You are on page 1of 105

ISO 9001 : 2008 Cert. No.

47484/A/0001/UK/En

KTSP
KIMIA
X

TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013 SMA SANTA ANGELA JL. MERDEKA 24 BANDUNG
http://\www.santa-angela.sch.id

HALAMAN PENGESAHAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran KIMIA di kelas X ini telah disetujui pada: Hari Tanggal : __________________ : __________________

Yang menyetujui, Kepala Sekolah SMA Santa Angela

Sr. Florentia Mujiati, OSU.

A. Pendahuluan
Kita menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan semakin bergantung pada tingkat sumber daya manusia dan bukan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, dalam mengahadapi era globalisasi yang semakin meluas, sistem pendidikan kita harus segera diperbaiki agar dapat menghasilkan manusia cerdas, mandiri, dan dapat bersaing di tingkat internasional. Dalam kaitan itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membenahi kurikulum sekolah dasar dan menengah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Penididikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan. Dalam kegiatan pembelajaran Kimia di sekolah, siswa harus aktif dalam membangun pengetahuannya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Selain ranah kognitif, dalam pembelajaran Kimia juga menuntut kompetensi siswa dalam ranah psikomotorik dan afektif. Siswa tidak saja harus mengetahui fakta, konsep atau prinsip tetapi juga harus terampil menerapkan pengetahuannya dalam menghadapi masalah kehidupan dan teknologi. Ciri ilmu kimia sebagai ilmu yang berlandaskan praktik dan eksperimen, siswa tidak cukup dengan merasa mengerti tetapi sungguh-sungguh harus dapt mempraktikannya dalam menyelesaikan soal, memecahkan masalah, atau melakukan suatu ketrampilan ilmiah.

B. Visi dan Misi


VISI Komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela. MISI 1. Sebagai lembaga pendidikan ( institute of education ), sekolah Ursulin menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan terpadu, menyiapkan persertta didik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan siap bermasyarakat. 2. Sebagai komunitas pembelajar ( community of learning ), sekolah Ursulin mengembangkan potensi dan keterampilan secara kritis, kreatif, dan inovatif. 3. Sebagai sekolah Katolik ( Catholic School), sekolah Ursulin menanamkan semangat Santa Angela pada setiap pribadi agar dapat mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan untuk menjawab tantangan zaman dan mewujudnyatakan SERVIAM dalam kehidupan sehari-hari. 4. Sebagai sekolah Ursulin Indonesia ( Ursuline School in Indonesia ), sekolah Ursulin menanamkan kecintaan pada budaya, bangsa, dan tanah air Indonesia dengan menghargai pluraritas budaya dan agama, serta membangun kepedulian terhadap sesama dan alam ciptaan. KTSP Kimia Kelas X 1

5. Sebagai bagian dari Ursulin Internasional, ( International Ursuline ), sekolah Ursulin Indonesia meningkatkan kerja sama dengan alumni dan sekolah-sekolah Ursulin, baik di Indonesia maupun di tingkat Internasional, khususnya di Asia Pasifik.

C. Tujuan Pendidikan Kimia di SMA Santa Angela


Kegiatan pembelajaran kimia di SMA Santa Angela memiliki tujuan pendidikan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan peserta didik untuk penguasaan materi yang dibutuhkan di Perguruan Tinggi 2. Membangun motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kimia di kelas 3. Mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan efektif peserta didik

D. Acuan Operasional Penyusunan KTSP Pendidikan Kimia di SMA Santa Angela


KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. KTSP Kimia Kelas X 2

5. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 7. Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. 8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. 11. Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender. 12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan. KTSP Kimia Kelas X 3

E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


X, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami struktur atom, 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifatsifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. 2.Memahami dasar perhitungan (stoikiometri). penerapannya hukum-hukum 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan kimia dan kimia organik sederhana serta persamaan reaksinya. hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia. X, Semester 2 Standar Kompetensi 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redukasi. 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan dalam 2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya

elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. 3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya. 4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. 4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. 4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

F. Penentuan Standar Ketuntasan Minimal Per Kompetensi Dasar Dan Indikator


Satuan Pendidikan KTSP Kimia Kelas X : SMA St. Angela 4

Mata Pelajaran Kelas Tahun Pelajaran

: KIMIA : X : 2012 -2013 2. Penentuan Standar Ketuntasan Belajar Minimal Kriteria Penentuan KKM
Sumber Daya Pendukung

1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, elektron. 1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya terbentuk. 2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. 2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia. 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan 65 65 65 65 67 60 65 64 65 65 65 65 dengan sifat fisika senyawa yang 66 65 67 66 melalui pemahaman konfigurasi 60 68 70 66

elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. 3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya. 4.1 Mendeskripsikan 4.2 Menggolongkan kekhasan senyawa atom karbon dalam 65 67 65 68 60 65 65 65 65 66 64 65 65 60 70 65

membentuk senyawa hidrokarbon. hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. 4.3 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya

G. Rincian Minggu Efektif


Satuan Pendidikan KTSP Kimia Kelas X : SMA St. Angela 5

KKM

Kompetensi Dasar / Indikator

Inteks Siswa

Kompleksifitas

Mata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran

: Kimia : X : 1 : 2012 -2013

1. Jumlah minggu JUMLAH MINGGU NO 1 2 3 4 5 6 Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 2. Keterangan jumlah minggu tidak efektif NO 1 2 3 MOS Libur lebaran Libur semester Jumlah 3. Jumlah minggu efektif Jumlah minggu kalender jumlah minggu tidak efektif = 20 minggu 4. Jumlah jam efektif 21 minggu x 3 jam / minggu = 63 jam Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia KEGIATAN JUMLAH MINGGU 1 1 4 6 BULAN KALENDER 4 5 4 4 4 5 26 TIDAK EFEKTIF 3 1 0 0 0 2 6 EFEKTIF 1 4 4 4 4 3 20

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran

: SMA St. Angela : Kimia : X : 2 : 2012 -2013

1. Jumlah minggu JUMLAH MINGGU NO 1 2 3 4 5 6 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Jumlah 2. Keterangan jumlah minggu tidak efektif NO 1 2 3 4 KEGIATAN Libur Paskah Ujian nasional Ujian sekolah Libur semester Jumlah 3. Jumlah minggu efektif Jumlah minggu kalender jumlah minggu tidak efektif = 18 minggu 4. Jumlah jam efektif 20 minggu x 3 jam / minggu = 60 jam Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia JUMLAH MINGGU 1 1 2 4 8 BULAN KALENDER 4 4 5 4 5 4 26 TIDAK EFEKTIF 1 0 2 2 1 2 8 EFEKTIF 3 4 3 2 4 2 18

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

PROGRAM TAHUNAN
KTSP Kimia Kelas X 7

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Tahun Pelajaran

: SMA St. Angela : KIMIA : X : 2012 -2013

SMT

NO

TPU/KONSEP/TEMA/TOPIK/KOMPETENSI DASAR Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukumhukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia. Jumlah

Alokasi Waktu

1.

1.1

15 jam

1.2

20 jam

2.1

8 jam

2.2

20 jam 63 jam 6 jam 18 jam 6 jam 24 jam 6 jam 60 jam 123 jam Dibuat oleh

3.1 3.2 4.1 4.2 4.3

Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksifraksi minyak bumi serta kegunaannya. Jumlah Jumlah

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran
WaktuAlokasi JULI 1 2 3 4

: : : : :

SMA St. Angela Kimia X 1 2012 -2013


AGUSTUS 1 2 3 4 5 SEPTEMBER 1 2 3 4 OKTOBER 1 2 3 4 NOVEMBER 1 2 3 4 DESEMBER 1 2 3 4 5

N O

TEMA/KONSEP / POKOK BAHASAN

Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifatsifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur 1 dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan 2 kovalen, 3 ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta

15

3 3

20

hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-

3 3

4 hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.

20

2 3

3 3

KTSP Kimia Kelas X

PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran
WaktuAlokasi JANUARI 1 2 3 4

: : : : :

SMA St. Angela Kimia X 2 2012 -2013


PEBRUARI 1 2 3 4 MARET 1 2 3 4 5 APRIL 1 2 3 4 1 2 MEI 3 4 5 1 JUNI 2 3 4

NO

TEMA/KONSEP / POKOK BAHASAN Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. Bandung, ___________ Mengetahui,

18

3 3

6 24 6 Bandung, ___________ Disetujui oleh 10

3 3

3 3

3 3

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh

KTSP Kimia Kelas X

Kepala SMA Santa Angela

Wakasek Kurikulum

Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

SILABUS
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran KTSP Kimia Kelas X : SMA St. Angela : KIMIA 11

Kelas Semester Tahun Pelajaran Standar Kompetensi: 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompetensi Dasar 1.1.Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron Materi Pembelajaran o Perkembanga n teori atom, mulai dari teori Dalton sampai dengan teori atom modern Nilai akhlak Mulia Religious o

: X : 1 : 2012 -2013

Kegiatan pembelajaran Mengkaji atom sebagai partikel dasar penyusun materi (teori atom Dalton) dalam diskusi kelompok. Mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom (di rumah setelah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya) Mempresentasikan dan diskusi hasil kajian Menyimpulkan hasil pembelajaran Mengidentifikasi unsur ke dalam isotop, isoton dan isoton melalui kerja kelompok. Mengkaji massa atom dan massa atom relatif dalam diskusi kelompok. Mengkaji konfigurasi elektron dan cara penulisannya dalam diskusi kelas. Mengkaji sistem periodik untuk memahami makna daftar tersebut melalui diskusi kelas. Mengkaji literatur tentang perkembangan tabel periodik unsur o

o Senang membaca Toleransi Komunikatif Jujur Kritis Saling berbagi Saling hormat o o o o

o o

Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atom berdasarkan fakta eksperimen Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton. Menentukan massa atom relatif berdasarkan kelimpahan isotopnya Menentukan massa molekul relatif. Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi.

Penilaian Jenis tagihan: Tugas kelompok Kuis Ulangan Bentuk instrumen: Laporan tertulis Performans (Kinerja dan sikap) Tes tertulis

Alokasi waktu 8 JP

Sumber/Ba han/alat Sumber: Buku kimia, Tabel periodik LKS

Perkembanga n tabel periodik unsur

religious mandiri

Mendeskripsikan struktur sistem periodik unsur. Membandingkan perkembangan tabel

2 JP

KTSP Kimia Kelas X

12

rasa ingin tahu senang membaca komunikatif kreatif kerja keras Saling berbagi Saling hormat o Sifatkepriodi kanunsur religious senang membaca rasa ingin tahu komunikatif kreatif kerjasama kritis Saling berbagi

dalam kerja kelompok Presentasi hasil kajian untuk menyimpulkan dasar pengelompokan unsur-unsur.

periodik unsur untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.

Mengkajiketeraturanjari-jari o atom, energiionisasi, afinitaselektron, dankeelektronegatifanunsurunsurseperiodedansegolonganberdas arkan data ataugrafikdannomor atom o melaluidiskusikelompok. Menghubungkan keteraturan sifat jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan. Mengamati beberapa unsur o untuk membedakan sifat logam, non logam dan metaloid

Menentukan letak unsur sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron, atau sebaliknya. Menganalisis tabel, grafik untuk menentukan keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan. Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid.

