan oksigen dari udara. 23) Aerobic Degister :Pencerna aerobik; tangki dilengkapi pengaduk untuk mencerna limbah basah dengan bantuan mikroorganisme dan oksigen dari udara. 24) Aerobic Sludge Digestion :Pencernaan lumpur aerobik; Proses mencerna lumpur yang berasal dari limbah industri ataupun kota dengan bantuan mikroorganisme dan udara. 25) Affordable(keterjangkauan):suatu pilihan sinitasi dapat dikatakan trejangkau apabila biaya O&M-nya dapat dijangkau sesuai dengan kemampuan masyarakat pengguna. 26) Aluvial : tanah berbahan induk aluvium tau bahan endapan dari air yang mengalir. 27) Air Baku :Air dari bahan air yang diolah menjadi air minum yang pada pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi pengendapan penyaringan dan penyucihamaan. 28) Air Limbah : 1. Air yang membawa sampah (limbah) dari rumah (tempat tinggal), bisnis, dan industri; suatu campuran air dan pendapatan terlarut atau tersuspensi. 2. air buangan dari hasil kegiatan proses yang dibuang keadaan lingkungan. 29) Air Minum :Air yang mutunya (kualitasnya) memenuhi syarat-syarat sebagai air minum seperti yang ditetapkan dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia. 30) Air Pemandian Alam:Air dari badan air yg dlm keadaan alami dipergunakan untuk pamandian bagi umum. 31) Air Permukaan :1. Semua air yang permukaannya terbuka terhadap atmosfir. 2. Semua perairan pada permukaan tanah; dalam oseanografi adalah air permukaan suatu laut yang merupakan lapisan campuran laut itu. (surface water). 32) Akuifer ;Formasi geologi yang terdiri atas batuan sarang yang mengandung air dengan batuan lulus (pasir atau kerikil) yang mampu mengalirkan air dalam jumlah yang berarti. 33) Ambang :Intensitas maksimum atau minimum suatu stimulus (rangsangan) yang dibutuhkan memproduksi (menimbulkan) suatu respon (reaksi) pada suatu organisme. 34) AMDAL:Analisa Mengenai Dampak Lingkungan. 35) Anaerobic Decomposition ;Penguraian anaerobic; penguraian bahan organic, misalnya yang berasal dari limbah bakteri anaerobic, yaitu bakteri yang hidup dan berkembang biak tanpa kehadiran oksigen bebas. 36) Anaerobic baffled reactor(ABR): tengki septik yang lebih baik terdiri dari beberapa seri dinding seri/sekat air limbah yang datang tertekan untuyk mengalir. Kontak waktu yang lama denagn biomassa atau lumpur aktif menghasilkan pengolahan yang lebih baik. 37) Anaerobic upflow filter(AUF); proses pengolahan air limbah denghan metode uplfow melalui media filter anaerobic. 38) Anaerobic Sludge Digestion :Pencernaan Lumpur anaerobik; Pencernaan Lumpur sebagian limbah organic dari berbagai sumber secara anaerobik sehingga lumpur itu tidak berbau dan dapat digunakan dalam pertanian tanpa mengganggu; bahan organic yang sangat membutukan oksigen (menyebabkkan COD tinggi ) diubah menjadi metana yang dapat dimanfaatkan, sedangkan lemak dan penyusun lain diurai agar tidak menarik lalat dan kutu; disini dilibatkan dua kelompok bakteri, yaitu penghasil asam (bakteri nonmetanogen) dan penghasil metana. 39) Analisis Gradien ; Cara untuk menghubungkan distribusi spesies dengan perubahan-perubahan lingkungan melalui sampling yang berdasarkan suatu seri komunitas sepanjang satu gradien habitat. 40) Analisis Lingkungan Strategik;Untuk mengkaji dampak kebijaksanaan sektoral terhadap lingkungan alam maupun lingkungan social. Bermanfaat untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu rencana tata ruang atau rencana pengembangan wilayah yang mengatur berbagai kegiatan sektoral dalam kawasan geografik tertentu. 41) Analisis Mikroskopik :Analisis untuk menentukan jenis mikroorganisme yang ada dalam suatu buangan; analisis Ini digunakan untuk menentukan tingkat bahaya terhadap suatu penyakit. 42) Anomali Cuaca :Kondisi cuaca yang menyimpang dari keseragaman sifat fisiknya.

