You are on page 1of 27

PENGUJIAN

HIPOTESIS
Ari Christianti, SE., MSM
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu asumsi atau anggapan
yang bisa benar atau bisa salah mengenai
sesuatu hal dan dibuat untuk menjelaskan
sesuatu hal tersebut sehingga memerlukan
pengecekan lebih lanjut
Asumsi atau anggapan tersebut seringkali
dibuat sebagai dasar dalam memutuskan atau
menetapkan sesuatu dalam menyusun
perencanaan
Hipotesis Statistik
Merupakan asumsi atau anggapan atau
pernyataan yang mungkin benar atau mungkin
salah mengenai parameter satu populasi atau
lebih
Asumsi yang telah dibuat mengenai parameter
populasi bisa benar atau bisa salah sehingga
akan memutuskan menerima atau menolak
hipotesis (diperlukan pengujian dengan
memakai data dari sampel)
Dengan pengujian hipotesis ingin diketahui
apakah parameter satu populasi yaitu, u sama
dengan nilai tertentu atau tidak
Jika mempunyai 2 populasi masing-masing
dengan parameter u
1
dan u
2
, akan diuji
apakah u
1
= u
2

Pelemparan uang logam dalam jumlah tak
terbatas (populasi)
Akan diuji hipotesis bahwa uang logam
tersebut setimbang, artinya P (muka) = P
(belakang) atau
u
1
= u
2
Pernyataan tersebut diuji dengan sampel
dengan cara melemparkan sebuah uang
logam sebanyak 100 x




Bila muncul sisi muka 47 kali atau P (muka) =
0,47 maka kita berani menyimpulkan bahwa P
(muka) = P (belakang) atau u
1
= u
2
Bila muncul sisi muka 45 kali atau P (muka) =
0,45 maka kita berani menyimpulkan bahwa P
(muka) = P (belakang) atau u
1
= u
2
Bila muncul sisi muka 30 kali atau P (muka) =
0,30 maka kita tidak lagi berani menyimpulkan
bahwa P (muka) = P (belakang) atau u
1
= u
2


Dalam suatu hipotesis hanya ada dua
kemungkinan yakni kita akan menolak
hipotesis atau akan menerima hipotesis
Menolak hipotesis artinya, menyimpulkan
bahwa hipotesis tidak benar
Menerima hipotesis artinya, tidak cukup
informasi dari sample untuk menyimpulkan
bahwa hipotesis harus ditolak
Contoh Hipotesis
Seorang dokter menyatakan bahwa lebih dari
60% pasien yang menderita sakit paru-paru di
suatu rumah sakit adalah karena merokok.
Maka hipotesisnya,
Hipotesis nol, H
0
: p = 60% = 0,6
Hipotesis alternatif, H
1
: p 0,6
Dasar Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari
teori
Berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan pengalaman
Berdasarkan ketajaman berpikir
Uji Satu Arah dan Uji Dua
Arah
Ada dua cara dalam menguji hipotesis yakni
uji satu arah dan uji dua arah
Bila hipotesis nol, H
0
: u = u
0
dilawan dengan
hipotesis alternatif H
1
: u < u
0
atau H
1
: u > u
0

maka pengujian ini disebut dengan uji satu
arah
Bila hipotesis nol, H
0
: u = u
0
dilawan dengan
hipotesis alternatif H
1
: u u
0
maka pengujian
ini disebut dengan uji dua arah

Uji Satu Arah
H
0
: u = u
H
1
: u < u
0

H
0
: u = u
H
1
: u > u
0


Uji Dua Arah
Prosedur Pengujian Hipotesis
Kesimpulan
Hitung nilai statistik uji
Tentukan statistik ujinya
Tetapkan taraf nyata (significant of level)
Rumuskan hipotesis dengan tepat
Pengujian Hipotesis dengan Sampel
Besar
Pengujian Parameter Rata-Rata () Populasi
Pengujian Parameter Proporsi (p) Populasi
Pengujian Parameter Beda Dua Rata-Rata
(
1
-
2
) dari Dua Populasi
Pengujian Parameter Beda Dua Proporsi (p
1
-
p
2
) dari Dua Populasi


Pengujian Parameter Rata-Rata ()
Populasi

Statistik uji untuk menguji hipotesis


Populasi Tak Terbatas


Populasi Terbatas
x
X
h
Z
o

0

=
n
x
x
o
o =
1
.

