You are on page 1of 11

BAB I PENDHULUAN

A. Latar belakang Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan sangat penting, karena tidak ada mahkluk hidup di dunia ini pada saat bayi paling tidak berdaya selain manusia, dan tidak ada makhluk lain ketika menjadi dewasa mampu melakukan apa saja kecuali manusia .belajar merupakan suatau cara untuk menjaga kelangsungan spesies manusia.Meskipun setiap bayi yang baru dilahirkan telah membawa beberapa naluri/instink dan potensi-potensi untuk kelagsungan hidupnya , tetapi jumlahnya terbatas sekali.jika potensi-potensi bawaan itu tidak dapat berkembang dengan baik tanpa pengarh belajar. Keterampilan yang harus dimiliki manusia sangat beragam , mulai yang bersifat jasmaniah, seperti: merangkak,duduk,bejalan,lari,naik sepeda,makan dengan sendok,dan

sebagainya, manusia juga membutuhkan keterampilan yang bersifat rohaniah,seperti kemampuan merencanakan,mengonsep,manganalisis serta keterampilan bersosilisasi , seperti komunikasi, membangun jaringan sosial dan setrerusnya.

B. Tujuan Agar mengetahui pengertian belajar Agar mengetahui teori belajar Agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Agar mengetahui prinsip belajar

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian belajar Dampak dari setiap perbuatan belajar aalah terjainya perubahan dalam aspek fisiologis dan

psikologis. Perubahan dalam aspek fisiologis, misalnya dapat berjalan, berlari, dan mengendarai kendaraan, sedangkan dalam aspek fsikologis berupa di perolehnya pemahaman, pengertian tentang apa yang dipelajari, seperti pemahaman dan pengertian tentang ilmu pengetahuan, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Dalam kegiatan belajar melibatkan aspek fisiologis atau struktur, yaitu otak dan aspek psikologis atau fungsi ( berfikir). Beberapa pengertian tentang belajar dapat diketengahkan sebagai berikut. a.Pengertian tradisional, Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan (Nasution,1980) b.Mengutip pendapat Ernest, H.hilgard ,belajar adalah dapat melupakan sesuatu yang di lakukannya sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi dari pada sebelum itu(sumadi s.,1984) c.dalam pengertian singkat belajar adalaha changebehavioratau perubahan perilaku(sumadi s.,1994) d.mengutip pendapat cronbach,belajar sebaik baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalamai itu mengunakan panca inderanya(sumadi s.,1984) e.belajar adalahbentuk pertumbuhan atu perubahan dalam diri seseorang yang di nyatakan dalam cara cara berprilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan(oema h.,1983) f. belajar adalahproses perubahan dalam diri manusia(ahmadi a.,1999) g. belajar adalahusaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup(notoatmodjo,1997)

B. Teori belajar
1. Teori belajar gestalt Teori gestalt yang berdasar pada teori belajar psikologi beranggapan, bahwa setiap penomena terdiri dari suatu kesatuan esensial yang melebihi jumlah dari unsur-unsurnya. Bahwa keseluruhan (gestalt) itu tidak sama dengan penjumlahan. Keseluruhan itu lebih dari bagian-bagiannya .di dalam peristiwa belajar,keseluruhan situasi belajar amat penting karena belajar merupakan interaksi antara subjek belajar dengan lingkungannya. Selanjunya para ahli psikologi gestalt menyimpulkan bahwa seseorang di katakan belajar apabila ia memperoleh pemahaman(insight) dalam situasi yang problematis. Pemahaman tersebut di tandai dengan adanya: a. Suatu perubahan yang tiba-tiba dari keadaan yang tak berdaya menjadi keadaan yang mampu menguasai atau memecahkan masalah atau problema, b. Adanya retensi yang baik, c. Adanya peristiwa transfer.pemahaman yang di peroleh dari situasi,di bawah dan di manfaatkan atau di transfer ke dalam situasi lain yang mempunyai pola atau struktur yang sama atau hampir sama secara keseluruhan. Untuk memperoleh pemahaman itu kita harus berhadapan dengan problem solving.ini berarti bahwa belajar yang sejati adalah apabila seseorang menhadapi problem dan menemukan pemecahannya. Contoh: Bagaimana meningkatkan gizi masyarakat desa di sutu daerah yang penduduknya kekurangan gizi.kemungkinan penyebab kekurangan gizi dapat di cari dari berbagai segi. -mungkin penduduknya padat sedangkan tanah pertanian kurang. -kebodohan masyarakat terhadap makanan bergizi. -kuatnya tradisi dan adat istiadat. -kurangnya partisipasi masyarakat. -keenganan dari petugas-petuga kesehatan. -kurangnya perhatian pemerintah daerah.

