You are on page 1of 14

Peta Topografi

Peta topografi Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi. Pusat Informasi Peta Topografi Kanada memberikan definisi untuk peta topografi sebagai berikut: Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan. Penulis lain mendefinisikan peta topografi dengan membandingkan mereka dengan jenis lain dari peta, mereka dibedakan dari skala kecil "peta sorografi" yang mencakup daerah besar,"peta planimetric" yang tidak menunjukkan elevasi, dan "peta tematik" yang terfokus pada topik tertentu Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan. 1.Sejarah Secara historis, perkembangan peta topografi sebagian besar didorong oleh kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan kegiatan tentara sedemikian kompleks sehingga sangat penting bagi semua prajurit untuk dapat membaca dan menafsirkan peta, agar dapat bergerak cepat dan efektif di medan perang. Pengenalan medan dapat memberikan perbedaan nyata dalam medan pertempuran. Kemampuan membaca peta sangat di butuhkan jika ingin memenangkan pertempuran. Tidak hanya dalam medan pertempuran, hal ini juga berlaku untuk keperluan sipil seperti berburu, menempuh rimba, menyusur rawa, hiking, mendaki gunung, bukit atau penggunaan lainnya dimana ketepatan navigasi darat diperlukan.

2.Definisi Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian permukaan bumi yang ditarik ke skala, seperti yang terlihat dari atas. Menggunakan warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan pada permukaan bumi. Representasi yang ideal akan terwujud jika setiap fitur dari daerah yang dipetakan dapat ditunjukkan dalam bentuk yang benar. Untuk dapat dimengerti, peta harus diwakili dengan tanda konvensional dan simbol. Pada peta skala 1:250.000, simbol yang ditentukan untuk membangun mencakup areal seluas 500 meter persegi di atas tanah, sebuah simbol jalan adalah

setara dengan lebar jalan sekitar 520 kaki di tanah, simbol untuk rel kereta api tunggal adalah setara dengan rel kereta api sekitar 1.000 kaki pada tanah. Pemilihan fitur yang akan ditampilkan, serta penggambaran legenda harus sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan. 3.Tujuan Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya. 4.Pengadaan Kebanyakan unit militer yang berwenang memiliki proyek pembuatan peta. Seperti Direktorat Topografi Angkatan Darat di Indonesia. Kita dapat memesan peta topografi dengan mengisi formulir untuk setiap satu lembar petanya. Misi Direktorat Topografi adalah untuk menyediakan pemetaan, charting, dan semua dukungan geodesi untuk angkatan bersenjata dan semua operasi keamanan nasional lainnya. Selain peta topografi, DiTopAD juga memproduksi produk lain seperti peta tematik, peta tiga dimensi, peta foto, mozaik foto udara dan peta yuridiksi. Semua peta topografi harus dianggap sebagai dokumen yang memerlukan penanganan khusus. Jika peta jatuh ke tangan yang tidak sah, dapat membahayakan. Peta yang dicetak di atas kertas memerlukan perlindungan dari air, lumpur, dan robek. Bila memungkinkan, peta harus diletakkan dalam tempat yang tahan air, atau di beberapa tempat terlindungi yang mudah digapai. Agar peta mampu bertahan lama, perawatan wajib dilakukan. Jika kita harus menandai peta, sebaiknya menggunakan pensil. Sehingga tanda dan garis yang kita buat dapat terhapus dengan mudah tanpa merusak, atau meninggalkan noda dan tanda yang dapat menyebabkan kebingungan di kemudian hari. Jika margin tepi peta harus dipotong untuk alasan apapun, maka kita wajib untuk mencatat informasi marginal yang mungkin diperlukan kemudian, seperti data grid dan deklinasi magnetis. Perhatian khusus harus diambil pada peta yang digunakan dalam misi taktis, terutama dalam unit kecil, misi mungkin tergantung pada peta itu. Semua anggota dari unit tersebut harus akrab dengan lokasi peta di setiap saat. 5.Kategori Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala kecil, menengah dan besar.

1. Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang sangat besar dengan mengorbankan detail. 2. Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan operasional. Peta ini mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar memiliki skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000. 3. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar digunakan untuk perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala besar standar 1:50.000, namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala 1:25.000. Peta pilihan untuk navigator adalah peta topografi skala 1:50.000. Ketika beroperasi di tempat-tempat asing, kita mungkin menemukan bahwa produk-produk peta belum diproduksi untuk mencakup daerah tertentu pada lokasi operasi kita, atau mungkin tidak tersedia untuk unit kita ketika kita membutuhkannya. Oleh karena itu, kita harus siap untuk menggunakan peta yang diproduksi oleh pemerintah asing yang mungkin tidak memenuhi standar untuk akurasi yang ditetapkan. Peta-peta ini sering menggunakan simbol-simbol yang mirip dengan yang ditemukan pada peta produksi negara kita tetapi memiliki makna sangat berbeda. Standar akurasi peta topografi adalah derajat yang sesuai dengan posisi horizontal dan vertikal yang mewakili nilai-nilai di peta dengan suatu standar yang ditetapkan. Standar ini ditentukan direktorat terkait berdasarkan kebutuhan pengguna. 2.2 Orientasi Arah Utara

Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelummenggunakan peta dan kompas, karena tiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis.Tiga arah utara tersebut adalah: Utara Sebenarnya (True North/US/TN) diberi simbol * (bintang), yaitu utarayang melalui Kutub Utara di Selatan Bumi. Utara Peta (Grid Nortb/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar dengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta. Utara Magnetis (Magnetic North/UM) diberi simbol T (anak pariah separuh),yaitu Utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Utara magnetis selalumengalami perubahan tiap tahunnya (ke Barat atau ke Timur) dikarenakanoleh pengaruh rotasi bumi. Hanya ada di medan.Karena ketiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis, maka akanterjadi penyimpangan-penyimpangan sudut, antara lain:Penyimpangan sudut antara US - UP balk ke Barat maupun ke Timur, disebutIkhtilaf Peta (IP) atau Konvergensi Merimion. Yang menjadi patokan adalahUtara Sebenarnya (US).Penyimpangan sudut antara US - UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebutIkhtilaf Magnetis (IM) atau Deklinasi. Yanmg menjadi patokan adalah l Utarasebenarnya ((IS).Penyirnpangan sudut antara UP - UM balk ke Barat maupun ke

Timur, disebutIkhtilaf Utara Peta-Utara Magnetis atau Deviasi. Yang menjadi patokanadalah Utara Pela f71'). 2.3 Garis Kontur atau Garis Ketinggian Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi.Sifat-sifat garis kontur, yaitu'.Garis kontur merupakan kurva tertutup sejajar yang tidak akan memotong satusama lain dan tidak akan bercabang.Garis kontur yang di dalam selalu lebih tinggi dari yang di luar.Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang samaIndek kontur dinyatakan dengan garis tebal.Semakin rapat jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal Jika gariskontur bergerigi (seperti sisir) maka kemiringannya hampir atau sama dengan90.Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapiterpisah satu sama lain. Pelana yang terdapat diantara dua gunung besar dinamakan PASS. 2.4 Titik Triangulasi Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi Titik Triangulasi adalah suatu titik atau benda yang merupakan pilar atau tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut. Macam-macam titik triangulasiTitik Primer, I'. 14 , titik ketinggian gol.l, No. 14, tinggi 3120 mdpl. 3120Titik Sekunder, S.45 , titik ketinggian gol.II, No.45, tinggi 2340 rndpl. 2340Titik Tersier, 7: 15 , titik ketinggian gol.III No. 15, tinggi 975 mdpl 975Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV, No.20, tinggi 875 mdpl. 875Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl. 670Titik Kedaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster, No.l 31, tg 1202 mdpl. 7202Titik Kedaster Kuarter, K.Q 1212, titik ketinggian Kedaster Kuarter, No.1212, tinggi 1993 mdpl. 1993

