You are on page 1of 4

1. Sebutkan Perbedaan Thrombosis vena dan arteri !

Thrombosis Vena Suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. Bekuan yang terbentuk di suatu pembuluh darah dinamakan trombus. Trombus bisa terjadi baik di vena superfisial maupun di vena dalam, tetapi yang berbahaya adalah yang tebentuk di vena dalam.

Penyebab Ditemukan 3 faktor yang berperan dalam terjadinya thrombosis vena dalam : a) Cedera pada lapisan vena b) Meningkatnya kecenderungan pembekuan darah : terjadi pada beberapa kanker dan pemakaian pil KB (lebih jarang). c) Melambatnya aliran darah di dalam vena : terjadi pada pasien yang menjalani tirah baring dalam waktu yang lama.

Beberapa factor resiko lainya : Obesitas, gagal jantung, pada pengguna estrogen, kanker, usia lanjut dan pada pasien dengan DIC (gangguan pembekuan intravaskuler) yang biasanya disertai infeksi atau gagal organ.

Thrombosis Arteri Sebuah bekuan darah dalam arteri dikenal sebagai arteri trombosis. Trombosis Arteri bertanggung jawab atas serangan jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer (trombosis di kaki arteri). serangan jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian dan penyakit serius, dan di Inggris 25% kematian laki-laki adalah karena serangan jantung, sementara sekitar 12% kematian disebabkan oleh stroke. Stroke juga merupakan penyebab utama cacat di dunia Barat.

Penyebab thrombosis arteri Trombosis Arteri biasanya mempengaruhi orang-orang yang sudah memiliki atherosclerosis, atau penyempitan arteri. Aterosklerosis pada dinding arteri, rupture plak dan cedera endotel memanjakan darah pada kolagen subendotel dan faktor

jaringan. Hal ini mencetuskan pembentukan nidus trombosit tempat trombosit melekat dan beragregasi.

Faktor risiko utama untuk trombosis arteri meliputi: bebas Tekanan darah tinggi Peningkatan tingkat kolesterol Diabetes Meningkatkan usia Keluarga sejarah Miskin diet Kelebihan berat badan fisik tidak aktif.

Dari jumlah tersebut, faktor-faktor risiko utama adalah merokok, darah tinggi tekanan (hipertensi), dan meningkatkan kadar kolesterol. Trombosis Arteri Kerusakan Vaskuler Trombosit hiperaktif Trombus putih Fibrin dan trombosit Trombosis Vena Hiperkoagulabilitas Aliran darah stasis Trombus merah Fibrin dan eritrosit

2. Sebutkan Obat anti agregasi platelet ( minimal 3 generasi ) beserta kelebihan dan kekuranganya ! 1. Cyclooxygenase inhibitors Contoh: aspirin. Aspirin menghambat secara irreversible enzim Cox, sehingga mengurangi platelet produksi TXA2 (thromboxane kuat vasoconstrictor yang rendah berhubungan dgn putaran AMP ). Dosis rendah aspirin untuk pencegahan pada penyumbatan aliran darah ke otak atau pada penyakit pembuluh darah jantung. Dosis tunggal 150 300 mg diberikan segera mungkin setelah terjadinya kerusakan sel. Kemudian dilanjutkan dengan dosis penjagaan 75 mg sehari. Efek samping: bronkospasme, gangguan saluran pencernaan

2. Adenosine diphosphate (ADP) receptor inhibitor contoh: clopidogrel (plavix). Clopidogrel akan mempengaruhi ADP-tergantung aktivasi IIb / IIIa kompleks. Dosis 75 mg sehari sekali. Efek samping rasa kurang enak di perut, nyeri perut, diare, perdarahan, sakit kepala dll. ticlopidin (ticlid).

Dosis 1 -2 tablet sehari. Efek samping gangguan fungsi saluran pencernaan. Alergi kulit. Obat berinteraksi dengan antikoagulan. 3. Phosphodiesterase inhibitors Contoh : cilostazol (pletal) Cilostazol bekerja dengan cara menghambat aktivitas siklik AMP phosphodiesterase III (cAMP PDE III) dan menekan degradasi cAMP yang menyebabkan peningkatan cAMP di platelet dan pembuluh-pembuluh darah, sehingga akhirnya menimbulkan vasodilatasi dan penghambatan agregasi platelet. Cilostazol secara reversibel menghambat agregasi platelet yang dipengaruhi oleh beberapa rangsangan termasuk trombin, ADP, kolagen, asam arakidonat, epinefrin dan adanya ketegangan. Dosis 100 mg PO 30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan Efek samping : diare, mual, muntah, kembung, rasa tidak enak pada lambung, sakit kepala, pusing, vertigo, mengantuk, insomnia. hipertensi, palpitasi, hipersensitivitas serta gatal-gatal. 4. Glycoprotein IIB / III A inhibitors (hanya menggunakan darah) Contoh : abciximab (ReoPro). Dosis awal dewasa dengan pemberian intravena 250 microgram/kg, kemudian dilanjutkan dengan infuse intravena 125 nanogram/kg/menit (maksimal 10 microgram/menit). Untuk pencegahan pada komplikasi iskemi dimulai 10 60 menit melalui infuse selama 12 jam. Efek samping perdarahan, mual, muntah, hipotensi, bradikardi, nyeri kepala. Eptifibatde (Integtrilin) Tirofiban (Aggrastat) Defibrotide 5. Adenosine reuptake inhibitors Contoh : dipiridamol (persantin). Dipyridamole menghambat platelet phosphodiesterase, menyebabkan peningkatan berhubung dgn putaran AMP dengan potentiasi dari tindakan PGI2 - menentang tindakan TXA2. dosis 300 600 mg sehari dalam dosis terbagi sebelum makan. Efek samping hampir sama dengan obat-obat antiplateletlainnya. Pencegahan terjadinya penyumbatan di daerah arteri dapat digunakan obat-obat anti platelet sebagai terapi obat dan trombolitik. Obat-obat antiplatelet mengubah aktivasi platelet dari kerusakan vascular yang mana hal ini penting untuk pengembangan pembuluh darah arteri. Terapi trombolitik digunakan dalam myocardial infark, dan kadang-kadang pada kerusakan

otak. Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami perdarahan, hipertensi tak terkendali atau hemoragic stroke, atau operasi.

You might also like