43) Apitan Aliran Air : Sistem yang meliputi sungai, daerah sekitar yang memengaruhi aliran sungai, sistem akuatik dan manusia serta hasil perlakuannya terhadap daerah tersebut. (water-shed) 44) Approach Floiw (Pipa Umpan) : Sistem perpipaan dengan berjalannya lembaran pada mesin kertas. 45) Aquatabs : Aqua tablet, zat kimia yang dipergunakan untuk mensterilkan (mematikan kuman) air. 46) Attractant:zat kimia yang dipergunakan untuk menarik serangga, sebagai penangkap dan/atau kemudian terpajan racun yang dipasang. 47) B3:Bahan Berbahaya dan Beracun. 48) Bakterisida ;pembasmi bakteri. 49) BAPEDAL:Badan Pengawas Dampak Lingkungan.BAPEDALDA : Badan Pengawas Dampak Linkungan Daerah.BAPELKES : Balai Pelatihan Kesehatan.BAPETEN: Badan Pengawas TenagaNuklir.BATAN : Badan Tenaga Nuklir Nasional. 50) Better house keeping ;perbaikan pengelolaan rumah tangga, seperti penyimpanan bahan produksi dengan baik. 51) Bedrock: batuan padat di bawah permukaan tanah. 52) Biochemical oxygen demain (BOD):jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menstabilkan kehadiran zat organik secara biologis. 53) Biofilter:instalansi pencegahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media kontraktor. 54) Biting rate:jumlah nyamuk yang ditangkap sewaktu menggigit per orang per jam. 55) Blackwater :air limbah yang berasl dari kloset di jamban/kakus/WC. 56) Breeding places :tempat bertelur dan menetaskan telur menjadi larva. 57) Breteau index ; jumlah tempat perindukan positif dg larva nyamuk Ae. Aegypti pada 100 rumah. 58) Bubble Aerator ;Aerasi dengan cara atau melalui gelombang udara. 59) Burrows : lubang terowongan di dalam tanah sebagai tanda yang menunjukkan adanya tikus 60) Captering:berkaitan dengan penyediaan air bersih, bangunan yang dibuat untuk menampung/melin. 61) Catchment area:berkaitan debngan penyediaan air bersih, suatu daerah penampungan air tanah yang berupa daerah atau wilayah penampungan air, seperti hutan dan gunung. 62) Cleaner production:teknologi minimasi limbah. 63) Cimex :kutu busuk, hidup di sela-sela anyaman pada tikar, kursi, rotan dan lainnya. 64) Comfort: suasana ruangan yang nyaman dan menyenangkan, serta nyaman untuk fisik. 65) Composting : proses pengolahan sampah untuk dijadikan kompos/pupuk. 66) Crowding :kesesakan, jika di dalam suatu ruangan tertentu, misalnya bus, kereta api, dan ruang penuh dengan orang dan satu sama lain saling berdesakan. 67) Desinfeksi :proses membunuh bakteri patogen yang penyebarannya melalui air. 68) Desinfektan:zat kimia pembasmi mikroorganisme. 69) DOP: untuk menutup saluran akhir. 70) Dosis:Jumlah zat yang seseorang terkena. 71) Flydler:sebagai pengendali vektor padat. 72) Gray water:air limbah non0kakus yang berasal dari kamar mandi, cuci dan dapur. 73) Halazone :serbuk putih yang digunakan sebagai desinfektan air minum. 74) Latency periode:Periode waktu antara paparan sesuatu yang menyebabkan penyakit dan timbulnya efek kesehatan. Kanker yang disebabkan oleh paparan bahan kimia mungkin memiliki periode laten dari 5 sampai 40 tahun. 75) Leaching;Seperti air bergerak melalui tanah atau tempat pembuangan sampah, bahan kimia dalam tanah dapat larut dalam air sehingga mencemari air tanah. Ini disebut pencucian. 76) M-3: Menguras, Menutup, dan Mengubur. 77) Media:Unsur-unsur lingkungan sekitarnya yang dapat dicicipi untuk kontaminasi, biasanya tanah, air, atau udara. Tanaman, serta manusia (saat pengambilan sampel darah, urine, dll) dan hewan (seperti sampel ikan

untuk memperbarui advisories ikan konsumsi) juga dapat dianggap media. The tunggal "media" adalah "media". 78) Metabolisme:Semua reaksi kimia yang memungkinkan tubuh untuk bekerja. Misalnya, makanan dimetabolisme (kimia berubah) untuk memasok tubuh dengan energi. Bahan kimia dapat dimetabolisme oleh tubuh dan membuat baik lebih atau kurang berbahaya. 79) Nyamuk Aedes aegypti:adalah vector penyakit demam berdarah (DBD) yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang cukup meresahkan karena tingkat kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. 80) Nipel:untuk menyambung viting ke pipa. 81) ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut 82) Jamban:fasilitas pembuangan tinja. 83) Parasit adalah organism (mahluk hidup) yang hidupnya menumpang pada mahluk hidup lain dan merugikan mahluk hidup yang ditumpanginya. 84) PAK: Penyakit Akibat Kerja 85) Prevention : pencegahan yang btujuan untuk meningkatkn dan memelihara kesehatan melalui intervensi, seperti perbaikan status gizi, imunisasi, penyediaan air bersih dan pembuatan jamba (pencegahan primer). Pencegahan sekunder meliputi tindakan yang bertujuan mendeteksi penyakit/infeksi. 86) Reducer:alat penyambungan dua buah pipa yang tidak sama besar. 87) Rehabilitatif:dalah usaha kesehatan dengan pemulihan kesehatan. 88) Rotating biological contraktor (RBC);salah satu sistem pengolahan air limbah secara aerobic debgan cara sistem lapisan tetap. RBC sendiri berartimedia tempat menempelnya mikroorganisme aerobic. 89) Rute eksposur: Cara di mana seseorang dapat menghubungi zat kimia. Misalnya, minum (konsumsi) dan mandi (kontak kulit) dua rute yang berbeda dari paparan kontaminan yang mungkin ditemukan dalam air. 90) Saluran perpipaan :menyalurkan air limbah dari jamban ke sistim pengolahan. 91) Sanitasi :alat pengumpulan dan pembuangan tinja serta air buangan masyarakat secara higeinis sehingga tidak membahayakan kesehatan seseorang ataupun masyarakat secara keseluruhan. 92) Spray Aerator :Aerasi dengan cara menyemprot. 93) Sprayer dan spayker:sebagai pengendali vektor dinginair yang digunakan dalam pemberantasan nyamuk malaria. 94) Sneyrek; alat penyambungan pembuatan pipa. 95) Superforger: berguna dalam penyemprotan wabah demam berdarah 96) TPA: Tempat Penampungan Akhir 97) Tangki septik :ruangan kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan air yang lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh jasad anaerobik membentuk bahan-bahan larut air dan gas. 98) Waterfall Aerator : Aerasi dengan cara air diterjunkan. 99) Wucheria sp. adalah Golongan nematoda yang dapat menyebabkan penyakit elephantiasis (kaki gajah)dengan gejala peradangan dan penyumbatan saluran getah bening serta disertai dengan demam. 100) Volatile senyawa organik (VOC):Bahan kimia organik yang mudah menguap. Produk minyak bumi seperti roh minyak tanah, bensin dan mineral mengandung VOC. Pelarut terklorinasi seperti yang digunakan oleh pembersih kering atau yang terkandung dalam cat penari telanjang juga VOC.