2.5 Peta merupakan gambaran sebagian permukaan bumi dalam skala yang lebih kecil dan berisi sesuatu jenis informasi tentang mukabumi yang bersangkutan. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

1. Peta Umum, yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Biasanya disebut dengan Peta Topografi atau ada yang menyebutnya Peta Rupabumi, karena peta ini menggambarkan wajah muka bumi, baik kenyataan fisik (alami), seperti pegunungan, lembah, sungai-sungai, dan sebagainya, maupun kenampakan kultural misalnya permukiman, jalan, dan sebagainya. Secara sederhana pengertian peta topografi adalah peta yang menggambarkan hampir semua kenampakan-kenampakan alami dan kenampakan kultural (buatan manusia) yang ada di permukaan bumi sejauh skalanya memungkinkan, dan disajikan seteliti mungkin. 2. Peta Khusus, yang menggambarkan kenampakan khusus yang ada di permukaan bumi atau kenampakan yang ada kaitannya dengan permukaan bumi. Peta khusus ini dikenal dengan nama Peta Tematik karena menunjukkan hanya tema tertentu, bergantung pada informasi yang ingin disampaikan. Jika informasinya merupakan informasi tanah, maka disebut peta tanah, jika informasinya merupakan informasi iklim, maka disebut peta iklim, dan sebagainya. 3. Peta Navigasi, yang biasanya disebut dengan istilah khusus, yaitu charts. Peta ini penggunaannya khusus untuk kepentingan navigasi, misalnya navigasi laut dan udara. Syarat-syarat 1. Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan. 2. Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta. 3. Peta ekuidistan, artinya jarak-jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan. 4. Peta harus rapi dan bersih 5. Peta tidak boleh membingungkan 6. Peta harus mudah dipahami 7. Peta harus ada indeks,daftar isi,keterangan Fungsi 1. Menyeleksi data 2. Memperlihatkan ukuran 3. Menunjukkan lokasi relatif 4. Memperlihatkan bentuk 2.6 Unsur-unsur Judul Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin di letakkan di kanan atas. Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta. Orientasi/tanda arah Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah. Skala Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Contoh-contoh skala:

Skala angka. Misalnya 1:2.500.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam peta sama dengan 2.500.000 satuan jarak dalam di lapangan. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

Simbol Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:

Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu

Warna Peta Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, an untuk keperluan estetika peta. Tipe Huruf (Lettering) Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:

Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

Garis Astronomis Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

Inset Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:

Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama

Garis Tepi Peta Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis Sumber dan Tahun Pembuatan Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh. 2.7 Jenis Peta 1.Berdasarkan Isi Data yang Disajikan . Peta Umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. 1. Peta Topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Kelebihan peta topografi: Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat. Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng. Pernahkah Anda menggunakan dan melihat peta topografi? Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis kontur. Untuk lebih jelas mengenai peta topografi dan garis kontur dapat Anda lihat pada gambar 2.1, 2.2, dan 2.3. Beberapa ketentuan pada peta topografi 1. Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.

2. Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah. 3. Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000. Berikut ini beberapa contoh peta topografi.

Gambar 1.2. Garis kontur dengan interval (jarak antara 2 kontur) 40 meter.

Gambar 1.3. Jarak kontur. Perhatikan gambar 1.3.! Berdasarkan jarak antara kontur dan tanda pada kontur, Anda dapat menyimpulkan bahwa: Pada peta 1A adalah daerah curam karena jarak antara garis konturnya rapat dan B adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang. Sedangkan pada peta 2,D adalah daerah curam karena jarak konturnya rapat,E adalah daerah landai karena jarak konturnya jarang, dan C adalah daerah depresi (lubang/cekungan) di puncak karena diberi tanda bergerigi. Pada gambar 1.4! Menunjukkan kenampakan gunung dengan puncaknya yang digambarkan menjadi peta kontur. Pada gambar tersebut, A daerah curam, B daerah landai dan C daerah cekungan di puncak. Berdasarkan uraian dan contoh-contoh di atas, perhatikan peta topografi di bawah ini, kemudian lengkapi tabelnya. 2.Peta Chorografi

Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi. Amatilah baik-baik peta pada gambar 2.4, kemudian lengkapi kolom tabelnya. Kenampakan yang ada pada peta chorografi di atas adalah.... 1..... 3. .... 2..... 4. .... 2.Peta Khusus atau Tematik Setelah Anda memahami jenis peta umum, sekarang kita akan mempelajari jenis peta khusus atau tematik. Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu.

Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur penerbangan atau pelayaran). Berikut ini beberapa contoh peta khusus/tematik.

Anda amati baik-baik gambar 1.7. Menurut Anda jenis peta apa dan apa judul peta tersebut? Gambar 1.7 termasuk jenis peta khusus/tematik dengan judul penyebaran curah hujan di beberapa tempat di Indonesia. Untuk membedakan besar kecilnya curah hujan pada masing-masing wilayah digunakan simbol batang yaitu grafik. Grafik itu menggambarkan besarnya curah hujan selama 1 tahun (Januari sampai Desember). Besarnya curah hujan setiap bulan ditentukan dengan tingginya batang. Di bawah ini terdapat contoh tabel curah hujan untuk kota Medan, Jakarta dan Bandung pada tahun 1999. Tabel 1. Tabel data curah hujan di Medan, Jakarta dan bandung tahun 1999. Amati kembali Tabel 1, menurut kesimpulan Anda pada tahun 1999 curah hujan di Indonesia yang tertinggi di kota ... dan yang terendah di kota .... Kalau Anda telah memahami mengenai jenis peta khusus/tematik, sekarang kita lanjutkan dengan jenis peta berdasarkan skalanya.

2.Peta Berdasarkan Sumber Datanya


Peta Turunan (Derived Map)yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

3.Peta berdasarkan skala 1. Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala 1:100 sampai 1:5000 2. Peta besar adalah peta yang berskala 1:5000 sampai 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan 3. Peta sedang adalah peta yang berskala 1:250.000 sampai 1: 500.000. Contoh: peta kabupaten 4. Peta kecil adalah peta yang berskala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000. Contoh: peta provinsi/ negara 5. Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala 1: 1.000.000 ke atas 4.Peta berdasarkan bentuk

Peta datar, atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri Peta timbul atau peta steereometri Peta digital Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. 5. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda 1. 2. 3. 4. 5.Peta berdasarkan tingkat kedetailan 1. Peta detail, peta yang skalanya > 1:50.000 2. Peta semi detail, peta yang skalanya 1:50.000 3. Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000

6.Jenis Peta berdasarkan Skalanya Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas penggolongan peta berdasarkan skalanya. Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional). 2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan. 3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku. 4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil. Perhatikan kembali peta curah hujan pada gambar 1.7. Berdasarkan isinya peta tersebut termasuk peta tematik (khusus), tetapi berdasarkan skalanya termasuk peta .... Anda sudah paham dengan jenis peta berdasarkan skalanya? Kalau sudah, kita lanjutkan dengan penggolongan peta berdasarkan tujuannya. 7.Jenis peta berdasarkan tujuannya

Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk berbagai tujuan: 1. Peta Pendidikan ( Educational Map). Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU. 2. Peta Ilmu Pengetahuan. Contohnya: peta arah angin, peta penduduk. 3. Peta Informasi Umum ( General Information Map). Contohnya: peta pusat perbelanjaan. 4. Peta Turis ( Tourism Map). Contohnya: peta museum, peta rute bus. 5. Peta Navigasi. Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. 6. Peta Aplikasi ( Technical Application Map). Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. 7. Peta Perencanaan ( Planning Map). Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan. Di bawah ini disajikan beberapa contoh peta, yaitu peta curah hujan, peta tekanan udara dan arah angin. Peta persebaran curah hujan di atas berdasarkan tujuannya termasuk aplikasi.

