Professional Documents
Culture Documents
Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Pembentukan tanah
dari bongkahan bumi mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancuran dimana
Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses
pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan
induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan
kebagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada
tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan
biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk
dari mineral anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut profil
tanah.
Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah
profil tanah.
profil tanah dan untuk mengetahui sifat fisik serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya..
pedogenesis tanah dan merupakan bahan perbandingan antara materi kuliah dan
2.1. Alfisol
lempung menghasilkan horizon B1 yang mengandung 20% atau lebih lempung dari
horizon A, dan tanahnya cukup mengalami pencucian dan pelapukan. Dalam waktu
yang terbatas, dengan pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Alfisol yang
Alfisol memiliki horizon argilik dan terjadi di daerah dimana tanah hanya
sebentar lembab. Kebutuhan kejenuhan basa 35% atau lebih pada horizon alfisol
terbawah, berarti bahwa basa yang dilepaskan dalam tanah karena pelapukan kurang
Alfisol merupakan order yang dicirikan oleh adanya horizon argilik dan
mempunyai kejenuhan basa yang tinggi. Alfisol pada umumnya berkembang dari batu
kapur, olivine, tufa, dan lahar. Bentuk wilayah beragam dan bergelombang hingga
tertoreh, tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi tanah
berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation dan basa-basanya
beragam dari rendah hingga tinggi, bahan organic pada umumnya sedang hingga
Secara potensial tanah alfisol termasuk tanah yang subur meskipun bahaya
erosi perlu mendapat perhatian. Untuk peningkatan produksi masih diperlukan usaha-
usaha intensifikasi antara lain pemupukan dan pemeliharaan tanah serta tanaman yang
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman
tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan
tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural
organisme yang hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air didalam tanah.
Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak
alam yang disebut tanah. Tiap tanah dicirikan oleh susunan tertentu horizon. Secara
umum dapat disebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon
utama. Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat
Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi
tanah dengan pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah uang lebih
1. Bahan Induk
Keadaan alami bahan induk akan mempunyai pengaruh terputus pada sifat-
sifat tanah muda, mereka dapat memekai satu pengaruh pada tanah-tanah tua yang
ada. Sifat bahan induk yang memakai satu pengaruh yang mendalam pada
Pembentukan tanah dapat dimulai segera setelah penimbunan abu vulkanik tetapi
harus menunggu penghancuran batuan keras secara fisik, dimana granit dibuka.
Selama stadia awal pembentukan tanah, penghancuran dapat membatasi laju dan
kedalaman perkembangan tanah, dimana laju dan penghancuran batuan melebihi laju
perpindahan bahan oleh erosi, tanah-tanah produktif dengan solum tebal dapat
2. Iklim
presipitasi dan temperatur. Iklim juga mempengaruhi pembentukan tanah secara tidak
terdapat beberapa penyebaran iklim, vegetasi dan tanah yang paralel di permukaan
bumi. Setiap kenaikan 10°C akan menaikkan laju reaksi kimia dua sampai tiga kali.
tajuk tanaman, bila tajuk mati dan jatuh ke permukaan tanah perombakan bahan
organik akan melepaskan unsur hara untuk kesuburan dirinya sendiri. (Foth.H.D,
1988).
lebih uniform di dalam tanah daripada tanah hutan. Tanah dengan vegetasi hutan
mempunyai kira-kira separuh dari kandungan bahan organik dan terdistribusi tidak
pada solum lebih asam dan % jenuh basa yang rendah dan lebih banyak liat yang
4. Topografi
Topografi mengubah perkembangan profil tanah dalam tiga cara, yaitu (1)
dengan mempengaruhi jumlah presipitasi yang diabsorbsi dan ditahan dalam tanah,
perpindahan tanah oleh erosi, (30 dengan mengarahkan gerakan bahan-bahan dalam
suspensi atau larutan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. (Foth.H.D, 1988).