ALAT-ALAT
1.Autoclave: untuk mensterilkan bahan 2.Incubator 3.Waterbath: untuk pengeraman/untuk alat yang digunakan untuk mengembangbiakkan bahan. menghomogekan larutan

4.Coloni Counter Untuk menghitung Koloni.

5.Desikator alat pendingin

6.Reducer: Untuk Penyambungan dua buah pipa yang tidak sama besar.

7.Super forger berguna dalam penyemprotan wabah demam berdarah

8. Plumbing
Suatu bidang kerja yang berorientasi pada pekerjaan perpipa-an

9. Cimex kutu busuk, hidup di sela-sela anyaman pada tikar, kursi,rotan dan lainnya.

10.Klem universal
Untuk menjepit erlenmeyer dll.

11.Voltmeter:
mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik

12.Kalorimeter Bom
untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar.

Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL)


Berdasarkan berbagai data dan laporan, saat ini penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. ISPA dan diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar penyakt di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia, selain Malaria, Demam Berdarah Dengue ( DBD ), Filariasis, TB Paru, Cacingan, Penyakit Kulit, Keracunan dan Keluhan akibat Lingkungan Kerja yang buruk. Pengertian Penyakit merupakan suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi dan /atau morfologi suatu organ dan/atau jar tubuh. (Achmadi05). Sedangkan pengertian Lingkungan adalah segala sesuatu yg ada disekitarnya (benda hidup, mati, nyata, abstrak) serta suasana yg terbentuk karena terjadi interaksi antara elemen-elemen di alam tersebut. (Sumirat96). Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. DIARE Diare adalah suatu penyakit yang biasanya ditandai dengan perut mulas, meningkatnya frekuensi buang air besar, dan konsentrasi tinja yang encer. Tandatanda Diare dapat bervariasi sesuai tingkat keparahannya serta tergantung pada jenis penyebab diare. Ada beberapa penyebab diare. Beberapa di antaranya adalah Cyclospora cayetanensis, total koliform (E. coli, E. aurescens, E. freundii, E. intermedia, Aerobacter aerogenes), kolera, shigellosis, salmonellosis, yersiniosis, giardiasis, Enteritis campylobacter, golongan virus dan patogen perut lainnya. Cara Penularan melalui : Makanan yang terkontaminasi dengan bakteri E.Coli yang dibawa oleh lalat yang hinggap pada tinja, karena buang air besar (BAB) tidak di jamban. Air minum yang mengandung E. Coli yang tidak direbus sampai mendidih. Air sungai yang tercemar bakteri E.coli karena orang diare buang air besar di sungai digunakan untuk mencuci bahan makanan, peralatan dapur, sikat gigi, dan lain-lain. Tangan yang terkontaminasi dengan bakteri E.coli (sesudah BAB tidak mencuci tangan dengan sabun) Makanan yang dihinggapi lalat pembawa bakteri E.Coli kemudian dimakan oleh manusia. Perilaku tidak higienis 1. Cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan 2. Cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar 3. Minum air putih yang sudah dimasak

Cara pencegahan penyakit diare yang disesuaikan dengan faktor penyebabnya adalah sebagai berikut : Penyediaan air tidak memenuhi syarat 1. Gunakan air dari sumber terlindung 2. Pelihara dan tutup sarana agar terhindar dari pencemaran Pembuangan kotoran tidak saniter 1. Buang air besar di jamban 2. Buang tinja bayi di jamban 3. Apabila belum punya jamban harus membuatnya baik sendiri maupun berkelompok dengan tetangga.

4. 5. 6. 7.

Menutup makanan dengan tudung saji Cuci alat makan dengan air bersih Jangan makan jajanan yang kurang bersih Bila yang diare bayi, cuci botol dan alat makan bayi dengan air panas/mendidih

ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Aku/ISPA dapat meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah, merupakan infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Penyebab Penyakit :

Bakteri streptococcus pneumonia (pneumococci) Hemophilus influenzae Asap dapur Sirkulasi udara yang tidak sehat

Tingkat hunian rumah padat 1. Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang atau sebaiknya luas kamar lebih atau sma dengan 8m2/jiwaq 2. Plesterisasi lantai rumah Ventilasi rumah/dapur tidak memenuhi syarat 1. Memperbaiki lubang penghawaan / ventilasi 2. Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari 3. Menambah ventilasi buatan Perilaku 1. 2. 3. 4. 5. Tidak membawa anak/bayi saat memasak di dapur Menutup mulut bila batuk Membuang ludah pada tempatnya Tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar Tidur sementara terpisah dari penderita

TUBERCULOSIS Tuberculosis (TBC) adalah batuk berdahak lebih dari 3 minggu, dengan penyebab penyakit adalah kuman / bakteri mikrobakterium tuberkulosis. Tempat berkembang biak penyakit adalah di paru-paru. Cara penularan penyakit melalui udara, dengan proses sebagai berikut : Penderita TBC berbicara, meludah, batuk, dan bersin, maka kumankuman TBC yang berada di paru-paru menyebar ke udara terhirup oleh orang lain. Kuman TBC terhirup oleh orang lain yang berada di dekaqt penderita. Cara Pencegahan : Cara efektif mencegah penyakit TBC (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut : Tingkat hunian rumah padat 1. Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang atau sebaiknya luas kamar lebih atau sma dengan 8m2/jiwaq 2. Lantai rumah disemen Ventilasi rumah/dapur tidak memenuhi syarat 1. Memperbaiki lubang penghawaan / ventilasi 2. Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari 3. Menambah ventilasi buatan

Perilaku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menutup mulut bila batuk Membuang ludah pada tempatnya Jemur peralatan dapur Jaga kebersihan diri Istirahat yang cukup Makan makan bergizi Tidur terpisah dari penderita