=
N
n N
n
x
x
o
o
Contoh Soal:
Suatu populasi berupa seluruh pelat baja yang
diproduksi oleh suatu perusahaan memiliki rata-rata
panjang 80 cm dengan simpangan baku 7 cm. Sesudah
selang 3 tahun, teknisi perusahaan meragukan hipotesis
mengenai rata-rata panjang pelat baja tersebut. Guna
meyakinkan keabsahan hipotesis itu, diambil suatu
sampel acak sebanyak 100 unit pelat baja dari populasi
di atas, dan diperoleh hasil perhitungan bahwa rata-rata
panjang pelat baja adalah 83 cm dan SD-nya tetap.
Apakah ada alasan untuk meragukan bahwa rata-rata
panjang pelat baja yang dihasilkan perusahaan itu sama
dengan 80 cm pada taraf signifikansi = 5%

Pengujian Parameter Proporsi (p)
Populasi

Statistik uji untuk menguji hipotesis


Populasi Tak Terbatas


Populasi Terbatas
p
p p
h
Z

0

=
( )
n
p p
p
0 0

1
= o
( )
1
.
1
0 0


=
N
n N
n
p p
p
o
Contoh Soal:
Perusahaan MAGIC yang bergerak di bidang
suku cadang komputer mikro, akan
memperkenalkan produk terbarunya di pasaran.
Untuk itu, bagian pengendalian kualitas
perusahaan mengambil sampel secara acak
sebanyak 170 buah suku cadang dan ditemukan
ada 16 yang cacat. Dari data tersebut, apakah
benar produksi yang ditemukan cacat kurang
dari 10%? Gunakan taraf signifikansi 2%!


Pengujian Parameter Beda Dua
Rata-Rata (
1
-
2
) dari Dua
Populasi

Statistik uji untuk menguji hipotesis


Populasi Tak Terbatas


Populasi Terbatas
( ) ( )
2 1
2 1 2 1
x x
h
X X
Z


=
o

( ) ( )
( ) 1
.
2 1
2 1 2 1
2
2
2
1
2
1
2 1

+ +
+ =

N N
n n N N
n n
x x
o o
o
2
2
2
1
2
1
2 1
n n
x x
o o
o + =

Contoh Soal:
Asosiasi Real Estate sedang menyiapkan brosur yang
mereka rasa mungkin menarik bagi calon pembeli
rumah di daerah A dan B di suatu kota. Satu hal yang
menarik adalah lama waktu si pembeli tinggal dalam
rumah yang bersangkutan. Sebuah sampel yang terdiri
atas 40 rumah di daerah A memperlihatkan rata-rata
kepemilikan adalah 7,6 tahun dengan simpangan baku
2,3 tahun. Sedangkan suatu sampel yang terdiri atas 55
rumah di daerah B memperlihatkan rata-rata lama waktu
kepemilikan adalah 8,1 tahun dengan simpangan baku
2,9 tahun. Pada taraf signifikansi 5%, apakah kita dapat
menarik kesimpulan bahwa penduduk di daerah A
memiliki rumah meraka dalam waktu lebih singkat dari
penduduk di daerah B?

Pengujian Parameter Beda Dua
Proporsi (p
1
-p
2
) dari Dua
Populasi

Statistik uji untuk menguji hipotesis


Populasi Tak Terbatas


Populasi Terbatas
( ) ( )
2 1

2 1 2 1

p p
h
p p p p
Z


=
o
( ) ( )
( ) 1
.
1 1
. .
2 1
2 1 2 1
2 1

2 1

+ +
|
|
.
|

\
|
+ =

N N
n n N N
n n
q p
p p
o
|
|
.
|

\
|
+ =

2 1

1 1
.

