You are on page 1of 19

Distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi: pengelompokkan data ke dalam kelompok kelas dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap kelas. Tujuan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi adalah untuk mengatur data mentah (belum dikelompokkan) ke dalam bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada.

Jenis Klasifikasi
Data dapat diklasifikasikan dalam 4 macam: 1. Jenis (komoditi, produk, jenis kelamin, jenjang kelas (SD, SMP, SMA), pekerjaan) 2. Tingkatan karakteristik (berat, jumlah penghasilan, umur, jumlah penjualan) 3. Geografis (Jakarta, Bandung, dll) 4. Deret waktu (1999, 2000, dst)

klasifikasi distribusi frekuensi


Distribusi frekuensi dibedakan menjadi dua: 1.Klasifikasi frekuensi numerikal
Jika pengelompokkan datanya berdasarkan pada keterangan kuantitatif

2.Klasifikasi frekuensi kategorikal


Jika pengelompokkan datanya berdasarkan pada keterangan kualitatif

Langkah Distribusi Frekuensi


I. Membentuk/ Menentukan kelas-kelas II. Menyeleksi data dan memasukkannya ke dalam kelas-kelas yang bersangkutan III. Menjumlah semua frekuensi dari kelaskelas

I. Membentuk Kelas
1. Menentukan jumlah kelas di mana data akan kita kelompokkan 2. Menentukan interval tiap kelas 3. Menentukan batas kelas

1. Menentukan Jumlah Kelas


Sebagai pedoman, dapat menggunakan rumus Herbert A. Strurges (Sturges Rules) k = 1 + 3,322 Log n Di mana: k : jumlah/ banyaknya kelas n : banyaknya nilai observasi

2. Menentukan Interval Kelas


Terlebih dahulu dihitung luas penyebaran/ range (R) nilai pengamatan R = Xn X1 Selanjutnya dihitung interval kelasnya: Interval kelas = R / k
Dimana: R : luas penyebaran (range) Xn : nilai observasi tertinggi X1 : nilai observasi terendah k : jumlah/ banyaknya kelas

3. Menentukan Batas-batas kelas


Batas-batas kelas dibuat sedemikian rupa sehingga nilai terendah dapat tercakup (masuk) ke dalam kelas yang dibuat. Sebaiknya merupakan kelipatan angka lima. Contoh: nilai terendah = 24, maka batas kelasnya 20 30.

Overlapping class limits 20 30

Non Overlapping class limits 20 29

30 40
40 50 50 60 60 70 70 80 80 90 90 100

30 39
40 49 50 59 60 69 70 79 80 89 90 99

Ketentuan
1. Kelas

Tiap-tiap kelompok nilai variabel disebut kelas


Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain Batas kelas bawah: Deretan sebelah kiri Batas kelas atas: Deretan sebelah kanan

2. Batas Kelas (Class Limits) 3. Batas kelas bawah dan batas kelas atas

4. Batas semu dan batas nyata


Batas semu: 20 dan 29, karena ada kekosongan antara 29 dengan 30 Batas nyata: 19,5 dan 29,5

5. Luas kelas (interval size)


Selisih antara batas kelas bawah dari kelas yang setingkat lebih tinggi dengan batas kelas bawah dari kelas yang bersangkutan Selisih antara batas kelas atas nyata dengan batas kelas bawah nyata. Contoh 29,5 19,5 = 10

6. Nilai tengah (class mid point)


Adalah angka atau nilai variabel yang tepat terletak ditengah-tengah suatu kelas.

Nilai Tengah = (batas atas nyata+batas bawah nyata)/2

7. Frekuensi kelas terbuka


Distriubsi yang tidak mempunyai batas kelas atas pada kelas terkahir maupun batas kelas bawah pada kelas pertama.

Distribusi Frekuensi Relatif


Distribusi frekuensi relatif disusun melalui pembagian masing-masing frekuensi kelas dengan seluruh frekuensi dan dinyatakan dalam persen.

Distribusi Frekuensi Kumulatif


Distribusi frekuensi kumulatif atau distribusi frekuensi meningkat, didapatkan dengan menjumlahkan nilai suatu kelas dengan jumlah nilai kelas sebelumnya, begitu seterusnya (kumulatif kurang dari).

Grafik dari Distribusi Frekuensi


Histogram Polygon Ogive

Histogram
Histogram termsuk diagram batang (bar chart) Langkah:
1. Membuat absis (sumbu horisontal) dan ordinat (vertikal) 2. Absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama frekuensi 3. Membuat skala, yang mencakup nilai terendah dan tertinggi. 4. Membat segi-segi empat pada sumbu absis

Polygon
Polygon adalah diagram berbentuk garis, yang dibuat dengan menghubungkan titiktitik nilai tengah tiap-tiap kelas secara berturut-turut. Garis yang menghubungkan titik-titik tenga tersebut kemudian diteruskan sampai memotong sumbu absis.

Ogive
Ogive atau cumulative frequency polygon adalah diagram bentuk garis dari distribusi meningkat (kumulatif).

You might also like