DEMAM BERDARAH DENGUE Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Sedangkan tempat berkembang biak dapat didalam maupun diluar rumah, terutama pada tempat-tempat yang dapat menampung air bersih seperti : 1. Di dalam rumah / diluar rumah untuk keperluan sehari-hari seperti ember, drum, tempayan, tempat penampungan air bersih, bak mandi/WC/ dan lain-lain 2. Bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semen, kaleng bekas yang berisi air bersih, dll 3. Alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu yang dapat menampung air hujan, dll Cara penularan 1. Seseaorang yang dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan merupakan sumber penyakit. 2. Bila digigit nyamuk virus terhisap masuk kedalam lambung nyamuk, berkembang biak, masuk ke dalam kelenjar air liur nyamuk setelah satu minggu didalam tubuh nyamuk, bila nyamuk menggigit orang sehat akan menularkan virus dengue. 3. Virus dengue tetap berada dalam tubuh nyamuk sehingga dapat menularkan kepada orang lain, dan seterusnya. Cara Pencegahan Cara efektif mencegah penyakit Demam Berdarah (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut : Lingkungan rumah / ventilasi kurang baik : Menutup tempat penampungan air Menguras bak mandi 1 minggu sekali Memasang kawat kasa pada ventilasi dan lubang penghawaan Membuka jendela dan pasang genting kaca agar terang dan tidak lembab Lingkungan sekitar rumah tidak terawat 1. Seminggu sekali mengganti air tempat minum burung dan vas bunga 2. Menimbun ban, kaleng, dan botol/gelas bekas 3. Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang jarang dikuras atau memelihara ikan pemakan jentik Perilaku tidak sehat:Melipat dan menurunkan kain/baju yang bergantungan KECACINGAN Penyakit kecacingan biasanya menyerang anak-anak dan disebabkan oleh Cacing Gelang, Cacing Tambang dan Cacing Kremi. 1. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) berkembang biak di dalam perut manusia dan di tinja. Telur cacing dapat masuk kedalam mulut melalui makanan yang tercemar atau tangan yang tercemar dengan telur cacing. Telur Cacing menetas menjadi cacing didalam perut, selanjutnya keluar bersama-sama tinja. 1. 2. 3. 4.

2. Kecacingan yang disebabkan karena Cacing Kremi (Enterobius vermicularis). Tempat berkembang biak jenis cacing ini di perut manusia dan tinja, dengan cara penularan menelan telur cacing yang telah dibuahi, dapat melalui debu, makanan atau jari tangan (kuku). 3. Penyakit kecacingan lain, disebabkan oleh Cacing tambang (Ankylostomiasis Duodenale). Jenis cacing ini mempunyai tempat berkembang biak Perut manusia dan tinja. Cara Penularan dimulai ketika telur dalam tinja di tanah yang lembab atau lumpur menetas menjadi larva. Kemudian larva tersebut masuk melalui kulit, biasanya pada telapak kaki. Pada saat kita menggaruk anus, telur masuk kedalam kuku, jatuh ke sprei atau alas tidur dan terhirup mulut. Telur dapat juga terhirup melaui debu yang ada di udara. atau dengan reinfeksi (telur larva masuk anus lagi) Cara efektif mencegah penyakit Kecacingan (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut : Pembuangan Kotoran Tidak Saniter 1. Buang air besar hanya di jamban 2. Lubang WC/jamban ditutup 3. Bila belum punya, anjurkan untuk membangun sendiri atau berkelompok dengan tetangga 4. Plesterisasi lantai rumah Pengelolaan makanan tidak saniter 1. Cuci sayuran dan buanh-buahan yang akan dimakan dengan air bersih 2. Masak makanan sampai benar-benar matang 3. Menutup makanan pakai tudung saji Perilaku Tidak Hygienis 1. 2. 3. 4. 5. Cuci tangan pakai sabun sebelum makan Cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar Gunakan selalu alas kaki Potong pendek kuku Tidak gunakan tinja segar untuk pupuk tanaman

PENYAKIT KULIT Penyakit kulit biasa dikenal dengan nama kudis, skabies, gudik, budugen. Penyebab penyakit kulit ini adalah tungau atau sejenis kutu yang yang sangat kecil yang bernama sorcoptes scabies. Tungau ini berkembang biak dengan cara menembus lapisan tanduk kulit kita dan membuat terowongan di bawah kulit sambil bertelur. cara pencegahan penyakit ini dengan cara antara lain : Menjaga kebersihan diri, mandi dengan air bersih minimal 2 kali sehari dengan sabun, serta hindari kebiasaan tukar menukar baju dan handuk Menjaga kebersihan lingkungan, serta biasakan selalu membuka jendela agar sinar matahari masuk. Cara efektif mencegah penyakit kulit (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagao berikut : Penyediaan air tidak memenuhi syarat Perilaku tidak hygienis 1. Gunakan air dari sumber yang terlindung 2. Pelihara dan jaga agar sarana air terhindar dari pencemaran Kesehatan perorangan jelek 1. Cuci tangan pakai sabun 2. Mandi 2 kali sehari pakai sabun 3. Potong pendek kuku jari tangan 1. Peralatan tidur dijemur 2. Tidak menggunakan handuk dan sisir secara bersamaan 3. Sering mengganti pakaian 4. Pakaian sering dicuci 5. Buang air besar di jamban 6. Istirahat yang cukup 7. Makan makanan bergizi

PENYAKIT MALARIA Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan vektor) secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia.Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium sp dengan gejala demam, anemia dan spleomagali. Empat jenis plasmodium yaitu: Plasmodium vivaxpenyakit malaria tertina Plasmodium malariae-malaria kuartana Plasmodium Facifarummalaria tropika Plasmodium ovalemalariaovale Cara efektif mencegah Penyakit Malaria, berdasarkan faktor penyebab penyakit, sebagai berikut : Lingkungan rumah /ventilasi kurang baik 1. Memasang kawat kasa pada ventilasi /lubang penghawaan 2. Jauhkan kandang ternak dari rumah ayau membuat kandang kolektif 3. Buka jendela atau buka genting kaca agar terang dan tidak lembab Lingkungan sekitar rumah tidak terawat 1. Sering membersihkan rumput / semak disekitar rumah dan tepi kolam 2. Genangan air dialirkan atau ditimbun 3. Memelihara tambak ikan dan membersihkan rumput 4. Menebar ikan pemakan jentik Perilaku tidak sehat 1. Melipat dan menurunkan kain/baju yang bergantungan 2. Tidur dalam kelambu 3. Pada malam hari berada dalam rumah

PARAMETER KESEHATAN LINGKUNGAN


Parameter standar kesehatan lingkungan merupakan Nilai-nilai yang dibutuhkan untuk melakukan optimasi suatu keadaan agar tercapai tujuan yang baik.