4 JP

KTSP Kimia Kelas X

13

Saling hormat 1.2. Membandi-ngkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam, serta hubungannnya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Ikatan kimia o Kestabilan unsur o Struktur lewis Ikatan ion dan ikatan kovalen o Ikatankovalen koordinat o Religious o Menhgkaji beberapa senyawa untuk menentukan mengapa atomatom membentuk ikatan kimia. Menentukan unsur yang dapat melepas elektron atau menerima elektron untuk mencapai kestabilan dalam diskusi kelompok. Menggambarkan lambang Lewis melalui diskusi kelas Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dalam diskusi kelas. Mendiskusikan proses terjadinya ikatan kovalen koordinat dari beberapa contoh sederhana o Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya. Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dan rangkap tiga. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi Jenis tagihan: Kuis Tugas individu Tugas kelompok Ulangan Bentuk instrumen: Laporan tertulis Performans (Kinerja dan sikap) Tes tertulis 6 JP Sumber: Bukukimia Bahan/Alat LKS

o Senang membaca Komunikatif Kritis o o

o o

Senyawakova len polar dan non polar o ikatanlogam o

Religious Senang membaca Komunikatif Toleransi Kreatif Kritis Saling berbagi Saling hormat

Merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki kepolaran senyawa di laboratorium o Mengidentifikasi sifat fisik logam dan menghubungkannnya dengan proses pembentukan ikatan logam dalam diskusi kelompok di laboratorium. o

Menyelidiki kepolaran dari beberapa senyawa dan menghubungkannya dengan kelektronegatifan unsurunsur melalui percobaan o Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannnya dengan sifat fisik logam o Menghubungkan sifat fisis materi dan hubungannnya dengan jenis ikatan kimianya. o

14 JP

KTSP Kimia Kelas X

14

Standar Kompetensi: 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsik-an tata nama senyawa anorganik dan senyawa organik sederhana serta persamaan reaksinya. Materi Pembelajaran o Tata nama senyawa Nilai Akhlak Mulia religious komunikatif toleransi senang membaca kritis senang membaca saling hormat saling berbagi o o o Kegiatan pembelajaran Menentukan nama senyawa kovalen biner Menentukan nama senyawa ionik biner Menentukan nama senyawa ion poliatomik yang terbentukdari tabel kation (golongan utama dan NH4+) dan anion poliatomik serta memberi namanya dalam diskusi kelompok. Menyimpulkan aturan pemberian nama senyawa biner dan poliatomik. Menginformasikan nama beberapa senyawa organik sederhana o Indikator Pencapaian Kompetensi Menuliskan nama senyawa biner o Menuliskan nama senyawa poliatomik o Menuliskan nama senyawa organik sederhana Penilaian Jenis Tagihan: Tugas individu Kuis Bentuk Instrukmen: Tes tertulis Alokasi waktu 2 JP Sumber/Ba han/alat Sumber: Buku Kimia LKS

o o Persamaan reaksi sederhana religious komunikatif toleransi disiplin o

Mendiskusikan cara menyetarakan reaksi o Latihan cara menyetarakan persamaan reaksi

Menyetarakan persamaan reaksi sedewrhanadengan diberikan nama-nama zat

4 JP

KTSP Kimia Kelas X

15

2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukumhukum dasar kimiamelalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

Hukum Dasar Kimia o Hukum Lavoisier o Hukum Proust o Hukum Dalton o Hukum gay Lussac o Hukum Avogadro

senang membaca saling hormat saling berbagi Religious Kritis rasa ingin tahu jujur kerja keras senang membaca saling hormat saling berbagi religious Komunikatif Kreatif Toleransi. Kreatif Kerja keras senang membaca saling hormat saling berbagi

yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.

Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikakn hukum Lavoisier dan hukum Proust di laboratorium o Menarik kesimpulan dari data hasilpercobaan o

Membuktikan hukum Lavoisier melalui percobaan o Membuktikan hukum Proust melalui percobaan o

Mendiskusikan data percobaanuntukmembuktikanhukum Dalton, Hukum Gay Lussac, danhukum Avogadro dalamdiskusikelompok di kelas o Menghitung volume gas pereaksidanatauhasilreaksiberdasarka nhukum Gay Lussac. o Menemukanhubunganantaravol um gas denganjumlahmolekulnya yang diukurpadasuhudantekanan yang sama (HUkum Avogadro) o o o Diskusi informasi konsep mol Menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volum gas, menulis rumus empiris, rumus molekul, air kristal, kadar zat dalam senyawa dan pereaksi pembatas.

Menganalsissenyawau ntukmembuktikanberlakuny ahukumkelipatanperbanding an (Hukum Dalton) o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum (Hukum gay Lussac) o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro. o o Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel , massa dan volum zat Menentukan kadar zat dalam senyawa Menentukan rumus empiris dan rumus molekul Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil

Jenis Tagihan: Tugas individu Tugas kelompok Ulangan Bentuk Instrumen: Testertulis Performans Laporantertulis

5 JP

Sumber: Buku Kimia Bahan: LKS danbahanunt ukpercobaan .

3 JP

o kimia

Perhitungan

religious Komunikatif Kreatif Toleransi. Kreatif Kerja keras senang membaca saling hormat saling berbagi

12 JP

o o o

KTSP Kimia Kelas X

16

reaksi Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi Menentukan rumus hidrat

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

SILABUS
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran Standar Kompetensi: 3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Nilai Akhlak Mulia Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi waktu Sumber/ Bahan/alat

: : : : :

SMA St. Angela KIMIA X 2 2012 -2013

KTSP Kimia Kelas X

17

3.1 Mengidentifi-kasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan

Larutan elektrolit dan non elektrolit o Jenis larutan berdasarkan dayahantar listrik o Jenis larutan elektrolit berdasarkan jenis ikatan o

Religious Komunikatif Toleransi Kritis senang membaca saling hormat saling berbagi

Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium o Menyimpulkan perbedaan sifat dan jenis larutan elektrolit dan non elektrolit. o

Menidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan o Mengelompokk an larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan hantaran listriknya o Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. o Mendeskripsika n bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyaw akovalen polar o Membedakan konsep oksidasireduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion. o Menentukan oksidator dan reduktor o

Jenis tagihan: Tugas individu Tugas kelompok Ulangan Kuis Responsi (ujian praktek) Bentuk instrumen: Tes tertulis Performans (kinerja dan sikap) Laporan tertulis

6 JP

Sumber: Buku kimia Bahan: LKS dan alat serta bahan untuk percobaan

3.2 Menjelaskan o Konsep perkembangan konsep oksidasi-reduksi reaksi oksidasi reduksi o Bilangan dan hubungannnya oksidasi unsur dalam dengan tatanama senyawa atau ion senyawa serta penerapannya

Religious Komunikatif Toleransi Mandiri Kerja keras senang membaca saling hormat saling berbagi

Demonstrasi reaksi pembakaran dan serah terima elektron (misal reaksi antara paku besi dengan air aki) o Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion dalam diskusi di kelas o Berlatih menentukan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasiloksidasi, hasil reduksi o

12 JP

KTSP Kimia Kelas X

18

Aplikasi redoks dalam memecahkan masalah linhkungan

Religious Toleransi Komunikatif Kreatif Kerja keras senang membaca saling hormat saling berbagi

Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok di kelas

dalam reaksi redoks o Memberinamase nyawamenurutaturan IUPAC. o Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.

4 JP

Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.
Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskrips-ikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon Materi Pembelajaran o Nilai Akhlak Mulia Kegiatan pembelajaran o Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam senyawa karbon melalui percobaan. Penilaian Jenis tagihan: Tuga skelompok Ulangan Bentuk tagihan: Tes tertulis Performans Laporan tertulis Alokasi waktu 6 JP Sumber/ Bahan/alat Sumber: Buku Kimia Bahan: LKS Alat dan bahan untuk percobaan Molymod

Mengidentifi o Merancang dan kasi atom C, H dan Religious melakukan percobaan O untuk mengidentifikasi Jujur unsur C, H dan O dalam senyawa karbon dalam Rasa ingin tahu diskusi kelompok di laboratorium Komunikatif Toleransi. Kritis senang membaca saling hormat saling berbagi

KTSP Kimia Kelas X

19

Kekhasan atom karbon

o Dengan o Mendeskripsikan kekhasan religious menggunakan molymod atom karbon dalam senyawa karbon. mendiskusikan ke khasan komunikatif atom karbon dalam diskusi kelompok di kelas toleransi mandiri kerja jeras kreatif kritis senang membaca saling hormat saling berbagi Nilai Akhlak Mulia o Menentukan atom C o Membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, primer, sekunder, tertier dan dan kuarterner dalam kuarterner. diskusi kelompok di kelas o Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strutur molekullnya. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, dan fungsi atau isomer geormtri (cis-trans) Menuliskan reaksi sederhana Jenis tagihan: Tuga skelompok Kuis Ulangan Bentuk tagihan: Tes tertulis 20 JP Sumber: Buku Kimia Bahan: LKS Molymod

Atom C primer, sekunderm, tertier dan kuarterner

4.2 Menggolon-gkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa

Alkana, alkena dan alkuna o Sifat fisik alkana, alkena dan alkuna o Isomer o Reaksi senyawa karbon

o Dengan Religious menggunakan molymod (dapat diganti dengan Jujur molymod buatan sendiri) mendiskusikan jenis ikatan Rasa ingin tahu pada atom karbon pada senyawa alkana, alkena Komunikatif dan alkuna. o latihan tata nama Toleransi. o Menganalisa data titik didih dan titik leleh Kritis senyawa karbon dalam senang membaca diskusi kelompok saling hormat o Dengan

o o

KTSP Kimia Kelas X

20

saling berbagi

4.3 Menjelaskan proses pembentukandanteknil kpemisahanfraksifraksiminyakbumiserta kegunaannya

Minyak bumi religious o Fraksi minyak bumi komunikatif o Mutu bensin toleransi o Dampak pembakaran bahan mandiri bakar kerja jeras kreatif kritis senang membaca saling hormat saling berbagi o

menggunakan molymod menentukan isomer senyawa hidrokarbon melalui diskusi kelompok o Merumuskan reaksi sederhana senyawa alkana, alkena dan alkuna dalam diskusi kelas. o Dalam keja kelompok membahas tentang eksplorasi minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, petrokimia, dan dampak hasil pembakaran nahan bakar o Presentasi hasil kerja kelompok.

pada senyawa alkana, alkena dan alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan reaksi eleiminasi)

o o

Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam Menjelaskan komponankomponen utama penyusun minyak bumi Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhjadap lingkungan.

Jenis tagihan: Tuga skelompok Kuis Ulangan Bentuk tagihan: Tes tertulis Laporan tertulis (makalah)

6 jP

Sumber: Buku Kimia Internet Bahan: LKS LCD/komp.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela KTSP Kimia Kelas X

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum 21

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Struktur Atom : Perkembangan Model Atom : 2 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III. Indikator IV. Menjelaskan cara berpikir Dalton dalam merumuskan konsep-konsep atom sebagai awal perkembangan teori atom Menjelaskan perkembangan teori atom berdasarkan penemuan partikel sub atom

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: Mengetahui perkembangan model atom Dalton. Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atom Menjelaskan penemuan struktur atom mulai dari teori atom Dalton hingga teori atom modern

V. Uraian Materi Pembelajaran Perkembangan Model Atom 1. Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Model Atom Dalton a. Berdasarkan percobaan hukum kekekalan massa, John Dalton menyatakan bahwa atom merupakan pertikel terkecil yang tidak bisa dibagi lagi dan tidak bisa dimusnahkan atau diciptakan selama perubahan kimia b. c. Dalton menyatakan bahwa semua atom dari suatu unsur yang sama mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat yang berbeda Berdasarkan hukum perbandingan tetap, Dalton menyatakan bahwa atomatom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana dan melahirkan hukum dasar kimia baru yang dikenal dengan sebutan hukum perbandingan berganda

KTSP Kimia Kelas X

23

2. Penemuan Partikel-Partikel Penyusun Atom a. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson melalui percobaan sinar katoda dan penemuan sinar kanal yang bermuatan positif oleh Eugene Goldstein menjadi dasar teori atom Thomson yang menyatakan bahwa atom merupakan bola bermuatan positif yang pada tempat-tempat tertentu terdapat elektron yang bermuatan negatif. b. Penemuan inti atom oleh Rutherford melalui penembakan lempeng tipis emas oleh hamburan sinar alfa sebagai dasar teori atom Rutherford yang menyatakan bahwa sebagian besar dari atom merupakan ruang kosong yang ditengahnya terdapat pusat massa bermuatan positif yang disebut inti dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. c. Penemuan neutron oleh James Chadwick menjawab permasalahan perbandingan massa atom hidrogen dengan atom-atom selain hidrogen dan kestabilan inti atom selain atom hidrogen. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode : Tanya jawab, Ceramah, dan Demonstrasi Pendekatan : Konsep B. Langkah- langkah Pembelajaran No 1. Pembukaan: 1. 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai keberadaan atom berdasarkan gambar-gambar yang 2. ditunjukan oleh guru. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang mengarahkan siswa kepada cara berpikir Dalton dalam merumuskan konsep-konsep atom sebagai awal perkembangan teori atom 2. Siswa kembali menyebutkan sifat-sifat atom menurut Dalton. (pertemuan kedua) 3. Siswa memperhatikan beberapa video demonstrasi dan memperhatikan serta menanggapi penjelasan dan pertanyaan guru mengenai perkembangan teori dan model atom berdasarkan penemuan-penemuan partikel KTSP Kimia Kelas X 24 30 30 15 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

sub-atom yang ditampilkan. 4. Siswa kembali menyebutkan partikel-partikel dasar penyusun atom dan letaknya pada suatu atom yang lebih lanjut menggambarkan model-model atom tersebut 3. menurut gambaran mereka sendiri. Penutup Siswa guru. Siswa mengerjakan latihan soal yang ada di buku pegangan siswa. membuat kesimpulan akhir mengenai 15

perkembangan model atom yang dikuatkan kembali oleh

VII.

Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Anonim. Anonim. (2008). (2010). Model Model Atom Atom Thomson. Rutherford. [online]. [online]. Tersedia: Tersedia: http http // // reichmedia-

b. Sumber:
chemistry.wikispaces.com, zz_plum_pudding. Png. [07 Agustus 2010] 2.web.britannica.com, 22476-004-6DC5AC69 .Gif. [02 Agustus 2010] Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaian a. b. Aspek yang dinilai c. Jenis Penilaian d. Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian : Tes / Assessment : Pengetahuan dan Sikap : Penilaian hasil : Soal

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KTSP Kimia Kelas X 25

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu

: SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Struktur Atom : Struktur Elektron Atom : 6 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. Kompetensi Dasar Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron

III.

Indikator o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massa dan sebaliknya. o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur. o Menentukan elektron valensi unsur dari konfigurasi elektron dan tabel periodik.

IV.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr. o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massa dan sebaliknya. o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.

V.

Uraian Materi Pembelajaran 1. Struktur elektron atom berdasarkan teori atom Bohr a. Menurut Hukum Fisika Klasik, model atom Rutherford yang menggambarkan bahwa elektron bergerak bebas mengelilingi inti tidak stabil, karena elektron akan kehilangan energinya dan akan jatuh ke inti, pada akhirnya atom akan musnah b. Bohr menyatakan bahwa tiap elektron dalam atom hanya dapat menempati kulit tertentu yang memiliki tingkat energi tertentu c. Spektrum atom hidrogen terbentuk akibat energi yang dipancarkan elektron ketika berpindah dari kulit pada keadaan tereksitasi ke kulit pada keadaan dasar d. Elektron dapat berpindah dari kulit dengan tingkat energi rendah ke kulit dengan tingkat energi lebih tinggi dengan menerima energi

KTSP Kimia Kelas X

26

e. Elektron dapat berpindah dari kulit dengan tingkat energi tinggi ke kulit dengan tingkat energi lebih rendah dengan melepaskan energi. 2. Jumlah proton yang dimiliki atom merupakan nomor atom, sedangkan jumlah proton dan neutron disebut nomor massa. 3. Unsur-unsur yang memiliki jumlah proton sama disebut isotop, unsur yang memiliki jumlah neutron sama disebut isoton, dan unsur yang memiliki nomor massa sama disebut isobar. 4. Massa atom dan massa molekul bersifat relatif. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Pendekatan : Konsep Metode No 1. Pembukaan: 1. 2. 3. magnet. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa memperhatikan 30 postulat-postulat yang diajukan Bohr mengenai letak elektron dalam suatu atom dan menuangkan postulat tersebut dalam sebuah gambar model atom. 2. pertanyaan-pertanyaan Siswa memperhatikan proses terbentuknya spektrum atom hidrogen dan menjawab guru mengenai pergerakan elektron dalam suatu atom. (pertemuan kedua) 3. penjelasan guru berdasarkan notasi atom. Siswa mengenai memperhatikan konfigurasi elektron, 45 Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai materi sebelumnya. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai penemuan partikel dasar penyusun atom. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru tentang interaksi dua 2. 15 : Tanya jawab, Ceramah, dan Demonstrasi Kegiatan Alokasi Waktu (menit) B. Langkah- langkah Pembelajaran

KTSP Kimia Kelas X

27

(pertemuan ketiga) 4. Siswa memperhatikan sistem periodik unsur dan menanggapi penjelasan-penjelasan guru mengenai nomor atom dan nomor massa. 5. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai massa atom relatif dan menghitung masa atom relatif dari suatu unsur. (pertemuan keempat) 6. Siswa memperhatikan

45

30

penjelasan guru mengenai isotop, isobar dan isoton serta mengelompokan unsur-unsur yang termasuk dalam 3. isotop, isobar dan isoton. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai letak elektron dalam suatu atom, massa atom relatif, nomor massa, nomor atom, isotop, isoton, dan isobar. VII. a. Alat: Papan tulis LCD Tabel Periodik Unsur
Anonim. Anonim. (2008). (2010). Model Model Atom Atom Thomson. Rutherford. [online]. [online]. Tersedia: Tersedia: http http // // reichmedia-

15

Alat dan Bahan (Sumber)

a.Sumber:
chemistry.wikispaces.com, zz_plum_pudding. Png. [07 Agustus 2010] 2.web.britannica.com, 22476-004-6DC5AC69 .Gif. [02 Agustus 2010] Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. a. b. c. d.

Penilaian Teknik Penilaian Aspek yang dinilai Jenis Penilaian Bentuk Instrumen

: Tes / Assessment (waktu 2 x 45 menit) : Pengetahuan dan Sikap : Penilaian hasil : Soal Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

KTSP Kimia Kelas X

28

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Sistem Periodik Unsur : 6 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

II. Kompetensi Dasar Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron III. Indikator o Membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan. o Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik. o Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan energi ionisasi). o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik. IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur dari sistem periodik unsur yang sederhana hingga sistem periodik unsur modern; o menentukan konfigurasi elektron dan elektron velensi; o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik. o Menentukan massa atom relatif unsur dan senyawa. o mendeskripsikan keteraturan jari-jari atom, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan energi ionisasi unsur-unsur seperiode dan segolongan berdasarkan data atau grafik dan nomor atom; o menjelaskan keteraturan sifat jari-jari atom, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan energi ionisasi. V. Uraian Materi Pembelajaran KTSP Kimia Kelas X 29

a. Ilmuwan yang berjasa dalam perkembangan sistem periodik unsur antara lain W. Dobereiner, John Newlands, Dmitri Ivanovich Mendeleev, dan Lothar Meyer. b. Elektron dalam atom terletak pada kulit atom. c. Elektron yang ada dalam kulit terluar disebut elektron valensi. d. Susunan elektron dalam mengisi kulit atom disebut konfigurasi elektron. e. Konfigurasi elektron digunakan untuk menentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur. f. Beberapa sifat unsur antara lain jari-jari atom, afinitas elektron, keelektro- negatifan, dan energi ionisasi. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai materi 2. sebelumnya. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai sistem periodik. 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai sistem periodik modern melalui media presentasi. (pertemuan kedua) 3. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan hubungan antara konfigurasi elektron dengan golongan dan periode kemudian mempresentasikanya di depan kelas. (pertemuan ketiga) 4. Secara berkelompok, sistem siswa periodik mendiskusikan unsur dan 45 perkembangan 45 30 15 : : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

mempresentasikanya di depan kelas

KTSP Kimia Kelas X

30

(pertemuan keempat) 5. Siswa memperhatikan penjelaan guru mengenai jari-jari atom dan sifat keperiodikanya. (pertemuan kelima) 6. Secara kelas Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk menghapalkan unsurunsur dalam SPU. VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat: Papan tulis LCD
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

45

berkelompok,

siswa

mendiskusikan

sifat

30

keperiodikan unsur dan mempresentasikanya di depan 3.

15

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaian a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja, pengamatan perilaku b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Ikatan Kimia : Struktur Lewis, Ikatan Ion : 6 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk III. Indikator o Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. o Menggambarkan susunan elektron valensi gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis). o Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o menjelaskan kencenderungan unsur untuk mencapai kestabilan; o menuliskan konfigurasi unsur gas mulia dan menjelaskan kestabilannya. o menggambarkan lambang Lewis. o menjelaskan proses terjadinya ikatan ion. o menyebutkan senyawa ion.
V.

Uraian Materi Pembelajaran

a. Konfigurasi unsur gas mulia merupakan konfigurasi yang stabil. b. Untuk mencapai kestabilannya, suatu unsur melepaskan elektron, menangkap elektron, atau menggunakan elektron bersama. c. Lambang Lewis merupakan suatu model yang simpel dan informatif yang dapat digunakan untuk menjelaskan cara penyusunan elektron valensi dalam molekul. KTSP Kimia Kelas X 32

d. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah terima elektron. e. Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam, misalnya unsur alkali berikatan dengan unsur halogen. VI. Kegiatan Pembelajaran Metode : Ceramah, diskusi A. Metode dan Pendekatan Pendekatan : Konsep B. Langkah- langkah Pembelajaran No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Dengan menggunakan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari, guru menjelaskan kestabilan yang diperlukan dalam kehidupan, misalnya adanya ikatan antarteman dan ikatan suami istri. b. Siswa 2. menjawab pertanyaan guru mengenai konfigurasi elektron. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa menuliskan konfigurasi elektron gas mulia di papan tulis. 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kestabilan konfigurasi gas mulia. (pertemuan kedua) 3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai usaha unsur selain gas antara elektron, mulia lain dan untuk melepaskan menggunakan mencapai elektron, elektron 45 kestabilannya, menangkap bersama. (pertemuan ketiga) 4. Siswa menyebutkan cenderung kestabilan. 5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai struktur Lewis. KTSP Kimia Kelas X 33 unsur-unsur elektron yang untuk cenderung mencapai melepaskan elektron valensinya dan unsur-unsur yang menangkap 45 30 15 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

(pertemuan keempat) 6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses 3. pembentukan ikatan ion. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan pembentukan ikatan ion. VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat: Papan tulis LCD 45 45

b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaian a. Teknik Penilaian b. Aspek yang dinilai c. Jenis Penilaian d. Bentuk Instrumen

: Tes / Assessment (waktu 1x45) : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik : Penilaian Proses dan Penilaian hasil : Soal,

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Ikatan kimia : Ikatan kovalen tunggal, rangkap dan koordinat Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk III. Indikator o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal serta contoh senyawanya. o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovelen rangkap serta contoh senyawanya. o Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinat serta contoh senyawanya. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat o menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen. o menggambarkan strutur lewis ikatan kovalen. o menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen rangkap dan kovalen koordinat o menggambarkan strutur lewis ikatan kovalen. o menyebutkan contoh-contoh senyawa kovalen. V. Uraian Materi Pembelajaran a. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama elektron. b. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antarunsur nonlogam, misalnya antar unsur halogen. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode KTSP Kimia Kelas X : Ceramah, diskusi 35 Pendekatan : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Dengan menggunakan peristiwa yang ada dalam kehidupan pembentukan pembentukan sehari-hari, senyawa organisasi guru kovalen yang menganalogikan seperti saling dalam memberi 15 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

kontsribusi dalam bentuk modal bersama. 2. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai konsepkonsep dasar yang menyebabkan terjadinya ikatan kovalen. (pertemuan kedua). 2. Siswa menggambarkan struktur lewis dari berbagai unsur non logam (C, N, O, Cl, dsb) 3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. (pertemuan ketiga) 4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. (pertemuan keempat) 5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan kovalen koordinat. 6. Siswa 3. mengerjakan soal latihan ikatan kovalen koordinasi Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan kovalen yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk membaca materi ikatan kovalen polar dan nonpolar. KTSP Kimia Kelas X 36 15 75 90 60 30

VII. Alat dan Bahan (Sumber) A. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat Papan tulis LCD
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

c.Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Ikatan Kovalen polar dan non Polar : 4 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk III. Indikator o Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan melalui percobaan. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o Menjelaskan pengertian senyawa polar dan senyawa nonpolar. o Menjelaskan hubungan antara kepolaran dengan keelektronegatifan. o Membedakan senyawa polar dengan senyawa nonpolar. V. Uraian Materi Pembelajaran a. Keelektronegatifan menunjukkan kecenderungan suatu atom untuk menangkap elektron. b. Senyawa polar terjadi jika sepasang elektron yang digunakan untuk berikatan tertarik pada salah satu unsur yang berikatan. c. Senyawa nonpolar terjadi jika sepasang elektron yang digunakan untuk berikatan ditarik sama kuat oleh atom-atom yang berikatan. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan : Ceramah, diskusi : Konsep

