You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH Pelayanan Publik pada PDAM Tirta Mayang Jambi

Kelompok 6 NIM / Nama 1. Citra Amelia Putriana 2. Nopliyanti 3. Meriza Wulansari 4. M. Ramdhani. A EC1B009010 EC1B009018 ERC1B008090 ERC1B008074

Universitas Jambi

Program Ekstensi fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Tahun 2011/2012


BAB I
Pandahuluan Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Manusia dapat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang di kehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan berbagai macam gejala yang bersifat negatif, diantaranya adalah masuknya energi dan juga limbah bahan atau senyawa lain ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah yang akan menurunkan kualitas lingkungan hidup. Air merupakan kebutuhan pokok kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaanya, air dipakai sebagai air minum, mandi, mencuci, untuk pengairan pertanian, sanitasi, transportasi, baik di sungai maupun di laut. Kegunaan air tersebut termasuk sebagai kegunaan air secara konvensional (Arya W.1995:142). Pencemaran air merupakan salah satu pecemaran berat yang ada di Indonesia, dan limbah rumah tangga adalah sumber penyebab pencemaran yang paling dominan. Pencemaran air ini di timbulkan dari sektor-sektor industri maupun rumah tangga. Dan akibat dari pencemaran air tersebut adalah menurunnya kadar kualitas air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Pencemaran lingkungan terjadi karena ada sebagian industri yang tidak memperdulikan bahan sisa proses produksi yang berupa limbah untuk diolah secara sempurna pada Unit Pengolahan Limbah (UPL). Sehingga bahan buangan masih mengandung senyawa yang bersifat toksik dan penyebab kematian (Mahida:86). Dengan adanya industrialisasi yang pesat maka permasalahan pencemaran air telah mencapai tingkat yang mengelisahkan. Pencemaran air telah menimbulkan kerugian yang amat besar sudah sering adanya kematian disebabkan oleh air yang tercemar. Oleh karena itu air limbah harus mengalami proses daur ulang sehingga dapat dipergunakan lagi atau dibuang ke lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran. Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

Proses daur ulang limbah atau water treatment recycle process adalah salah satu yang harus dilakukan oleh industri yang berwawasan lingkungan (Arya Wardhana, 1995). Menurut Djojodiningrat, Amir (1989) bila terdapat fasilitas pengolahan air limbah maka pencemaran dapat dikurangi. Pada umumnya setelah pengolahan limbah tahap pertama terjadi pengurangan sebesar 30% bagian BOD dan TTS (padat tersuspensi) dan 80% BOD dan TSS melalui pengolahan sementara. Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat. Biological Oxigen Demands (BOD) adalah sejumlah oksigen dalam sistem air yang dibutuhkan oleh bacteria aerobik untuk menetralisir atau menstabilkan bahan-bahan sampah organik dalam air melalui proses oksidasi biologis dan kadar BOD berbeda-beda tergantung pada komposisinya. Sedangkan Chemical Oxygen Demands (COD) adalah sejumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidir bahan-bahan kimia dalam sistem air (Slamet Ryadi: 83). Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya yang terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup (Pasal 1 angka 2 UUPLH). Dengan demikian pemrakarsa suatu rencana usaha atau kegiatan sejak awal harus menyadari bahwa dalam pemanfaatan sumber daya air wajib memerlukan peraturan sehingga potensi atau kemampuan sumbaer daya air akan dapat dipertahankan. Masalah pengelolaan lingkungan terutama limbah cair merupakan hal yang tak dapat ditunda pelaksanaannya dan pengawasannya baik oleh pemrakarsa kegiatan maupun oleh instansi terkait. Dengan pengelolaan limbah yang terencana dengan baik dan dilaksanakan secara konsisten akan dapat dikatakan bahwa usaha tersebut meningkatkan upaya konservasi dan berperan dalam menjaga sumber daya air. Mengingat potensi air di Jawa sangat rendah, maka pengelolaan lingkungan menjadi sangat penting agar perairan tak semakin terbebani adanya limbah cair. Jelas ini juga dikarenakan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang limbah di saluran air. Tak hanya limbah cair industri, tetapi juga dari rumah tangga. Tingginya tingkat pencemaran pada jaringan drainase Kota Jambi. saluran terparah pencemaran limbah industrinya dan sampah yang membuat tercemarnya Air, Sumber air yang di ambil oleh PDAM Tirta Mayang Jambi adalah Air sungai Batang hari. PDAM akan memdistribusikan Air bersih ke rumah masyarakat, pada umumnya masyarakat kota Jambi menggunakan PDAM agar mengahasilkan air yang bersih untuk keperluan sehari-hari, apalagi masayarakat tinggal di daerah yang sulit mendapat kan air bersih dan dataran tinggi. Hampir semua masyarakat jambi dan sekitarnya, menggunakan PDAM yang bersumber dari Air sungai Batanghari, agar masyarakat bisa terjaga kesahatan dan kebersihan, Karena kebutuhan pokok hidup manusia bergantung pada air.