PARAMETER AIR
Persyaratan Kualitas Air Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis. 1. Syarat fisik, antara lain: Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut: 1. Jernih atau tidak keruh:Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.

2. Tidak berwarna:Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. 3. Rasanya tawar:Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.

4. Tidak berbau:Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air. 5.Temperaturnya normal:Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme. 6 .Tidak mengandung zat padatan:Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air

2. Syarat kimiawi, antara lain: 1) pH (derajat keasaman):Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan. 2) Kesadahan:Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual. 3) Besi: Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkanrasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l 4) Aluminium: Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi. 5) Zat organik : Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup diperairan 6) Sulfat:Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas. 7) Nitrat dan nitrit:Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yangdigunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh 3. Syarat mikrobiologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.Seperti kita ketahui jika standar mutu air sudah diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih. Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu: a. Aman dan higienis. b. Baik dan layak minum. c. Tersedia dalam jumlah yang cukup. d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu sebagai berikut: Parameter Air Bersih secara Fisika 1. Kekeruhan 2. Warna 3. Rasa & bau 4. Endapan 5. Temperatur Parameter Air Bersih secara Kimia 1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen,

Pemenuhan persyaratan fisik Tidak keruh (jernih), dapat dilakukan dengan : koagulasi- flokulasi, pengendapan (sedimantasi), penyaringan (filtrasi). Koagulan yang lazim dipakai diantaranya tawas, ferosulfat, ferichlorida, Poly Aluminium Chlorida (PAC), biji kelor. Tidak berwarna dapat dilakukan dengan : koagulasi-flokukasi berbasis silikon, aerasi. Tidak berbau / tidak berasa dapat dilakukan dengan : distilasi, ion exchange, filter karbon aktif / antrasit, aerasi, air stripping, deklorinasi dengan Na-thiosulfat. Pemenuhan persyaratan kimia : Kondisi pH tidak ekstrim dapat dilakukan dengan penambahan larutan kapur untuk menaikan pH atau HCl untuk penurunan pH. Tidak mengandung Fe & Mn berlebihan dapat dilakukan dengan aerasi, filter pasir aktif media KMnO4 , filtrasi media MnO2, koagulasi-flokulasi (untuk Fe&Mn dalam bentuk senyawa organik), ion exchange. Tidak mengandung zat organik berlebihan dapat dilakukan dengan koagulasi kimia, aerasi, filtrasi. Tidak sadah dapat dilakukan dengan merebus air, ion exchange zeolit atau resin. Tidak mengandung CO2 agresif dapat dilakukan dengan kontak / filtrasi media marmer. Tidak salin dapat dilakukan dengan distilasi, freezing, demineralisasi, ion exchange, membran RO. Tidak mengandung logam berat dapat dilakukan dengan elektro coagulating, metal removal, distilasi, membran RO. Teknik ini dapat menghilangkan semua partikel terlarut, tersuspensi bahkan semua mineral juga dapat dihilangkan, sehingga air yang diolah menjadi setara air murni. Tidak mengandung racun dapat dilakukan dengan netralisasi racun, filter karbon aktif. Tidak kekurangan Mineral dapat dilakukan dengan penambahan mineral tertentu (mineral enrichment). Pemenuhan persyaratan mikrobiologi Tidak terdapat Nematoda dapat dilakukan dengan filtrasi polister. Tidak mengandung patogen dapat dilakukan dengan disinfeksi menggunakan kaporit (Chlor), Na-hypoklorit, KMnO4, Ozon, radiasi UV-C, perebusan / pemanasan, Sodis. Pemenuhan persyaratan Radioaktif Hindarkan dari sumber radiasi pengion.

AIR BERSIH
-Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l) Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air).

Pembuangan Kotoran/Tinja (jamban) -Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur Tidak boleh terkontaminasi air permukaan Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

Pembuangan Sampah -Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:

Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi Penyimpanan sampah Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali Pengangkutan Pembuangan

Pengelolaan air limbah Air kotor yang berasal dari kegiatan rumah tangga dibuang melalui saluran menuju selokan diluar rumah dan mengalir ke sungai. Sedangkan air kotor yang berasal dari BAB dan BAK dibuang lewat jamban ke septic tank. Jika dari limbah industri dilakukan terlebih dahulu kegiatan filtrasi kemudian pembendungan.
Standar Air Minum Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.907/MenKes/SK/VII/2002 yang dapat disebut sebagai Air Minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum. Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi,fisika,kimia dan radioaktif. Parameter-parameter yang sering diuji dan kandungan maksimum yang diizinkan dapat dilihat pada tabel berikut ini : No. 01. 02. 03. 04. 05. Parameter A.FISIKA Bau TDS (Total Zat Padat Terlarut) Kekeruhan Rasa Warna B.KIMIA a. Kimia Anorganik Air Raksa (Hg) Aluminium (Al) Arsen (As) Besi (Fe) Kesadahan (CaCO3) Klorida Mangan (Ma) Nitrat sebagai N (NO3) Nitrit sebagai N (NO2) PH Sianida (Si) Sulfat (SO4) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) b. Kimia Organik Benzene Chloroform DDT Detergen Pestisida Total Zat Organik (KMnO4) C. MIKROBIOLOGI Satuan mg/l Skala NTU Skala TCU Maksimum Tidak berbau 1000 5 Tidak Berasa 15

01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 01. 02. 03. 04. 05. 06.

mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l

0.001 0.2 0.05 0.3 500 250 0.1 10 1.0 6.5 s/d 8.5 0.1 400 1.0 0.05 0.01 0.03 0.03 0.05 0.10 10

01. 02. 01. 02.