KTSP Kimia Kelas X

38

B. Langkah- langkah Pembelajaran No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai ikatan kovalen b. Siswa 2. menjelaskan kembali mengenai konsep keelektronegatifan yang telah dipelajari pada bab II. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh guru mengenai hubungan keelektronegatifan dengan ikatan kimia 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan kovalen polar dan nonpolar. (pertemuan kedua) 3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai senyawa kovalen polar dan nonpolar berdasarkan video 45 demonstrasi. (Pertemuan ketiga) 4. Siswa bersama guru melakukan percobaan pengujian kepolaran terhadap beberapa larutan. 5. Siswa menyebutkan beberapa contoh senyawa kovalen 3. polar dan nonpolar. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan kovalen polar dan nonpolar serta ikatan logam yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi bab 3 dan membaca materi stoikiometri. 15 75 30 15 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD 39

KTSP Kimia Kelas X

b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaian a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja, pengamatan perilaku b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil d. Bentuk Instrumen : Soal,

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Ikatan Logam : 4 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

II. Kompetensi Dasar Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk III. Indikator o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam. o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan dengan sifat fisiknya. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam. o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan dengan sifat fisiknya. V. Uraian Materi Pembelajaran 1. Ikatan pada logam Ikatan pada logam berbeda dengan ikatan kimia lainnya sebab elektronelektron dalam kristal logam bergerak bebas. a. Teori Lautan Elektron Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi Kristal. Ikatan logam terbentuk antara kation-kation logam dan elektron valensi. Elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruangruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh medan listrik atau panas. b. Sifat mengkilap logam

KTSP Kimia Kelas X

41

Menurut teori Drude-Lorentz, jika cahaya tampak (visible) jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi logam akan tereksitasi. Ketika elektron yang tereksitasi itu kembali ke keadaan dasar akan disertai pembebasan energi dalam bentuk cahaya atau kilap. c. Konduktor listrik dan panas Jika listrik dialirkan melalui logam, elektron-elektron valensi logam akan membawa muatan listrik ke seluruh logam dan bergerak menuju potensial yang lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam logam. Jika sejumlah kalor (panas) diserap oleh logam, elektron-elektron valensi logam akan bergerak lebih cepat dan elektron-elektron tersebut membawa sejumlah kalor yang diserap. Akibatnya, kalor dapat didistribusikan oleh logam ke seluruh kristal logam sehingga logam menjadi panas. d. Lentur (tidak kaku) Kisi-kisi kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan electron valensi logam bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran kationkation, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi oleh lautan electron. 2. Sifat-sifat senyawa Oleh karena ikatan ion dan ikatan kovalen berbeda dalam proses pembentukannya maka senyawa yang dibentuknya juga memiliki sifatsifat fisika dan kimia yang berbeda.

VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan : Ceramah, diskusi : Konsep

KTSP Kimia Kelas X

42

B. Langkah- langkah Pembelajaran No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai ikatan kovalen 2. b. Siswa diberi pengantar tentang sifat-sifat dari logam. Kegiatan Inti (Pertemuan pertama) 1. Siswa memperhatikan video pembelajaran yang 30 ditampilkan oleh guru mengenai ikatan logam. 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses terbentuknya ikatan logam yang terdapat dalam video. (pertemuan kedua) 3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru mengenai sifat-sifat ikatan logam yang mendukung teori lautan elektron yang terdapat dalam video. (pertemuan ketiga) 4. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru mengenai 3. perbandingan sifat-sifat senyawa ion, kovalen, dan logam. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan logam yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi bab 3 dan membaca materi stoikiometri. 15 30 45 15 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

KTSP Kimia Kelas X

43

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD Media pembelajaran ikatan logam ver1.0, Evi Lutviana, FPMIPA UPI.
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaian a. Teknik Penilaian b. Aspek yang dinilai c. Jenis Penilaian d. Bentuk Instrumen

: Tes / Assessment (waktu 1x45) : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik : Penilaian Proses dan Penilaian hasil : Soal,

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Tata Nama Senyawa Anorganik : 2 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. III. Indikator o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik V. Uraian Materi Pembelajaran 1. Tata nama senyawa biner Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Penamaan senyawa ini didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida. Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan N2O4, penambahan kata 'ida' tidak cukup sebab akan muncul senyawa dengan nama yang sama. Untuk kasus ini, nama senyawa ditambah dengan kata mono-(satu), di(dua), tri-(tiga), atau tetra-(empat) yang menunjukkan jumlah unsur. 2. Tata nama senyawa poliatomik Senyawa yang tersusun lebih dari dua unsur digolongkan sebagai senyawa poliatom, seperti Ca(ClO)2 atau kaporit, NaCO3 (soda kue), dan H2SO4 (asam sulfat). Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah KTSP Kimia Kelas X atom oksigen yang 45

dikandungnya. Senyawa yang mengandung jumlah oksigen paling banyak diberi akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it. Tata nama senyawa tersebut tidak memadai setelah ditemukan senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak atau lebih sedikit dari senyawa tersebut. Untuk itu, senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak lagi diberi awalan per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit dari contoh senyawa di atas diberi awalan hipo-. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai jenisjenis senyawa di alam. b. Siswa memperhatikan contoh-contoh senyawa di 2. alam Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tata nama senyawa biner 2. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru mengenai tata nama senyawa poli atomik (pertemuan kedua) 3. Siswa mengerjakan latihan penamaan senyawa-senyawa 3. anorganik Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai tata nama senyawa anorganik Siswa mengerjakan postest mengenai penamaan 30 senyawa kimia. 15 30 15 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

KTSP Kimia Kelas X

46

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Persamaan Reaksi Sederhana : 4 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II.

Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya.

III.

Indikator o Menyetarakan reaksi sederhana o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau sebaliknya

IV.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o Menyetarakan reaksi sederhana o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau sebaliknya

V.

Uraian Materi Pembelajaran 1. Persamaan Reaksi Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. 2. Penyetaraan Persamaan Reaksi Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi. 3. Contoh-contoh persamaan reaksi a. Reaksi penguraian

KTSP Kimia Kelas X

48

Reaksi penguraian adalah suatu reaksi senyawa tunggal terurai menjadi dua atau lebih zat yang baru. b. Reaksi penggabungan Reaksi penggabungan adalah reaksi dimana dua buah zat atau lebih bergabung membentuk satu jenis zat yang baru. c. Reaksi pendesakan Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi dimana suatu unsur menggantikan posisi unsur lain dalam suatu senyawa. d. Reaksi metatesis Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda adalah reaksi kimia yang melibatkan pertukaran antar ion-ion dalam senyawa yang bereaksi. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai 15 fenomena-fenomena perubahan kimia di alam b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang 2. penyebab-penyebab terjadinya perubahan kimia Kegiatan Inti 1. Siswa bersama guru melakukan percobaan mengenai perubahan kimia. 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai definisi persamaan reaksi dan contoh-contohnya (pertemuan kedua) 3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru tentang langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi 4. Siswa mengerjakan latihan penyetaraan reaksi bersama 3. guru Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai persamaan reaksi dan reaksi kimia Siswa diberi review mengenai hukum-hukum dasar kimia. KTSP Kimia Kelas X 49 30 45 75 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

VII.

Alat dan Bahan (Sumber) c. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

d. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

IX.

Penilaian e. Teknik Penilaian f. Aspek yang dinilai g. Jenis Penilaian h. Bentuk Instrumen

: Tes / Assessment (waktu 2x45) : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik : Penilaian Proses dan Penilaian hasil : Soal,

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Hukum Dasar Kimia : 5 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami (stoikiometri) hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia

II.

Kompetensi Dasar Membuktikan dan mengomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia

III.

Indikator Menjelaskan hukum dasar kimia, antara lain hukum kekekalan massa, hukum Proust (hukum perbandingan tetap), hukum Dalton (hukum kelipatan perbandingan), dan hukum Gay Lussac (hukum perbandingan volume) berdasarkan eksperimen atau data hasil eksperimen.

IV.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: o Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap (hukum kekekalan massa/hukum Lavoisier). o Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsir- kan data tentang massa dua unsur yang bersenyawa (hukum Proust). o Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perban- dingan (hukum Dalton) pada beberapa peristiwa. o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay Lussac). o Menghitung volume gas reaktan atau produk berdasar- kan hukum Gay Lussac.

V. Uraian Materi Pembelajaran a. Dalam suatu reaksi kimia selalu berlaku hukum kekekalan massa, yaitu massa sebelum reaksi sama dengan massa sesudah reaksi. b. Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa selalu tetap. c. Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, perbandingan massa salah satu unsur KTSP Kimia Kelas X 51

pada tiap senyawa merupakan bilangan bulat dan sederhana. d. Volume gas yang ikut dalam reaksi kimia jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. VII. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Kegiatan Awal (Apersepsi) Melalui diskusi kelas, siswa menyebutkan keteraturan yang ada di alam dengan mengikuti aturan tertentu 2. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) Siswa melakukan eksperimen hukum kekekalan massa. Siswa membahas data hasil pengamatan untuk 75 15 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

memperoleh kesimpulan dari hukum kekekalan massa. (pertemuan kedua) Menganalisis membuktikan Proust). Menganalisis Dalton). (pertemuan ketiga) Menganalisis Gay Lussac). Menganalisis 3. data hasil eksperimen untuk data hasil eksperimen untuk 30 data hasil eksperimen untuk 45 data hasil eksperimen untuk

hukum perbandingan tetap (hukum

membuktikan hukum kelipatan perbandingan (hukum

membuktikan hukum perbandingan volume (hukum

membuktikan hukum Avogadro. Penutup Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan tentang hukum-hukum dasar kimia. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi. 15

KTSP Kimia Kelas X

52

VIII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

IX.

Penilaian a. Teknik Penilaian b. Aspek yang dinilai c. Jenis Penilaian d. Bentuk Instrumen

: Tes / Assessment (waktu 1x45) : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik : Penilaian Proses dan Penilaian hasil : Soal,

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

53

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Kelas/ Semester Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas (SMA) : Kimia : Stoikiometri : Konsep Mol : X/1 : 5 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri). Kompetensi Dasar Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.

III. Indikator 1. Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat. 2. Mengkonversikan jumlah zat dengan jumlah mol, massa dan volum zat. IV. Analisis Materi Pelajaran A. Materi prasyarat Hukum dasar kimia B. Materi yang dikembangkan 1. Massa atom relatif Massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom relatif terhadap
1 kali massa satu atom karbon-12. Massa atom relatif diberi lambang Ar dan 12

dirumuskan sebagai berikut: Ar X = massa rata-rata suatu atom X 1/12 x massa 1 atom C-12 Dengan, Ar X = massa atom relatif X Massa 1 atom C-12 = 12 sma Massa rata-rata atom X merupakan massa rata-rata dari semua isotop X yang ada di alam. Massa atom relatif tidak mempunyai satuan. 2. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif Massa molekul ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu merupakan jumlah dari massa seluruh atom yang menyusun molekul tersebut. Sedangkan massa rumus adalah massa senyawa ion yang dihitung berdasarkan setiap satuan rumus empirisnya. Massa

