You are on page 1of 50

http://kumpulanptk.blogspot.

com/

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJAWAB ISI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK MELALUI BIMBINGAN DAN LATIHAN DI SDN RINGINSARI KECAMATAN KUMPULANPTK KOTA GURU

LOGO SEKOLAH
Oleh:

NIP.

SDN RINGINSARI KECAMATAN KUMPULANPTK KOTA GURU JAWA TIMUR 2011

http://kumpulanptk.blogspot.com/ LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini Disajikan : Untuk meningkatkan profesionalisme guru

Dengan Judul :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJAWAB

ISI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK MELALUI BIMBINGAN DAN LATIHAN DI SDN RINGINSARI KECAMATAN KUMPULANPTK KOTA GURU

PENULISAN KTI/PTK DISAHKAN PADA TANGGAL: .......................................

Pengawas TK/SD Gugus 04 SD

Kepala SDN Ringinsari Kec.KumpulanPTK Kota GURU

NIP.

................. NIP.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ LEMBAR PUBLIKASI

DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN DI PERPUSTAKAAN BINA ILMU SEKOLAH DASAR NEGERI RINGINSARI KECAMATAN KUMPULANPTK KOTA GURU SD

NOMOR REGISTER TANGGAL

: ................................................. : .................................................

GURU,

September 2011

Pengelola Perpustakaan

NIP. -

http://kumpulanptk.blogspot.com/ KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Isi Dongeng dengan Menggunakan Bahasa Indonesia dengan Baik melalui Bimbingan dan Latihan di SDN Ringinsari Kecamatan KumpulanPTK Kota GURU SD Laporan Hasil PTK ini disusun dalam rangka upaya penulis mencoba untuk mendorong guru-guru di sekolah Dasar agar mau mengadakan penelitian (PTK) sehingga dapat digunakan umpan balik (feed back) yang pada akhirnya dapat memperbaiki proses pembelajaran. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas baik moral, mental, spiritual maupun material hingga terselesaikannya penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, modal penulis dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil manfaatnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.

GURU, September 2011

Penulis

http://kumpulanptk.blogspot.com/ DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. LEMBAR PUBLIKASI........................................................................................ KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................................

i ii iii iv v

BAB I

PENDAHULUAN 1 3 3 4

A. Latar Belakang.............................................................................. B. Rumusan Masalah ........................................................................ C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran .................................................... D. Manfaat Perbaikan .......................................................................

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 5 7 9

A. Teori Belajar ................................................................................ B. Dongeng........................................................................................ C. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar .........................................

D. Bimbingan dan Latihan................................................................... 10

http://kumpulanptk.blogspot.com/ BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ........................................................................ 12 B. Deskripsi per Siklus ..................................................................... 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian per Siklus ............................................. 21 B. Pembahasan dari Setiap Siklus ...................................................... 26 BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan ................................................................................. 29 B. Saran Tindak Lanjut .................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 30

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 31

http://kumpulanptk.blogspot.com/ BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Fungsi utama bahasa adalah sebagai media komunikasi. Kita menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Bahasa adalah media komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. (keraf, 2004:1). Dengan demikian setiap warga dituntut untuk terampil bebahasa. Bila setiap warga sudah terampil berbahasa, maka komunikasi antar warga akan berlangsung dengan baik. Dalam kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah tahun 2011, siswa diharapkan memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi: (a) mendengarkan: memahami dan memberi tanggapan trhadap gagasan, pendpat pikiran, kritikan dan perasaan orang lain dalam berbahasa bentuk wacana lisan, (b) berbicara secara efektif dan efisien untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, kritikan, perasaan, dalam berbagai bentuk kepada berbagai mitra berbicara sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan, (c) membaca dan memahami berbagai jenis wacana, baik secara tersurat maupun tersirat untuk berbagai tujuan, dan (d) menulis secara efektif fan efisien berbagai jenis karnagan dalam berbagai konteks (Depdiknas, 2011:11). Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh dipahaminya materi pelajaran oleh siswa, tingkat penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Ringinsari Kecamatan KumpulanPTK Kota GURU SD, pada semester ganjil tahun 2011 masih standar, terutama dalam menjawab isi dongeng. Kesulitan yang sering terlihat pada siswa khususnya dalam menjawab isi dongeng, siswa tidak bisa memahami isi dongeng sehingga siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi dongeng,

http://kumpulanptk.blogspot.com/ ada juga siswa yang terkadang kurang berani menanyakan kepada guru walaupun sebenarnya tidak mengerti. Beberapa kali pemberian tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesoa dalam menjawab isi dongeng dengan menggunana Bahasa Indonesia yang benarhanya 5 anak dari 23 siswa atau hanya 23% saja, sedangakan 18 siswa yang lainnya atau masih 77% masih belum menguasai materi. Selama pembelajaran berlangsung siswa ada yang asyik mendengarkan dongeng dengan baik, namun tidak ada yang mengajukan pertanyaan bahkan ada juga siswa yang asyik bermaik sendiri di tempat duduknya.Kondisi seperti itu menyebabkan rencana pembelajaran yang sudah disusun tidak dapat berjalan dengan baik, dan tujuan pembealajran tidak dapat tercapai secara maksimal. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan setelah pembelajaran dilaksanakan. Hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain: 1. Siswa tidak bisa memahami isi dongeng, sehingga mengalami kesulitan dalam menjawab isi dongeng. 2. Siswa kurang berani mengajukan pertanyaan. 3. Tingkat penguasaan siswa dalam memahami Bahasa Indonesia dan mengembangkan kosa kata masih rendah. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ B. Rumusan Masalah Berdasarkan hasil analisis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang menjadi focus perbaikan Bagaimanakah meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab isi dongeng dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik melalui bimbingan dan latihan di SDN Ringinsari?

C.

Tujuan Perbaikan Pembelajaran Tujuan perbaikan pembelajaran yang dilakukan secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman isi dongeng.Tujuan khusus perbaikan ini seperti berikut ini.

1.

Menganalisis dampak penggunaan pendekatan bimbingan dan pemberian tugas serta latihan secara intensif terhadap kemampuan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi dongeng.

2. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menjawab isi dongeng.

D.

