You are on page 1of 3

-FLORA NORMAL PADA UROGENITAL-

Saluran urogenital normalnya steril kecuali pada beberapa bagian, yaitu vagina dan distal part dari uretra. Berbagai anggota dari genus Lactobacillus menonjol dalam vagina. Uretra anterior pria dan wanita mengandung sedikit mikroorganisme yang berjenis sama seperti yang terdapat pada kulit dan perineum, seperti staphylococci, streptococci dan diphteroid. Mikroorganisme tersebut biasanya terdapat dalam urin normal, yang dikeluarkan dalam jumlah 102-104/mL.
Pada saluran urogenital pria dapat ditemukan bakteri, seperti :
Staphyllococcus epidermis, Mycobacterium smegmatis, dan E. coli.

Pada saluran urogenital wanita ditemukan, antara lain :


E. coli, Enterobacter aerogenes, Staphyllococcus, Streptococcus, Veillonella, Mycobacterium smegmatis, Neiserria catarrhalis, dan Yeast.

-URINARY TRACT INFECTION1. Definisi Infeksi adalah masuknya kuman patogen ke dalam tubuh. Infeksi urinary tract adalah infeksi dimana pada urin yang diperiksa ditemukan mikroorganisme dalam jumlah lebih dari normal. 2. Epidemiologi Infeksi urinary tract akut sangat sering terjadi, paling sedikit melibatkan 15% dari semua wanita pada suatu waktu dalam hidupnya. Beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa 20% dari wanita-wanita dewasa hingga usia lanjut, setiap tahun mengalami disuria (nyeri waktu berkemih). Pria jarang terkena infeksi simtomatis sampai sesudah umur 45 tahun, kecuali jika terdapat kelainan urologis. Prevalensi bakteriuria sebanyak 1-2% pada remaja wanita, 1-3% pada wanita yang tidak hamil, 4-7% selama kehamilan. Prevalensi bakteriuria meningkat seiring dengan umur, dan rasio infeksi pada kedua jenis kelamin hampir sama. Setelah usia 70 tahun, 20-30% atau lebih wanita dan 10% atau lebih pria mengalami bakteriuria. Infeksi saluran kemih bagian atas secara rutin terjadi pada pasien yang dipasang kateter; dimana kemungkinan akan terjadi sebesar 50% setelah 4-5 hari, 75% setelah 7-9 hari, dan 100% setelah 2 minggu. Aktivitas seksual dan penggunaan spermisida meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pada wanita muda.

3. Etiologi Berbagai mikroorganisme dapat menginfeksi saluran kemih tetapi yang paling sering adalah basil gram negatif. Eschericia coli menyebabkan sekitar 80-90% infeksi akut pada penderita tanpa kelainan urologis, selain itu bakteri lain misalnya Proteus, Klebsiella, Enterobacter, Serratia, dan Pseudomonas bertanggung jawab sebagai penyebab sebagian kecil infeksi tanpa komplikasi. Penyebab lain infeksi urinary tract bisa karena penggunaan toilet umum yang tidak bersih dan katerisasi. Secara umum bahwa 10 bakteri atau CFU/mL dalam urin menunjukkan bakteriuria yang bermakna, walaupun pasien dapat simtomatik atau asimtomatik. Beberapa wanita muda mengalami disuria dan gejala lain sistitis dengan kurang dari 10 CFU/mL urin; pada wanita seperti ini, 10 CFU/mL batang gram-negatif sudah menunjukkan bakteriuria yang bermakna.
5 3 5

Beberapa wanita muda dengan disuria akut yang menunjukkan sistitis memiliki biakan urin yang negatif untuk bakteri. Pada pasien seperti ini sebaiknya dilakukan biakan selektif untuk N. gonorrhea dan C. trachomatis, serta evaluasi terhadap infeksi HSV. Adanya sel darah putih dalam urin merupakan petunjuk yang kuat tetapi tidak spesifik untuk infeksi bakteri saluran bagian atas.