E-Coli Total Koliform D.RADIOAKTIF Gross Alpha Activity Gross Beta Activity

koloni/100 ml koloni/100 ml Bq/l Bq/l

0 0 0.1 1.0

Keterangan : mg = miligram, ml = mililiter, l = liter, Bq = Bequerel, NTU = Nephelometrik Turbidity Units, TCU = True Colour Units Setiap negara mempunyai syarat kesehatan yang berbeda,tetapi pada umumnya parameter yang diterapkan hampir sama. Indonesia termasuk salah satu negara yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Singapura. Lalu bagaimana dengan air yang biasa kita dapatkan dari Perusahaan Air Minum (PAM) di Indonesia ? Bila kita mengacu pada PerMenKes No.416/MenKes/Per/IX/1990 di atas, dengan hanya memperhatikan beberapa parameter saja,misalnya TDS (jumlah zat padat terlarut) yang sampai dengan 1000 mg/l tentu masih layak,karena umumnya TDS air dari PAM umumnya sekitar 100300 mg/l. Tetapi pada kenyataannya sering air yang mengalir sampai kerumah kita,hanya dengan kasat mata saja sudah dapat kita lihat kotor (keruh) serta berbau.

Parameter UDARA
Gambar kategori dan rentang Indeks Standar Pencemar Udara dengan ketentuan waktu sebagai berikut: 1. kategori baik 2. kategori sedang 3. kateoori tidak sehat 4. kategori sangat tidak sehat 5. kategori berbahaya rentang rentang rentang rentang rentang 0 - 50 dengan warna hijau; 51 - 100 dengan wama biru; 101 - 199 dengan warna kuning; 200 - 299 dengan wama merah; 300 - 500 dengan warna hitam.

Format Penyampaian Indeks Standat Pencemar Udara seperti diuraikan dalam Ayat (1) adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII.

INDEKS STANDAR PARAMETER UDARA MAKSIMUM: ___________ PARAMETER PENCEMAR KRITIS: ______________ KATEGORI ISPU: __________________

Hijau BAIK 0-50

Biru SEDANG 51-100

Kuning TIDAK SEHAT 101-199

Merah SANGAT TIDAK SEHAT 200-299

Hitam BERBAHAYA 300-500

PARAMETER-PARAMETER DASAR UNTUK INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU) DAN PERIODE WAKTU PENGUKURAN

No. 1. 2. 3. 4. 5.

PARAMETER Partikulat (PM10) Sulfur Dioksida (SO2) Carbon Monoksida (CO) Ozon (O3) Nitrogen Dioksida (NO2)

WAKTU PENGUKURAN 24 jam (Periode pengukuran rata-rata) 24 jam (Periode pengukuran rata-rata) 8 jam (Periode pengukuran rata-rata) 1 jam (Periode pengukuran rata-rata) 1 jam (Periode pengukuran rata-rata)

ANGKA DAN KATEGORI INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU) PENGARUH INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA UNTUK SETIAP PARAMETER PENCEMAR Kategori Baik Rentang 0-50 Carbon Monoksida (CO) Tidak ada efek Nitrogen (NO2) Sedikit berbau Ozon O3 Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat Kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam) Sulfur Dioksida (SO2) Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam) Partikulat Tidak ada efek

Sedang

51 - 100

Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksi Peningkatan pada kardiovaskularpada perokok yang sakit jantung

Berbau

Luka pada Luka pada Babarapa spesies Beberapa tumbuhan spesies lumbuhan Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras Bau, Meningkatnya kerusakan tanaman

Terjadi penurunan pada jarak pandang Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di manamana

Tidak Sehat

101 - 199

Bau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asma Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyaklt asma dan bronhitis

Sangat Tidak Sehat

200-299

Maningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpanyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kalemahan yang terlihat secara nyata

Olah raga ringan mangakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien yang berpenyaklt paru-paru kronis

Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asthma dan bronhitis

Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asthma dan bronhitis

Berbahaya 300 - lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar

BATAS INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA DALAM SATUAN SI Dalam bentuk tabel Indeks Standar 24 jam PM10 ug/m3 24 Jam SO2 ug/m3 B jam CO ug/m3 1 jam O3 mg/m3 1 jam NO2 ug/m3 Pencemar Udara 10 100 200 300 400 500 50 150 350 420 500 600 80 365 800 1600 2100 2620 5 10 17 34 46 57.5 120 235 400 800 1000 1200 (2) (2) 1130 2260 3000 3750

PARAMETER TANAH
Kualitas Tanah

Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas tanah untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengan daya dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi dan pengurangan terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan udara (Karlen et al., 1997). Kualitas tanah dapat dilihat dari 2 sisi (Seybold et al., 1999) : 1. Sebagai kualitas inherent tanah (inherent soil quality) yang ditentukan oleh lima faktor pembentuk tanah, atau 2. Kualitas tanah yang bersifat dinamis (dynamic soil quality), yakni perubahan fungsi tanah sebagai fungsi dari penggunaan dan pengeloaan tanah oleh manusia.