KTSP Kimia Kelas X

54

molekul massa rumus merupakan perbandingan massa rata-rata suatu molekul atau satuan rumus suatu zat relatif (dibandingkan) terhadap Mr AxBy = massa rata-rata 1 molekul AxBy 1/12 x massa 1 atom C-12 Apabila dijabarkan lebih lanjut, didapat: Mr AxBy = massa rata-rata (x atom A + y atom B) 1/12 x massa 1 atom C-12 Mr AxBy = x(massa rata-rata 1 atom A )+ y (massa rata-rata 1 atom B) 1/12 x massa 1 atom C-12 Sehingga dapat disederhanakan menjadi : Mr AxBy = (x Ar A + y Ar B) Jadi, massa molekul relatif suatu senyawa molekul merupakan jumlah massa atom relatif (Ar) dari seluruh atom penyusun satu molekul senyawa, sedangkan massa rumus relatif suatu senyawa ion adalah jumlah massa atom relatif dari seluruh atom penyusun satu satuan rumus kimia senyawa ion. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif memiliki lambang yang sama, yaitu Mr. 3. Mol Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam 12,00 gram C-12. 1 mol zat = L partikel = 1,602 x 1023 partikel , L = bilangan Avogadro a. Massa molar Massa molar adalah massa zat itu yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat tersebut dinyatakan dalam gram. Satuan massa molar adalah gram/mol atau gram mol-1. Massa 1 mol AB = (Mr AB) x gram. Hubungan antara massa, jumlah mol, dan massa rumus (Mr) suatu zat adalah : a gram zat = b. Volum molar Volum molar gas menyatakan volum 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Jika pengukuran dilakukan pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm (STP), volum molar gas tersebut sebagai volum molar standar. Hubungan antara volum molar gas dan jumlah mol gas dinyatakan sebagai berikut : n mol gas (pada STP) = n x 22,4 liter c. Hukum gas ideal Beberapa hukum tentang gas yang berlaku pada gas ideal adalah : 1. Hukum Boyle, yaitu pada suhu tetap dan jumlah mol tetap, berlaku P 2. Hukum Amonton, yaitu pada volum dan jumlah mol tetap, maka P T 3. Hukum Charles, yaitu pada tekanan dan jumlah mol tetap, maka V T KTSP Kimia Kelas X 55
1 V a mol Mr 1 kali massa satu atom C-12, sehingga 12

4. Hipotesis avogadro, yaitu pada tekanan dan suhu tetap, maka V n Dari keempat hukum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada gas ideal berlaku persamaan :
PV = nRT

Dengan,

P = tekanan (atmosfer) T = suhu mutlak (kelvin = oC + 273) V = volum (liter) n = jumlah mol (mol) R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K-1 mol-1)

4. Kemolaran Larutan Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Satuan kemolaran adalah mol L-1 atau mmol mL-1.
M = n V

Dengan, M = kemolaran alrutan n = jumlah mol zat terlarut V = volum larutan V. Kegiatan Pembelajaran A. Metode Model : ceramah bermakna : Induktif-Deduktif Pendekatan : Konsep dan Proses

B. Langkah pembelajaran No 1. Pembukaan: Apersepsi: 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. guru mengenai: Hukum-hukum dasar kimia Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan 15 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

KTSP Kimia Kelas X

56

2.

Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian mol. (pertemuan kedua) 2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan antara mol dengan jumlah zat 3. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan soal mengenai konsep mol yang diberikan guru. (pertemuan ketiga) 4. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan antara mol dengan massa molar, 5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan soal mengenai konsep mol yang diberikan guru. (pertemuan keempat) 6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan antara mol dengan volum molar gas 7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan soal mengenai konsep mol yang diberikan guru. (pertemuan kelima) 8. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan antara mol dengan kemolaran larutan 9. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan soal mengenai konsep mol yang diberikan guru. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan latihan pada buku Kimia Mandiri dan membaca materi berikutnya. 15 30 45 45 45 30

3.

VI.

Alat dan Bahan (Sumber) 57

KTSP Kimia Kelas X

a. Alat

Papan tulis LCD

b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KTSP Kimia Kelas X 58

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Kelas/ Semester Alokasi Waktu

: Sekolah Menengah Atas (SMA) : Kimia : Stoikiometri : Stoikiometri Senyawa dan Stoikiometri Reaksi : X/1 : 7 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri). Kompetensi Dasar Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.

III. Indikator 1. Menentukan rumus empiris senyawa. 2. Menentukan rumus molekul senyawa. 3. Menentukan rumus kadar unsur dalam suatu senyawa. 4. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi. IV. Analisis Materi Pelajaran A. Materi prasyarat Hukum dasar kimia B. Materi yang dikembangkan 1. Menentukan rumus kimia zat a. Rumus empiris merupakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur penyusun suatu senyawa. b. Rumus molekul merupakan rumus kimia yang menunjukan jumlah atom dari masingmasing unsur dalam suatu senyawa 2. Menentukan kadar unsur dalam senyawa Dengan mengetahui jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (% massa) atau disebut juga kadar. Kadar = massa komponen / massa zat x 100% 3. Air hidrat dan pereaksi pembatas a. Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya. Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh air kristal dapat dilepas (menguap). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air, maka air kristalnya akan lepas. b. Pereaksi pembatas KTSP Kimia Kelas X 59

Pada suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu yang disebut sebagai pereaksi pembatas. V. Kegiatan Pembelajaran A. Metode Model No 1. Pembukaan: Apersepsi: 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru mengenai: Hukum-hukum dasar kimia Perhitungan mol 2. Kegiatan Inti (pertemuan pertama) 1. Siswa secara berkelompok dan bersama dengan guru melakukan percobaan pereaksi pembatas dan senyawa hidrat. 2. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan yang telah dirumuskan. 3. Siswa membuat kesimpulan dari pengertian pereaksi pembatas dan air hidrat. (pertemuan kedua) 4. Siswa menyimak penegasan guru mengenai konsep pereaksi pembatas dan senyawa hidrat. 5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan soal mengenai pereaksi pembatas dan senyawa hidrat yang diberikan oleh guru. (pertemuan ketiga) 6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rumus empiris, rumus molekul dan cara menentukan kadar unsur dalam suatu senyawa. KTSP Kimia Kelas X 60 60 60 75 15 : ceramah bermakna : Induktif-Deduktif Kegiatan Alokasi Waktu (menit) Pendekatan : Konsep dan Proses B. Langkah pembelajaran

7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan soal mengenai stoikiometri reaksi tersebut yang yang 3. ada di buku mandiri kimia. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan latihan pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca materi berikutnya. VI. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat: Papan tulis LCD
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

15

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VII. Penilaian a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja, pengamatan perilaku b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KTSP Kimia Kelas X 61

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/2 : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit : 6 x 45 menit

I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi. II. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. III. Indikator Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat: IV. Materi a. Materi Prasyarat Komponen larutan Ionisasi Bentuk molekul dan ion Berdasarkan daya hantar listrik larutan, larutan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai contoh larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Misalnya, larutan garam dapur jika diuji dengan alat penguji elektrolit, bola lampu pijar akan menyala. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan garam dapat menghantarkan listrik atau dengan kata lain larutan garam merupakan larutan elektrolit. Jika larutan gula diuji dengan alat penguji elektrolit, bola lampu pijar tidak akan menyala dan pada kedua elektrode tidak terjadi perubahan. Dengan demikian larutan gula bukan merupakan larutan elektrolit atau larutan gula merupakan larutan non-elektrolit. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan non-elektrolit setelah melakukan percobaan. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit kuat setelah melakukan percobaan. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit lemah setelah melakukan percobaan. Menyimpulkan perbedaan sifat dan jenis larutan non-elektrolit dan elektrolit. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

b. Materi yang dikembangkan

KTSP Kimia Kelas X

62

Adapun contoh larutan elektrolit dan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut: Larutan elektrolit: Larutan garam dapur, air sungai, air sungai, air laut, larutan kapur sirih, larutan cuka, air aki (larutan asam sulfat), larutan pembersih porselen/keramik, dan larutan amoniak. Larutan non-elektrolit: Larutan gula, larutan alkohol, dan larutan urea. Daya hantar larutan elektrolit berbeda-beda tergantung pada jenis larutan dan jumlah zat terlarut. Larutan elektrolit yang daya hantar listriknya relatif baik walaupun konsentrasinya kecil termasuk jenis larutan elektrolit kuat, sedangkan larutan elektrolit yang daya hantarlistriknya relatif kurang baik walaupun konsentrasinya besar termasuk jenis larutan elektrolit lemah. Jadi pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat daya hantar listriknya lebih baik dari pada larutan elektrolit lemah. Pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik yang lebih baik daripada larutan elektrolit lemah. Perbedaan daya hantar listrik larutan dapat dilihat dari menyala atau tidaknya bola lampu. Bagaimana suatu larutan dapat menghantarkan listrik? Svante Arrhenius, ilmuwan Swedia 1887 menjelaskan bahwa dalam larutan elektrolit terdapat ion-ion positif dan ion-ion negatif yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Jika ke dalam larutan elektrolit dicelupkan elektrode dari sumber arus searah (baterai), maka ion-ion positif atau kation yang berbeda dalam larutan akan bergerak menuju kutub negatif (katode), sedangkan ion-ion negatif atau anion akan bergerak menuju kutub positif (anode). Pada katode (kutub negatif) terjadi penangkapan atau penerimaan elektrolit oleh ion-ion positif. Pada anode (kutub positif) terjadi pelepasan elektron oleh ion-ion negatif. Elektron-elektron oleh ionion negatif akan mengalir menuju katode melalui rangkaian sumber arus searah (baterai) seperti yang diperlihatkan oleh gambar berikut:

V.

Kegiatan Pembelajaran A. Pendekatan dan Metode Pendekatan Metode No. : Keterampilan proses : Praktikum, ceramah dan diskusi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 63

B. Skenario Pembelajaran

KTSP Kimia Kelas X

(Menit) 1. Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka. 15 Siswa diberi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi larutan elektrolit-non elektrolit, misalnya: Apa pernah kalian tersengat basah? Apakah kalian pernah melihat orang yang menangkap ikan dengan mencelupkan suatu alat yang dialiri listrik sehingga ikan tersebut tersengat arus listrik dan mati? Bagaimana semua hal itu dapat terjadi? Siswa diberi pengarahan bahwa mereka akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah melakukan pembelajaran hari ini. listrik ketika tangan kalian Motivasi:

2.

Kegiatan inti (pertemuan pertama) Siswa diuji pengetahuan awalnya dengan melemparkan beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah larutan elektrolit? Lalu apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit? Ada pula yang disebut dengan larutan non-elektrolit, apa yang dimaksud dengan larutan non-elektrolit? (Sebelumnya siswa sudah ditugaskan untuk membawa peralatan praktikum larutan elektrolit-non elektrolit) Siswa diberitahu bahwa pada pertemuan kali ini akan melakukan percobaan mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok disediakan modul sebagai petunjuk praktikum. Dengan bimbingan guru siswa menyiapkan peralatan praktikum larutan elektrolit-non elektrolit. Dengan bimbingan guru siswa melakukan prosedur percobaan yang sudah tertera dalam LKS. (pertemuan kedua) 75

KTSP Kimia Kelas X

64

Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam modul. Perwakilan dari 2 hingga 3 kelompok menuliskan hasil pengamatan di papan tulis. Siswa perwakilan dari beberapa kelompok bergantian menyebutkan kelompok. jawaban pertanyaan modul hasil diskusi 60

Dengan bimbingan guru, siswa mengoreksi tiap jawaban dari pertanyaan dalam modul. Perwakilan dari 1 atau 2 kelompok mengemukakan kesimpulan dari hasil percobaan.

(pertemuan ketiga) Kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa, diperkuat kembali oleh guru Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Mengapa larutan elektrolit dapat menyebabkan bola lampu menyala? Atas jawaban siswa guru mengarahkan pertanyaan tersebut ke arah penjelasan mengenai ionisasi, ion-ion yang bergerak sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Dengan bantuan charta, siswa ditunjukkan gambaran mikroskopis sederhana larutan elektrolit untuk memperkuat 3. pemahaman siswa. Penutup Dengan elektrolit. Kesimpulan yang dikemukakan oleh siswa, diperkuat kembali oleh guru Siswa diberi tugas membuat laporan praktikum yang telah dilakukan.. Guru memberikan salam penutup. bimbingan hasil guru, belajar siswa diminta larutan mengemukakan elektrolit-non 15 kesimpulan mengenai 60

VI.