E. coli as Urinary Tract Infectious Agent Seperti yang sudah diebutkan diatas bahwa E. coli merupakan penyebab yang paling sering dari infeksi saluran kemih. E. coli yang nefropatogenik secara khas menghasilkan hemolisin. Kebanyakan infeksi disebabkan oleh E.coli dengan sejumlah kecil tipe antigen O. antigen K tampaknya penting dalam pathogenesis infeksi saluran atas. Pielonefritis berhubungan dengan jenis pilus khusus, pilus P, yang mengikat zat golongan darah P. *antigen O dari E.coli merupakan bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel dan terdiri atas unit polisakarida yang berulang. *antigen K dari E. coli menyebabkan pelekatan bakteri pada sel epitel sebelum melakukan invasi juga kapsul ini dapat meningkatkan virulensi bakteri melalui penurunan kemampuan antibody dan/ atau komplemen yang berikatan dengan permukaan bakteri dan kemampuan fagositas untuk mengenali dan menelan sel bakteri. *hemolisin bersifat cytotoxic dengan pembentukan pori transmembran dalam membrane sel yang dapat melisiskan sel host. *pilum atau phili atau fimbriae P memiliki kemampuan untuk berikatan secara spesifik pada kelompok antigen darah P yang terdiri dari residu D-galaktosa. Fimbriae ini tidak hanya berikatan pada sel darah merah, tetapi juga pada disakarida galaktosa spesifik yang ditemukan pada permukaan sel uroephithelial dalam + 99% populasi.

4. Patogenesis Sejauh ini diketahui bahwa saluran kemih atau urin bebas dari mikroorganisme atau steril. Infeksi saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang di dalam media urin. Penyebab infeksi urinary tract pada umumnya adalah berasal dari flora normal usus dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum dan daerah sekitar anus. Infeksi saluran kemih dapat hanya mengenai saluran bagian bawah atau saluran bagian bawah dan atas sekaligus. Sistitis adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan infeksi kandung kemih (urinary bladder) dengan tanda-tanda dan gejala antara lain disuria, urge, dan sering kencing. Pielonefritis adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan infeksi saluran kemih bagian atas yang sering disertai dengan nyeri panggul dan nyeri tekan, disuria, urgensi, dan sering kencing. Sistitis dan pielonefritis seringkali terjadi sebagai penyakit akut, tetapi sering terjadi kekambuhan atau infeksi kronik.

E. Jenis Infeksi Urinary Tract

1. Glomerulonefritis Akut Glomerulonefritis akut adalah peradangan glomerulus secara mendadak. Peradangan akut glomerulus terjadi akibat peradangan komplek antigen dan antibodi di kapiler kapiler glomerulus. Komplek biasanya terbentuk 7 10 hari setelah infeksi faring atau kulit oleh Streptococcus (glomerulonefritis post-streptococcus ) tetapi dapat timbul setelah infeksi lain.

2. Glomerulonefritis Kronik Glomerulonefritis kronik adalah peradangan yang lama dari sel-sel glomerulus. Kelainan ini dapat terjadi akibat glomerulonefritis akut yang tidak membaik atau timbul secara spontan. Glomerulonefritis kronik sering timbul beberapa tahun setelah injury dan peradangan glomerulus sub klinis yang disertai oleh hematuria (darah dalam urin) dan proteinuria ( protein dalam urin ) ringan, yang sering menjadi penyebab adalah diabetes mellitus dan hipertensi kronik. Hasil akhir dari peradangan adalah pembentukan jaringan parut dan menurunnya fungsi glomerulus. Pada pengidap diabetes yang mengalami hipertensi ringan, memiliki prognosis fungsi ginjal jangka panjang yang kurang baik.

3. Pielonefritis Akut Pielonefritis akut adalah infeksi pada ginjal yang biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih, dapat terjadi di satu atau ke dua ginjal. Gejala-gejala umumnya timbul secara cepat dalam beberapa jam atau hari dan mencakup demam yang sering 103 F atau lebih, menggigil kedinginan, nyeri pinggang dan disuria.

4. Pielonefritis Kronik Pielonefritis kronik adalah infeksi pada ginjal itu sendiri, dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada penderita batu. Gejala-gejala umum seperti demam, menggigil, nyeri pinggang, dan disuria. Atau memperlihatkan gambaran mirip dengan pielonefritis akut, tetapi juga menimbulkan hipertensi dan gagal ginjal.

5. Sistitis Sistitis adalah infeksi kandung kemih, merupakan tempat tersering untuk infeksi. Gejala yang timbul yaitu disuria (nyeri waktu berkemih). Peningkatan frekuensi berkemih, perasaan ingin berkemih, adanya sel-sel darah putih dalam urin, nyeri punggung bawah / suprapubis, demam yang disertai adanya darah dalam urin pada kasus yang parah.

6. Gagal ginjal. Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urin. Gagal ginjal yang terjadi secara mendadak adalah gagal ginjal akut. Gagal ginjal yang berkaitan dengan menurunnya fungsi ginjal secara progresif irreversible disebut gagal ginjal kronik, biasanya timbul beberapa tahun setelah penyakit atau kerusakan ginjal.

You might also like