You are on page 1of 5

1.

Sistem Sprinkler
Irigasi sistem Sprinkler (Sprinkler or spray Irrigation) adalah suatu metode pemberian air ke seluruh lahan yang akan diirigasi dengan menggunakan pipa yang bertekanan melalui nozzle. Sistem sprinkler dapat diklasifikasikan menjadi system permanent (Fixed/solid set), portable dan semi portable (hand move atau mechanical move), traveling irrigator (gun atau boom), center pivot atau linear move Keutamaan Irigasi Sprinkler adalah suatu system irigasi yang fleksibel dimana selain dapat digunakan untuk menyiram tanaman juga dapat digunakan untuk pemupukan dan pengobatan dan untuk menjaga kelembaban tanah dan mengontrol kondisi iklim agar sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Adopsi dari system sprinkler ini tergantung pada keuntungan ekonomis dan

lingkungan yang akan didapatkan dibandingkan dengan system irigasi yang lain. Sistem sprinkler sekarang ini digunakan untuk berbagai jenis tanaman terutama komoditas yang bernilai tinggi seperti buah-buahan, sayuran dan digunakan pada berbagai jenis lahan dan topografi. Keuntungan Irigasi Sprinkler Sistem irigasi sprinkler cocok untuk semua jenis tanah apabila application ratenya sesuai dengan kapasitas inflitrasi tanahnya. Termasuk juga pada lahan marginal yang memiliki kapasitas infitrasi atau kapasitas menyimpan air yang rendah.

tingkat pertumbuhan tanaman yang vegetatif dan memperbesar peluang tanaman untuk tumbuh secara generatif dimana akan meningkatkan

produktivitas hasil panen.

kerja yang tersedia dan penghematan energi

irigasi

(persemaian)

Kerugian Sistem Sprinkler Memerlukan biaya investasi yang tinggi

Angin sangat berpengaruh atas keseragaman distribusi air

tanaman

Jenis-Jenis Sistem Sprinkler Sistem sprinkler dapat diklasifikasikan menjadi system permanent (Fixed/solid set), portable dan semi portable (hand move atau mechanical move), traveling irrigator (gun atau boom), center pivot atau linear move a. Sistem permanent (Fixed/Solid Set) Solid Set Sistem adalah sebuah system Irigasi Sprinkler dimana jaringan pipa dan sprinkler ditempatkan secara permanent pada lahan. Biasanya jarak antar pipa sama dengan jarak antar sprinkler sehingga menimbulkan jarak yang bujur sangkar (square spacing). Pipa dapat dikubur di dalam tanah (biasanya PVC atau besi) atau dapat juga berjenis alumunium dan dapat dipindahkan.