BAB II Metode Metode yang digunakan oleh PDAM Tirta Mayang Jambi, agar adanya peningkatan konsumen yaitu pengembangan sektor penggunaan PDAM yang ada di kota Jambi, pengelolaan Air Minum kebutuhan air minum di kota Jambi dipenuhi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang saat ini memiliki kapasitas Manusia ingin selalu ingin mengetahui kebenaran tentang sesuatu hal. Kebenaran itu bisa di dapat dengan kecenderungan manusia untuk lebih mengetahui kebenaran itu. Dalam usahanya untuk mencari kebenaran tersebut, manusia dapat menepuh berbagai macam cara, baik usaha yang dinggap tidak ilmiah maupun usaha yang dapat dikualifikasikan ilmiah. Usaha untuk mencari kebenaran ini dapat ditempuh dengan melalui penelitian secara ilmiah, artinya suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala, dengan jalan menganalisanya atau mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta-fakta tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas masalahmasalah yang timbul oleh fakta-fakta tersebut. penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Tetapi tentang pengertian penelitian, masing-masing sarjana memberikan pengertian yang berbeda-beda, walaupun perbedaan tersebut tidak signifikan. Berikut adalah beberapa pengertian tentang penelitian yang diberikan oleh para sarjana. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.(Sutrisno Hadi, M.A). Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya. (Mohammad Ali)

A. Perumusan Masalah Penulis merasa perlu untuk meneliti hal tersebut lebih rinci dan agar permasalahan lebih terfokus dan terarah, penulis akan merumuskan permasalahanpermasalahan : 1. Bagaimanakah substansi dari Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah dan Sampah yang ada pada sungai Batang Hari? 2. Apa sajakah tugas dan wewenang PDAM Tirta Mayang Jambi dalam Pengelolaan Limbah dan sampah pada Sungai Batang Hari? 3. Bagaimanakah pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah dan Sampah melalui IPAL Rumah Tangga oleh PDAM di wilayah Jambi?

4. Bagaimana PDAM menaggulangi ketidaklancaran aliran PDAM setiap rumah Masyarakat? B. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Objektif a. Mengetahui bagaimanakah substansi dari Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah dan Sampah? b. Mengetahui apa sajakah tugas dan wewenang PDAM Surakarta dalam Pengelolaan Limbah dan Sampah melalui IPAL rumah tangga tersebut di wilayah Jambi. c. Mengetahui Bagaimanakah pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah dan Sampah melalui IPAL Rumah Tangga oleh PDAM di wilayah Jambi, apakah sudah terlaksana dengan baik atau jika mengalami hambatan-hambatan maka upaya apa sajakah yang telah ditempuh PDAM sampai saat ini. 2. Tujuan Subjektif a. Meningkatkan kualitas pengetahuan penulis tentang bagaimana sebenarnya substansi dari Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah dan Sampah di Jambi. b. Mengetahui apa sajakah yang menjadi tugas dan wewenang PDAM Surakarta dalam Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah dan Sampah melalui IPAL rumah tangga tersebut di wilayah Jambi. c. Mengetahui tentang pelaksanaan pengelolaan limbah dan Sampah rumah tangga oleh Unit Pengelolaan Limbah (UPL) PDAM telah terlaksana sebagaimana mestinya ataukah ada hambatan-hambatan yang dialami PDAM di wilayah Jambi. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya. (Mohammad Ali) Dapat dikatakan bahwa metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam menyelesaikan laporan penelitian tentang suatu permasalahan yang akan dicari penyelesaiannya. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian empiris juga disebut penelitian lapangan. Data yang diperoleh dari penelitian empiris adalah data primer yaitu data langsung didapat dari nara sumber di lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis dan perolehan fakta-fakta terhadap kejadian tertentu kemudian dianalisis, diinterprestasikan dan disajikan sesuai dengan keadaan sebenarnya berdasarkan informasi dari objek yang diteliti. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditetapkan dengan tujuan agar ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti lebih sempit dan terfokus, sehingga penelitian yang dilakukan lebih terarah di kota Jambi.

3. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pihak-pihak PDAM yang mempunyai peranan dalam pelaksanaan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan. terutama tentang Unit Pengelolahan Limbah beserta Sub Unit-nya yang menangani pengelolaan limbah cair dan sampah yang ada di sungai batang hari melalui IPAL Rumah Tangga. 4. Sampel Penelitian dan Teknik Sampling Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, yakni peneliti memilih informasi yang dianggap mengetahui dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Maka guna memperoleh data dalam penelitian ini menentukan informasi yang dijadikan sampel adalah pihak-pihak yang turut terlibat dalam pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah Cair dan sampah yang ada pada sungai batang hari yang menjadi sumber PDAM, terutama Unit Pengelolahan Limbah beserta unit yang dimiliknya dimana secara teknis menangani pengelolaan limbah cair rumah tangga melalui IPAL Rumah Tangga. 5. Jenis Data Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data Primer adalah data yang diambil langsung dari narasumber yang ada di lapangan dengan tujuan agar penelitian ini bisa mendapatkan hasil yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Dalam hal ini data yang di peroleh dari Kantor PDAM Jambi, dalam hal ini adalah bagian Unit sumber air bersih oleh PDAM Tirta Mayang Jambi. b. Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan, antara lain referensi buku-buku tentang pencemaran lingkungan, peraturan perundang-undangan tentang lingkungan dan sumber Air bersih. 6. Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu data atau keterangan yang diperoleh langsung dari semua pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi narasumber atau informasi adalah: Kepala dan staf dari Kantor PDAM jambi, dalam hal ini adalah bagian Unit Pengelolaan Limbah dan sampah. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka, termasuk didalamnya literatur, peraturan perundang-undangan, artikel-artikel pada media cetak maupun internet, dan tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Tulis ilmiah, artikel-artikel di media cetak, dan internet yang mengulas mengenai masalah yang tengah diteliti. 2) Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang

bahan hukum primer dan bahan hukum tersier, misalnya: bibliografi, indeks komulatif, data statistik. 7. Teknik Pengumpulan Data menggunakan studi lapangan atau field research sebagai teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang valid. Studi lapangan ini dilakukan dengan cara: a. Wawancara (interview) Wawancara adalah suatu proses tanya-jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara langsung dengan sumber data yang berhubungan atau kompeten dengan objek penelitian. Wawancara dilakukan dengan kepala dan staf dari Kantor PDAM Jambi. b. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung, dengan menggunakan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi pada objek yang diteliti, sehingga penulis mendapatkan apa yang ingin diketahui atau dikehendaki dan valid mengenai perilaku pada saat itu juga. c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan ini digunakan dalam mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen, makalah ilmiah, hasil-hasil penelitian yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yang diteliti. 8. Teknik Analisis Data Analisis data secara kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menggunakan dan menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan responden secara lisan maupun tertulis dan juga perilaku yang nyata diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif dengan model analisis interaktif (interactive model of analysis) yaitu komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan bersama dengan pengumpulan data, kemudian setelah data terkumpul maka tiga komponen tersebut berinteraksi dan bila kesimpulan dirasa kurang maka perlu adanya verifikasi dan penelitian kembali mengumpulkan data lapangan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat diperoleh komponen utama, yaitu: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari field note. Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal ang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan data dapat dilakukan. b. Penyajian Data Sebagai komponen analisis kedua, sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian sehingga dapat menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data dapat meliputi berbagai jenis matrik, gambar/skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga tabel pendukung.

c. Penarikan Simpulan danVerifikasi Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai preposisi kesimpulan yang diverifikasi. Verifikasi dapat dilakukan dengan pengulangan untuk tujuan pemantapan dengan lebih mengembangkan ketelitian.