2 1
n n
q p
p p
o
Contoh Soal:
Suatu survei dilakukan di dua daerah yang berbatasan
yakni daerah A dan B untuk mengetahui pendapat
masyarakat yang sesungguhnya, apakah suatu rencana
pembangunan pabrik obat nyamuk di perbatasan itu
bisa diteruskan atau tidak. Untuk mengetahui apakah
ada perbedaan proporsi penduduk yang menyetujui
rencana pembangunan pabrik obat nyamuk antara
penduduk di daerah A dan di daerah B, suatu poling
dilakukan. Dari 200 penduduk di daerah A ternyata
terdapat 120 penduduk yang menyetujui rencana
tersebut dan dari 500 penduduk di daerah B ternyata
terdapat 250 penduduk yang menyetujui rencana
tersebut. Apakah beralasan untuk menerima bahwa
proporsi penduduk di daerah B? Gunakan taraf nyata
= 1%
Pengujian Hipotesis dengan Sampel
Kecil
Pengujian parameter rata-rata () dari
populasi dimana
2
tidak diketahui
Pengujian parameter beda dua rata-rata (
1
-

2
) dari dua populasi

Pengujian parameter rata-rata ()
dari populasi dimana
2
tidak
diketahui

Statistik uji untuk menguji hipotesis


Populasi Tak Terbatas


Populasi Terbatas
x
X
t
o

0

=
n
x
x
o
o =
1
.

=
N
n N
n
x
x
o
o
Contoh Soal:
Rata-rata waktu yang diperlukan oleh mahasiswa untuk
mendaftar ulang pada awal semester di universitas A pada
semester lalu adalah sekitar 45 menit dengan simpangan
baku 8 menit. Pendaftaran baru dengan memakai komputer
modern yang dilengkapi dengan software sedang
dicobakan, yang diharapkan dapat mengurangi waktu
pendaftaran dibandingkan dengan cara lama. Untuk itu,
diambil sampel acak sebanyak 10 mahasiswa yang telah
mendaftar pada semester berikutnya dengan memakai cara
pendaftaran baru tersebut. Ternyata, rata-rata waktu
mendaftar yang diperlukan adalah sekitar 35 menit dengan
simpangan baku 9,5 menit. Apakah Anda percaya dengan
harapan tersebut, berdasarkan hasil pengujian hipotesis
bilamana dipakai taraf signifikansi =1% dan = 5%

Pengujian parameter beda dua
rata-rata (
1
-
2
) dari dua
populasi

Statistik uji untuk menguji hipotesis



( ) ( )
2 1
2 1 2 1
x x
h
X X
t


=
o

( ) ( )
2
2
1 1
1 1
2 1
2 1
2
2 2
2
1 1
2
2 1
2 1
+ =
+
+
=
+ =

n n
n n
S n S n
S
n n
S
p
p x x
t
o
Contoh Soal:
Suatu mata kuliah Akuntansi Komputer diberikan pada
dua kelas mahasiswa yang berbeda. Kelas A diambil
sampel sebanyak 12 mahasiswa dan diajar dengan
metode pengajaran biasa. Sedangkan kelas B dengan
sampel sebanyak 10 mahasiswa diajar dengan
metode pengajaran baru. Pada akhir semester
mahasiswa di kelas A dan B diberi materi ujian
Akuntansi Komputer yang sama. Di kelas A, nilai rata-
rata mahasiswa adalah 85 dengan simpangan baku 4,
sedangkan di kelas B nilai rata-rata mahasiswa
adalah 81 dengan simpangan baku 5. Yakinkah Anda
bahwa metode pengajaran yang biasa tetap lebih baik
dari metode pengajaran yang baru dengan memakai
taraf signifikansi o = 0,01?

You might also like