2. Teori Belajar Menghapal dan Mental Disiplin. Para ahli pendidikan yang lain membedakan teori belajar itu sebagai berikut: a. Teori menghapal ,dan menghapal adalah usaha yang mengumpulkan pengetahuan melalui pembelajaran untuk kemudian di gunakan bila mana diperlukan .Otak dipandang sebagai gudang kosong yang perlu diisi sebagai pengertian dan pengetahuan . b.Teori mental disiplin Menurut teori ini belajar adalah mensiplinkan mental .Disiplin mental ini dapat diperoleh melalui latihan terus menerus secara kontinu,berencana dan teratur.Berdasarkan teori ,manusia mempunyai beberapa jenis daya ,seperti daya pikir ,daya fantasi,daya tangkap,daya ingat ,daya mengamati,dan sebagainya. 3.Teori asosiasi Teori ini berasal dari ilmu jiwa asosiasi yang dirintis oleh John Lock dan Herbart.Menurut teori ini belajar adalah mengambil tanggapan-tanggapan dan menggabung-gabungkan tanggapan dengan jalan yang mengulang-ulang. Yang dimaksud dengan tanggapan disini adalah suatu lukisan yang timbul dalam jiwa sesudah diadakan pengamatan atau pengindraan.Pada umumnya tanggapan lama mengendap dalam alam ketidaksadaran jiwa. Tetapi apabila sebagian dari tanggapan itu, karena sesuatu sebab, muncul kealam sadar, maka taggapanm laqin yang sudah berasosiasi erat akan muncul bersama-sama. 4. Teori-teori belajar sosial (sosial learning) Dalam hal ini ada dua macam belajar, yaitu belajar secara fisik, misalnya menari, olahraga, mengendarai mobil, dan sebagainya, dan belajar psikis. Dalam belajar psikis ini termasuk belajar sosial (social learning) yakni, seseorang mempelajari peranannya dan peran-peran orang lain dalam kontak sosial. 1.Teori Belajar Sosial dan Tiruan N.E Miller dan J.Dollard Pandangan N.E Miller dan J.Dollard bertitik tilak dari teori Hull yang kemudian dikembangkan menjadi teori tersendiri,bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil belajar.Untuk memahami tingkah laku sosial dan proses belajar sosial kita harus mengetahui prinsip-prinsip psikologi belajar.Prinsipprinsip belajar ini terdiri dari 3 yaitu:

1. Dorongan (drive) adalah rangsangan yang sangat kuat terhadap organisme( manusia) untuk bertingkah laku umumnya bersifat biologis seperti lapar,haus, seks,kejenuhan dan sebgainya.

2.Isyarat (cue) adalah rangsangan yang menentukan bila dan dimana suatu respon akan timbul dan terjadi. Isyarat juga dapat disamakan dengan rangsangan diskriminatif.dilalam belajar sosial,isyarat yang terpenting adalah tingkah laku orang lain,baik yang langsung ditujukan kepada orang tertentu maupun yang tidak,misalnya: Anggukan kepala merupakan isyarat untuk setuju. 3.Tingkah laku balas (response) adalah hierarki bawaan tingkah laku-tingkah laku. Pada saat manusia di hadapkan untuk pertama kali pada suatu rangsanagn tertentu, maka respon (tingkah laku balas) yang timbul di dasarkan pada hierarki bawaan tersebut. 2. teori belajar dari a. Bandura dan r.h walter Teori belajar sosial yang dikemukakan oleh bandura dan walter tersebut teori proses pengganti. Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku tiruan adalah suatu bentuk asosiasi dari rangsang dengan rangsang lainnya. Aplikasi teori ini adalah bahwa apabila seseorang melihat suatu rangsang dan ia melihat model bereaksisecara tertentu terhadap rangsang itu, maka dalam hayalan atau imajinasi orang tersebut terjadi rangkaian simbol-simbol yang menggambarkan rangsang dari tingkah laku tersebut. Menurut A. Bandura dan R.H walter pengaruh tingkah laku model terhadap tingkah laku peniru ini dubedakan menjadi 3 macam : a) Efek modeling (modeling effect) Yaitu peniru melakukan tingkah laku-tingkah laku baru melalui asosiasi sehingga sesuai dengan tingkah laku model b) Efek penghambat (inhibition) dan penghapus penghambat (bisinhibition) Yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkah laku model dihambat timbulnya, sedangkan tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku model di hapuska hambatannya sehinggan timbul tingkah laku yang dapat menjadi nyata. c) Efek kemudahan (fasilitation effects) Yaitu tingkah laku yang sudah pernah dipelajari oleh peniru, lebih mudah muncul kembali dengan mengamati tingkah laku model.