Manfaat Perbaikan Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat penelitian bagi guru sebagai peneliti a) Sebagai pendorong dalam pengembangan diri untuk selalu berkreasi berinovasi dalam mencari metode pembelajaran yang baru. b) Menambah wawasan tentang teori dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ c) Mengetahui kelemahan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan meningkatkan keterampilan mengajar. d) Mengetahui perkembangan siswa yang dibina. 2. Manfaat penelitian bagi sekolah tempat mengadakan penelitian a) Sebagai wahana pengembangan profesi dan menambah wawasan guru yang ada di sekolah itu. b) Mengetahui kekurangan dan kelemahan sarana dan prasarana yang digunakan dalam KBM. c) Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. d) Menignkatkan mutu pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Manfaat penelitian bagi pendidikan secara umum a) Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai harapan. b) Meningkatkan kwalitas pendidikan dan sumber daya manusia kreatif dan inovatif. c) Memberi dampak positif terhadap proses mengajar. d) Sebagai kontribusi bagi ilmu pendidikan, khususnya dalam metode pembelajaran Bahasa Indonesia.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Teori Belajar Menurut teori taksonomi Bunyamin S. Bloom mengklasifikasikan psikologi anak didik menjadi 3 golongan. Pertama kognitif yang berpangkal pada kecerdasan otak (intelektual) kemampuan tersebut mengembangkan kreatifitas (daya cipta), Prof. Dr. Fillmore H. Sanford berpendapat bahwa, manusia berfikir melebihi makhluk yang lain. Dengan kemampuan tersebut manusia berfikir melabihi kemampuan makhluk yang lain. Dengan kemampuan tersebut manusia dapat mengalami perubahan tingkah laku secara sadar dan cepat.Kedua Afektif yang berhubungan dengan sikap, perasaan, tata nilai, minat dan apresiasi.Ketiga psikomotor menyangkut keterampilan berbuat sesuatu yang berpusat pada otot atau saraf penggerak (motoris). Arthur Wrigh Combs, menyarankan agar tujuan proses mengajar yang dirumuskan dalam kurikulum diarahkan kepada self-actualization (memberi kesempatan kepada anak didik untuk menyatakan jati dirinya) sebagian pribadi yang memiliki open their experience yaitu sikap terbuka kepada pengalaman, well informed, yaitu geng informasi yang terpecaya. Penelitian tindakan kelas yang digunakan PTK Diagnostik adalah penelitian yang mengarah pada tindakan langsung yang menuntaskan kelemahan siswa yang menonjol, dalam hal ini penekanan terhadap pemahaman arti bahasa yang belum dikuasai. Selain PTK diagnotis juga PTK partisipan yaitu peneliti terbit langsung dalam pelaksanaan penelitian dalam proses mulai dari awal sampai akhir, dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Konsep inti PTK yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin ialah dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu 1) perencanaan (planning), 2) aksi dan tindakan (action), 3) observasi (observing), dan 4) refleksi (reflecting) (Lewing,1990:65). Menurut Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterprestasikan dan beradaptasi dengan lingkungan (teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu system konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannnya. Pemahaman dalam obyek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Keuda proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap terahadap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam kontek interaksi diri anak dengan lingkungannya. Juga melalui pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara aktif fan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. Selain menggunakan pendekatan keterampilan proses juga menggunakan pendekatan komunikatif dengan tujuan membentuk kemampuan komunikatif siswa dalam penggunaan Bahasa Indonesia dengan benar baik secara lisan ataupun tulisan.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ B. Dongeng Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (Qonita,

2008:170).Biasanya dongeng dibumbuhi denga hal-hal yang bersifat khayalan, fantastic, bahkan tidak lepas dari hal-hal yang aneh. Aspek-aspek mengenai isi sebuah dongeng yang meliputi kemampuan memahami: (a) kosakata, (b) ide pokok, (c) tokoh, dan (d) latar/setting. Kata adalah satuan (unsur) bahasa terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas (Depdikbud, 1989:395).Kosakata adalah pebendaharaan kata (Depdikbud, 1989:426).Keraf (1989:21) menjelaskan bahwa kata merupakan sebuah unit bahasa yang mempunyai arti, kosakata adalah banyaknya kata yang dikuasai seseorang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata yang dikuasai dan dapat digunakan oleh sesorang. Ide pokok adalah gagasan pokok (Semi, 2007:86). Paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu kepada satu topic (Semi, 2007:86). Ide pokok paragraph adalah gagasan utama dalam sebuah paragraph (Nurgiyantoro, 1994:88). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ide pokok paragraph adalah pokok pikiran yang terdapat dalam sebuah paragaraf. Tokoh adalah pelaku dan penderita berbagai peristiwa yang dikisahkan (Nurgiyantoro, 1994:92).Tokoh adalah pemegang peran (Depdikbud,

1989:954).Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1994:165). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku atau pemegang peran dalam sebuah cerita dan penokohan adalah gambaran tentang orang yang diceritakan.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Latar atau setting adalah pijakan cerita yang mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Nurgiyantoro, 1994:217).Latar atai setting adalah keterangan mengenai suatu peristiwa guna melengkapi informasi yang tersiar sebalumnya (Depdikbud, 1989:502).Setting atau latar yang dimaksudkan ialah tempat atau waktu terjadinya peristiwa yang dialami oleh tokoh. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa latar atau setting adalah pijakan cerita yang mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa guna melengkapi informasi yang diceritakan.

C.

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Bahasa Indonesia mempunyai kdudukan dan fungsi yang sangat penting di Negara kita. Pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia berdasarkan butir ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra-putri Indonesia, menjunjung tinggi bahsa persatuan Bahasa Indonesia. Sejak Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Bahsa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu telah diikrarkan menjadi Bahasa Nasional Bangsa Indonesia. Manusia menyampaikan pikiran, perasaab, dan keinginan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa, untuk memperoleh kesamaan dalam pemahaman terhadap bahasa, tentunya diperlukan pemakaian bahasa yang benar menurut Hasan Alwi, dkk (2003:20), Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukab atau yang dianggap baku. Jika bahasa baku atau standar, baik yang ditetapkan secaia resmi lewat surat keputusan pejabat pemerintah atau maklumat, maupun yang diterima berdasarkan kesepakatan umum dan yang wujudnya dapat kita saksikan pada

http://kumpulanptk.blogspot.com/ praktik pengajaran bahasa kepada khalayak, maka dapat denga mudah dibuat pembedaan antara bahasa yang benar dan tidak. Bahasa merupakan alat yang berdungsi sebagai pengungkap cipta rasa, dan karsa atas kemauan manusia.Bahasa berperan dalam hubungan manusia atau dengan manusia lainnya.Oleh karena itu, bahasa kita katakana sebagai alat/ media komunikasi manusia, baiks ecara lisan mauoun tertulis. Begitu pentingnya peranan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, sehingga perlu adanya pemahaman yang sama, tentunya penggunaan bahsa Indonesia yang baik dan benar berarti menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baku, dan sesuai pula dengan situasi kondisi tertentu.