Kelas Tekstur Tanah Persentasi Fraksi Tanah Lempung > 60%, Debu 40% Lempung 50%, Debu 50% Pasir 20%, Lempung 40%, Debu 40% Lempung 40%, Debu 60% Lempung 20%, Pasir 80% Lempung 40%, Debu 60% Lempung 40%, Debu 60% Lempung 20%, Pasir 80% Pasir 40%, Lempung 20%, Debu 60% Geluh debuan Pasir 20%, Debu 60%, Lempung 20% Pasir geluh Pasir 80%, Lempung 20% Debuan Pasir 20%, Debu 80% Pasiran Pasir 80%, Lempung 20% Sumber : Anonim. 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah Struktur Tanah Struktur tanah adalah susunan antar partikel tanah primer (bahan minerak seperti pasir, debu, lempung) dan bahan organik serta oksida membentuk agregat tanah. Agregat tanah meliputi bahan padatan dan pori tanah. Dalam menentukan struktur tanah harus terlebih dahulu ditetapkan: Tekstur Tanah Lempung berat Lempungan Lempung pasiran Lempung debuan Geluh lempung pasiran Geluh lempungan Geluh lempung debu Geluh pasiran Geluhan

Kerapatan Butir Tanah (BJ) Berat jenis tanah ditentukan oleh kadar bahan organik, apabila bahan organik tinggi maka nilai berat jenis tanah semakin rendah. Penentuan berat jenis dilakukan secara kuantitatif menggunakan Picno Meter. Kimia Tanah a. pH Colorimetris Tanah pH colorimetris adalah metode dalam pengukuran nilai pH dengan menggunakan larutan indikator dan kertas pH. pH tanah itu sendiri adalah konsentrasi ion H yang ada dalam tanah dan terkandung pada larutan tanah maupun di bagian kompleks tanah. 1) pH H2O merupakan kemasan aktual atau aktif, yaitu konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah. 2) pH KCl Merupakan kemasaman potensial atau kemasaman tertukarkan, yaitu konsentrasi ion H+ yang diadsorbsi koloid tanah. Kondisi tanah pH (H2O) Kondisi tanah pH (H2O) Luar biasa masam <> Netral 6,6 7,3 Masam sangat kuat 4,5 5,0 Agak basis 7,4 7,8 Masam kuat 5,1 5,5 Basis sedang 7,9 8,4 Masam sedang 5,6 6,0 Basis kuat 8,5 9,0 Agak masam 6,1 6,5 Basis sangat kuat 79,0 Sumber: Anonim. 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kadar Bahan Organik Tanah (BO) Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang berasal dari sisa/jasad-jasad makhluk hidup. Bahan organik berfungsi untuk merekatkan partikel-partikel tanah, sehingga membentuk agregat tanah sifat ini disebut dengan istilah Cementing Agent. Pengaruh bahan organik pada tanah antara lain: Memperbaiki sifat fisika tanah seperti; menghindarkan erosi, memperbaiki struktur tanah, kemampuan tanah menyerap air (pasir), dan memperbaiki aerase dan drainase tanah. Memperbaiki sifat kimia tanah, seperti; KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) dan menambah unsur hara tanah dari dekomposisi bahan organik. Sifat Biologi, seperti; Meningkatkan aktivitas mikroorganisme karena bahan organik menjadi sumber energinya. Tabel 13. Harkat angka bahan organik tanah; Sifat Kimia Tanah Harkat (%) Bahan organik tanah 0 - 50 Kerapatan Massa Tanah (BV) Berat volume tanah adalah perbandingan antara berat bongkah tanah dan volume bongkah tanah dan dinyatakan dalam gr/cm3. Pengukuran berat volume diperlukan sebagai petunjuk untuk mengetahui kepadatan tanah porositas tanah. Nilai berat volume dipengaruhi oleh tekstur tanah (semakin halus tekstur tanah, nilai BV semakin besar), kedalaman / jeluk tanah, kadar bahan organik, berat jenis, mineral penyusun tanah dan tipe strukturnya. Porositas Tanah Porositas tanah adalah persentasi pori yang terkandung di dalam tanah. Porositas berpengaruh terhadap gerakan lengas / air di dalam tanah, temperatur, sirkulasi udara, ketersediaan unsur hara, ruang perakaran dan pengolahan tanah. Volume pori terdiri atas 3, yaitu: 1. Pori besar (makro) : didominasi oleh pori untuk sirkulasi udara, ukurannya > 10m 2. Pori sedang : rerata diameternya 0,2 - 10m 3. Pori kecil (mikro) : rerata diameter <> Terdapat konsesus umum bahwa tata ruang lingkup kualitas tanah mencakup tiga komponen pokok yakni (Parr et al., 1992) : 1.Produksi berkelanjutan yakni kemampuan tanah untuk meningkatkan produksi dan tahan terhadap erosi.2. Mutu lingkungan, yaitu mutu air, tanah dan udara dimana tanah diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan, penyakit dan kerusakan di sekitarnya. 3.Kesehatan Makhluk hidup,yaitu mutu makanan sebagai produksi yang dihasilkn dari tanah harus memenuhi faktor keamanan (safety) dan komposisi gizi.

Karena bersifat kompleks, kualitas tanah tiidak dapat diukur namun dapat diduga dari sifat-sifat tanah yang dapat diukur dan dapat dijadikan indikator dari kualitas tanah (Acton dan Padbury, 1978 dalam Islam dan Weil, 2000). Tekstur TanahTanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi: 1. Pasir, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2 mm. 2. Debu, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,050 mm. 3. Liat, yaitu butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm. Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut: 1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir. 2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung. 3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir. 4. Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung. 5. Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu. 6. Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu. 7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat. 8. Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir. 9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu. 10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir. 11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu. 12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat. Hubungan Tekstur Tanah dengan Daya Menahan Air dan Ketersediaan Hara Tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yasng lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara . Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Banyaknya curah hujan atau air irigasi, Kemampuan tanah menahan air, Besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), Tingginya muka air tanah, Kadar bahan organik tanah, Senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan Kedalaman solum tanah atau lapisan tanah