C. proses belajar
Berikut ini uraian beberapa macam cara penyesuaian diri yang di lakukan manusia dengan sengaja maupun tidak sengaja dan bagaimana hubungan nya dengan belajar 1. Belajar dan kematangan Kematangan adalah suatu proses pertumbuhan organ-oragan, suatu organ dalam diri makhluk hidup di katakan telah mtang, jika dia telah mencapai kesdanggupan untuk menjalani fungsinya masing-masing. Kematangan itu datang atau tiba waktunya dengan sendirinya.Sedangkan belajar lebih membutuhkan kegiatan yang di sadari, suatu aktivitas, latihan-latihan dan konsentrasi dari orang yang bersangkutan. Proses balajar terjadi Sedangkan proses kematangan terjadi dari dalam. 2. Belajar dan penyesuaian diri Penyesuaian diri merupakan juga suatu proses yang dapat mengubah tingkah laku manusia.faktor faktor penting yang sangat erat hubungan nya dengan proses belajar ialah: Kematangan, penyesuaian diri/adaptasi, menghafal/mengingat, pengertian, berfikir, dan latihan.Namun kita harus dapat membedakan antara faktor-faktor tersebut dengan pengertian belajar itu sendiri. Penyesuain diri autoplastis, seseorang mengubah diri nya di sesuaikan dengan keadaan lingkungan/dunia luar, dan Penyesuain diri alloplastis, yang berarti mengubah lingkungan/dunia luar di sesuaikan dengan kebutuhan diri nya. 3. Belajar dan pengalaman Belajar dan pengalaman, kedua nya merupakan suatuproses yang dapat mengubah sikap, tingkah laku dan ppengetahuan kita.Akan tetapi, belajar dan memperoleh pengalaman adalah berbeda. 4. Belajar dan bermain Bermain juga merupakan proses belajar, antara kedua nya terjadi perubahan, yang dapat merubah tingkah laku, sikap, dan pengalaman. Akan tetapi, antara kedua nya terdapat perbedaan.Menurut arti kata nya bermain merupakan kegiatan yang lebih di khususkan bagi anak-anak.Sedangkant belajar merupakan kegiatan yang umum, terdapat pada manusia sejak lahir sampai mati. Menurut sifat nya, perbedaan antara belajar dan bermain ialah kegiatan belajar mempunyai tujuan yang terletak pada masa depan, sedangkan kegiatan bermain hanya lah di tentukan untuk situasi di waktu itu saja. 5. Belajar dan pengertian karena perangsang-parangsang dari luar.

Belajar mempunyai makna yang lebih luas dari sekedar mencapai pengertian, karena ada proses belajar yang berlangsung tanpa pengertian. Seperti proses belajar yang terjadi pada hewan . missal nya seekor anjing yang berlatih menangkap tongkat. Latihan cara menangkap itu di lakukan nya tanpa pengertian tanpa menyadari apa maksud dan tujuan dari latihan itu. 6. Belajar dan menghafal/mengingat Mengafal atau mengingat tidak sama dengan belajar. Hafal/ingat akan sesuatu belum menjamin bahwa dengan demikian orang sudah belajar dalam arti yang sebenar nya. Sebab untuk mengetahui sesuatu tidak cukup hanya dalam menghafal saja, tetapi harus dengan pengertian. 7. Belajar dan latihan Belajar dan latihan memilki persamaan, yaitu bahwa belajar dan latihan kedua nya dapat menyebab kan perubahan/proses dalam tingkah laku, sikap dan pengetahuan. Di dalam praktek terdapat pula proses belajar tanpa latihan. Misal nya: seorang anak yang jatuh dari sepeda, sekali saja ia tahu bahwa jatuh itu sakit. Jadi, belajar mempunyai arti yang lebih luas daripada latihan. D. faktor - faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Notoadmodjo (1993)sesuai pendapat J. Guilbert bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar meliputi : a. Meteri yang di pelajari Materi di sini adalah bahan pelajaran yang di gunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan . b. Lingkungan c. Instrumental d. Kondisi individu atau subjek belajar Faktor-faktor mempengaruhi belajar juga dapat di kelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal 1. Faktor internal atau endogen Faktor ini berasal dari dalam diri individu, terdiri dari :