D.

Bimbingan dan Latihan Menurut bahsa kamus bimbingan mempunyai arti petunjuk cara mengerjakan sesuatu. Dalam proses pembelajaran seorang guru memberikan petunjuk praktis sebagai pedoman dalam mengerjakan tugas. Sedangkan membimbing mengandung makna memegang tangan dan menuntun, maksudnya guru selalu mengarahkan dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang kurang sehingga mereka merasa diperhatikan. Latihan-latihan yang diberikan oleh guru kepada siswa yang kurang berupa latihan soal pemahaman tentang aspek dongeng, dengan memahami aspek dongeng secara otomatis mereka dengan mudah menajwab pertanyaan tentang isi dongeng.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Perencanaan tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi denga tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Igak Wardani (2007:115). Langkah-langkan melakukan penelitian tindakan kelas. Pada program PKP dapat digambarkan sebagai berikut: SIKLUS I SIKLUS II

Berdasar gambar diatas Langkah-langkah PTK merupakan daur atau siklus yang terdiri dari: 1. Merencanakan perbaikan. 2. Melaksanakan tindakan 3. Mengamati 4. Melakukan refleksi Keempat tahapan ini merupakan satu siklus atau daur, oleh karena itu setiap tahap akan berulang kembali. Dengan tindakan perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan kinerja peneliti (guru) sehingga menjadi professional dan membantu meningkatkan keberanian anak dalam menjawab isi dongeng.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Untuk mencapai tujuan tersebut perlu pemberian bimbingan dan latihan yang berkesinambungan dan terus menerus dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menjawab isi dongeng yang diperdengarkan.

A.

Subjek Penelitian

A.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas III SDN Ringinsari Kecamatan KumpulanPTK Kota GURU SD. Waktu pelaksanaan pada tanggal 2 September 2011 sampai tanggal 14 september 2011.

A.2 Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi objek peneliti adalahBahasaIndonesia kelas III SD dengan Pokok Bahasan mendengarkan dongeng dan hasil belajar menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan pertanyaan, serta indicator menjawab pertanyaan tentang isi dongeng (sastra). A.3 Karakteristik Siswa Jumlah siswa kelas IIIb SDN Ringinsari ada 23 siswa, dengan rincian jumlah lakilaki 15 anak, dan perempuan 8 anak. Kemampuan daya serap siswa kelas III bervariasi.Bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Jawa.Lingkungan sekitar rumah dekat jalan raya.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ B. Deskripsi per Siklus Pokok Bahasan Acuan No 1 2 September 2011 Kamis, 2 7 September 2011 Kamis, 3 14 September 2011 B.1 Rencana Dari hasil dalam rencana perbaikan pembelajran menajwab isi dongeng ada beberapa alternative lain: 1. Pembelajaran akan lebih bermakna kalau diberikan dengan dongeng yang belainan. 2. Meningkatkan menggunakan Bahasa Indonesia dan kosa kata di lingkungan sekolah. 3. Pemberian tugas yang menantang dan bervariatif. Langkah-langkah perbaikannya: Langkah I : Guru menentukan tujuan pembelajaran dan cerita/dongeng yang akan disampaikan. Langkah II : Menyiapkan bahan ajar. Menjawab pertanyaan tentang isi dongeng (sastra) Hari/Tanggal Sabtu, Indokator Prosedur Siklus I Siklus II Siklus III

Langkah III : Merencanakan cara menyampaikan pembelajaran. Langkah IV : Pengadaan Tanya jawab Langkah V : Pemberian tugas menjelaskan isi dongeng dengan bahasa sendiri Langkah VI : Membimbing menyimpulkan isi dongeng.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ B.2 Pelaksanaan Prosedur pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran. 2. Menyusun scenario tindakan yang akan dilaksanakan. 3. Menyiapkan semua bahan yang diperlukan. 4. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung. 5. Menentukan cara mengobservasi dan menganalisis data yang akan digunakan. 6. Menentukan teman sejawat sebagai pengamat. 7. Menarik kesimpulan. 8. Menentukan tindakan perbaikan siswa denga hasil penelitian. 9. Menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. B.3 Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen Dalam pelaksanaan kegiatan observasi, peneliti dibantu teman sejawat bersamaan dengan tindakan. Data yang dikumpulkan berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrument pengamatn yang dikembangkan oleh peneliti. Untuk menggunakan beberapa jenis instrument ukut penelitian harus benar-benar dipertimbangkan guna kepentingan trigulasi data. Kriteria yang perlu diamati/diobservasi adalah: Persiapan guru yang harus sesuai dengan bahan yang akan disampaikan (terlampir).

Metode yang akan digunakan.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Peran aktif siswa (mendengarkan, megajukapertanyaan, dan menjawab pertanyaan) (terlampir). Keberanian siswa.

Hasil akhir pembelajaran yaitu menjawab isi dongeng/cerita.

B.4 Refleksi Proses refleksi ini memgang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan perbaikan pembelajaran. Dengan refleksi yang dapat dipercaya, akan menjadi masukan yang sangat berharga dan akurat untuk menentukan langkah tindak lanjut. Penjelasan guru pada saat menjelaskan isi cerita kurang dipahami oleh siswa Karena tidak semua cerita diartikan ke dalam Bahasa Jawa, megingat bahasa yang digunakan siswa dilingkungannya menggunakan Bahasa Jawa.Bahkan guru kurang memancing atau merangsang siswa dengan pertanyaan agar siswa lebih bersemangat untuk mengajukan pertanyaan tentang isi dongeng/cerita.Dengan demikian pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbicara tingkat keberanian siswa masih rendah dan tidak sesuai dengan harapan. Dengan adanya kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran di atas maka dapat dirumuskan untuk mengambil tindakan sebagai berikut: 1. Di dalam menjelaskan isi dongeng/cerita hendaknua guru sedapatnya mengulang dengan menggunakan Bahasa Jawa. 2. Menambah kosa kata sebanyak-banyaknya, disertai tes lisan setiap mau pulang. 3. Memberi bimbingan dan latihan yang intensif. 4. Memberi motivasi untuk siswa yang kurang percaya diri.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Menciptakan suasana yang menarik dan pembelajaran yang menantang , membuat penasaran dan timbul semangat belajar.