BAB III Hasil Dan Pambahasan Sejalan dengan berjalannya waktu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang kota Jambi terus memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen tidak dari sisi kuntitas namun juga disisi kualitas, hasil yang diperoleh juga cukup besar, tidak hanya dari sisi keuntungan namun juga layanan terhadap konsumen. Dari hasil kinerja tersebut jumlah pelanggan PDAM Tirta Mayang sendiri telah mencapai diatas 57.408 pelanggan. Capaian perolehan laba kotor yang diperoleh setiap tahun pun terus meningkat. Tercatat dari tahun 2002, pencapaian laba naik dengan drastis. Semester I tahun ini, dari pendapatan usaha Rp. 23 M, laba kotor (EBITDA) sebelum bunga dan pajak mencapai Rp. 11 M. Demikian juga dengan cakupan layanan kini PDAM telah mampu merecover layanan hinga 60,65 persen. Meski demikian berbagai tantangan dan kendala tetap saja menjadi salah satu ganjalan bagi perusahaan ini untuk bisa maju dan Go Public, tidak hanya dari sisi badan hukum sendiri (internal) misalnya dari status pendirian PDAM, namun juga dari eksternal. PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI SEBAGAI MITRA KERJA TERBAIK DALAM KATEGORI DAN PENGEMBANGAN LAYANAN SISTEM ONLINE PAYMENT POINT (SOPP) POS. Dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat pelanggan, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi telah berupaya untuk memenuhi keinginan pelanggan dengan tercapainya K3 (Kualitas, Kontinuitas, Kwantitas) tentunya sejalan dengan tercapainya K3 PDAM Tirta Mayang Jambi juga meningkatkan pelayanan secara administrasi salah satunya dalam bentuk pembayaran rekening air minum secara Online yang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah pelanggan dari tahun ke tahun serta bertambahnya luas wilayah pelayanan air minum sangat menyulitkan pelanggan untuk melakukan pembayaran rekening air di loket-loket pembayaran PDAM serta memerlukan antrian yang cukup panjang dengan waktu jam buka loket yang sangat terbatas serta pengiriman data ke loketloket menggunakan Flash Disk yang sangat rentan terhadap kerusakan fisik dan kehilangan data pembayaran serta tingginya biaya ATK pembuatan rekening air. Dengan dilatarbelakangi oleh hal-hal diatas dan diiringi dengan kemajuan teknologi, PDAM Tirta Mayang Kota Jambi membuat terobosan baru dengan melakukan pembayaran rekening air secara On Line yang bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia terhitung sejak bulan Februari 2007 yang salah satu tujuannya adalah memudahkan pelanggan dalam membayar rekening air dan tidak pada satu tempat saja, adapun manfaat kerjasama antara lain:

1. PT. Pos Indonesia mempunyai jaringan yang On Line seluruh Indonesia memudahkan pelanggan untuk membayar rekening air pada loket pos di Kota Jambi (tidak berdasarkan wilayah Kecamatan lagi), bahkan di seluruh kantor pos yang sudah On Line. 2. Menghemat biaya kunjungan pelanggan ke loket karena di kantor pos dapat sekaligus membayar listrik, telepon dan lain sebagainya. 3. Dana tagihan langsung ditransfer ke Bank oleh PT. Pos Indonesia. 4. Informasi penerimaan secara real time diperoleh PDAM. Dengan berlangsungnya kerjasama antara PDAM Tirta Mayang dengan PT. Pos Indonesia selama kurun waktu 1 (satu) tahun telah dirasakan kemudahan yang sangat berarti untuk pelanggan yang salah satunya menghindari antrian yang cukup panjang serta jangka waktu pembayaran lebih lama karena loket pembayaran setiap hari Sabtu tetap buka. Sebagai wujud nyata PDAM Tirta Mayang Kota Jambi melakukan upaya perbaikan pelayanan pada masyarakat pelanggan pada tanggal 3 Maret 2008 Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Kepala Wilayah Usaha Pos III Palembang memberikan Penghargaan kepada PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sebagai MITRA KERJA TERBAIK DALAM KATEGORI PENGEMBANGAN LAYANAN SYSTEM ONLINE PAYMENT POINT (SOPP) POS" dan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi adalah pencetus pertama se-Indonesia atas kerja sama dengan PT. Pos Indonesia dalam pembayaran rekening air minum. Dengan diterimanya penghargaan tersebut tentunya akan menjadi tantangan di masa yang akan datang dan diharapkan dapat mempertahankan pelayanan yang ada serta berusaha terus meningkatkan pelayanan baik dari sisi teknis (K3) maupun administrasi dan lain sebagainya. PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sangat mengharapkan peran serta masyarakat pelanggan untuk mendukung kelangsungan operasional PDAM dengan cara menjaga aset-aset PDAM dan memberikan informasiinformasi yang ditemukan di lapangan antara lain kebocoran pipa, pencurian air dan lainlain. PDAM Tirta Mayang adalah merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mempunyai tugas dan fungsi pokok menyediakan air bersih bagi kebutuhan masyarakat di Kota Jambi. Sebagai lembaga yang dipercaya untuk tugas tersebut hingga saat ini misi utama yang diemban oleh badan usaha ini belum memberikan pelayanan optimal kepada pelanggannya khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan, antara lain tingkat pelayanan air bersih belum mencapai target 80% dari seluruh wilayah kota, berdasarkan laporan tahunan PDAM tingkat pelayanan barn mencapai 39,5%. Dan dari segi kualitas pelayanan masih banyak kelemahannya antara lain kontinuinitas distribusi air kepada pelanggan pada lokasi-lokasi tertentu belum terlayani 24 jam per hari. Kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan tidak selalu memenuhi standar karena belum adajaminan bahwa air yang diterima oleh pelanggan selalu jernih sepanjang waktu. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan yang diberikan oleh PDAM kepada masyarakat Kota Jambi perlu adanya kajian bagaimana meningkatkan kapasitas pelayanan air bersih di Kota Jambi. Berdasarkan teori yang ada bahwa peningkatan kapasitas pelayanan ini dapat dilakukan secara intensifikasi dan ektensifikasi. Intensifikasi adalah optimalisasi terhadap pelayanan yang ada, peningkatan kapasitas pelayanan yang ada dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap variabel-variabel kapasitas pelayanan (aspek operasional) berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 99 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM

dan tingkat kepuasan pelanggan. Variabel-variabel yang nilainya rendah inilah berdasarkan analisis SWOT dicarikan altematif-altematif untuk peningkatannya. Dan untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dengan analisis AMP ditentukan altematif yang paling prioritas perlu dilakukan untuk peningkatan kapasitas pelayanan 'yang ada saat ini. Ektensifikasi adalah Pengembangan kapasitas pelayanan berupa perluasan jaringan ke lokasi potensial untuk meningkatkan pendapatan guna terjaminnya kelancaran pelayanan kepada pelanggan dan mengurangi beban subsidi oleh Pemerintah Kota. Analisa penentuan lokasi pengembangan kapasitas pelayanan tersebut dilakukan dengan analisa super inpuse antara peta pelayanan dan Peta Rencana Unit Pembagian Lingkungan (UPL). Setelah alternatif lokasi diperoleh maka penentuan prioritas lokasi dilakukan dengan cam pembobotan terhadap lokasi tersebut berdasarkan Peta Rencana Pembagian BWK, Peta Rencana pengembangan Kota, Peta Rencana Pemanfaatan Ruang Kota dan Peta Rencana Distribusi Kepadatan Penduduk Kota Jambi. Scor yang tertinggi diberikan kepada peruntukan wilayah yang paling potensial sebagai lokasi pengembangan. Lokasi yang paling prioritas ialah lokasi yang jumlah scor terhadap masing-masing peta tersebut paling tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan kapasitas pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dilakukan secara intensifikasi yaitu peningkatan variabel-variabel kapasitas pelayanan yang nilainya rendah dan belum memuaskan pelanggan, altematif utama yang harus dilakukan berdasarkan pendapat stakeolder adalah dengan Mengoptimalkan Kapasitas produksi Instalasi untuk tejaminnya kelancaran distribusi air kepada pelanggan, altematif lainnya yaitu peningkatan mutu Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh PDAM. Peningkatan kapasitas pelayanan secara ektensifikasi dilakukan dengan cara pengembangan pelayanan berupa perluasan jaringan pelayanan ke lokasi yang belum terlayani dan berdasarkan rencana peruntukan wilayah mempunyai prospek dan potensi untuk mendapatkan keuntungan dan dapat mengurangi subsidi yang selama ini diberikan oleh Pemerintah Kota Jambi. Kata Kunci : Peningkatan, Pengembangan, Pelayanan. Agar terciptanya masayrakat sejahtera dan kesehatan yang baik.

A. MAKSUD DAN TUJUAN PDAM didirikan dengan maksud dan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. B. VISI Visi PDAM adalah menjadi perusahaan terdepan dibidang pelayanan air bersih. C. MISI 1. 2. 3. Memberikan kepuasan pelayanan air bersih kepada masyarakat sesuai dengan standar kesehatan. Sebagai penunjang otonomi daerah Meningkatkan sumber daya manusia.

D. MOTTO PERUSAHAAN Mandiri menuju sehat. E. JANJI PELAYANAN Abdi karya kita untuk kepuasan konsumen. F. TUJUAN Sesuai dengan visi dan misi PDAM Tirta Mayang Jambi, PDAM menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial,ekonomi dan pelayanan umum.

You might also like