Pada skope yang lebih besar terjadi penghanyutan (erosi) tanah secara
kontinue sehingga akan muncul soil-soil kepermukaan tanah dan peristiwa ini akan
solum yang tipis dengan kandungan bahan organik yang rendah dibandingkan dengan
tanah pada bergelombang dan datar. Drainase yang baik, warna bahan tanah pada
daerah-daerah rendah akan berubah dari kuning merah dan cokelat, menunjukkan
aerasi tanah yang baik dengan kondisi oksidasi. Drainase buruk, berwarna kelabu dan
5. Waktu
Tanah sebagai hasil evolusi berubah secara tetap seperti perubahan bentuk bui.
Mereka mempunyai siklus hidup dengan keadaan yang sama dimana bentuk muka
bumi lambat laun menembus suatu siklus. Siklus hidup tanah teristimewa termasuk
stadia bahan induk, tanah uda, tanah matang dan tanah tua. Pada tanah-tanah muda
kandungan bahan organik meningkat dengan cepat sebab laju pertambahnan melebihi
laju dekomposisi. Kematangan dicirikan oleh kandungan bahan organik yang konstan
sebagai penambah diimbangi oleh yang hilang. Unsur yang tua dicirikan oleh
kandungan bahan organik yang rendah dan menurun yang menunjukkan bahwa laju
pertambahan susut dari tanah menjadi lebih mudah dilapukkan. (Foth.H.D, 1988).
3.2. Iklim
Keadaan iklim pada daerah pengamatan profil yaitu iklim tropis menurut tipe
Koppen dengan curah hujan berkisar 800 – 2500 mm/thn. Tetapi pada saat
3.3. Topografi
pisang, alang-alang, rumput, dan beberapa jenis tanaman liar yang tidak diketahui
Jenis tanah pada daerah pengamatan profil I, menurut USDA merupakan tanah
alfisol, sedangkan menurut ISSI merupakan Mediteran merah kuning yang memiliki
tekstur liat.
Lokasi pengamatan profil tanah yaitu pada daerah yang di gunakan sebagai
Universitas Hasanuddin, Makassar. pada hari Minggu, tanggal 1 April 2007. Pukul
Alat yang digunakan pada saat mengambil sampel profil tanah adalah
cangkul, skop, linggis, meteran, cutter, papan ukun 20 x 20 cm, dan ring sampel.
Bahan yang digunakan adalah air, kertas label, kantong plastic, karet gelang
1) Lubang penampang harus cukup besar, supaya orang dapat dengan mudah
sempurna.
sebelum pengamatan.
6) Melakukan pengamatan pada sinar matahari yang cukup (tidak terlalu pagi
atau sore).
meletakkan ring sampel yang lain tepat diatas ring sampel pertama.
Selanjutnya menekan ring sampel sampai bagian bawah ring sampel kedua
II.
dilakukan dengan hati-hati agar tanah yang ada di dalam ring tersebut tidak
retak.
5) memisahan ring sampel kedua dari ring sampel pertama, dan memotong
II.
4.3.3. Penyimpanan
Cara penyimpanan sample tanah yang telah diambil pada profil dangkal dan
dalam yaitu disimpan kedalam baki untuk sample tanah terganggu kemudian dikering
udarakan sedangkan untuk sample tanah utuh disimpan ditempat yang sejuk dan tidak
Hasil
berikut:
Table 1. Hasil pengamatan pada lapisan I, dan II untuk profil dangkal pada tanah
alfisol.