Siklus II Kegiatan pada siklus II sama seperti kegiatan pada siklus I, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Perencanaan Dari hasil dalam rencana perbaikan pembelajarn menjawab isi dongeng ada beberapa alternative antara lain: 1. Pembelajaran akan lebih bermakna kalau diberikan dengan dongeng yang berlainan. 2. Meningkatkan menggunakan Bahasa Indonesia dan kosa kata di lingkungan sekolah. 3. Pemberian tugas yang menantang dan bervariatif. 2. Pelaksanaan Prosedur pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran. 2. Menyusun scenario tindakan yang akan dilaksanakan. 3. Menyiapkan semua bahan yang diperlukan. 4. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung. 5. Menentukan cara mengobservasi dan menganalisis data yang akan digunakan. 6. Menentukan teman sejawat sebagai pengamat.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ 7. Menarik kesimpulan. 8. Menentukan tindakan perbaikan siswa denga hasil penelitian. 9. Menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. 3. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen Dalam pelaksanaan kegiatan observasi, peneliti dibantu teman sejawat bersamaan dengan tindakan. Data yang dikumpulkan berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrument pengamatn yang dikembangkan oleh peneliti. Untuk menggunakan beberapa jenis instrument ukut penelitian harus benar-benar dipertimbangkan guna kepentingan trigulasi data. Kriteria yang perlu diamati/diobservasi adalah: Persiapan guru yang harus sesuai dengan bahan yang akan disampaikan (terlampir).

Metode yang akan digunakan.

Peran aktif siswa (mendengarkan, megajukapertanyaan, dan menjawab pertanyaan) (terlampir).

Keberanian siswa.

Hasil akhir pembelajaran yaitu menjawab isi dongeng/cerita.

4.

Refleksi Proses refleksi ini memgang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan perbaikan pembelajaran. Dengan refleksi yang dapat dipercaya, akan menjadi masukan yang sangat berharga dan akurat untuk menentukan langkah tindak lanjut.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Penjelasan guru pada saat menjelaskan isi cerita kurang dipahami oleh siswa Karena tidak semua cerita diartikan ke dalam Bahasa Jawa, megingat bahasa yang digunakan siswa dilingkungannya menggunakan Bahasa Jawa.Bahkan guru kurang memancing atau merangsang siswa dengan pertanyaan agar siswa lebih bersemangat untuk mengajukan pertanyaan tentang isi dongeng/cerita.Dengan demikian pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbicara tingkat keberanian siswa masih rendah dan tidak sesuai dengan harapan. Dengan adanya kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran di atas maka dapat dirumuskan untuk mengambil tindakan sebagai berikut: 1. Di dalam menjelaskan isi dongeng/cerita hendaknua guru sedapatnya mengulang dengan menggunakan Bahasa Jawa. 2. Menambah kosa kata sebanyak-banyaknya, disertai tes lisan setiap mau pulang. 3. Memberi bimbingan dan latihan yang intensif. 4. Memberi motivasi untuk siswa yang kurang percaya diri. Menciptakan suasana yang menarik dan pembelajaran yang menantang , membuat penasaran dan timbul semangat belajar.

SIKLUS III Kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini hampir sama dengan kegiatan pada siklus II, yaitu: 1. Perencanaan Kegiatan pada tahap perencanaan meliputi: a) Guru menentukan tujuan pembelajaan dan cerita/dongeng yang akan disampaikan.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ b) Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran. c) Menyiapkan lembar observasi. d) Membimbing menyimpulkan isi dongeng. 2. Pelaksanaan Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan metode kerja kelompok adalah: a) Kegiatan Awal ( 10 menit) Doa bersama, absensi dan mempersiapkan media serta alat peraga.

Melakukan apersepsi dengan berbagi cerita dengan siswa.

Pemberian motivasi, untuk membangkitkan minat siswa.

Penjelasan tujuan perbaikan pembelajaran yang akan dicapai.

b) Kegiatan Inti ( 50 menit) Siswa dibagi 6 kelompok, setiap kelompok diberi naskah cerita yang lebih beragam.

Guru memberikan petunjuk tugas diskusi kelompok.

Secara perwakilan maju untuk membaca hasil diskusinya.

Pemberian bimbingan.

Pemberian tugas individu.

c) Kegiatan Akhir ( 10 menit) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Pemberian tugas rumah sebagai penguatan.

3. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen Dalam pelaksanaan kegiatan observasi, peneliti dibantu teman sejawat bersamaan dengan tindakan.Kriteria yang perlu diamati/diobservasi adalah: 1. Persiapan guru yang harus sesuai dengan bahan yang akan disampaikan 2. Metode yang akan digunakan. 3. Peran aktif siswa (mendengarkan, megajukapertanyaan, dan menjawab pertanyaan) 4. Keberanian siswa. 5. Hasil akhir pembelajaran yaitu menjawab isi dongeng/cerita. 4. Refleksi Setelah dilakukan pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat, jika hasilnya tidak sesuai dengan tujuan perbaikan, maka dilakukan tindakan selanjutnya, namun jika tujuan perbaikan pembelajaran tercapai kegiatan ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus Kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 3 siklus, adapun hasil penelitian per siklus seperti berikut ini. Siklus I Pengamatan yang peneliti lakukan secara intensif bersama-sama dengan teman sejawat terhadap perolehan hasil belajar (nilai ulangan harian) siswa selama pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1. Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus pertama peneliti pada rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menjawab isi dongeng/cerita, cuma membacakan/bercerita tanpa mengulang dangan Bahasa Jawa, padahal siswa belum banyak memahami Bahasa Indonesia. Dalam hal ini terlihat dari hasil evaluasi belajar siswa, ada 3 siswa mencapat nilai 90, 1 siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat nilai 75, 3 siswa mendapat nilai 70, 6 siswa mendapat nulai 65, 3 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa lainnya mendapatkan nilai 50, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 10 siswa yang tuntas (43%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I N O. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 NAMA SISWA Sawali Adi Putra Kustianto Slamet Agus Lesmana Maulidiana Nia Maulidia Ahmad Syaikhu Andra Eko Prasetyo Beny Kelvianto Heru Kurniawan Slamet Hartanto Lisa Aulia Hardiyanti Lilil Malikha M. Nafik Mukhamad Andika M. Zainul Arifin S.M. Nur Wahyudi Rosa Ediyana Rofiatul Ilmi Sutarno Trisyah Mei Sarah Unzi Musta'in Muh. Choirul Iskak Annisa Akhsanu Amala NILAI ULANGAN HARIAN 60 50 65 75 60 65 75 90 65 80 75 90 75 75 70 65 65 90 60 65 70 70 75 KETUNTASA N BELAJAR Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

