Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Erni Kusuma MS Silma Gunawan Al Victor PB Arya Chriesma F0208063 F0208117 F0208135 F0208143 (Pemasaran) (SDM) (Pemasaran) (Keuangan)
GAMBARAN UMUM
Solo Grand Mall adalah Mall pertama yang berada di Kota Solo. Berlokasi strategis tepatnya di Jalan Brigjen Slamet Riyadi no 273 Solo. Solo Grand Mall yang dibangun diatas lahan seluas 12.080 m2, merupakan bangunan "pusat perdagangan" yang bernuansa "Mall", dimana bangunan komersial ini terdiri atas tujuh lantai dengan total luasannya 63.000 m2. Solo Grand Mall mulai beroperasional sejak 4 Desember 2004. Solo Grand Mall menyediakan berbagai macam kebutuhan konsumen bagi warga Solo pada khususnya dan masyarakat luar kota pada umumnya, sehingga tidak salah apabila Solo Grand Mall memiliki konsep One Stop Shopping.
Lift panoramic Lift service Escalator dan Travelator Toilet tiap lantai Area Parkir motor dan Mobil Area Parkir mobil khusus wanita (ladies parking) Keamanan 24 jam Loading dock Genset Customer service center CCTV Sprinkle dan Alat Pemadam Api Nursery room
RUANG USAHA
Solo Grand Mall menyediakan berbagai pilihan ruang usaha, baik berupa kios dengan berbagai macam ukuran maupun Island. Total kios adalah 517 unit dengan luasan 27.470 m2. Dengan fasilitas keamanan 24 jam, Cleaning Service, listrik, air besih AC Central, akan mendukung kenyamanan dan kemajuan usaha. Management juga membantu pemasaran dari produk-produk dengan paket-paket promosi, publikasi di media masa, strategi-strategi kehumasan.
Solo Grand Mall menyediakan area event & exhibition di lantai dasar, lantai 2, lantai 3, dan Ram parkir depan lobby utama. Atrium merupakan venue utama untuk melangsungkan event & exhibition. Dengan luasan 309 m2 dan void yang memberikan jarak pandang sampai lantai 3. Area tersebut merupakan lokasi untuk pengenalan produk, launching produk, event promo, dan pameran.
STRUKTUR ORGANISASI
JOB DESCRIPTION
Departemen Marketing dan Komunikasi Departemen Finance HRD, Legal dan GA (General Affairs) Departement Building service TRO (Tenant Relation Officer) Departemen Kesekretarisan
Tingginya tingkat turnover karyawan pada perusahaan yang menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, seperti menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia.
PENYEBAB PERMASALAHAN
Sistem kerja yang kurang baik, tidak ada satu kepastian dari perusahaan mengenai status sebagai pegawai kontrak dan gaji yang relatif kecil menyebabkan beberapa karyawan ingin menemukan pekerjaan yang lebih baik lagi untuk dapat mengembangkan karir mereka. Sehingga tingkat turnover di dalam kantor manajemen Solo Grand Mall dinilai cukup tinggi.
LANDASAN TEORI
REKOMENDASI
Menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman dan solid. Kenali faktor pengikat (engagement). Mendesain ulang kebijakan manajemen SDM perusahaan agar bisa mengoptimalkan faktor pengikat sekaligus memungkinkan mewujudkan harapan karyawan/perusahaan. Menerapkan sistem kompensasi yang memenuhi unsur fairness dan transparancy Perusahaan wajib memberikan kesempatan untuk maju dalam perusahaan, memikirkan jenjang karir para karyawan. Perusahaan memberikan respek terhadap karyawan yang loyal dan berikan hukuman pada mereka yang melanggar aturan dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki kinerja sangat baik
KESIMPULAN
Tingkat turnover karyawan di kantor manajemen Solo Grand Mall dinilai cukup tinggi. Sistem kerja yang kurang baik, status karyawan sebagai pegawai kontrak dan gaji yang relatif merupakan penyebab utamanya. Tingkat turnover yang tinggi pada perusahaan ini akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. Hal tersebut menjadikan perusahaan tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan yang baru.
SARAN
Sebaiknya pihak manajemen Solo Grand Mall menciptakan quality of work life. Pihak manajemen Solo Grand Mall sebaiknya menerapkan sistem hukuman berupa penalty bagi karyawan yang memutuskan untuk resign selama masa waktu kerja masih kurang dari satu tahun. Sebaiknya karyawan diberi suatu wadah agar dapat menyampaikan semua keluhan, harapan dan aspirasinya terhadap perusahaan. Sebaiknya pihak HRD dapat menyusun program pengembangan karir di Manajemen Solo Grand Mall. Sebaiknya Solo Grand Mall melakukan rotasi perkerjaan. Ini dapat dilakukan lintas departemen.
ASPEK PEMASARAN 1
Chief Marcomm Departement Admin Marcomm Public Relation Marketing Casual Marketing Exhibition Marketing Event Marketing Visual Promotion
IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam pelaksanaan acara pada saat diadakannya event maupun promosi, Marketing Event & Marketing Exhibition harus bekerja sesuai Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, sering terjadi permasalahan klasik, yaitu terkadang susah untuk mendapatkan konsumen dengan lokasi yang tersedia dalam pameran jika pekerjaan harus melaksanakan SOP secara benar dan urut.