Alat dan Bahan (Sumber) 65

KTSP Kimia Kelas X

a. Alat: Papan tulis LCD LKS

b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VII. Penilaian a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja, pengamatan perilaku b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


KTSP Kimia Kelas X 66

Satuan Tingkat Pendidikan : SMA Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : X/1 : Perkembangan Reaksi Redox : 2 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. III. Indikator Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, penerimaan dan pelepasan electron. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan konsep redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen. 2. Menjelaskan konsep redoks berdasarkan penerimaan dan pelepasan elektron. 3. Menentukan reaksi mana yang merupakan redoks dan mana yang bukan. 4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi V. Uraian Materi Pembelajaran 1. Pengikatan Oksigen Sejak dulu, para pakar kimia sudah mengetahui bahwa oksigen dapat bereaksi dengan banyak unsur. Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi. Karat besi adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen (besi oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi oksidasi. Persamaan reaksi pembentukan oksida besi dapat ditulis sebagai berikut.
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)

Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikatoksigen menjadi besi oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan
cara direaksikan dengan gas hidrogen, persamaan reaksinya: Fe2O3(s) + 3H2(g) 2Fe(s) + 3H2O(g)

2. Pelepasan dan Penerimaan Elektron KTSP Kimia Kelas X 67

Konsep redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion (lihat kembali topik ikatan ion). Tuliskan pembentukan senyawa NaCl dari unsur-unsurnya. Spesi manakah yang melepaskan elektron dan yang menerima elektron? Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan oksidasi, sedangkan peristiwa penerimaan elektron dinamakan reduksi. Pada pembentukan senyawa NaCl dari unsur-unsurnya, atom natrium mengalami oksidasi, sedangkan atom klorin mengalami reduksi. Penggabungan kedua proses itu dinamakan reaksi redoks. Reaksi redoks pada peristiwa perkaratan besi dapat dijelaskan dengan reaksi berikut: 2Fe 2Fe3+ + 6e (oksidasi) 3O2 + 6e 3O2 (reduksi) 3. Reduktor dan Oksidator Berdasarkan uraian sebelumnya, apa yang dapat Anda simpulkan mengenai zat-zat kimia dihubungkan dengan konsep redoks? Semua zat kimia dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yakni zat-zat yang mengalami oksidasi dan zat-zat yang mengalami reduksi. Dalam reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain dinamakan zat pengoksidasi atau oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain dinamakan zat pereduksi atau reduktor. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan : Siswa member salam kepada guru. 15 Siswa memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran dengan atraktif. Siswa memperhatikan demonstrasi yang diperagakan di depan kelas. c. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan 2. demonstrasi yang ditunjukan. Pembelajaran inti (konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan 30 KTSP Kimia Kelas X 68 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

oksigen) Siswa memperhatikan guru yang menampilkan contoh persamaan reaksi redoks yang berhubungan dengan konsep redoks pertama. Siswa menyampaikan tanggapan terhadap penjelasan tersebut dan mengajukan pertanyaan. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi redoks tersebut. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan

penjelasan yang telah disampaikan. (konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron) Siswa memperhatikan guru yang menampilkan contoh persamaan reaksi redoks yang berhubungan dengan konsep redoks kedua. Siswa menyampaikan tanggapan terhadap penjelasan tersebut dan mengajukan pertanyaan. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi redoks tersebut. 3. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan 30

penjelasan yang telah disampaikan. Penutup - Siswa dan guru melakukan pembelajaran penguatan yang dan telah 15

menyimpulkan dilaksanakan.

- Siswa mengerjakan post test yang diberikan oleh guru.

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis 69

KTSP Kimia Kelas X

LCD
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, 21 Maret 2013 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran KTSP Kimia Kelas X : SMA SANTA ANGELA : Kimia 70

Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: X/1 : Bilangan Oksidasi : 4 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. III. Indikator 1. Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 2. Menentukan bilangan oksidasi dari atom dalam suatu senyawa netral atau senyawa ion. 3. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. 2. Menjelaskan aturan bilangan oksidasi. 3. Menentukan bilangan oksidasi dari suatu atom unsur dalam senyawa ion atau senyawa molekuler. 4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks. 5. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC. 6. Menentukan rumus kimia senyawa berdasarkan aturan IUPAC. V. Uraian Materi Pembelajaran 1. Bilangan Oksidasi dan Penentuan Bilangan Oksidasi Bagaimana menentukan bilangan oksidasi (biloks) atom suatu unsur? Dalam hal ini, para pakar kimia bersepakat mengembangkan aturan yang berkaitan dengan biloks unsur, yaitu sebagai berikut. a. Dalam bentuk unsur dan molekul unsurbilangan oksidasi atom-atomnya sama dengan nol. eg : biloks Na dalam unsur Na = 0 biloks Cl dalam unsur Cl2 = 0 b. Dalam senyawa ion, bilangan oksidasi atom-atom sama dengan muatan kation dan anionnya eg : KTSP Kimia Kelas X biloks Na dalam senyawa ion NaCl = +1 71

biloks Cl dalam senyawa ion NaCl = -1 c. Biloks atom golongan IA dalam semua senyawa adalah +1. Biloks atom golongan IIA dalam semua senyawa adalah +2 d. Biloks atom-atom unsur halogen (F, Cl, Br, I) dalam senyawa biner adalah 1, eg. AgCl, NaBr, KI, HF e. Biloks atom hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam senyawa hidrida sama dengan 1 f. Biloks atom oksigen dalam senyawa adalah 2, kecuali dalam peroksida (H2O2, Na2O) sama dengan 1 dan dalam superoksidasama dengan 1/2 g. Jumlah total bilangan oksidasi dalam senyawa netral sama dengan nol Jumlah total bilangan oksidasi untuk ion sama dengan muatan ionnya. 2. Reaksi Reduksi Oksidasi dan Bilangan Oksidasi Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi. Apa yang dimaksud dengan reaksi disproporsionasi? Reaksi disproporsionasi atau disebut juga reaksi swaredoks adalah suatu reaksi yang mengalami oksidasi dan juga reduksi pada pereaksinya. 3. Tata Nama Senyawa dan Biloks Pada bab sebelumnya, Anda telah belajar tata nama senyawa biner dan senyawa poliatom. Tata nama tersebut berlaku untuk zat molekuler atau senyawa ion yang mengandung kation hanya memiliki satu harga muatan atau biloks logam golongan IA dan IIA. Untuk kation-kation logam yang memiliki lebih dari satu harga biloks (khususnya unsurunsur transisi), tata namanya ditambah angka romawi dalam tanda kurung yang menunjukkan harga biloks. Angka romawi tersebut tidak terpisahkan dari nama kationnya. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan : Ceramah, diskusi : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran No Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

KTSP Kimia Kelas X

72

1.

Pembukaan : Siswa member salam kepada guru. 30 Siswa memapehatikan dan memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran dengan atraktif. Siswa memperhatikan penguatan konsep reaksi redoks berdasarkan oksigen dan electron. Siswa memahami permasalahan yang disampaikan oleh guru, tentang kelemahan konsep redoks yang

2.

telah dipelajari. Pembelajaran inti (menentukan bilangan oksidasi pada senyawa netral) Siswa memperhatikan contoh senyawa yang 60

diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan latihan yang berhubungan

dengan penentuan bilangan oksidasi dalam suatu senyawa dan menuliskanya di papan tulis. (menentukan bilangan oksidasi pada senyawa ionik) Siswa memperhatikan contoh senyawa ion yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan latihan yang berhubungan 60

dengan penentuan bilangan oksidasi dalam suatu senyawa ion dan menuliskanya di papan tulis. (reaksi redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi) - Siswa diberikan contooh persamaan oksidasi, reaksi, siswa 90

berdasarkan

aturan

bilangan

menentukan bilangan oksidasi dari masing-masing atom yang tertera pada reaksi tersebut. Siswa memperhatikan penjelasaan guru mengenai konsep reaksi redoks berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi.

KTSP Kimia Kelas X

73

3.

Penutup - Siswa bersama dengan guru membuat penguatan dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. - Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. - Siswa secara berkelompok diberikan tugas untuk mencari benda-benda yang berhubungan dengan aplikasi konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari. 30

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran KTSP Kimia Kelas X : SMA SANTA ANGELA : Kimia 74

Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu

: X/1 : Aplikasi Redoks : 6 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya. III. Indikator Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 5. Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok di kelas.

V. Uraian Materi Pembelajaran Secara kimia, reaksi redoks tidak berbeda dengan reaksi-reaksi kimia yang lain, tetapi dalam reaksi redoks ada perubahan bilangan oksidasi akibat perubahan muatan. Perubahan muatan ini disebabkan adanya transfer elektron dari satu atom ke atom lain. Jika transfer elektron ini dimanfaatkan akan menghasilkan energi listrik arus searah sebab aliran listrik tiada lain adalah aliran elektron. Sel Volta Komersial Sel Volta adalah sumber energi listrik siap pakai yang dikemas dalam bentuk dan ukuran sesuai kegunaan. Sel Volta terdiri atas electrode (anode dan katode) tempat terjadinya reaksi redoks. Kedua electrode ini dicelupkan ke dalam zat kimia yang berperan sebagai medium aliran listrik dan sebagai oksidator atau reduktor. Umumnya, sel Volta komersial berupa sel kering baterai dan accumulator (accu). Jenis baterai bermacam-macam di antaranya baterai seng-karbon, baterai litium, dan baterai nikel-kadmium (nicad).

VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan : Ceramah, diskusi : Konsep

B. Langkah- langkah Pembelajaran KTSP Kimia Kelas X 75

No 1. Pembukaan :

Kegiatan

Alokasi Waktu (menit)

Siswa memberi salam kepada guru. 30 Siswa memaperhatikan dan memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa diperkenalkan mengenai pembelajaran hari ini sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran dengan atraktif. Siswa memperhatikan penguatan konsep reaksi redoks yang telah dipelajari. Siswa mempersiapkan diri dalam kelompok untuk membahas aplikasi redoks dalam kehidupan sehari2. hari. Pembelajaran inti - Dalam kelompok siswa membahas aplikasi redoks dalam kehidupan sehari-hari, yang dipandun dengan LKS yang telah dibuat oleh guru. - Setelah jawaban di dalam LKS selesai, masingmasing kelompok mempresentasikan hasil jawabanya di depan kelas. - Siswa dari kelompok lain menanggapi berurutan. 3. Penutup - Siswa bersama dengan guru membuat penguatan dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. - Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30 secara 120

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

KTSP Kimia Kelas X

76

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

VIII. Penilaian a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja, pengamatan perilaku b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester KTSP Kimia Kelas X : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 77

Materi Pokok Alokasi Waktu

: Karakteristik Atom Karbon : 4 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

III. Indikator 1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui percobaan. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui percobaan. 2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 3. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener V. Uraian Materi Pembelajaran A. Materi Prasyarat Konfigurasi electron atom karbon Struktur lewis Reaksi oksidasi B. Materi Inti Carbon Compound One of the compounds are abundant in nature are carbon compounds. This compound is composed of atoms of carbon and other atoms attached to carbon atoms. One of the most simple carbon compounds are hydrocarbons.

Characteristics of Carbon Atom Carbon atom has four valence electrons. The four electrons are able to form four covalent bonds.

C
H
x

KTSP Kimia Kelas X

78

Covalently bonded carbon atoms can be single with four hydrogen atoms. H x

H x

Carbon atoms can also bind to other carbon atoms, both the single and double covalent H H C H bonding of two and threefold. H H C H C C H H C C H

H H H In addition, the tendency of the carbon atoms to bind to other carbon atoms enables the formation of carbon compounds with different structures (open-chain, branched, or closed)..

Atom C Primer, Sekunder, Tertier dan Kuartener


C d c C C b a C

a. atom of another C atom

primary C atom is the atom C, which binds one

b. secondary C atom is the atom C, which binds two atom of another C atom c. Tertiary C atom is the atom C, which binds three atom of another C atom d. quart C atom is the atom C, which binds four atom of another C atom C. Materi Pengayaan Hydrocarbons have many benefits in daily life and for industries. In industry, usually simle hydrocarbons are used as the raw material for further process of industry to get bigger benefit such us for making polymer.