Grafik 1 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Tabel 2 Aspek yang Diamati Siklus I N O 1 2 3 4 5 6 ASPEK YANG DIAMATI Kemampuan Siswa Sikap Siswa Mengeluarkan pendapat Mengajukan pertanyaan Menceritakan kembali isi dongeng Perhatian Keberanian Kemandirian KOMENT AR Sedang Kurang Kurang Sedang Kurang Kurang

Siklus 2 Strategi pembelajaran pada siklus II dipadukan dengan metode, siswa dibacakan dengan mengulang isi cerita tiap baris dengan Bahasa Indonesia sehingga siswa lebih mengerti isi cerita. Dengan mengubah cara tersebut hasilnya ada peningkatkan waktu tidak semua bisa. Artinya belum memenuhi standart yang diharapkan. Dalam hal ini terlihat dari hasil evaluasi belajar siswa, ada 5 siswa mencapat nilai 90, 6 siswa mendapat nilai 80, 5 siswa mendapat nilai 75, 4 siswa mendapat nilai 70, 2 siswa mendapat nulai 65, dan 1 siswa lainnya mendapat nilai 60, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 16 siswa yang tuntas (70%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%. Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus 2 N O. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NAMA SISWA Sawali Adi Putra Kustianto Slamet Agus Lesmana Maulidiana Nia Maulidia Ahmad Syaikhu Andra Eko Prasetyo Beny Kelvianto Heru Kurniawan Slamet Hartanto NILAI ULANGAN HARIAN 60 70 75 80 65 75 80 90 75 90 KETUNTASA N BELAJAR Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

http://kumpulanptk.blogspot.com/ 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Lisa Aulia Hardiyanti Lilil Malikha M. Nafik Mukhamad Andika M. Zainul Arifin S.M. Nur Wahyudi Rosa Ediyana Rofiatul Ilmi Sutarno Trisyah Mei Sarah Unzi Musta'in Muh. Choirul Iskak Annisa Akhsanu Amala 90 90 80 80 80 75 70 90 70 70 75 65 80 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

Grafik 2 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2 Jumlah Siswa

Tabel 4 Aspek yang Diamati Siklus 2 N O 1 2 3 4 5 6 ASPEK YANG DIAMATI Kemampuan Siswa Sikap Siswa Mengeluarkan pendapat Mengajukan pertanyaan Menceritakan kembali isi dongeng Perhatian Keberanian Kemandirian KOMENT AR Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Sedang

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Siklus 3 Pada siklus ketiga peneliti memilih strategi dengan pendekatan komunikatif, dan menggabungkan langkah pada siklus pertama dan kedua dengan menggunakan media yang cukup menarik yaitu dengan menggunakan cerita bergambar.Dengan demikian siswa kelas rendah ini lebih tertarik.Pada siklus ketiga ini lebih berhasil dan dapat memenuhi standart, karena lebh dari 85% yang menguasai pembelajaran. Peningkatan nilai hasil evaluasi belajar siswa ada peningkatan, ada 2 siswa mendapat nilai 100, 6 siswa mendapat nilai 90, 3 siswa mendapat nilai 85, 3 siswa mendapat nilai 80, 7 siswa mendapat nilai 75,dan 2 siswa lainnya mendapat nilai 70, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 21 siswa yang tuntas (90%) sudah melebihi dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%, sehingga kegiatan perbaikan pembelajaran tidak dilanjutkan lagi dan berhenti pada siklus 3. Tabel 5 Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus 3 N O. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 NAMA SISWA Sawali Adi Putra Kustianto Slamet Agus Lesmana Maulidiana Nia Maulidia Ahmad Syaikhu Andra Eko Prasetyo Beny Kelvianto Heru Kurniawan Slamet Hartanto Lisa Aulia Hardiyanti Lilil Malikha M. Nafik Mukhamad Andika M. Zainul Arifin S.M. Nur Wahyudi Rosa Ediyana Rofiatul Ilmi Sutarno Trisyah Mei Sarah NILAI ULANGAN HARIAN 70 70 80 90 75 80 90 100 75 90 85 100 90 85 80 75 75 90 75 75 KETUNTASA N BELAJAR Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

http://kumpulanptk.blogspot.com/ 21 22 23 Unzi Musta'in Muh. Choirul Iskak Annisa Akhsanu Amala 85 75 90 Tuntas Tuntas Tuntas

Grafik 3 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 3 Jumlah Siswa Nilai Tabel 6 Aspek yang Diamati Siklus 3 N O 1 2 3 4 5 6 ASPEK YANG DIAMATI Kemampuan Siswa Sikap Siswa Mengeluarkan pendapat Mengajukan pertanyaan Menceritakan kembali isi dongeng Perhatian Keberanian Kemandirian KOMENTA R Baik Baik Baik Baik Baik Baik B. Pembahasan per Siklus Siklus 1 Kegiatan penelitian pada rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menjawab isi dongeng/cerita, Cuma membacakan/bercerita tanpa mengulang dengan Bahasa Jawa, padahal siswa belum banyak memahami Bahasa Indonesia. Dalam hal ini terlihat dari hasil pengamatan ditunjukkan dengan adanya 3 siswa mencapat nilai 90, 1 siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat nilai 75, 3 siswa mendapat nilai 70, 6 siswa mendapat nulai 65, 3 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa lainnya mendapatkan nilai

http://kumpulanptk.blogspot.com/ 50, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 10 siswa yang tuntas (43%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%. Atas dasar alas an tersebut di atas, secara reflektif peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2. Pada siklus 2 lebih menekankan pada kekurangan/kelemahan diantaranya pada rencana perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menjawab isi dongeng/cerita, cuma membacakan/bercerita tanpa mengulang dengan Bahasa Jawa, padahal siswa belum banyak memahami Bahasa Indonesia. Siklus 2 Perbaikan pembelajaran pada siklus 2, peneliti merubah strategi pembelajaran denga menambah metode yaitu denga siswa dibacakan dengan mengulang isi cerita tiap baris dengan Bahasa Jawa, sehingga siswa lebih mengerti isi cerita. Dengan mengubah cara tersebut hasilnya ada peningkatan walau tidak semua bisa. Artinya belum memenuhi standart yang diharapkan. Dalam hal ini terlihat dari hasil evaluasi belajar siswa, ada 5 siswa mencapat nilai 90, 6 siswa mendapat nilai 80, 5 siswa mendapat nilai 75, 4 siswa mendapat nilai 70, 2 siswa mendapat nulai 65, dan 1 siswa lainnya mendapat nilai 60, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 16 siswa yang tuntas (70%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%.Sehingga perlu diadakan siklus 3, untuk memperbaiki kelemahan/kekurangn pada siklus 2. Siklus 3 Berdasarkan hasil diskusi tersebut diketahui bahwa pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 3 peneliti memilih strategi dengan pendekatan komunikatif dan menggabungkan langkah pada siklus pertama dan kedua dengan menggunakan media yang cukup menarik yaitu dengan menggunakan cerita bergambar.Dengan demikian