b. portable dan semi portable (hand move atau mechanical move), - Hand Move system System portable yang paling simple adalah digerakkan atau dipindah dengan tangan. Terdiri dari satu pompa, pipa utama dan pipa lateral dilengkapi dengan rotary sprinkler dengan jarak 9-24 m setiap bagian. Pipa lateral biasanya berdiameter 50 mm s/d 125 mm, dapat diangkat atau dipindahkan dengan mudah. Cara operasinya pipa lateral dipindah dari satu bagian ke bagian lain dengan tenaga manusia dengan melepas sambungan pada pipa utama. Berpindahnya pipa lateral tergantung pada set time. Untuk areal yang lebih luas dapat digunakan lebih dari satu pipa lateral. - Side Roll Sistem Side roll atau biasa disebit juga Wheel roll seperti terlihat pada gambar, terdiri dari sebuah lateral, biasanya panjangnya 1,25 mil; Pipanya berperan seperti sebuah poros sumbu. Pipa berdiamater antara 4-5 inci.; dan roda berdiameter 4-10 kaki. System ini mampu mengairi lahan seluas 60x90 kaki. Setelah selesai mengairi satu set, mesin akan menindahkan roda ke set berikutnya. Sprinkler diletakkan diatas connector yang memungkinkannya tetap berada diatas ketika roda berputar. System ini tidak direkomendasikan untuk topografi lahan yang mempunyai kemiringan lebih dari 5 persen. c. Traveling Big Gun Sistem Traveling Big Gun menggunakan sprinkler berkapasitas besar (diameter 3/4 sampai 1,5 inci) dan bertekanan besar (90 -125 PSI) untuk melemparkan air ke tanaman (radius 175-350 kaki). Traveling big guns dapat terdiri dari pipa hard hose dan selang fleksibel. Pada system selang yang keras, selang polietilen keras di pasang pada rel atau trailer. Trailer ini berada ditengah ataupun diujung lahan. Gun ditempatkan diujung selang kemudian selang ditarik ke ujung lahan. Selang ini kemudian ditarik oleh rel mengitari lahan. Pada flexible hose system, gun dipasang pada sebiah kereta. Sebuah pipa fleksibel yang tersambung dengan Mainline mengisi air ke gun. d. Center pivot atau Linear move Center Pivot Pada system ini mesin yang digunakan terdiri dari pipa lateral dari baja galvanisyang berputar dalam satu sumbu dari luas areal yang diairi. Pipa lateral mensuport airdari ketinggian 3 m diatas tanah dipegang oleh frame baja dan kabel-kabel. Jarak antara frame rata-rata 30 m, panjang pipa lateral bervariasi 150-600 m.air disuplai ke pusat pivot melalui pipa utama menyilang lapangan atau dari sumur yang berlokasi dekat pivot, kemudian didistribusi melalui swivel joint ke lateral dan sprinkler. Ketika mengairi, pipa lateral berputar secara kontinyu. Pembasahan radius lapangan bisa mencapai 100 ha, tergantung juga panjang pipa lateral yang ada. Satu putaran membutuhkan 1- 100 jam tergantung dari letak puncak air yang dipakai. Lambatnya putaran pipa lateral berarti lebih banyak air yang digunakan

2. sistem irigasi bawah tanah (sub surface irrigation system)


Sistem irigasi bawah permukaan atau bawah tanah dapat dilakukan dengan meresapkan air ke dalam tanah di bawah zona perakaran melalui sistem saluran terbuka ataupun dengan menggunakan pipa porus. Lengas tanah digerakkan oleh gaya kapilermenuju zona perakaran dan selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman Sistim irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation) merupakan salah satu bentuk dari micro irrigation, yang meletakkan jaringan atau alat irigasinya di bawah permukaan tanah. Sedangkan subirigasi dapat menyebabkan evaporasi meningkat dan untuk tanah yang tinggi kadar garamnya, akan terjadi pengumpulan garam di permukaan tanah. Produksi tanaman semangka meningkat dari 10 ton/ha menjadi 18 ton/ha dengan menggunakan irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation ) berupa pipa-pipa semen yang panjangnya 1 meter dengan diameter 10 cm dan tebal dinding 1 cm yang disambung-sambung dan dihubungkan dengan bak penampung air. Hasil penelitian lain menginformasikan bahwa sistim irigasi bawah permukaan dengan menggunakan kendi dapat menghemat air yang cukup besar. Diperlukan air sebanyak 45,054 m3/ha untuk pertanaman cabai berumur 7 bulan dibanding dengan system penyiraman tradisional oleh petani di Pringbaya, Lombok Timur sebesar 18.448,5 m3/ha. Hasil analisa ekonomi penanaman cabai dengan system rigasi kendi mampu memberikan keuntungan bersih Rp 8.500.000,- untuk MT I dan Rp 29.5000.000,- pada MT II, dengan asumsi produksi 1,5 kg/pohon dan harga jual cabai Rp 2000,-/kg. Titik impas dicapai dengan luas penanaman 1 ha untuk satu kali tanam. Sistim irigasi kendi ini layak baik secara teknis, ekonomis dan sosial

You might also like