a. Faktor fisiologis Kematangan fisik Keadaan indra Keadaan kesehatan

b. Faktor psikologis

Motivasi Emosi Sikap Minat Bakat Inteligensi Kreativitas

2. Faktor eksternal atau eksogen Faktor ini berasal dari luar diri individu, terdiri dari : a. Faktor sosial Orang tua Manusia yang hadir Bukan manusia yang hadir

b. Faktor non sosial Alat bantu belajar mengajar yang lengkap akan membantu proses belajar atau sebalik nya Metode mengajar yang memadai akan membantu proses belajar atau sebalik nya Faktor udara, cuaca, waktu, tempat, sarana, dan prasarana, dapat mempengaruhi proses belajar. E. Prinsip Belajar a. Belajar harus mempunyai tujuan yang jelas dan terarah. b. Tujuan belajar merupakan kebutuhan bukan paksaan orang lain. c. Belajar harus di sertai niat, hasrat, dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. d. Dalam mencapai tujuan belajar, pasti akan menghadapi bermacam-macam hambatan atau kendala sehingga perlu ketekunan berusaha. e. Bukti bahwa seseorang sudah belajar ditandai ada nya perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. f. Belajar akan memperoleh civil effect, di samping dari tujuan pokok.

g. Belajar adalah proses aktif sehingga perlu interaksi antara individu dan lingkungan. h. Belajar akan lebih barhasil apabila berbuat atau melakukan sesuatu (learning by doing ). i. j. Belajar harus mencakup aspek knowledge, affective, dan psychomotor . Belajar perlu ada bimbingan dan bantuan orang lain.

k. Belajar perlu insight atau tilikan atau pemahaman tentang hal hal yang di pelajari sehingga di peroleh pengertian. l. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar sesuatu yang di pelajari dapat di kuasai .

m. Belajar dapat di katakana berhasil apabila dapat menerapkan dalam bidang praktek sehari- hari.

F. Tahap-tahap belajar
Fase fase dalam proses belajar atau tahapan tahapan dalam belajar, menurut beberapa ahli, yang pertama menurut jerom S. Burner, dalam proses belajar siswa atau individu menempuh tiga fase yaitu: 1. Fase informasi (tahap penerimaan informasi) seorang siswa atau individu yang sedang belajaq memperoleh sejumlah keterangan /informasi mengenai materi yang sedang dipelajari, diantara informasi yang diperoleh itu ada yang baru dan bersifat berdiri sendiri ada juga yang berfungsi menambah, memperluas, dan memperdalam pengetahuan yang dimiliki. 2. Fase transformasi (tahap pengubahan materi) informasi yang telah diperoleh dianalisis, diubah kebentuk yang abrtrak ,supaya dapat di manfaatkan bagi hal hal yang luas, 3. Fase evaluasi (tahap penilaian) siswa atau individu akan menilai sendiri sejauh mana pengetahuan dimanfaatkan untuk memecahkan masalah. Yang kedua menurut witting (1981) dalam bukunya psychology of learning setiap proses belajar selalu berlangsung dalam fase fase atau tahapan tahapan yang mencakup.. 1. Acquisition (tahap perolehan /penerimaan informasi) 2. Storage (tahap penyimpanan informasi) 3. Retrival (tahap mendapat kan kembali informasi.)

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah-laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Sedangkan mengajar adalah kegiatan menyediakan kondisi yang merangsang serta mangarahkan kegiatan belajar siswa/subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat rahmat dede, 2009. ILMU PERILAKU MANUSIA, jakarta : TIM Notoatmodjo soekidjo, 2007. PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU, jakarta : Rineka cipta Sunaryo, 2004. PSIKOLOGI UNTUK KEPERAWATAN, jakarta : EGC

You might also like