http://kumpulanptk.blogspot.com/ siswa kelas rendah ini lebih tertarik.Pada siklus ketiga ini lebih berhasil dan dapat memenuhi standart, karena lebih dari 85% yang menguasai pembelajaran. Peneliti memilih strategi pembelajaran dengan pendekatan komunikatif, dan menggabungkan langkah pada siklus pertama dan kedua dengan menggunakan media yang menarik yaitu dengan menggunakan cerita bergambar.Denga demikian siswa kelas rendah ini lebih tertarik.Pada siklus ketiga ini lebih berhasil dan dapat memnuhi standart, Karen alebih dari 85% yang menguasai pembelajaran. Peningkatan nilai pada siklus 3 terlihat jelas, 2 siswa mendapat nilai 100, 6 siswa mendapat nilai 90, 3 siswa mendapat nilai 85, 3 siswa mendapat nilai 80, 7 siswa mendapat nilai 75,dan 2 siswa lainnya mendapat nilai 70, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 21 siswa yang tuntas (90%) sudah melebihi dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%, sehingga kegiatan perbaikan pembelajaran tidak dilanjutkan lagi dan berhenti pada siklus 3. Setelah diberikan bimbingan dan latihan yang intensif dan pendekatan keterampilan proses dan pendekatan komunikati serta metode yang bervariatif pada siklus-siklus yang dilalui maka motivasi dan minat siswa mulai terlihat, terbukti dengan nilai-nilai yang diperoleh siswa ada peningkatan yang semula 25 % menjadi 90%. Selain itu juga karena media yang digunakan menentukan serta seringnya tugas dan latihan.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.

Kesimpulan Dengan melakukan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk meningkatkan penguasaan materi Bahasa Indonesia pada menajwab isi dongeng yang menarik dan dongeng yang sesuai perkembangan bahasa anak, selain juga penggunaan metode, dan pendekatan serta bimbingan dan latihan intensif.

B.

Saran dan Tindak Lanjut Untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah ada yang harus dilakukan guru yaitu penggunaan media yang menarik dan pendekatan yang sesuai dengan materi sehingga siswa senang dan tidak membosankan selain bimbingan dan latihan. Dengan berdasarkan pengalaman dan melaksanakan PTK, seyogyanya Kelompok Kerja Guru (KKG) pada pertemuan rutin membahas masalah-masalah dan tugas-tugas mengajarkan dengan demikian bisa tukar pikiran dan tukar pengalaman.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djauzak dkk. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Sekolah dasar . Jakarta:Sepsikbud. Tim FKIP-UT. 2007. Pemantapan Kamampuan Profesional (PKP). Jakarta: Universitas Terbuka. Wardani, I.G.K, dkk. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Winataputra, Udin. S. dkk. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Zainal, Asmawi. 2004. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 1. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 (RPP 1) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit

A.

KOMPETENSI DASAR Menjelaskan isi teks (100 150 kata) melalui membaca intensif

B.

HASIL BELAJAR Mampu menemukan pikiran pokok pada teks agak panjang

C.

INDIKATOR Dapat menjawab pertanyaan isi dongeng Dapat menentukan pokok pikiran utama

D. 1.

TUJUAN PERBAIKAN Siswa pertanyaan seputar isi dongeng dapat menjawab

http://kumpulanptk.blogspot.com/ 2. pokok pikiran utama pada paragraph Siswa dapat menentukan

E. a.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal (10 menit) Doa bersama, absensi dan mempersiapkan alat peraga. Melakukan cerita pengalaman yang menarik. Pemberian membangkitkan minat siswa. Guru perbaikan pembelajaran yang akan dicapai. motivasi, untuk tujuan apersepsi dengan

b. kelompok diberi naskah cerita. c. materi yang dipelajari. penguatan. F. 1. diskusi kelompok. membaca hasil diskusinya.

menjelaskan

Kegiatan Inti (50 menit) Siswa dibagi 6 kelompok, setiap Guru memberikan petunjuk tugas Secara perwakilan maju untuk Pemberian tugas individu. Kegiatan Akhir (10 menit) Guru dan siswa menyimpulkan Pemberian tugas rumah sebagai

Alat dan Sumber Belajar Sumber Belajar : Buku Aktif Berbahasa Indonesia IV 2. Media Belajar : Buku Dongeng G. Evaluasi 1. Awal : . Proses : a. Keberanian menjawab dan menyampaikan pendapat. b. Ketepatan menjawab. c. Keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan 3. Akhir : Tes tulis (terlampir) GURU, September 2011 Teman Sejawat Guru SATU DUA NIP.13566563 Mengetahui, Kepala SDN Ringinsari IDIDI, S.Pd. NIP. 1655 TIGA SATU NIP. 13056502

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 2.Lembar Observasi Siklus 1 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Observasi : SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit : Pembelajaran Kemunculan Tidak Ada Ada

N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Aspek yang diobservasi Menyusun rencana pembelajaran Menggunakan buku sumber Menggunakan alat peraga Menjelaskan dengan contoh Menjelaskan dengan metode yang tepat Mengajukan pertanyaan Memberikan bimbingan secara langsung Memberikan latihan intensif Memberikan koreksi hasil kerja siswa Memberi motivasi Menilai hasil pekerjaan

Komentar Cukup Sesuai Tidak Sedang Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Kurang Baik

GURU, 2 September 2011 Observer . NIP.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 3.Laporan Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 1

