You are on page 1of 17

MAKALAH PARAGRAF Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

BAHASA INDONESIA

Dosen Pembimbing: Drs. Pracoyo, M.Pd

Disusun Oleh: KELOMPOK IV 1. Febian Tuwage 2. Irpan Pauzi 3. Novi Sulastri 4. Qurrota AYuni () (D41121633) () ()

TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI (TPG) DEPARTEMEN PENDIDIKAN DIPLOMA EMPAT (D4) POLITEKNIK NEGERI JEMBER JOINT PROGRAM PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) VEDCA CIANJUR CIANJUR 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan baik serta tepat waktu dengan judul PARAGRAF. Makalah ini membahas tentang pengertian paragraf, jenis jenis paragraf dan cara penggunaannya, dapat kita ketahui melalui makalah ini hal yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Keberhasilan penyusun di dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dorongan semua pihak yang telah membantu, baik saran maupun dukungan dan arahan serta doa. Untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Pracoyo, M.Pd., selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia. 2. Orangtua dan semua pihak serta semua rekan seperjuangan yang telah memberi dukungan kepada kami baik moril maupun materil sehingga penyusunan makalah ini dapat berlangsung dengan lancar. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tata letak, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Cianjur, April 2013

Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1.3 Tujuan ....................................................................................... BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf ................................................................... 2.2 Struktur Paragraf ....................................................................... 2.3 Syarat Syarat Pembentuk Paragraf ......................................... 2.4 Jenis Jenis Paragraf ................................................................ BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................................................... 3.2 Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

i ii

1 1 2

3 3 4 6

13 13

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan kalimat lain yang membentuk paragraf. Paragraf atau alinea merupakan suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Dalam kenyataannya terkadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena di samping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi. Tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1.2 Rumusan Masalah 1) Mengetahui pengertian paragraf 2) Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf 3) Pembagian paragraf menurut jenisnya 4) Mengembangkan suatu paragraf

1.3 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain: 1) Agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf. 2) Dapat mengetahui macam-macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar. 3) Dapat melatih diri dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf Paragraf (alinea) merupakan suatu kesatuan pikiran dan merupakan kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari berbagai kalimaat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam suatu paragraf, gagasan tersebut menjadi jelas oleh uraian uraian tambahan untuk menampilkan pokok pikiran secara lebih jelas. Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain : 1) Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf merupakan bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). 2) The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf merupakan satuan pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.

2.2 Struktur Paragraf Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1) Posisi Paragraf Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan merupakan unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri.

2) Kegunaan Paragraf Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian tiap paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain: 1) Penanda bahwa pikiran baru dimulai. 2) Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf. 3) Alat bagi pengarang/ penulis untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis. Sehingga memudahkan pembaca memahami jalan pikiran penulisnya. 4) Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.

3) Unsur-Unsur Paragraf Ada beberapa unsur yang membangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, di antaranya: 1) Transisi; 2) Kalimat topik; 3) Kalimat pengembang; dan 4) Kalimat penegas. Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur. 2.3 Syarat Syarat Pembentuk Paragraf Paragraf yang baik harus memenuhi syarat berikut: 1) Kesatuan Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat kalimat dalam paragraf itu bersama sama menyatakan hal atau tema tertentu.

2) Kepaduan Paragraf dianggap padu jika semua kalimat yang membangun sebuah paragraf saling berhubungan dan kompak antara kalimat satu dan kalimat lainnya yang membentuk paragraf itu. 3) Kelengkapan Merupakan suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap. 4) Panjang Paragraf Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/ dalamnya suatu bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan, 4 hal : o Penyusunan kalimat topik, o Penonjolan kalimat topik dalam paragraf, o Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan o Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf. 5) Pola Sususnan Paragraf Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah, antara lain : a. Pola runtunan waktu, b. Pola uraian sebab akibat, c. Pola perbandingan dan pertentangan, d. Pola analogi,

e. Pola daftar, dan f. Pola lain. 2.4 Jenis Jenis Paragraf 2.4.1 Paragraf Berdasarkan Kalimat Utama 1) Paragraf Deduktif Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus. Contoh paragraf deduktif: Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru. 2) Paragraf Induktif Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum. Contoh paragraf induktif: Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana

pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah, komunikasi tidak lancar, informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien. 3) Paragraf Campuran Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali. Contoh paragraf campuran: Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti 6

menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

2.4.2 Paragraf Berdasarkan Tujuan 1) Narasi Narasi merupakan jenis paragraf dalam sebuah tulisan dimana rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Contoh: Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, dan mulailah aku bekerja hingga istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja membuat pinggangku selalu terasa pegal. Satu jam istirahat aku gunakan untuk makan, salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku menyudahi pekerjaanku untuk memburu bus yang akan membawaku pulang.

2) Deskripsi Paragraf yang menggambarkan atau menceritakan sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyatakan atau mengalami sendiri hal atau peristiwa yang digambarkan itu. Contoh: Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

3) Eksposisi Eksposisi merupakan jenis paragraf dalam penulisan dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan. Contoh: Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

4) Argumentasi Argumentasi merupakan jenis paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, alenia, dan sebab akibat. Contoh: Mempertahankan kesuburan tanahmerupakan syarat mutlak bagi tiaptiap usaha pertanian. Selama tanaman dalamproses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburantanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itusebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjagakesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

5) Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu. Contoh: Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

2.4.3 Paragraf Berdasarkan Isi 1) Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita. Contoh paragraf deskripsi : Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliukliuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona. 2) Paragraf Proses Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang

memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3) Paragraf Efektif Paragraf efektif merupakan paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

2.4.4 Paragraf Berdasasrkan Pola Pengembangannya 1) Umum Khusus Cara mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur terbagi dua. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan yang lainnya bersifat induktif.

2) Perbandingan dan Pertentangan Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.

3) Analogi Analogi merupakan perbandingan yang yang sistematis dari dua hal, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai ilustrasi. Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum.

10

4) Sebab Akibat Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian

pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhny aakibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

5) Proses Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian.

6) Klimaks dan Anti Klimaks Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinngi kedudukannya atau kepentingannya. Variasi dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.

7) Sudut Pandang Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya. Sudut pandang membantu

merumuskan maksud penulisdan membatasi pokok yang akan digarapnya.

11

8) Klasifikasi Klasifikasi merupakan sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu: 1) Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok. 2) Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.

9) Definisi Definisi dalam pembentukan alenia merupakan usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.

12

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan Karangan yang pendek/ singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan disebut paragraf/ alinea. Untuk dapat membuat suatu paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf. Pengembangan paragraf mencakup dua hal: pertama, kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan; kedua, kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.

4.2 Saran Mahasiswa diharapkan untuk lebih dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Karena dengan itu dapat menambah wawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi. Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf.

13

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa. Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha Media. Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo. Anonim. 2012. Makalah Bahasa Indonesia Paragraf. Diakses pada 20 April 2013 di situs http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com.

You might also like