2.8 Fungsi Peta Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda belum pernah mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi. 2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi. 3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. 4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. 5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. 6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. 8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejalagejala) geografi di permukaan bumi.

Simbol dan Legenda Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Dalam penggambarannya simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda.Agar dapat dibaca oleh pengguna maka sebaiknya simbol dibuat : 1. Sederhana 2. Mewakili obyek aslinya, jika memungkinkan dibuat mirip/sama dengan obyek aslinya tersebut Berdasarkan kenampakan lingkungannya simbol dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1. Simbol budaya, adalah simbol yang mewakili kenampakan budaya, misalnya jalan, rel, kota dan lain-lain 2. Simbol alam, adalah simbol yang mewakili kenampakan alam, misalnya sungai, gunung, danau dan lainnya Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut: 3. Simbol Garis Digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah 4. Simbol Titik Simbol titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya 5. Simbol Area Digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan Berdasarkan Wujudnya, simbol dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Simbol Piktorial adalah simbol yang berupa gambar yang mirip dengan yang sebenarnya 2. Simbol Abstrak adalah simbol yang berupa gambar yang tidak mirip dengan yang sebenarnya 3. Simbol Huruf / Angka adalah simbol yang berupa huruf / angka Penulisan nama-nama geografi dibuat dengan prinsip penulisan huruf sebagai berikut :

1. wilayah administrasi dan nama tempat, biasanya berwarna hitam, dapat juga berwarna lain 2. nama bentuk relief seperti pegunungan, bukit dengan tipe italic hitam 3. nama perairan atau wujud air dengan tipe italic warna biru Simbol-simbol suatu peta dapat dibagi dalam 4 kelompok : 1. unsur-unsur buatan manusia (man made features, culture, kebudayaan) 2. unsur-unsur perairan, hidrografi (water feature) 3. unsur-unsur relief, hipografi (relief feature) 4. unsur-unsur tumbuh-tumbuhan (vegetarian feature) Simbol-simbol untuk peta menggunakan warna : 1. biru menyatakan air 2. hitam dan merah menyatakan unsur kebudayaan 3. coklat dan ragamnya menyatakan relief 4. hijau menyatakan tumbuh-tumbuhan Pada pembuatan peta perlu dicantumkan informasi petunjuk arah utara dalam bentuk garis penunjuk arah, merupakan orientasi dari peta. Dikenal 3 macam arah utara, sebagai berikut : 1. orientasi peta pada utara geografi- sistem umum merupakan utara peta didasarkan pada arah utara geografi di titik awal/nol sistem proyeksi peta 2. orientasi peta pada utara geografi-sistem setempat, yaitu utara peta didasarkan pada arah utara geografi di satu titik kerangka dasar tertentu 3. orientasi peta pada utara magnet, yaitu utara peta didasarkan pada arah utara magnet si satu titik kerangka dasar tertentu Deklinasi magnet ada karena kutub utara geografi dan kutub utara magnet tidak berimpit. Pada kondisi ini arah utara magnet serong terhadap arah utara geografi. Besarnya penyerongan kedua arah tersebut disebut deklinasi magnet. Konvergensi meridian ada karena arah-arah utara geografi geografi di muka bumi konvergen kekutub utara geografi. Akibatnya arah utara geografi di satu tempat akan menyerong terhadap arah utara geografi di tempat lain. Besarnya penyerongan arah utara geografi di suatu tempat terhadap arah utara di tempat lain dinamakan konvergensi 2.9 KOMPAS Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain : 1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam. 2. Visir, yaitu pembidik sasaran

3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka 4. Jarum penunjuk 5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik. Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya North North East East South East South South West West North West Cara Menggunakan Kompas 1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet. 2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial. 3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar = = = = = = = = Utara Timur Laut Timur Tenggara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut = = = = = = = = 0 45 90 135 180 225 270 325

You might also like