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu

: SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit

Masalah yang diatasi : Rendahnya kemampuan siswa mengerjakan soal yang diajukan oleh guru.Hanya 7 siswa (30%) memperoleh nilai 70; siswa yang memperoleh 60 ada 16 anak (70%). Cara Mengatasi Memberikan bimbingan dan latihan dengan menghadirkan cerita yang beragam - Menerapkan metode diskusi kelompok Hasil : Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 selesai dari 23 siswa, ada 3 siswa mencapat nilai 90, 1 siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat nilai 75, 3 siswa mendapat nilai 70, 6 siswa mendapat nulai 65, 3 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa lainnya mendapatkan nilai 50, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 10 siswa yang tuntas (43%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%. Hal-hal yang unik : Guru masih kikuk, bingung dan agak kurang percaya diri. Banyak siswa yang terlihat tertekan karena hadirnya observer di kelas.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 4.Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 (RPP 2) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu A. B. C. : : : : SDN Ringinsari Bahasa Indonesia III/I 2 x 35 menit

KOMPETENSI DASAR Menjelaskan isi teks (100 150 kata) melalui membaca intensif HASIL BELAJAR Mampu menemukan pikiran pokok pada teks agak panjang INDIKATOR Dapat menjawab pertanyaan isi dongeng Dapat menentukan pokok pikiran utama Siswa Siswa dapat dapat menjawab menentukan

D. TUJUAN PERBAIKAN 1. pertanyaan seputar isi dongeng 2. pokok pikiran utama pada paragraph E. a. perbaikan pembelajaran yang akan dicapai. b. kelompok diberi naskah cerita yang berlainan. c. materi yang dipelajari. penguatan. diskusi kelompok. membaca hasil diskusinya. berbagi cerita dengan siswa. membangkitkan minat siswa. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal (10 menit) Doa bersama, absensi dan mempersiapkan media serta alat peraga. Melakukan Pemberian Guru apersepsi motivasi, dengan untuk tujuan

menjelaskan

Kegiatan Inti (50 menit) Siswa dibagi 6 kelompok, setiap Guru memberikan petunjuk tugas Secara perwakilan maju untuk Pemberian bimbingan. Pemberian tugas individu. Kegiatan Akhir (10 menit) Guru dan siswa menyimpulkan Pemberian tugas rumah sebagai

http://kumpulanptk.blogspot.com/ F. 1.

Alat dan Sumber Belajar Sumber Belajar : Buku Aktif Berbahasa Indonesia IV 2. Media Belajar : Buku Kumpulan Dongeng G. Evaluasi 1. Awal : . Proses : a. Keberanian menjawab dan menyampaikan pendapat. b. Ketepatan menjawab. c. Keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan 3. Akhir : Tes tulis (terlampir) GURU, 7September 2011 Guru

Teman Sejawat

NIP. NIP. Mengetahui, Kepala SDN Ringinsari

NIP. Lampiran 5.Lembar Observasi Siklus 2

http://kumpulanptk.blogspot.com/ LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Observasi N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

: SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit : Pembelajaran Aspek yang diobservasi Kemunculan Tidak Ada Ada Komentar Cukup Sesuai Sedang Sedang Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Kurang Baik

Menyusun rencana pembelajaran Menggunakan buku sumber Menggunakan alat peraga Menjelaskan dengan contoh Menjelaskan dengan metode yang tepat Mengajukan pertanyaan Memberikan bimbingan secara langsung Memberikan latihan intensif Memberikan koreksi hasil kerja siswa Memberi motivasi Menilai hasil pekerjaan

GURU, 7 September 2011 Observer

NIP.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 6.Laporan Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 2

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu

: SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit

Masalah yang diatasi : Rendahnya kemampuan siswa mengerjakan soal yang diajukan oleh guru.dari 23 siswa, ada 3 siswa mencapat nilai 90, 1 siswa mendapat nilai 80, 6 siswa mendapat nilai 75, 3 siswa mendapat nilai 70, 6 siswa mendapat nulai 65, 3 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa lainnya mendapatkan nilai 50, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 10 siswa yang tuntas (43%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%. Cara Mengatasi 1) 2) disertai tes lisan setiap mau pulang. 3) 4) percaya diri Hasil : Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 selesai ada 5 siswa mencapat nilai 90, 6 siswa mendapat nilai 80, 5 siswa mendapat nilai 75, 4 siswa mendapat nilai 70, 2 siswa mendapat nulai 65, dan 1 siswa lainnya mendapat nilai 60, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 16 siswa yang tuntas (70%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%. Memberi bimbingan dan latihan intensif. Memberi motivasi untuk siswa yang kurang Di dalam menjelaskan isi dongeng/cerita hendaknya guru sedapatnya mengulang dengan menggunakan Bahasa Jawa. Menambah kosa kata sebanyak-banyaknya,

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Hal-hal yang unik : Guru terlihat sibuk, karena banyak siswa yang memanggil minta perhatian guru, namun itu merupakan gejala membaik, artinya siswa mulai tertarik dengan pembelajaran yang berlangsung. Guru juga terlihat kurang percaya diri, karena aktifitas mengajarnya diamati oleh orang lain yaitu teman sejawat (observer). Siswa yang sudah mengerjakan mengganggu teman yang lainnya. Lampiran 7.Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 3

http://kumpulanptk.blogspot.com/ RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 3 (RPP 3) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu A. B. C. : : : : SDN Ringinsari Bahasa Indonesia III/I 2 x 35 menit

KOMPETENSI DASAR Menjelaskan isi teks (100 150 kata) melalui membaca intensif HASIL BELAJAR Mampu menemukan pikiran pokok pada teks agak panjang INDIKATOR Dapat menjawab pertanyaan isi dongeng Dapat menentukan pokok pikiran utama Siswa Siswa dapat dapat menjawab menentukan

D. TUJUAN PERBAIKAN 1. pertanyaan seputar isi dongeng 2. pokok pikiran utama pada paragraph E. a. perbaikan pembelajaran yang akan dicapai. b. kelompok diberi naskah cerita yang lebih beragam. c. F. 3. materi yang dipelajari. penguatan. Alat dan Sumber Belajar Sumber Belajar IV diskusi kelompok. membaca hasil diskusinya. berbagi cerita dengan siswa. membangkitkan minat siswa. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal (10 menit) Doa bersama, absensi dan mempersiapkan media serta alat peraga. Melakukan Pemberian Guru apersepsi motivasi, dengan untuk tujuan

menjelaskan

Kegiatan Inti (50 menit) Siswa dibagi 6 kelompok, setiap Guru memberikan petunjuk tugas Secara perwakilan maju untuk Pemberian bimbingan. Pemberian tugas individu. Kegiatan Akhir (10 menit) Guru dan siswa menyimpulkan Pemberian tugas rumah sebagai

