You are on page 1of 6

PEMBAHASAN THE TOTAL PHYSICAL RESPONSE METHOD I.

Background Total Physical Response (TPR) adalah sebuah metode pengajaran bahasa yang berfokus antara koordinasi ucapan dan tindakan, ia mencoba untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motorik). Metode ini dikembangkan oleh James Asher, seorang profesor psikologi di San Jose State University, California, ia menggambarkan beberapa tradisi, termasuk psikologi perkembangan, teori belajar, dan pedagogi humanistik, serta pada prosedur pengajaran bahasa yang diusulkan oleh Harold dan Dorothy Palmer pada tahun 1925. Metode ini juga disebut the comprehension approach yang mendekatkan pada pentingnya listening comprehension. Pada tahap awal pembelajaran bahasa asing terfokus pada pemahaman mendengarkan. Hal ini berdasarkan pada hasil observasi bagaimana anak-anak belajar bahasa ibu. Seorang bayi mendengarkan suara disekelilingnya selama berbulan-bulan sebelum ia dapat menyebut satu kata. Tidak ada seorangpun yang menyuruh bayi untuk berbicara. Seorang anak berbicara ketika ia sudah siap melakukannya. Bentuk instruksi yang diberikan seperti Turn around, Sit down, Walk, Stop, Jump, dsb.

II. Approach/Pendekatan 1. Theory of language Sebagian besar struktur gramatikal bahasa dan ratusan jenis kosa kata dapat dipelajari dari penggunaan terampil dari imperative oleh guru. 2. Theory of learning Teori pengajaran dalam metode ini adalah lebih menenkankan pada psikologi perkembangan anak. Di dalam pembelajarannya, metode ini menganut sistem stimulus-respon dimana guru bertindak sebagai pemberi stimulasi dan siswa penerima stimulus akan merespon yang diajarkan gurunya. III. Design 1. Tujuan Tujuan umum TPR ialah harus mengajar kemahiran lisan pada tingkat awal. Pemahaman adalah alat untuk mencapai tujuan, dan tujuan utamanya adalah untuk mengajarkan keterampilan dasar dalam berbicara. Sebuah kursus TPR bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berkomunikasi tanpa hambatan yang dapat dimengerti oleh native speaker. 2. Silabus Silabus yang digunakan adalah a sentence-based syllabus dimana kriteria gramatikal dan leksikal menjadi hal utama dalam pemilihan objek pengajaran. Grammar diajarkan secara induktif.

3. Peran siswa Siswa memiliki peran utama sebagai pendengar dan pemain. Mereka

mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan oleh guru. Peserta didik perlu merespon apa yang diperintahkan oleh gurunya baik secara individu dan kelompok. Peserta didik harus memiliki banyak sedikitnya pengaruh atas perintah dari gurunya. Peserta didik juga diharapkan untuk mengenali dan merespon kombinasi baru dari pelajaran yang telah dijabarkan oleh gurunya. 4. Peran guru Guru memiliki peran aktif dan langsung dalam total fisik respon. Guru sebagai instruktur dalam pembelajaran. Dalam metode ini guru memainkan peran aktif dan langsung. Guru adalah sutradara dari sebuah drama dimana siswa nerperan sebagai aktor (Asher 1977: 43). Dalam hal ini guru yang memutuskan apa yang harus diajarkan, model apa serta bahan baru apa yang akan diajarkan selanjutnya, dan memilih bahan-bahan yang dapat mendukung dalam pengajarannya di dalam kelas. Guru didorong untuk mempersiapkan dengan baik dan terorganisir sehigga pelajaran dapat tersalurkan dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa. IV. Procedure Teknik-teknik dalam Total Physical Response Method: 1. Using Commands to Direct Method (menggunakan perintah secara langsung)

Maksudnya, perintah yang ditujukan kepada siswa dimaksudkan agar siswa dapat melakukan apa yang diperintahkan oleh gurunya secara jelas. Pertama kali yang dilakukan oleg guru adalah memberikan contoh kemudian guru meminta siswa untuk melakukannya sendiri. 2. Role Reversal (pembalikan peran) Siswa meminta guru dan teman kelasnya untuk melakukan apa yang ia perintahkan. Asher berpendapat bahwa siswa akan berbicara setelah sepuluh atau dua puluh jam diajarkan. Malahan beberapa siswa membutuhkan waktu yang lebih lama. Siswa sebaiknya tidak dipaksa untuk berbicara sampai siswa betul-betul siap untuk berbicara. 3. Action sequence (tindakan urutan) Guru akan memberikan tiga perintah yang salingg berhubungan. Seperti contohnya, guru meminta siswa untuk menunjuk pintu, berjalan ke pintu, dan menyentuh pintu. Siswa diminta untuk mempelajari lebih dalam bahasa target. Perintah ini diulangi di setiap pertemuan agar siswa lebih memahaminya secara mendalam.

V. Kelebihan dan kekurangan Total Physical Response 1. Kelebihan a. Lebih terasa menyenangkan bagi siswa dalam mempelajari suatu materi ajar. b. Mengurangi ketegangan bagi siswa dalam mempelajari suatu materi ajar sehingga akan memudahkan siswa memahami materi ajar tersebut.

c. Membantu guru mengetahui bila ucapan-ucapannya dipahami siswa. d. Memberi lebih banyak peluang bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar. e. Guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa secara individu. f. Melatih siswa untuk bersosialisasi dengan banyak orang. 2. Kekurangan a. Membutuhkan tempat belajar yang relatif besar. b. Pengajaran yang menggunakan metode ini cenderung membutuhkan waktu yang relatif lama. c. Untuk sebagian siswa yang tidak terbiasa pada situasi kebersamaan atau siswa yang pendiam mungkin akan meninbulkan rasa malu atau sungkan. d. Hanya benar-benar cocok untuk kelas pemula. e. Tidak dapat digunakan untuk pengajaran pola kalimat yang lebih kompleks.

Bibliography Lasern-Freeman, D. 1986. Teaching and Principles in Language Teaching. New York: Oxford University Press Richards, J. C., and Theodore S. Rodgers. 1986. Approach and Method in Language Teaching. America: Cambridge University Press

You might also like