KTSP Kimia Kelas X

C C

C
C C

79

C C

VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan : Siswa menyampaikan salam pembuka dan guru 15 : Ceramah, demonstrasi, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

mengecek kehadiran siswa. Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan pembelajaran hari ini, sehingga siswa dapat terfokus pada pembelajaran yang akan dilaksanakan. Siswa 2. menyampaikan jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang diberikan guru. Pembelajaran inti Siswa diperkenalkan mengenai senyawa organic di kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk menjelaskan konfigurasi electron dari atom karbon. Siswa ditunjukan kemampuan karbon dalam membentuk empat buah ikatan kovalen. Siswa ditunjukan jenis-jenis atom karbon pada suatu senyawa karbon. (karbon primer, karbon sekunder, karbon tertier, karbon kuartener). Siswa membuat latihan menentukan jenis-jenis atom karbon dalam senyawa hidrokarbon. Siswa memperhatikan dan terlibat dalam demonstrasi tentang identifikasi atom C, H, dan O pada lilin. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan demonstrasi tersebut. Siswa menarik kesimpulan berdasarkan demonstrasi 3. yang telah dilakukan.. Penutup Siswa merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menyimpulkanya. Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. KTSP Kimia Kelas X

75

75

15 80

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD Demonstration equipments and chemical materials, i. e.
Test tube Bent pipe Foam cork EQUIPMENTS Spatula 1 pcs Spirtus Stand and clamp 1 pcs 2 pcs 1 pcs 1 pcs Candle CHEMICAL MATERIA LS Lime water solution Copper (II) oxide

b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Hidrokarbon alifatik jenuh : 5 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

III. Indikator 1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana. 2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan aturan tata nama IUPAC. 3. Menggambarkan struktur senyawa alkana. 4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana. 2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan aturan tata nama IUPAC. 3. Menggambarkan struktur senyawa alkana. 4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan seharihari. V. Uraian Materi Pembelajaran A. Materi Prasyarat Kekhasan atom karbon. Konfigurasi electron atom karbon Struktur lewis Reaksi oksidasi B. Materi Inti Saturated aliphatic hydrocarbon In saturated aliphatic hydrocarbon compounds, carbon atoms can be binding maximally hydrogen atoms. In other words, a saturated aliphatic hydrocarbon compounds that are difficult to react KTSP Kimia Kelas X 82

Alkanes Alkanes structure

The structure of alkanes and carbon compounds are generally used to be written in the form of a compressed structure formula, as shown below. Number of Molecular C formula atoms 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 Structure Name of alkane CH4 CH3-CH3 CH3-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 methane ethane propane butane pentane hexane heptane octane nonane decane

General formula of alkanes is Cn H2n+2 If seen in the table, with the increasing number of carbon atoms then the number of cluster -CH2- also increases. If in a series of compounds there is as much difference between the total cluster CH2- sequentially so these compounds are homologous series. Nomenclature of alkanes To determine the name of a compound we need to pay attention to some of the following: a. Main chain is the longest carbon chain of the hydrocarbon true
C C C C C C C C C C C C C C

false
C C C C C C C C

b. Alkyl group : a group which is the branching of the carbon chain with the general formula Cn Hn+1
C C C C C C C C C C C

KTSP Kimia Kelas X

83

The names of the alkyl group on the alkanes main chain Struktur gugus -CH3 -CH2-CH3 -CH2-CH2-CH3 CH3-CH-CH3 -CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH-CH2-CH3 -CH2-CH-CH3 CH3 CH3 -C-CH3 CH3 Nama Methyl Ethyl Propyl Isopropyl Butyl sec-butyl Isobutyl ter-butyl / butyl t-

c. Numbering the parent chain branching : numbering the parent chain starting from the C atom closest to the branch
C 8 C 7 C 6 C 5 C C C 4 C 3 C 2 C 1 C
1 C 2C

C 3

C 4 C C

C 5

C 6 C
7

C 8

true

false

d. Naming, alkyl group twin if there is more than one alkyl group the same group plus the writing of the name in-front of the word di-(two clusters), tri(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of alkyl group.
C 8 C 7 C 6 C 5 C C
4C

C 3 C 2 C 1

3,5-dietyloctane e. Order of naming the alkyl group : alkyl group is sorted by alphabetical order butyl ethyl isobutyl isopropyl methyl propyl sek-butyl ter-butyl
8C 7C 6 C

C 5 C C

C 4

C 3 C
2

C 1

5-ethyl3methyloctane Isomers in alkanes Isomers are compounds that are different but have the same molecular formula, example : KTSP Kimia Kelas X 84

C4H10, has two structural isomers CH3 CH2 CH2 CH3 n butane (t.d : -0,5oC, t.l : -135oC) C. Materi Pengayaan Uses of alkanes compounds in everyday life, among other are as fuel, lubricating oil, the major material for petrochemical industries, organic solvent, the major material for alcohol and vinegar and other. Alkanes compounds generally are obtained from the petroleum and natural gas manufactures. VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan : Siswa member salam dan guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa diberikan pertanyaan mengenai pelajaran 15 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit) CH3 CH CH3 CH3 isobutane (2-metilpropana) (t.d : -10oC, t.l : -145oC)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

sebelumnya mengenai kekhasan atom karbon agar pembelajaran hari ini lebih terfokus. Siswa diperkenalkan mengenai senyawa-senyawa alkana 2. yang biasa ditemukan pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran inti Siswa memperhatikan dan memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa memperhatikan gambar struktur alkana secara umum. Siswa menyimpulkan rumus umum dari senyawa alkana. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tata nama senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan berlatih penamaan senyawa-senyawa hidrokarbon dan isomer dengan peragaan. KTSP Kimia Kelas X 85 90

3.

Penutup Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan hari ini dan menyusun kesimpulan. Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. 30

VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Hidrokarbon Alifatik Tak Jenuh : 4 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. III. Indikator 1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna. 2. Menentukan nama senyawa alkena dan alkuna yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan aturan tata nama IUPAC. 3. Menggambarkan struktur senyawa alkanena dan alkuna. 4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dalam kehidupan sehari-hari. IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna. 2. Menentukan nama senyawa alkaena dan alkuna yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan aturan tata nama IUPAC. 3. Menggambarkan struktur senyawa alkena dan alkuna. 4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon tak jenuh dalam kehidupan sehari-hari. V. Uraian Materi Pembelajaran A. Materi Prasyarat Kekhasan atom karbon. Konfigurasi electron atom karbon Struktur lewis Reaksi oksidasi B. Materi Inti Unsaturated aliphatic hydrocarbons Unsaturated hydrocarbons are hydrocarbons with one or more carbon atoms bind hydrogen atoms have no maximum or double bond (double or triple).

KTSP Kimia Kelas X

87

Alkene Alkene structure H C H C H H

Structure of alkenes and carbon compounds are generally used to be written in the form of a compressed structure formula, as shown below.. 1. Num 2. Molecular ber of formula C atom s 5. 2 6. C2H4 7. 9. 3 10. C3H6 11. 13. 4 14. C4H8 15. 17. 5 18. C5H10 19. 21. 6 22. 25. 7 26. 29. 8 30. 33. 9 34. 37. 1038. C6H12 23. C7H14 27. C8H16 31. C9H18 35. C10H20 39. 3. Structure 4. Name of alkane

CH2=CH2 CH2=CH-CH3 CH2=CH-CH2-CH3 CH2=CH-CH2-CH2-CH3

ethene propene 1-butene 20. 1pentene CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 24. 1hexene CH2=CH-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 28. 1heptene CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 32. 1-octene CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 36. 1nonene CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2- 40. 1-decene CH3

8. 12. 16.

General formula of alkanes CnH2n As with alkanes, alkenes are compounds of homologous series. Thus, physical properties of alkenes and alkanes with similar physical properties, Compounds in the homologous series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with increasing molecular mass. Nomenclature of alkenes In general, the naming of alkene compounds, similar to the alkanes but the determination of the parent chain and the sequence of the parent chain of carbon atoms based on the position of unsaturated bond (double), example: Salah
C 8
7C 6 C 5C 4C

Benar
C 3 C
2

1C

2C

3C

4C

5C

C 6 C 7 C 8

C C

C C

C 1

5-ethyl3methyl-7-octene

4-ethyl6methyl-1-octene

Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated, if there is more than one unsaturated bond in the one compound the writing of the name in-front of the

KTSP Kimia Kelas X

88

word di-(two clusters), tri-(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of unsaturated bond.

1 C

2C

C 3

C 4 C

C 5

6C

7C

C C 1,3,5-heptatriene

Isomer of alkene

note the following three hydrocarbon compounds : C C C C C C C C C C C a. b. c. C

a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of unsaturated bond. a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of compound. if we draw b compound to the another form, H3C H CH3 C C C H H3C H trans-2-butene

CH3 H

cis-2-butene

The above two compounds is an isomer, although both compounds butene but these compounds are different compounds. Both compounds above said geometric isomers.

Alkyne alkyne structure H C C H

Structure alkyne and carbon compounds are generally used to be written in the form of a compressed structure formula, as shown below. 41. Num42. Molecul ber of ar formula C atom s 45. 2 46. C2H4 47. 49. 3 50. C3H6 51. 53. 4 54. CCe p 55. 57. 5 58. C5H10 59. KTSP Kimia Kelas X 43. Structure 44. Name of alkane

CHCH CHC-CH3 CHC-CH2-CH3 CHC-CH2-CH2-CH3

48. 52. 56.

ethyne propyne 1-butyne 60. 189

pentyne 61. 6 62. 65. 7 66. 69. 8 70. 73. 9 74. 77. 1078. C6H12 63. C7H14 67. C8H16 71. C9H18 75. C10H20 79. CHC-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 CHC-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 CHC-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 CHC-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 64. 1hexyne 68. 1heptyne 72. 1-octyne 76.

1nonyne CHC-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 80. 1decyne

General formula of alkyne CnH2n-2 As with alkanes, alkenes are compounds of homologous series. Thus, physical properties of alkynes and alkanes with similar physical properties, Compounds in the homologous series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with increasing molecular mass. Nomenclature of alkenes In general, the naming of alkyne compounds, similar to the alkanes and alkenes but the determination of the main chain and the sequence of the parent chain of carbon atoms based on the position of unsaturated bond (triple), example: false
8 C 7 C 6 C 5 C 4C 3C 2

true
C
1 C 2C 3C 4C 5C 6C

C C

C C

1 C

C 8

5-ethyl3methyl-7-octyne

4-ethyl6methyl-1-octyne

Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated,


1

C C 1,3,5-heptatriyne

Isomer pada alkuna

perhatikan ketiga senyawa hidrokarbon berikut : C C C C C C C C C C C C C C a. unsaturated bond. a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of compound. KTSP Kimia Kelas X 90 b. c. C

a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of

C. Materi Pengayaan Uses of One of alkene compounds that have benefit is ethene. Ethene is used to make polyetene (polyethylene), a plastic polymer. Ethene is also used to make ethylene glicol, styrene, chloroethane (used to make TEL, an additive to petrol), and to make alcohol in industries. Ethyne can be used to speed up fruites ripening. This gas is a result of caride (CaC 2) reaction with water. Ethyne is used to make vinylchloride (CH2=CHCl) which is the monomer in making polyvinyl chloride (PVC). VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan : Siswa membuka pelajaran dengan member salam dan guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa diberikan pertanyaan mengenai pelajaran sebelumnya mengenai senyawa alkana. Siswa mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran 2. yang akan dilakukan pada hari ini. Pembelajaran inti Siswa memperhatikan struktur senyawa alkena dan alkuna. Siswa menyimpulkan rumus umum dari senyawa alkena dan alkuna berdasarkan struktur molekul yang telah ditunjukan. Siswa mempelajari tata nama senyawa alkena dan alkuna berdasarkan aturan tata nama IUPAC. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Siswa diberikan beberapa contoh nama senyawa alkena dan alkuna, kemudian menggambarkan struktur senyawasenyawa tersebut. Dengan menggunakan molymood, siswa mempelajari konsep isomer yang terdapat pada senyawa alkena dan alkuna. KTSP Kimia Kelas X 91 90 15 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

Siswa mengerjakan latihan penulisan isomer-isomer dari 3. suatu struktur yang diberikan oleh guru. Penutup Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dan membuat kesimpulanya. Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

30

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/1 : Sifat-Sifat Senyawa Hidrokarbon : 4 x 45 menit

I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. III. Indikator 1. Menjelaskan kecenderungan sifat fisik dari senyawa hidrokarbon. 2. Menjelaskan reaksi kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon (reaksi oksidasi, reaksi addisi, reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi). IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari sifat fisik dan sifat kimia. 2. Menjelaskan kecenderungan sifat fisik dari senyawa hidrokarbon. 3. Menjelaskan reaksi oksidasi dalam senyawa hidrokarbon. 4. Menjelaskan reaksi substitusi dalam senyawa hidrokarbon. 5. Menjelaskan reaksi eliminasi dalam senyawa hidrokarbon. 6. Menjelaskan reaksi addisi dalam senyawa hidrokarbon. V. Uraian Materi Pembelajaran D. Materi Prasyarat 1. Chemical bond 2. Special characteristic of atomic carbon. 3. Hydrocarbon compounds. 4. Physical and chemical properties E. Materi Inti 1. Physical properties KTSP Kimia Kelas X 93

Homologous Series 81. Molecular 82. Formula CH4 C2H6 C3H8 C4H10 87. 92. 97. 102. Mr 16 30 44 58 83. Boiling Point (C) -161.5 -88.6 -42.1 -0.5 84. Melting Point (C) -182.5 -183.3 -189.7 -138.4 85. 90. 95. 100. 105. Phase (25C) gas gas gas gas

86. 91. 96. 101.