: Buku Aktif Berbahasa Indonesia

http://kumpulanptk.blogspot.com/ 4. G. 4. : a. b. c. Media Belajar Evaluasi Awal : Keberanian menjawab dan menyampaikan pendapat. Ketepatan menjawab. Keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan : Tes tulis (terlampir) GURU, 14 September 2011 Guru : Buku Kumpulan Dongeng

. Proses 6. Akhir

Teman Sejawat

NIP. NIP. Mengetahui, Kepala SDN Ringinsari

NIP.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 8.Lembar Observasi Siklus 3 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 3 Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Observasi : SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit : Pembelajaran Kemunculan Tidak Ada Ada GURU, 14 September 2011 Observer

N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Aspek yang diobservasi Menyusun rencana pembelajaran Menggunakan buku sumber Menggunakan alat peraga Menjelaskan dengan contoh Menjelaskan dengan metode yang tepat Mengajukan pertanyaan Memberikan bimbingan secara langsung Memberikan latihan intensif Memberikan koreksi hasil kerja siswa Memberi motivasi Menilai hasil pekerjaan

Komentar Cukup Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Baik Baik Baik Baik Baik Baik

NIP.

http://kumpulanptk.blogspot.com/ Lampiran 9.Laporan Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 3 Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : SDN Ringinsari : Bahasa Indonesia : III/I : 2 x 35 menit

Masalah yang diatasi : Rendahnya kemampuan siswa mengerjakan soal yang diajukan oleh guru.dari 23 siswa, ada 5 siswa mencapat nilai 90, 6 siswa mendapat nilai 80, 5 siswa mendapat nilai 75, 4 siswa mendapat nilai 70, 2 siswa mendapat nulai 65, dan 1 siswa lainnya mendapat nilai 60, sedangkan standar ketuntasan minimalnya 75. Artinya ada 16 siswa yang tuntas (70%) masih kurang dari standar ketuntasan klasikal yaitu sebesar 85%. Cara Mengatasi latihan dan bimbingan pendapat Hasil : Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 3memuaskan karena dari 23 siswa keseluruhan ada 21 siswa (90%) yang lainnya melebihi ketuntasan minimal, sehingga kegiatan perbaikan pembelajaran tidak dilanjutkan, dan berhenti pada siklus 3. Hal-hal yang unik : terkendali pembelajaran terlihat over. Siswa bersemangan, walaupun terkadang Guru sudah dapat menikmati jalannya Guru terlihat sibuk, namun suasana sudah Siswa dibiasakan berani mengungkapkan Diskusi kelompok lebih mengutamakan pada

http://kumpulanptk.blogspot.com/ ASAL MULA REOG PONOROGO

Ada seorang putri cantik jelita bernama Dewi Songgolangit.Ia putra raja yang terkenal di Kerajaan Kediri. Karena wajahnya yang cantik dan menawaan, Dewi Songgolangit terkenal dimana-mana, sehingga banyaj raja dan pangeran yang meminang. Namun Dewi Songgolangit tampaknya belum berhasrat untuk menikah dna berumah tangga. Sang raja dan permaisurinya dibuat pusing atas keputusan putrinya.Padahal kedua orang tuanya ingin segera meminang cucu. Tanya raja suatu hari Anakku, sampai kapan kau menolak sertiap Raja dan Pangeran yang melamarmu?. Ayahanda, sebenarnya hamba belum berkeinginan menikah.Jika ayah memaksa hamba berkeluarga maka hamba mengajukan syarat.Calon suami hamba harus mampu menghadirkan Tontonan diiringi 140 ekor kuda kembar, gamelan serta binatang berkepala dua, pinta Dewi Songgolangit. Semua Raja dan Pangeran pulang.Tapi, ada dua raja yang sanggup dengan persyaratan tadi, yaitu Raja Singobarong berkepala Harimau dan Raja Kelana Swandono. Raja Kelana Swandono sudah siap, Raja Singobarong menunggu di perbatasan.Ia akan merampas barang-barang yangd ibawa Raja Kelana Swandono. Namun, Raja Kelana Swandono mengetahui dan menyerangnya.Raja Singobarong kena Aji Sakti Samandiman milik Raja Kelana Swandono. Raja Singobarong pun berubah menjadi hewan berkepala dua yang jinak dan penurut, menari-nari dengan lemah gemulai. Waktu yang ditentukan sudah tiba, Raja Kelana Swandono diiringi 140 ekor kuda kembar, gamelan dan hewan berkepala dua jelmaan Raja Singobarong serta burung merak menari melenggak lenggok memukau penonton. Arak-arakan itu dinamakan Reog Ponorogo oleh Dewi Songgolangit.Akhirnya Raja Kelana Swandono dan Dewi Songgolangit hidup bahagia.
Dikutip dari Aktif Berbahasa Indonesia 5 Edisi pertama, Tahun 2005

http://kumpulanptk.blogspot.com/ PETUNJUK UMUM : Pilihlah jawaban (B), jika pernyataan di bawah ini dianggap benar, dan (S) jika dianggap salah dengan memberi tanda (X)!

Soal : 1. B S : Dewi Songgolangit adalah putri raja yang terkenal di Kerajaan Kediri. 2. B S : Dewi Songgolangit putri yang cantik rupawan. 3. B S : Dewi Songgolangit ingin segera menikah. 4. B S : Tiga raja yang sanggup dengan persyaratan dari Dewi Songgolangit. 5. BS : Raja Singobarong dan Raja Kelana Swandono adalah raja yang sanggup dengan persyaratan Dewi Songgolangit. PETUNJUK UMUM : Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar!

6. Judul bacaan di atas adalah. a. Asal Mula Reog Ponorogo c. Kerajaan Kediri b. Dewi Songgolangit d. Raja Kelana Swandono 7. Siapa yang berparas cantik dan rupawan pada bacaan di atas? a. Permaisuri c. Penduduk b. Penonton d. Putri Raja Kediri 8. Setelah kena aji Samandiman Raja Singobarong berubah menjadi. a. Hewan berkepala dua c. Hewan piaraan b. Hewan Perkepala tiga d. Hewan ternak 9. Raja yang berhasil menikah dengan Dewi Songgolangit adalah. a. Raja Kelana Swandono c. Raja Samandiman b. Raja Singobarong d. Raja Aji 10. Hewan pengiring pernikahan Raja Kelana Swandono dan Dewi Songgolangit berjumlah. a. 140 ekor c. 160 ekor b. 150 ekor d. 170 ekor

You might also like