pH pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium (K), dan Pospor (P) dimana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0. Pengukuran pH tanah di lapangan dengan prinsip kolorimeter dengan menggunakan indikator (larutan, kertas pH) yang menunjukkan warna tertantu pada pH yang berbeda. Saat ini sudah banyak pH-meter jinjing (portable) yang dapat dibawa ke lapangan. Di samping itu, ada beberapa tipe pH-meter yang dilengkapi dengan elektroda yang secara langsung dapat digunakan untuk pH tanah, tetapi dengan syarat kandungan lengas saat pengukuran cukup tinggi (kandungan lengas maksimum atau mungkin kelewat jenuh). Kesalahan pengukuran dapat terjadi antara 0,1 0,5 unit pH atau bahkan lebih besar karena pengaruh pengenceran dan faktor faktor lain. Untuk mengukur pH basa kuat di lapangan, indikator fenolptalin (2 g indikator fenolptalin dalam 200 ml alkohol 90%) yang tidak berwarna sangat bermanfaat karena akan berubah menjadi ungu sampai merah pada pH 8,3 10,0. Kondisi yang sama dalam pengukuran pH di lapangan pada kondisi luar biasa asam digunakan indikator Brom Cresol Green (0,1 g dilarutkan dalam 250 ml 0,006 N NaOH) yang berubah menjadi hijau sampai kuning pada pH 5,3 dan lebih rendah daripada 3,8. Untuk mengetahui pH tanah di lapangan, secara umum dapat digunakan indikator universal (campuran 0,02 g metil merah, 0,04 g bromotimol blue, 0,04 g timol blue, dan 0,02 g fenolptalin dalam 100 ml alkohol encer (70%)) (Anonim, 2009).

Indikator Kualitas Tanah Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam tanah (USDA, 1996). Secara lebih spesifik Doran dan Parkin (1994) menyatakan bahwa indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria: a. Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi modeling. b. Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah. c. Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh para pengguna. d. Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai kualitas tanah yang bersifat dinamis). e. Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah. Selama ini evaluasi terhadap kualitas tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut relatif tersedia (Larson and Pierce, 1991). Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat-sifat biologi dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi dan merupakan indikator yang sensitif dari kerusakan agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah (Kenedy and Pependick, 1995). Klasifikasi sifat-sifat tanah yang berkontribusi terhadap kualitas tanah didasarkan atas kepermanenanya dan tingkat kepekaanya terhadap pengelolaan (Islam dan Weil, 2000) Berubah dalam jangka harian Ditentukan oleh manajemen Sifat bawaan atau rutin (ephemeral) dari beberapa tahun (permanen) (intermediate)

Kadar Air Respirasi tanah pH N mineral K mineral P tersedia Kerapatan isi Mudah berubah

Agregasi Biomassa mikrobia Respirasi Basal Respirasi Spesifik Karbon aktif Kandungan karbon organik Sulit berubah

Kedalaman Tanah Lereng Iklim Restrictive layer Tekstur Batuan Mineralogi Tidak berubah

Pemilihan Parameter Pencemaran Air Tanah Di Kawasan Padat Penduduk. Untuk kepentingan masyarakat sehari-hari, persediaan air harus memenuhi standar air minum dan tidak membahayakan kesehatan manusia. Menurut WHO, standar-standar air minum yang harus dipenuhi agar suatu persediaan air dapat dinyatakan layak sebagai air minum harus memenuhi persyaratan fisik, biologis, dan kimia. Standar fisik kualitas air meliputi suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan. Standar biologis : kuman parasit, patogen, bakteri golongan Coliform, sedangkan standar kimia : pH, jumlah zat padat, dan bahan kimia lain (Permenkes 416/ Menkes/Per/ IX, 1990). Pada kawasan padat penduduk, pemilihan parameter pencemaran air tanah berkaitan dengan karakteristik bahan pencemar yang berhubungan dengan aktivitas penduduk pada kawasan tersebut. Menurut Putra (2009), pemilihan parameter kualitas air di dasarkan pada jenis parameter yang akan diambil, yakni parameter primer, parameter skunder dan parameter kunci, selanjutnya di sebutkan bahwa parameter primer merupakan senyawa kimia yang masuk ke dalam lingkungan tanpa bereaksi dengan senyawa lain. Parameter skunder merupakan transformasi yang terbentuk akibat adanya interaksi, transformasi atau reaksi kimia antara parameter primer menjadi senyawa lain. Sementara itu parameter kunci adalah parameter yang dianggap dapat mewakiki kualitas lingkungan yang di sesuaikan dengan tujuan pengambilan sampel.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi(bersama) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29660/4/Chapter%20II.pdf (bersama) http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/12/ikm3-konsep-sehat.pdf (dwi septia nengsih) http://environmentalsanitation.wordpress.com/2009/01/02/kesehatan-lingkungan/(bersama) http://ajago.blogspot.com/2007/12/dasar-kesehatan-lingkungan.html(bersama)
http://naylil.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_2.pdf(ibnu fahdila)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29660/4/Chapter%20II.pdf (bersama) http://hakliindonesia.blogspot.com/(shintya angraini)


http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2161510-daftar-istilah-dalam-ilmu-kesehatan/#ixzz29vKAbNF0 (bersama) http://jiniaricute.wordpress.com/2008/05/27/vektor-penyakit-menular/ (yatti mustafia) http://bhybhaeg.blogspot.com/2012/03/standar-kualitas-air-bersih.html (bersama) http://jurnalingkungan.wordpress.com/2010/02/13/parameter-pencemar-udara-kriteria/ (dwi septia nengsih , ibnu fahdila , shintya angraini) http://www.cets-uii.org/BML/Udara/ISPU/ISPU%20(Indeks%20Standar%20Pencemar%20Udara).html (bersama) http://ikramilmutanah.blogspot.com/2011/08/kualitas-tanah.html (bersama) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19912/4/Chapter%20II.pdf (bersama)

http://blh.bantulkab.go.id/documents/20100526101709-dok_blh_80.pdf (dwi septia nengsih , ibnu fahdila , shintya angraini )

You might also like