88. 93. 98. 103.

89. 94. 99. 104.

106. C5H12 111. C6H14 116. C7H16

107. 72 112. 86 117. 100

108. 36.1 113. 68.7 118. 98.4

109. -129.7 114. -95.3 119. -90.6

110. liquid 115. liquid 120. liquid

If seen in the table, with the increasing number of carbon atoms then the number of cluster -CH2- also increases. If in a series of compounds there is as much difference between the total cluster CH2- sequentially so these compounds are homologous series. Compounds in the homologous series have similar chemical properties, but the nature of physics that changed in line with increasing molecular mass. As with alkanes, alkenes and alkynes are compounds of homologous series. 121. 124. 125.
130.

Structure

122. 126.

Mr

123.

Boiling Point ( C) 128. 129. 36 134. 135. 26 141. 142. 10

127. 72 132. 133. 72 139. 140. 72

131.
136.

137.

138. Branched hydrocarbons having a boiling point and melting point lower than the hydrocarbon compounds that are not branched. 2. Chemical properties Chemical properties of hydrocarbon : a. Oxidation reaction Oxidation reaction is also called as burning reaction. Complete oxidation of alkane is produce of CO2 and H2O. For example, burning reaction of propane : C3H8 + 5O2 b. Substitution reaction Substitution reaction is an atoms or groups of atoms replacement reaction with another atom or groups of atom. One of important substitution reaction of alkane is halogenation, that is replacement of H atom with halogen atom, especially chlorine. Example : KTSP Kimia Kelas X 94 3CO2 + 4 H2O Incomplete oxidation is produce of CO and H2O, or there is soot.

H H CH + Cl2 H c. Elimination reaction

H H CCl + HCl H

In elimination reaction, single bond compounds will change into multiple bonds by releasing small molecules. Elimination reaction is a reverse of addition reaction. Example : CH3-CH2-CH2-CH3 CH2-CH3 OH d. Addition reaction Addition reaction can only happen in compounds with double or triple bonds. In the addition reaction, the multiple bond compounds receive atoms or groups of atoms so that the bond change into single bond. Usually addition reaction in alkenes include reaction with hydrogen (H2), halogens (X2), and a hydrogen halide (HX). Example : 1) Hydrogen addition to alkenes. Hydrogen addition to alkenes will form alkanes. C2H4 + H2
Pt/Ni Ni/Pt

CH3-CH=CH-CH3 + H2

H2SO4

CH2=CH2 + H2O

C2H6

2) Halogens addition to alkenes. Halogens addition to alkenes will result in dihaloalkenes. CH2 = CH-CH3 + Cl2 CH2Cl-CHCl-CH3 1,2-dicloropropane 3) Halides acid addition (hydrohalogenation). This reaction to symmetric alkenes is produce one product. CH2=CH2 + HCl CH3CH2Cl

In asymmetric alkenes produced some possibility addition result as the following, CH3CHBrCH3 2-bromopropane CH2= CH-CH3 + HBr CH2BrCH2CH3 1-bromopropane In reality, from the reaction above, the main result is 2-bromopropane (look the B track, from experiment by V.V Markovnikoff (1838-1904) made rule that is called Markofnikoff Rule: If HX react with asymmetric multiple bond so the main result (A) (B)

KTSP Kimia Kelas X

95

is molecule with H atom adding to C atom with multiple bond which have many H atom.

VI. Kegiatan Pembelajaran A. Metode dan Pendekatan Metode Pendekatan No 1. Pembukaan : Siswa member salam pembuka dan guru memeriksa absen siswa. Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh guru, yang berkaitan dengan senyawa hidrokarbon agar pembelajaran lebih terfokus. Siswa menuliskan judul pembelajaran di media presentasi. Siswa diberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran 2. hari ini. Pembelajaran inti (sifat fisik senyawa hidrokarbon) Siswa memperhatikan tabel sifat fisik senyawa hidrokarbon yang ditampilkan oleh guru. Siswa membuat pertanyaan dan pernyataan mengenai tabel yang ditunjukan oleh guru. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai sifat fisik dan kecenderunganya pada deret hidrokarbon. Siswa menyampaikan pertanyaan sesuai dengan 90 15 : Ceramah, diskusi : Konsep Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

B. Langkah- langkah Pembelajaran

penjelasan tersebut. (reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon) siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon. Siswa menuliskan persamaan reaksi oksidasi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan.

KTSP Kimia Kelas X

96

Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai persamaan reaksi oksidasi.

Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan tersebut.

(reaksi substitusi senyawa hidrokarbon) siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi substitusi pada senyawa hidrokarbon. Siswa menuliskan persamaan reaksi substitusi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai persamaan reaksi oksidasi. Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan tersebut. (reaksi eliminasi senyawa hidrokarbon) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi eliminasi pada senyawa hidrokarbon. Siswa menuliskan persamaan reaksi eliminasi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai persamaan reaksi oksidasi. Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan tersebut. (reaksi addisi senyawa hidrokarbon) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai reaksi eliminasi pada senyawa hidrokarbon. Siswa menuliskan persamaan reaksi eliminasi

berdasarkan penjelasan yang telah diberikan. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai persamaan reaksi oksidasi. Siswa membuat pertanyaan berdasarkan penjelasan tersebut. (Demonstrasi) Siswa memperhatikan demonstrasi reaksi addisi gas asetilena. KTSP Kimia Kelas X 97

Siswa

menuliskan

reaksi

kimia

berdasarkan

demonstrasi tersebut. Siswa memperhatikan materi animasi mengenai

pembuatan etena. Siswa menuliskan reaksi kimia yang terjadi pada animasi 3. tersebut. Penutup Siswa merefleksikan seluruh kegiatan pembelajaran dan membuat kesimpulan. Siswa mengerjakan posttest yang diberikan oleh guru. VII. Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

30

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

IX.

Penilaian a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja, pengamatan perilaku b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA SANTA ANGELA : Kimia : X/2 : Minyak Bumi dan petrokimia : 6 x 45 menit

I. II.

Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi fraksi minyak bumi serta kegunaannya.

III.

Indikator a. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara. b. Menyebutkan komposisi minyak bumi, gas alam dan batu bara. c. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.

IV.

Analisis Materi Pelajaran A. Materi Prasyarat Sifat sifat Hidrokarbon a. Sifat- sifat fisis Titik leleh, titik didih, dan massa jenis alkana, alkena dan alkuna meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam molekul. Pada suhu kamar (25oC), C1 C4 berwujud gas, suku- suku nerikutnya berwujud cair dan suku suku tinggi berwujud padat. Di antara senyawa senyawa berisomer, isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah. Semua hidrokarbon sukar larut dalam air dan lebih mudah larut dalam pelarut yang nonpolar seperti tetraklorometana (CCl4). b. sifat- sifat kimia 1. Pembakaran Reaksi pembakaran dapat terjadi pada alkana, alkena dan alkuna. Pembakaran sempurna hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O. Contoh: reaksi pembakaran propana C3H8 + 5O2 2. Substitusi 3CO2 + 4 H2O

KTSP Kimia Kelas X

99

Reaksi substitusi hanya terjadi pada alkana. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Salah satu reaksi substitusi alkana adalah halogenasi, yaitu penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin. 3. Perengkahan Perengkahan ialah pemutusan rantai karbon menjadi potongan potongan yang lebih pendek. Perengkahan terjadi pada alkana bila dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Perengkahan alkana menghasilkan alkena. 4. Adisi Adisi merupakan reaksi penjenuhan ikatan rangkap, sehingga adisi hanya dapat terjadi pada alkena dan alkuna. 5. Polimerisasi Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, seangkan hasilnya disebut polimer. B. Materi yang Dikembangkan Minyak dan Gas Bumi 1. Pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara Minyak bumi, gas alam dan batu bara berasa dari pelapukan sisa sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa sisa organisme itu mengendap di dasar lautan, kemudian tertutup lumpur an lambat laun berubah menjadi batuan. Dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa- sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Sedangkan batu bara dipercaya berasal dari pohon pohon dan pakis yang terkubur sekitar tiga juta tahun yang lalu. 2. komposisi gas alam, minyak bumi dan batu bara Komposisi gas alam alakan suku rerndah, yaitu metana, etana, propana dan butana dengan metana sebagai komponen utamanya. Dan juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Minyak bumi merupakan suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang etrdapat dalam minyak bumi utama adalah alkana kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, niotrogen dan belerang. Batu bara mengandung hidrokarbon suku tinggi dan juga mengandung senyawa belerang. 3. Pengolahan minyak bumi Minyak bumi biasanya terdapat 3 4 km di bawah permukaan dan diperoleh dengan membuat sumur bor. Pengolahan (pemurnian = refining) minyak bumi dilakuikan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok kelompok dengan rentang titik didih tertentu.

KTSP Kimia Kelas X

100

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah sednagkan yang titik didihnya labih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkuo gelembung. Semakin ke atas, suhu semakin rendah sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik ka bagian yang lebih atas lagi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang suhu kamar berupa gas. 4. Bensin Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang diamksudkan untuk kendaraan bermotor. Bensin tersedia atas tiga jenis yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Ketiganya mempunyai mutu dan prilaku berbeda yang dikaitkan dengan jumlah ketukan yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin tinggi ketukan, semakin baik mutu bensin dan semakin tinggi nilai oktannya. Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua janis senyawa sebagai pembanding, yaitu isooktana dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, dan diberi nilai oktan 100; sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak dan diberi nilai oktan nol.

Isooktana (nilai oktan = 100) reforming atau zat anti ketukan. 5. Nafta

n-heptana (nilai oktan = 0)

Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, nilai oktan bensin harus ditingkatkan melalui

Nafta merupakan fraksi ringan dari minyak bumi yang mengandung C6 - C10. digunakan sebagai banhan baku berbagai industri, seperti plastik, serat sintesis, nilon, karet sintesis, pestisida detergen, obat-obatan, kosmetik dan sebagai pelarut. 6. Gas alam Gas alam sebagian besar terdiri atas metana. Gas alam digunakan terutama sebagai bahan bakar dan sebagai sumber hidrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri. V. Kegiatan Pembelajaran A. Pendekatan dan Metode Metode : Diskusi dan Presentasi kelompok Pendekatan : Konsep

KTSP Kimia Kelas X

101

B. Langkah- langkah Pembelajaran No 1. Pembukaan: Apersepsi: a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. b. Siswa mengerjakan tugas materi sebelumnya dan diperiksa oleh guru. c. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru mengenai: Sifat-sifat fisis dan kimia hidrokarbon. 2. Kegiatan Inti 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai diskusi kelompok yang akan dilaksanakan. 2. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok dan diberi tema yang berbeda-beda tiap kelompok. 3. Siswa mendiskusikan tema masing masing di dalam kelompok. 4. Siswa mengerjakan LKS kelompok dengan cara berdiskusi. 5. Perwakilan siswa dalam masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 6. Siswa dalam kelompok lain menyimak dan mengerjakan 3. LKS yang sesuai dengan tema yang dipresentasikan. Penutup Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai minyak bumi dan gas alam dan dikuatkan kembali oleh guru. Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan latihan pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca materi berikutnya. 30 45 60 60 45 30 Kegiatan Alokasi Waktu (menit)

KTSP Kimia Kelas X

102

VI.

Alat dan Bahan (Sumber) a. Alat : Papan tulis LCD


Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.

b. Sumber:

. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bandung, ___________ Mengetahui, Kepala SMA Santa Angela

Bandung, ___________ Disetujui oleh Wakasek Kurikulum

Bandung, 23 Juli 2012 Dibuat oleh Guru Mata Pelajaran Kimia

Sr. Florentia Mujiyati, OSU

P.D. Boedisantoso, M.Pd.

Carolus B. Wisnu A, S.Pd.

KTSP Kimia Kelas X

103

You might also like