Lapisan I II
Kedalaman Lapisan (cm) 0 - 18 18 - 29
Batasan Lapisan Nyata Nyata
Topografi Batas Lapisan Rata Rata
Tekstur Lempung berpasir Lempung berpasir
Struktur Kasar Kasar
Konsistensi Plastis Plastis
Karatan Fe&Mn Fe&Mn
Table 2. Hasil pengamatan pada lapisan I, II, dan III untuk profil dalam pada
tanah alfisol
Lapisan I II III
Kedalaman Lapisan (cm) 0 - 36 36 - 121 121 – 135
Batasan Lapisan Berangsur Berangsur Baur
Topografi Batas Lapisan Berombak Berombak Rata
Tekstur Lempung berliat Lempung berliat Liat
Struktur Sedang Sedang Halus
Konsistensi Lepas lepas Gembur
Karatan - - -
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada profil tanah di lapangan, terlihat adanya
lapisan yang terdiri dari lapisan I, lapisan II, dan lapisan III pada profil I dan II. Dari
kedua profil tersebut pada daerah yang berbeda, lapisan-lapisan tersebut terdapat
perbedaan baik segi fisik, kimia, dan biologi. Perbedaan yang tampak dari lapisan-
lapisan tanah pada profil I dan II yakni, dari segi warna, ukuran, dsb. Dapat
dikatakan, baik pada tanah profil I maupun pada tanah profil II yang diamati
berhubungan dengan peristiwa erosi dimana tanah dapat berkembang menjadi sangat
tebal setelah mencapai beberapa meter jika kecepatan erosi lebih kecil daripada
pelapukan batuan. Sedangkan pada hasil yang didapatkan yaitu pada profil I yang
139. Pada profil II yang terdapat di daerah persawahan lapisan I 0 – 36, lapisan II 36
– 85, dan pada profil III 121 – 135 dengan kedalaman yang masih tipis.
Batas suatu horizon dalam suatu profil tanah dapat dilihat dengan nyata/jelas
atau baur, baik pada lapisan profil I maupun lapisan profil II.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kedalaman tanah pada tiap lapisan
dalam proses pencucian dimana pada saat hujan, air tersebut akan mengalir turun
kelapisan bawah bersama dengan mineral tanah dengan kecepatan yang tinggi
sehingga menyebabkan adanya perbedaan horizon, ada yang baur dan ada yang nyata.
Bentuk topografi batas lapisan pada masing-masing lapisan tanah baik pada
profil I maupun pada profil II yaitu, ada yang berombak adapun yang rata, hal ini
disebabkan karena pada saat pelapukan terjadi suatu pelapukan, apakah itu pelapukan
secara fisik ataupun secara biologi, terjadi dalam waktu yang relative sama. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hakim, dkk (1986) bahwa bentuk topografi dari suatu tanah
dipengaruhi oleh waktu pelapukan baik secara fisik, kimia, maupun biologi.
Tekstur tanah pada profil I dan profil II berbeda, karena pada profil I
drainasenya baik sehingga terjadi proses pencucian yang baik pula, sedangkan pada
profil II drainasenya buruk sehingga proses pencuciannya tidak berjalan dengan baik.
Struktur tanah profil I dan profil II pada tiap lapisan adalah kasar dan sedang.
Hal ini disebabkan karena tanah pada profil I merupakan tanah tidak tergenang
struktur glanular adalah struktur tanah yang sangat ideal untuk pertanian lahan kering
karena struktur ini diperoleh dengan keadaan aerasi baik, kemampuan menyimpan air
yang tersedia bagi tanaman yang besar, kegemburan tanah memudahkan pengolahan
Konsistensi tanah profil I dan tanah profil II pada lapisan satu dan lainnya adalah
tanah yang plastis lekat. Hal ini disebabkan karena tanah profil I dan tanah profil II
kaya akan fraksi liat, plastida dan juga kandungan liat lainnya yang cukup besar.
Buckman dan Brady (1982) mengatakan bahwa daya lekat tanah bertambah besar
I karena pada tanah ini terjadi proses pencucian yang tinggi sehingga bahan yang
membuat terjadinya karatan pada tanah separti Fe dan Mn habis tercuci. Sedangkan
pada profil II terdapat karatan hal ini disebabkan karena tanah pada tanah ini tidak
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan praktikum profil tanah
dilapangan adalah:
• Faktor-faktor pembentuk tanah yaitu iklim (khusus suhu dan curah hujan),
jasad hidup terutama vegetasi, watak bahan induk terutama tekstur dan
membentuk tanah.
Saran
cerah, agar dapat terlihat jelas batas antar lapisan tanah dan tanah yang akan di amati
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, O. Harry, Brady, C. Nyle, 1982, Ilmu tanah, Bharata Karya Aksara, Jakarta
Foth, H.D.dan L.N.Turk, 1999, Fundamentals Of Soil Science, Fifth Ed. John Waley
& sons, New York.
Hardjowigeno, Prof. Dr. Ir. H. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.