LANDASAN TEORI
Marketing Marketing & Communication Event Marketing Promosi Standard Operating Procedure (SOP)
lokasi pameran yang kurang diminati oleh calon konsumen Kesesuaian harga antara dengan tema pameran Banyak persaiangan materi pameran antar Mall
LANGKAH-LANGKAH SOLUSI
Tidak
memaksakan untuk mengadakan pameran pada saat-saat tertentu Menawarkan harga atau cara membayar yang variatif pada saat mengadakan pameran Pintar-pintar dalam memilih tema pameran
ASPEK PEMASARAN 2
IDENTIFIKASI MASALAH
Kenaikan biaya service charge yang menyebabkan beberapa tenant (penyewa) keluar dari Solo Grand Mall Tenant yang keluar dapat mempengaruhi pendapatan karena jumlah pengunjung yang dapat berkurang Munculnya mall-mall baru yang dapat mempengaruhi pendapatan Solo Grand Mall
LANDASAN TEORI
Segmentasi Target Pasar Positioning Pelayanan atau Jasa Kualitas pelayanan atau jasa Kepuasan Konsumen
PENYELESAIAN MASALAH
Menciptakan loyalitas pelanggan dengan meningkatkan pelayanan Ikut serta dalam mempromosikan produk-produk dari tenant kepada masyarakat Menetapkan positioning yang tepat di masyarakat
KESIMPULAN
Perlunya peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada tenant agar mengurangi jumlah tenant yang keluar dari Solo Grand Mall Solo Grand Mall perlu menetapkan positioning yang tepat agar tetap dapat bersaing dengan perusahaan sejenis yang lainnya.
ASPEK KEUANGAN
PERMASALAHAN
Mengingat kompleksnya manajemen di SOLO GRAND MALL Surakarta, dalam pelaksanaan kegiatan magang dapat ditemukan adanya permasalahan yang sering dihadapi oleh khususnya adalah masalah piutang tak tertagih Piutang yang terjadi antara lain adalah adanya para tenant yang melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagaimana yang disepakati bersama dalam surat perjanjian yang telah disetujui dari kedua belah pihak.
LANDASAN TEORI
Pengertian Piutang
Definisi Piutang
Masud Machfoedz, 1999 Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun. Efraim Ferdinan G, 1993 adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang atau jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini.
Taksiran Jumlah Kerugian Piutang Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir (Net realizable value). Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin tidak akan tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penyisihan piutang. Ada beberapa cara untuk menaksir besarnya cadangan penyisihan piutang, antara lain : Menggunakan analisis umur piutang (Aging Schedule) Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca
Kualitas piutang ditetapkan dalam 4 (empat) golongan, yaitu: Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar: 5 (lima permil) dari piutang dengan kualitas lancar; 10% (sepuluh perseratus) dari piutang dengan kualitas kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan; 50% (lima puluh perseratus) dari piutang dengan kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan; dan 100% (seratus perseratus) dari piutang dengan kualitas macet setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan.
Untuk menjaga validitas laporan piutang, minimalsetiap semester, dilakukan rekonsiliasi piutang. Rekonsiliasi piutang terdiri atas : Rekonsiliasi internal Rekonsiliasi eksternal
Rekonsiliasi piutang dilakukan dengan mencocokkan data piutang yang tersaji dalam Laporan Piutang, Daftar Outstanding Piutang serta dokumen pendukungnya berupa Dokumen Sumber dan data lainnya yang mendukung. Dalam rangka melaksanakan rekonsiliasi piutang serta menghitung dan menguji penghitungan saldo akhir piutang, maka digunakan suatu kertas kerja.
Menyangkut penanganan piutang tak tertagih Perusahaan dapat melakukan langkah-langkah berikut: Dalam hal terjadinya kefailitan langganan (outlet), biasanya perusahaan akan melakukan konfirmasi yang melekat ( intensif) terhadap lingkungan di mana langganan tersebut berada. Dalam hal langganan / outlet mengalami musibah (bencana alam), pihak perusahaan akan menelusuri kebenarannya. Dan dalam membuktikan situasi tersebut , langganan perlu mengurus surat keterangan dari pihak yang berwajib untuk menjelaskan kebenaran musibah / bencana tersebut Pengambilan barang yang tidak dibarengi dengan kemampuan menjual Walapun perusahaan telah melakukan pengidentifikasian langganan yang dimuat dalam Kartu Identitas Langganan, ada kalanya langganan kurang memahami kemampuan atau daya jualnya yang ternyata kecil.
Dalam hal terjadinya Double Bond Artinya perusahaan membuka faktur yang baru sebelum faktur yang lama dilunasi langganan, maka perlu ditelusuri mengapa hal demikian terjadi Batas waktu pemberian kredit yang melebihi ketentuan yang berlaku.
Saran SOLO GRAND MALL Surakarta perlu lebih konsen dalam mengelola manajemen piutang agar dapat menghindari masalah-masalah piutang yang tidak tertagih pada pihak-pihak yang bersangkutan. Untuk itu disarankan, agar SOLO GRAND MALL Surakarta lebih memonitoring piutang-piutangnya. Selain itu, pihak SOLO GRAND MALL Surakarta harus memiliki perencanaan agar piutang tak tertagih dapat diminimalisir.